PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

(1)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh

Rifa Khairunnisa NIM. 1104677

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

(Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Rifa Khiarunnisa NIM. 1104677

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rifa Khairunnisa Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa seizin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Bandung, Agustus 2015

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Neti Budiwati, M. Si NIP. 19630221 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Neti Budiwati, M. Si NIP. 19630221 198703 2 001


(4)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). “Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei Terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)” dibawah bimbingan Dr. Neti Budiwati, M. Si.

Penelitian ini di latar belakangi oleh isu rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi yang di lihat dari rata-rata nilai Ulangan Akhir Semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siswa kelas X IIS SMA Negeri Se-Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanatori dengan menggunakan kuesioner penelitian sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitiannya adalah siswa kelas X IIS tahun ajaran 2014/2015 kemudian diambil sampel sebanyak 225 siswa dengan teknik proportional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemandirian belajar berada pada kategori sangat mandiri; (2) Lingkungan belajar berada pada kategori sangat kondusif; (3) Hasil belajar berada pada kategori sangat rendah; (4) Kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa; (5) Lingkungan belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian ini disarankan siswa sebaiknya memiliki inisisatif dan memliki hubungan interaksi sosial dengan baik agar dapat berdiskusi untuk mempelajari materi dan memecahkan masalah-masalah dalam mata pelajaran Ekonomi.


(5)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). "The Effect of Independence Learning and Learning Environment towards Learning Outcomes in Economics subject (A Survey of Class X IIS SMAN in Bandung in Academic Year 2014/2015)" under the direction of Dr. Neti Budiwati, M. Si.

The background of this study was the issue of students low learning outcomes in economics subject based on the average of Final Semester Test in academic year 2014/2015 which does not reach the minimum completeness criteria at class X SMA IIS in Bandung. This study aimed to determine the influence of independent learning and the learning environment for student learning outcomes. This study used survey explanatory method by using questionnaire research as a means of collecting data. Population research were class X IIS in Academic Year 2014/2015 then a sample of study were 225 students with proportional random sampling technique. Data analysis technique used multiple linear regression analysis. The results showed: (1) Independence study is at a very independent category; (2) The learning environment is very conducive to the category; (3) The results of the study were very low category; (4) Independence learn influence on student learning outcomes; (5) The learning environment has no effect on the learning outcomes. This study suggested that the students should have initiative and possess excellent relationship with the social interaction in order to be able to do discussion and to solve the problems in Economics subject.


(6)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Kemandirian Belajar ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Belajar ... 8

2.1.1.2 Konsep Kemandirian Belajar ... 9

2.1.1.3 Indikator-indikator Kemandirian Belajar ... 10

2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 11

2.1.2 Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.2 Konsep Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.3 Macam-macam Lingkungan Belajar ... 14

2.1.2.4 Indikator-indikator Lingkungan Belajar ... 17


(7)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

2.1.3 Hasil Belajar... 18

2.1.3.1 Konsep Belajar ... 18

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar ... 19

2.1.3.3 Indikator-indikator Hasil Belajar ... 20

2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar ... 21

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

2.3 Hipotesis ... 28

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 29

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1 Populasi ... 29

3.3.2 Sampel... 30

3.4 Operasional Variabel ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 34

3.7 Pengujian Instrumen Penilaian ... 36

3.7.1 Uji Validitas ... 36

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 39

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 40

3.8.1 Teknik Analisis Data... 40

3.8.1.1 Uji Normalitas ... 41

3.8.1.2 Uji Linearitas ... 41

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 41

3.8.2.1 Uji t ... 41

3.8.2.2 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 42

3.8.3 Uji Multikolinearitas ... 43


(8)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 46

4.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 48

4.2.1 Gambaran Umum Variabel Kemandirian Belajar ... 48

4.2.2 Gambaran Umum Variabel Lingkungan Belajar ... 50

4.2.3 Gambaran Umum Variabel Hasil Belajar ... 52

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 52

4.3.1 Uji Normalitas ... 53

4.3.2 Uji Lineraritas ... 54

4.3.3 Koefisien Kolerasi antarvariabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55

4.3.4 Model Koefisien Regresi Variabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55

4.3.6 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 57

4.3.7 Variabel Residu ... 58

4.4 Uji Multikolinearitas ... 59

4.5 Analisis Tabel Silang (Crosstabs) ... 59

4.5.1 Tabel Silang (Crosstabs) antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar 59 4.5.2 Tabel Silang (Crosstabs) antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar .. 61

4.5.3 Tabel Silang (Crosstabs) antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 63

4.5.4 Tabel Silang (Crosstabs) antar Usia dengan Hasil Belajar ... 65

4.7 Pembahasan ... 66

4.7.1 Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar ... 66

4.7.2 Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar ... 70

BAB VSIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 74


(9)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

5.2 Rekomendasi... 75 DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(10)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-Kota

Bandung ... 2

Tabel 1.2 Hasil Nilai UAS Semester Ganjil Siswa IIS Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2014/2015 ... 3

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Daftar SMA Negeri se-Kota Bandung berdasarkan Pembagian Wilayah ... 30

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... 31

Tabel 3.3 Sampel Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Bandung ... 32

Tabel 3.4 Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.5 Jumlah Item Angket ... 37

Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 38

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40

Tabel 4.1 SMA Kota Bandung Tahun 2013-2014 ... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.4 Kategori Kemandirian Belajar per Responden... 49

Tabel 4.5 Kategori Kemandirian Belajar Secara Keseluruhan... 50

Tabel 4.6 Kategori Lingkungan Belajar per Responden ... 50

Tabel 4.7 Kategori Lingkungan Belajar Secara Keseluruhan ... 51

Tabel 4.8 Kategori Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ... 54

Tabel 4.11 Matriks Korelasi Antarvariabel Eksogen dan Variabel Endogen ... 55

Tabel 4.12 Hasil Analisis ... 56

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 57


(11)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

Tabel 4.15 Variabel Residu ... 58

Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.17 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60

Tabel 4.18 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 61

Tabel 4.19 Crosstabs antar Jenis Kelamin Belajar dengan Hasil Belajar ... 63


(12)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Gambar 4.3 Grafik Histogram Residual ... 53

Gambar 4.4 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60

Gambar 4.5 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 62

Gambar 4.6 Crosstabs antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 64


(13)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai dalam pembangunan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peningkatan, penyempurnaan, serta perubahan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan. Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Keberhasilan itu pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa, serta hasil belajar siswa yang berupa nilai rapor. Dengan kata lain keberhasilan pendidikan dipengaruhi banyak faktor. Siswa adalah bagian dalam suatu proses pembelajaran, mempunyai keterkaitan yang erat dalam hasil belajar sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Bila hasil belajar siswa tinggi, maka dimungkinkan tinggi mutu pendidikannya. Sebaliknya bila hasil belajar siswa rendah, maka rendah pula mutu pendidikannya.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian, UTS (Ulangan Tengah Semester), UAS (Ulangan Akhir Semester) dan UN (Ujian Nasional). UTS dan UAS dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan yang dilihat di setiap tahapnya dan merupakan syarat bagi siswa agar dapat naik kelas atau dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Sedangkan UN dilakukan hanya satu kali dalam tiap tahapan institusi pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas


(14)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diketahui bahwa nilai UN pada mata pelajaran ekonomi tahun 2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Rata-Rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri Se-Kota

Bandung

No NAMA SEKOLAH Rata-rata Nilai UN Ekonomi

2012-2013 2013-2014

1 SMAN 1 BANDUNG 5,97 6,08

2 SMAN 2 BANDUNG 5,89 6,33

3 SMAN 3 BANDUNG 6,57 6,27

4 SMAN 4 BANDUNG 5,57 5,21

5 SMAN 5 BANDUNG 5,93 6,70

6 SMAN 6 BANDUNG 5,72 6,00

7 SMAN 7 BANDUNG 5,6 6,05

8 SMAN 8 BANDUNG 6,01 6,80

9 SMAN 9 BANDUNG 5,82 5,38

10 SMAN 10 BANDUNG 5,85 6,82

11 SMAN 11 BANDUNG 5,88 5,93

12 SMAN 12 BANDUNG 5,58 5,24

13 SMAN 13 BANDUNG 5,67 5,05

14 SMAN 14 BANDUNG 5,34 5,71

15 SMAN 15 BANDUNG 6,01 5,53

16 SMAN 16 BANDUNG 5,61 6,61

17 SMAN 17 BANDUNG 5,86 5,78

18 SMAN 18 BANDUNG 5,78 5,31

19 SMAN 19 BANDUNG 5,6 5,32

20 SMAN 20 BANDUNG 6,03 5,04

21 SMAN 21 BANDUNG 5,98 6,72

22 SMAN 22 BANDUNG 5,98 6,83

23 SMAN 23 BANDUNG 6 6,78

24 SMAN 24 BANDUNG 5,92 6,94

25 SMAN 25 BANDUNG 5,85 6,68

26 SMAN 26 BANDUNG 6,09 6,30

27 SMAN 27 BANDUNG 5,71 4,79

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata nilai UN siswa SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi yaitu berkisar antara 4,79 – 6,94. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata UN tahun sebelumnya yaitu


(15)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

tahun 2013 maka rata-rata kelulusan UN mata pelajaran ekonomi untuk SMA Negeri Se-Kota Bandung tahun 2014 masih menurun walaupun ada beberapa SMA yang mengalami pengingkatan tetapi tidak signifikan. Hal ini sungguh disesalkan mengingat hampir seluruh SMA Negeri Kota Bandung telah memiliki fasilits sekolah yang baik dan tenaga pendidik yang kompeten tetapi tetap saja nilai rata-rata ujian nasionalnya menurun bahkan rendah.

Hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang bagus merupakan dambaan semua pihak, baik pribadi siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Pada kenyataannya banyak permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh setiap individu dalam mencapai hasil belajar yang tinggi. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh setiap individu ini bersifat kompleks, dan berbeda-beda pada setiap individu. Hal ini dikarenakan dalam proses pencapaian hasil belajarnya tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor. Secara umum, faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi: (1) faktor fisiologi misalnya mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, dan (2) faktor psikologis misalnya intelegensi, motivasi, persepsi, sikap, bakat, kemandirian, dan lain-lain. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti kurikulum, kompetensi profesionalisme guru, fasilitas belajar, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan belajar (Slameto, 2010, hlm. 54-60).

Apabila faktor-faktor tersebut dimaksimalkan fungsinya maka akan dapat meningkatkan hasil belajar di SMA Negeri Bandung. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti tahun 2014 belum seluruh siswa di beberapa SMA Negeri Bandung mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi yang rata-rata sebesar 75. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar rata-rata nilai UAS (Ulangan Akhir Semester) siswa kelas X IIS pada mata pelajaran ekonomi di beberapa SMA Negeri Kota Bandung (SMAN 13 Bandung, SMAN 19 Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 10 Bandung, dan SMAN 11 Bandung) tahun ajaran 2014-2015.


(16)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Tabel 1.2

Hasil Ulangan Akhir Semester Ganjil siswa Kelas X IIS Mata Pelajaran Ekonomi Tahun 2014-2015

Nama Sekolah Rata-Rata Nilai UAS

SMAN 13 Bandung 47.74

SMAN 19 Bandung 45,56

SMAN 12 Bandung 49,12

SMAN 10 Bandung 49,31

SMAN 11 Bandung 42,67

Sumber: Nilai rata-rata UAS Mata Pelajaran Ekonomi (Data diolah)

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat rata-rata nilai UAS siswa kelas X IIS di beberapa SMA Negeri Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2014/2015 nilainya terbilang kecil bahkan rata-rata dibawah 50. Artinya, siswa SMA Negeri Kota Bandung belum mencapai hasil belajar yang memuaskan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi kelas X IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) karena peneliti akan memfokuskan pada hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Penulis memilih kelas X karena menurut penulis siswa kelas X masih harus beradaptasi dengan diri sendiri untuk menghadapi cara belajar masing-masing siswa dan berinteraksi dengan lingkungan SMA, dibandingkan kelas XI yang dapat mulai fokus terhadap mata pelajaran dan XII sudah mulai menyiapkan untuk perguruan tinggi. Pada dasarnya SMA Negeri Kota Bandung rata-rata merupakan SMA Negeri yang terakreditasi A yang didukung oleh fasilitas belajar sekolah yang memadai dan mempunyai tenaga pendidik yang kompeten sehingga dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dalam memenuhi kegiatan pembelajaran.

Pencapaian hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang optimal dalam proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab kurangnya daya serap siswa dalam mencapai hasil belajar. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar agar tercapai tujuan pembelajaran yang baik.

Kemandirian belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk


(17)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. “Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang telah

dimiliki”(Mujiman, 2007, hlm. 1). Seorang siswa dikatakan mempunyai

kemandirian belajar apabila mempunyai kemauan sendiri untuk belajar mata pelajaran ekonomi, siswa mampu memecahkan masalah dalam proses belajar mata pelajaran ekonomi, siswa mempunyai tanggung jawab dalam proses belajar mata pelajaran ekonomi, dan siswa mempunyai rasa percaya diri dalam setiap proses belajar mata pelajaran ekonomi. Pada umumnya siswa tidak mandiri dalam belajar mata pelajaran ekonomi terlihat saat siswa mengerjakan ulangan masih terdapat siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri.

Kemandirian belajar dapat terlihat pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa sehari-hari seperti cara siswa merencanakan dan melakukan belajar. Kemandirian belajar yang tinggi dari siswa sangat diperlukan dalam peningkatan hasil belajar mata pelajaran ekonomi karena akan berpengaruh terhadap terciptanya semangat diri untuk belajar.

Faktor lain yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar

siswa adalah lingkungan belajar. “Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat dan semuanya dapat mempengaruhi siswa dalam belajar” Slameto (2010, hlm. 60). Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan fisik terdiri dari tempat belajar, alat-alat belajar mata pelajaran ekonomi, sumber belajar mata pelajaran ekonomi, penerangan, dan keadaan cuaca. Kondisi lingkungan belajar ini sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran misalnya kondisi fisik, lingkungan sosial budaya atau masyarakat, dan lingkungan sekolah. Jika kondisi lingkungan belajar sangat mendukung, maka siswa pun akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Misalnya suasana aman dan nyaman sehingga siswa mampu memahami apa yang diajarkan oleh gurunya dan sebaliknya jika kondisi lingkungan kurang mendukung dalam proses pembelajaran, maka siswa akan merasa tidak nyaman dan hal tersebut berdampak


(18)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

pada motivasi siswa. Kondisi ini mengakibatkan siswa hanya sekedar berangkat sekolah untuk mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru tanpa memahami ilmu yang diberikan sehingga menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah.

Berdasarkan fakta dan argumen yang dipaparkan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Judul penelitiannya yaitu “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi" (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan batasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri se-Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri se-Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah yang ada dalam penelitian maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri se-Kota Bandung


(19)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

2. Untuk mengetahui gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS di SMA Negeri se-Kota Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung 4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar

mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pendidikan dengan fokus kajian pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar.

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi penulis

1) Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

2) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bekal sebagai calon guru dalam mengatasi masalah terkait hasil belajar.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu halaman, BAB I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan


(20)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi. BAB II Kajian Pustaka yang berisi kajian teori sebagai kerangka berpikir dalam pembahasan dan terdapat Hipotesis Penelitian. BAB III Metode Penelitian, yang berisi Objek dan Subjek Penelitian, Metode/Pendekatan Penelitian, Populasi/Sampel, Instrumen Penelitian (Pengumpulan Data/Informasi), dan Teknik Analisis Data. BAB IV Temuan dan Pembahasan Penelitian yang berisi hasil-hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan Rekomendasi.


(21)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kemandirian Belajar

2.1.1.1Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, dan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan siswa terpelajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus ikut berperan aktif karena inilah salah satu hal yang bisa mempengaruhi hasil belajar, keterlibatan aktif dari siswa bisa dilihat dari kemandirian belajar siswa. Apabila siswa yang mempunyai sikap kemandirian belajar maka sudah ada inisiatif dari siswa itu sendiri untuk belajar mandiri dengan meminimalkan bantuan dari orang lain.

Menurut Knowles (dalam Murniawaty, 2013, hlm. 28) menyebut kemandirian belajar suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau bantuan orang lain dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar dan mengevaluasi sumber belajar. Menurut Knowles (dalam Tahar dan Enceng, 2006, hlm. 92) dalam kemandirian belajar inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar. Dari teori yang dikemukakan oleh Knowles bahwa dalam hal ini berarti dalam kemandirian belajar siswa harus bisa mengatur kegiatan belajarnya baik dari tempat belajar, proses kegiatan belajar dan mengevaluasi hasil belajarnya.

Sedangkan Menurut Ahmadi (2004, hlm. 31), “Kemandirian Belajar adalah sebagai belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain”. Siswa dituntut memiliki inisiatif, keaktifan dan keterlibatan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Siswa


(22)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan tidak memerlukan pengarahan dari orang lain untuk melakukan kegiatan belajar.

Dari semua pendapat yang sudah dikemukakan para ahli mengenai kemandirian belajar, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dan mempunyai rasa percaya diri tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.

2.1.1.2Konsep Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar bagi siswa merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk meningkatkan sikap kejujuran di dalam diri siswa itu sendiri. Karena semakin tinggi kemandirian belajar dari siswa, maka semakin produktif pula juga dalam mengerjakan tugas dan meningkatnya rasa tanggung jawabnya sebagai siswa.

Menurut Burtiham (1999, hlm. 12) mengemukakan bahwa kemandirian belajar adalah perilaku siswa yang bebas dan otonom (bebas) serta bertanggung jawab dalam menentukan tujuan belajar, merencanakan dan melaksanakan, memelihara serta menilai hasil aktivitas belajarnya tanpa bergantung pada orang lain.

Menurut Semiawan dkk, yang dikutip oleh Tirtaraharja dan La Sulo (2005, hlm. 50) mengemukakan ada beberapa alasan dikembangkannya konsep kemandirian dalam belajar, yaitu:

1. Perkembangan IPTEK berlangsung secara pesat sehingga memungkinkan para guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada siswa

2. Penemuan IPTEK tidak semua 100% bersifat relatif. Suatu teori mungkin bertolak dan gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori tersebut.

3. Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa siswa mudah memahami konsep-konsep dan abstrak jika disertai contoh-contoh konkret dan wajar


(23)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

dengan situasi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekkannya sendiri.

4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai-nilai kedalam diri siswa. Kemandirian membuka kemungkinan terhadap lainnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi serta menyatu dalam diri yang serasi dan berimbang.

Jadi pengembangan konsep kemandirian belajar bertumpu pada aktifitas para pengajar dan siswa serta mampu untuk mengarahkan sistem pembelajaran dengan memberikan nilai atau contoh konkret dalam pembelajaran tersebut.

2.1.1.3Indikator – Indikator Kemandirian Belajar

Indikator/pengukuran mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Indikator kemandirian belajar pada penelitian ini berdasarkan pada faktor internal (dari dalam diri) siswa yaitu percaya diri, disiplin, motivasi, inisiatif dan tanggung jawab.

1) Percaya diri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyebutkan bahwa

“Percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan

kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapan-harapannya)”

Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.


(24)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti bentuk-bentuk aturan atas kesadaran pribadinya, disiplin dalam belajar merupakan kemauan untuk belajar yang didorong oleh diri siswa sendiri.

3) Motivasi

Motivasi merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Motivasi adalah suatu dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu, baik itu yang datang dari dalam diri maupun dari luar diri. Motivasi membuat seseorang melakukan sebaik mungkin semua pekerjaan yang dilakukan, jika siswa belajar dengan motivasi yang baik maka hasil belajarnya pun akan baik sebaliknya apabila motivasi kurang maka hasil belajar pun kurang memuaskan. Artinya, seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah seseorang yang selalu melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya.

4) Inisiatif

Inisiatif ini dilakukan dalam berbagai hal. Dalam belajar aspek inisiatif sangat diperlukan. Siswa yang memiliki sikap inisiatif akan berusaha bagaimanapun caranya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yang menunjang proses belajarnya dan memanfaatkan semua sumber-sumber belajar semaksimal mungkin. Dengan inisiatif siswa akan mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan keinginannya sendiri, mampu mengatasi masalah yang ada pada dirinya tanpa bantuan orang lain.

Inisiatif pun dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dalam usaha memecahkan suatu masalah.

5) Tanggung jawab

Kemampuan bertanggung jawab yang sangat penting adalah rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Seseorang bertanggung jawab untuk


(25)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

menguasai, mengontrol dan mengendalikannya sendiri. Kemandirian seseorang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk mengambil sikap penuh tanggung jawab.

2.1.1.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa menurut Ali dan Asrori (2005, hlm. 118) sebagaimana aspek-aspek psikologi lainnya, kemandirian belajar juga bukanlah semata-mata merupakan pembawaan yang melekat pada dari individu sejak lahir. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang datang dari lingkungannya, selain potensi yang dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, yaitu: 1) Gen atau keturunan orang tua

Orang tua yang memiliki sifat kemandirian belajar tinggi sering kali menurunkan anak memiliki kemandirian juga.

2) Pola asuh orang tua

Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Orang tua terlalu banyak melarang atau

mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan menghambat kemandirian siswa. Sebaliknya, orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan dapat mendorong kelancaran kemandirian belajar.

3) Sistem pendidikan di sekolah

Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan menghambat kemandirian belajar siswa. Demikian juga, proses pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman juga dapat menghambat kemandirian belajar siswa. Sebaliknya proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan


(26)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13

terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar kemandirian belajar siswa.

4) Sistem kehidupan di masyarakat

Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi siswa dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran kemandirian siswa. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi siswa dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hierarki akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian siswa.

2.1.2 Lingkungan Belajar

2.1.2.1Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.

Menurut Dalyono (2005, hlm. 129) lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun bersifat sosio-kultural. Lingkungan juga didefinisikan oleh Patty yang dikutip oleh Baharuddin (2007, hlm. 68),

“Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi individu di dalam hidupnya,

baik dalam bentuk lingkungan fisik seperti orang tua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar maupun dalam bentuk lingkungan psikologis seperti perasaan-perasaan yang dialami, cita-cita, persoalan-persoalan yang dihadapi dan sebagainya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah sesuatu yang ada di sekitar tempat belajar siswa berpengaruh terhadap tingkah


(27)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14

laku dan perkembangan dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.2.2Konsep Lingkungan Belajar

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.

Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan (dalam Hadikusumo, 1996, hlm. 74). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994, hlm. 168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.

Untuk itu lingkungan yang berada di sekitar kita dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar disebut lingkungan belajar. Lingkungan belajar ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik.

2.1.2.3Macam-macam Lingkungan Belajar

Ki Hajar Dewantoro menggolongkan lingkungan belajar menjadi 3, yang dikutip oleh Hadi (2003, hlm. 87) yaitu: "Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah dan Lingkungn masyarakat".

1) Ligkungan keluarga


(28)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15

Cara orang tua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak tersebut. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya akan menyebabkan kesulitan belajar bagi si anak. Sebaliknya orang tua yang perhatian pada pendidikan anaknya akan menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat.

b) Hubungan antara anggota keluarga

Faktor hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah hubungan antara orang tua dengan anak, selain itu hubungan antara anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain. Demi kelancaran belajar anak kelancaran hubungan antar anggota keluarga perlu dijaga.

c) Bimbingan dari Orang tua

Orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap orang tua yang bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak.

d) Suasana rumah

Suasana rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering terjadi dalam rumah dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang sangat ramai atau gaduh tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan baik. Anak-anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar. Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan, tentram, damai dan harmonis agar menguntungkan bagi kemajuan belajar anak.

e) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokok juga membutuhkan


(29)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16

berbagai fasilitas belajar. Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan berbagai fasilitas belajar, untuk itu biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam proses keberhasilan belajar.

2) Lingkungan sekolah a) Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Jelas bahwa kurikulum mempengaruhi belajar siswa.

b) Hubungan antara guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika hubungan antar guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, mak siswa akan memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga ia akan mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan antara guru dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar.

c) Hubungan antara siswa dengan siswa lain

Hubungan yang baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu belajarnya, untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik.

d) Disiplin siswa

Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat.


(30)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17 e) Alat pelajaran

Alat merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar bagi anak.

f) Keadaan gedung

Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang tempat belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan, cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan lain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi hal ini akan berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.

3) Lingkungan masyarakat a) Teman bergaul

Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap belajar anak dan sebaliknya teman bergaul yang kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula.

b) Lingkungan Tetangga

Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang bersekolah. Misalnya: tetangga yang suka judi, menganggur, tidak suka belajar akan mempengaruhi anak yang bersekolah, minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk bersekolah, begitu pula sebaliknya.

c) Bentuk/aktifitas kehidupaan masyarakat

Kegiatan ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap perkembangan pribadi anak. Siswa harus benar-benar mampu memilih kegiatan yang mendukung kegiatan belajar, bukan malah menjadi penghambat.


(31)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18

Termasuk dalam media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lain-lain. Media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi anak, begitu pula sebaliknya.

2.1.2.4Indikator-indikator Lingkungan Belajar

Berdasarkan pada beberapa pendapat dan uraian di atas maka yang menjadi indikator lingkungan belajar siswa dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1) Hubungan antar siswa 2) Kondisi fisik ruang belajar 3) Kondisi alat-alat belajar 4) Aturan dan disiplin sekolah 5) Suasana tempat belajar

6) Hubungan siswa dengan masyarakat sekolah lainya 7) Lingkungan belajar di Rumah

2.1.2.5Faktor – faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar

Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan apa yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang akan menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku (Azwar, 2008, hlm. 74).

Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara lain:

1) Tempat belajar yang baik

Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang, tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya pengaturan tata ruang kelas.


(32)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19

Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar. Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya 3) Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar. 4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah

Kebersihan lingkungan kelas maupun sekolah perlu diperhatikan agar siswa merasa nyaman dalam proses belajar dan serta menjaga lingkungan menjadi bersih.

2.1.3 Hasil Belajar 2.1.3.1Konsep Belajar

Winkel (1996, hlm. 53) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Sedangkan menurut Slameto (2010, hlm. 50) mengemukakan

“Belajar adalah suatu proses usaha seseorang yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Cronbach (dalam Suprijono, 2012, hlm. 2) yang mengemukakan bahwa, “belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari

pengalaman”.

Ciri umum kegiatan belajar menurut Wragg dalam Aunurrahman (2011, hlm. 35) adalah sebagai berikut:


(33)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20

1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Oleh sebab itu pemahaman yang sangat penting disini bahwa, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri dalam bentuk suatu aktivitas tertentu.

2) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.

3) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.

2.1.3.2Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Purwanto (2011, hlm. 44) dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar, selain hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Menurut Slameto (2010, hlm. 2) secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tingkah laku tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Morgan (dalam Purwanto, 2006, hlm. 84), dalam buku

Introduction to Psychology (1978) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap


(34)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21

hasil dari latihan dan pengalaman. Menurut Roger (dalam Nata, 2011, hlm. 101), belajar adalah sebuah proses internal yang menggerakkan siswa agar menggunakan seluruh potensi kognitif, afektif dan psikomotoriknya agar memiliki berbagai kapabilitas intelektual, moral, dan keterampilan lainnya. Sedangkan menurut Piaget (dalam Nata, 2011, hlm. 99) belajar adalah sebuah proses interaksi siswa dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan dan dilakukan secara terus menerus.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dari interaksi dengan lingkungannya. Pada hakikatnya hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Abdurrahman (2003, hlm. 37-38) Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Jadi hasil belajar pada hakikatnya yaitu berubahnya perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya. Sehingga setiap pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil belajar siswanya itu meningkat setelah melakukan proses pembelajaran.

2.1.3.3Indikator-indikator Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan pendidikan, dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa.

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2011, hlm. 22) secara garis besar membagi hasilbelajar ke dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psiomotor.

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.


(35)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22

3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan atau kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Dalam penilaian hasil belajar di sekolah biasanya ranah kognitif lebih dominan di nilai karena seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya (Sudjana, 2011, hlm. 31). Hal ini disebabkan penilaian hasil belajar dari sisi kognitif saja sudah dapat mencerminkan perubahan dalam diri siswa.

2.1.3.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas sebagai hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai siswa melalui usaha-usaha sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar

Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi kedalam dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010, hlm. 54) menjelaskan bahwa, faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

1) Faktor intern, meliputi:

a) Faktor jasmani, yang termasuk ke dalam jasmani yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh

b) Faktor psikologis, terdapat beberapa faktor yang tergolong dalam faktor psikologi yang mempengaruhi belajar yaitu, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kemandirian, dan kesipan.

c) Faktor kelelahan, Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat


(36)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

dengan lemahnya tubuh sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan dalam belajar.

2) Faktor Ekstern, meliputi:

a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Lebih jauh menurut Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012, hlm. 92) menyatakan bahwa hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. (a) Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu (intelegensi, perhatian, motivasi, minat, kemandirian, dan kesiapan) untuk mencapai hasil belajar, sedangkan (b) kondisi ekstenal yaitu rangsangan dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi baik dalam perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri maupun lingkungannya.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian memerlukan rujukan dan perbandingan dari penelitian sebelumnya agar dapat menghasilkan penelitian yang terarah dan hasilnya dapat bermakna. Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah:


(37)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu No.

Nama Peneliti/

Tahun

Judul Variabel yang

Diteliti Hasil Penelitian

1. Muh.Alif Ridho Utomo. Skripsi (2012)

Pengaruh

Kemandirian Belajar

Dan Lingkungan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi

Kompetensi Kejuruan

Akuntansi Siswa

Kelas X SMK YPKK 3 Sleman, Yogyakarta

Tahun Ajaran

2011/2012.

Prestasi Belajar

Siswa Mata

Pelajaran Akuntansi (Y), Kemandirian Belajar (X1), Lingkungan Belajar (X2).

Kemandirian Belajar

Dan Lingkungan

Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran

Akuntansi Kompetensi

Kejuruan Akuntansi Siswa Kelas X SMK YPKK 3 Sleman.

2. Pratistya Nor Aini,

Abdullah Taman. Jurnal Pendidikan (2012)

Pengaruh

Kemandirian Belajar

Dan Lingkungan

Belajar

Siswa Terhadap

Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa

Kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Sewon

Bantul Tahun Ajaran 2010/2011

Prestasi Belajar

Siswa Mata

Pelajaran Akuntansi (Y), Kemandirian Belajar (X1), Lingkungan Belajar (X2).

Kemandirian Belajar

Dan Lingkungan

Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Akuntansi

Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 1


(38)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 3. Bipit Nindya

Ningrum. Jurnal (2013)

Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI Di MAN Keboan Tahun Pelajaran 2012-2013

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi (Y), Lingkungan Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2)

Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar berpengaruh

terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran

Ekonomi Siswa

Kelas XI Di MAN Keboan

4. Tri Purwanto. Jurnal Skirpsi (2013)

Pengaruh Kemampuan Bersosialisasi,

Kemandirian Belajar,

Dan Kemampuan

Beradaptasi Terhadap Prestasi Belajar Pada

Mata Pelajaran

Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih.

Prestasi Belajar

Pada Mata

Pelajaran Elektronika Industri Terapan (Y), Kemampuan Bersosialisasi(X1 ), Kemandirian Belajar (X2), Dan Kemampuan Beradaptasi(X3)

Kemampuan Bersosialisasi, Kemandirian

Belajar, Dan

Kemampuan Beradaptasi berpengaruh

Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran

Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih

5. Novica Indriaty. Artikel Jurnal (2013)

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Mengajar,

Kemandirian Dan

Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi

Prestasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y), Persepsi Mahasiswa

Persepsi mahasiswa

tentang metode

mengajar,

kemandirian dan lingkungan belajar berpengaruh


(39)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 Mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tentang Metode Mengajar (X1), Kemandirian (X2)

Dan Lingkungan Belajar (X3)

terhadap prestasi mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2010 Universitas Maritim Raja Ali Haji

2.2 Kerangka Pemikiran

Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Pengertian mata pelajaran ekonomi berfungsi untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar agar mampu mengambil keputusan secara rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai pilihan. Lebih jauh salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah untuk membekali beberapa konsep dasar ilmu ekonomi sebagai pedoman dalam berperilaku ekonomi dan untuk mendalami mata pelajaran ekonomi pada jenjang berikutnya. Artinya, mata pelajaran ekonomi bukanlah merupakan mata pelajaran hafalan semata, tetapi lewat mata pelajaran ekonomi ini, para siswa harus mampu mengaitkan antara teori ekonomi dengan realitas kehidupan, sehingga siswa dapat menerapkan pengetahuan ekonomi untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan pendidikan pula dilihat dari keberhasilan siswa setelah melewati proses belajar. Menurut Sudjana (2011, hlm. 20) Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa merujuk pada pencapaian aspek-aspek yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ditinjau dari segi aspek perubahan


(40)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

yang ingin dicapai, hasil belajar setidaknya dapat dideskripsikan menjadi beberapa aspek pengetahuan atau pemahaman, aspek keterampilan, aspek nilai dan aspek sikap. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi antar lingkungan, keluarga dan masyarakat.

Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012) memandang faktor internal dan faktor eksternal sebagai pengaruh dari hasil belajar, sebagaimana dikemukakan bahwa:

“Hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi eksternal yaitu rangsangan dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran”. (hlm. 92)

Jika dilihat dari teori pembelajaran Gagne bahwa perilaku individu itu tidak semata-mata langsung tercipta secara otomatis tetapi merupakan hasil dari belajar yaitu melalui faktor intern seperti: intelegensi, perhatian, motivasi, minat, bakat, motif, kemandirian, kematangan, dan kesiapan belajar, sedangkan faktor ekstern yang merupakan lingkungan belajar seperti: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diteliti terdiri dari dua faktor yang diambil dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internnya yaitu faktor kemandirian belajar siswa sedangkan faktor eksternnya yaitu faktor lingkungan belajar.

Kemandirian dalam belajar merupakan keharusan dan tuntutan dalam pendidikan saat ini. Kemandirian belajar pun diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Menurut Drost (dalam Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56) kemandirian adalah individu yang mampu menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara dewasa. Sedangkan menurut Pannen, dkk (dalam Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56) ciri utama belajar mandiri adalah adanya pengembangan kemampuan siswa untuk


(41)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

melakukan proses belajar yang tidak tergantung pada faktor guru, teman, kelas dan lain-lain. Tingkat kemandirian belajar siswa dapat ditentukan berdasarkan seberapa besar inisiatif dan tanggung jawab siswa untuk berperan aktif dalam hal perencanaan belajar, proses belajar maupun evaluasi belajar. Semakin besar peran aktif siswa dalam berbagai kegiatan tersebut, mengindikasikan bahwa siswa tersebut memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi.

Menurut Montalvo dan Torres (dalam Sumarmo, 2004, hlm. 2) memberikan pengertian kemandirian belajar yaitu gabungan antara keterampilan dan kemauan. Demikian pula menurut Sumarmo (2004, hlm. 1) kemandirian belajar merupakan proses perancangan dan pemantauan diri yang seksama terhadap proses kognitif dan afektif dalam menyelesaikan suatu tugas akademik. Dalam hal ini, Hargis (dalam Sumarmo, 2004, hlm. 1) menekankan bahwa yang dimaksud kemandirian belajar bukan merupakan kemampuan mental atau keterampilan akademik tertentu, tetapi merupakan proses pengarahan diri dalam mentransformasi kemampuan mental ke dalam keterampilan akademik tertentu. Seorang siswa dikatakan mempunyai Kemandirian Belajar apabila mempunyai kemauan sendiri untuk belajar ekonomi, siswa mampu memecahkan masalah, siswa mempunyai tanggung jawab, siswa mempunyai rasa percaya diri, dan siswa mempunyai inisiatif dalam setiap proses belajar ekonomi. Pada umumnya siswa tidak mandiri dalam belajar ekonomi terlihat saat siswa mengerjakan ulangan masih terdapat siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri.

Faktor lain yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah lingkungan belajar. Menurut Slameto (2010, hlm. 60) lingkungan dibedakan menjadi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan semuanya dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan fisik terdiri dari tempat belajar, alat-alat belajar belajar ekonomi, sumber belajar ekonomi, penerangan, dan keadaan cuaca. Kondisi lingkungan belajar ini sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran misalnya kondisi fisik, lingkungan sosial budaya atau masyarakat, dan lingkungan sekolah.


(42)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

Lingkungan Belajar (X2) Kemandirian

Belajar (X1)

Hasil Belajar (Y)

Pada hakekatnya pendidikan merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan. Pendidikan dapat berlangsung baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terutama mata pelajaran ekonomi. Apabila lingkungan itu dapat diatur dengan baik maka ia akan memberikan pengaruh yang positif bagi proses belajar siswa. Sebaliknya apabila lingkungan belajar siswa diabaikan ia akan memberikan pengaruh buruk pada perkembangan siswa. Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi lingkungan belajar siswa harus benar-benar diperhatikan baik oleh orang tua, guru maupun masyarakat dan siswa itu sendiri, agar hasil yang ingin dicapai dapat terwujud.

Berdasarkan dari pemaparan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun suatu hipotesis. Maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 2.3 Hipotesis

Wirartha (2006, hlm. 214) mengemukakan bahwa, “hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih


(43)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Maka, berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut:

1) Kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi

2) Lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi


(1)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Lampiran 2 – Tabulasi Data Responden

Data Responden Siswa Kelas X IIS SMA Negeri Bandung No.

Resp Sekolah Subjek

Hasil Belajar (Y)

Jenis

Kelamin Usia

1 SMAN 13 Bandung AA 60 P 14

2 SMAN 13 Bandung DF 70 P 16

3 SMAN 13 Bandung SRA 53.33 P 16

4 SMAN 13 Bandung RR 73.33 L 15

5 SMAN 13 Bandung Y 56.67 L 15

6 SMAN 13 Bandung SNH 63.33 P 15

7 SMAN 13 Bandung ASA 66.67 P 16

8 SMAN 13 Bandung AML 36.67 P 15

9 SMAN 13 Bandung APP 26.67 L 16

10 SMAN 13 Bandung IP 23.33 L 15

11 SMAN 13 Bandung YRLT 53.33 P 15

12 SMAN 13 Bandung DAA 63.33 P 16

13 SMAN 13 Bandung VR 56.67 P 15

14 SMAN 13 Bandung MRA 66.67 L 16

15 SMAN 13 Bandung MMT 43.33 P 15

15 SMAN 13 Bandung GF 46.67 L 15

16 SMAN 13 Bandung AF 46.67 L 14

16 SMAN 13 Bandung NRA 56.67 P 15

19 SMAN 13 Bandung NZI 60 P 15

20 SMAN 13 Bandung RPW 26.67 P 15

21 SMAN 13 Bandung M 33.33 P 16

22 SMAN 13 Bandung DG 40 P 15

23 SMAN 13 Bandung PPP 46.67 L 14

24 SMAN 13 Bandung MER 46.67 L 15

25 SMAN 13 Bandung TMY 56.67 L 16

26 SMAN 13 Bandung AP 53.33 P 15

27 SMAN 13 Bandung PS 46.67 P 15

28 SMAN 13 Bandung FN 26.67 L 15

29 SMAN 13 Bandung HZS 46.67 P 15

30 SMAN 13 Bandung RDA 43.33 P 16

31 SMAN 13 Bandung RYA 56.67 P 15

32 SMAN 13 Bandung HS 53.33 L 15

33 SMAN 13 Bandung AMA 40 L 14


(2)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

35 SMAN 13 Bandung SSN 60 P 15

36 SMAN 13 Bandung PNS 50 P 15

37 SMAN 13 Bandung AK 63.33 P 15

38 SMAN 13 Bandung RSK 63.33 L 15

39 SMAN 13 Bandung RMM 60 L 16

40 SMAN 13 Bandung RA 43.33 L 15

41 SMAN 13 Bandung PK 36.67 L 14

42 SMAN 13 Bandung TGS 20 P 15

43 SMAN 13 Bandung RA 36.67 L 15

44 SMAN 13 Bandung SNS 43.33 P 15

45 SMAN 13 Bandung ANS 40 P 16

46 SMAN 13 Bandung GY 66.67 P 15

47 SMAN 13 Bandung FWD 46.67 P 15

48 SMAN 13 Bandung RML 50 P 15

49 SMAN 13 Bandung KSA 56.67 L 16

50 SMAN 13 Bandung RA 53.33 L 15

51 SMAN 13 Bandung LM 56.67 L 15

52 SMAN 13 Bandung SSF 60 P 15

53 SMAN 13 Bandung SNS 53.33 P 15

54 SMAN 13 Bandung AK 23.33 P 15

55 SMAN 13 Bandung AAR 46.67 L 16

56 SMAN 13 Bandung DD 43.33 P 16

57 SMAN 13 Bandung HP 50 L 15

58 SMAN 13 Bandung IFS 43.33 L 15

59 SMAN 19 Bandung DM 38 P 14

60 SMAN 19 Bandung AF 38 L 15

61 SMAN 19 Bandung NR 45 P 15

62 SMAN 19 Bandung GP 58 P 15

63 SMAN 19 Bandung MH 55 P 15

64 SMAN 19 Bandung FMK 45 P 15

65 SMAN 19 Bandung SM 40 P 15

66 SMAN 19 Bandung THP 43 P 14

67 SMAN 19 Bandung SA 43 P 15

68 SMAN 19 Bandung AGS 33 P 15

69 SMAN 19 Bandung FD 43 L 16

70 SMAN 19 Bandung YZN 58 L 16

71 SMAN 19 Bandung C 65 L 14

72 SMAN 19 Bandung SR 43 P 15


(3)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

74 SMAN 19 Bandung ES 48 L 15

75 SMAN 19 Bandung PS 28 L 15

76 SMAN 19 Bandung SR 30 P 16

77 SMAN 19 Bandung FD 55 L 15

78 SMAN 19 Bandung YS 48 L 15

79 SMAN 19 Bandung SW 43 P 15

80 SMAN 19 Bandung DM 53 P 15

81 SMAN 19 Bandung RYR 30 P 15

82 SMAN 19 Bandung LA 40 P 15

83 SMAN 19 Bandung FS 38 L 15

84 SMAN 19 Bandung NI 53 L 16

85 SMAN 19 Bandung YPD 48 P 16

86 SMAN 19 Bandung MFN 53 L 15

87 SMAN 19 Bandung MINF 35 L 15

88 SMAN 19 Bandung RA 58 L 15

89 SMAN 19 Bandung UKA 45 L 16

90 SMAN 19 Bandung AAH 40 L 15

91 SMAN 19 Bandung KNP 40 P 16

92 SMAN 19 Bandung DI 28 P 15

93 SMAN 19 Bandung FPMU 63 L 15

94 SMAN 19 Bandung FJ 55 P 16

95 SMAN 19 Bandung RPL 53 P 15

96 SMAN 19 Bandung SK 40 P 16

97 SMAN 19 Bandung AWI 35 P 15

98 SMAN 19 Bandung RSK 65 L 15

99 SMAN 19 Bandung LA 58 P 15

100 SMAN 19 Bandung LS 46 P 15

101 SMAN 12 Bandung MAN 63 P 15

102 SMAN 12 Bandung RSU 34 L 15

103 SMAN 12 Bandung RF 43 L 16

104 SMAN 12 Bandung CARS 40 L 15

105 SMAN 12 Bandung AP 38 L 15

106 SMAN 12 Bandung AA 44 P 15

107 SMAN 12 Bandung LK 62 P 16

108 SMAN 12 Bandung SPK 55 P 15

109 SMAN 12 Bandung LW 42 P 15

110 SMAN 12 Bandung DMRM 57 L 15

111 SMAN 12 Bandung H 59 L 15


(4)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

113 SMAN 12 Bandung NS 47 L 15

114 SMAN 12 Bandung YK 50 L 15

115 SMAN 12 Bandung VAM 52 P 16

115 SMAN 12 Bandung WW 50 P 16

116 SMAN 12 Bandung DR 36 P 15

116 SMAN 12 Bandung SNF 63 P 15

119 SMAN 12 Bandung SR 48 P 15

120 SMAN 12 Bandung SSF 69 P 15

121 SMAN 12 Bandung RSYNA 53 P 16

122 SMAN 12 Bandung AHL 70 P 15

123 SMAN 12 Bandung FAF 62 L 15

124 SMAN 12 Bandung MAP 57 L 15

125 SMAN 12 Bandung JE 60 L 15

126 SMAN 12 Bandung AF 63 P 15

127 SMAN 12 Bandung WJSU 38 L 16

128 SMAN 12 Bandung I 50 P 15

129 SMAN 12 Bandung FS 61 P 15

130 SMAN 12 Bandung N 38 P 15

131 SMAN 12 Bandung AFA 53.33 P 16

132 SMAN 12 Bandung NW 73.33 P 15

133 SMAN 12 Bandung HZ 43.33 L 15

134 SMAN 12 Bandung SN 30 P 15

135 SMAN 12 Bandung NS 53.33 P 15

136 SMAN 12 Bandung AEF 60 P 15

137 SMAN 12 Bandung NP 43.33 P 16

138 SMAN 12 Bandung YK 26.67 P 16

139 SMAN 12 Bandung MA 50 P 15

140 SMAN 12 Bandung AST 66.67 P 15

141 SMAN 12 Bandung HUA 46.67 L 16

142 SMAN 12 Bandung RAP 63.33 L 15

143 SMAN 12 Bandung VR 56.67 L 15

144 SMAN 12 Bandung AID 73.33 L 15

145 SMAN 12 Bandung YNA 36.67 P 15

146 SMAN 12 Bandung BEK 16.67 P 15

147 SMAN 12 Bandung MA 60 P 15

148 SMAN 12 Bandung SS 60 P 16

149 SMAN 12 Bandung D 63.33 P 15

150 SMAN 12 Bandung AM 46.67 P 15


(5)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

152 SMAN 12 Bandung SS 46.67 P 16

153 SMAN 12 Bandung NR 63.33 L 15

154 SMAN 12 Bandung AHP 60 L 15

155 SMAN 12 Bandung MZ 50 L 14

156 SMAN 12 Bandung ARS 56.67 L 15

157 SMAN 12 Bandung RDS 80 P 15

158 SMAN 12 Bandung IAW 43.33 P 16

159 SMAN 12 Bandung IA 46.67 L 15

160 SMAN 12 Bandung MPA 60 P 14

161 SMAN 12 Bandung KPA 46.67 P 14

162 SMAN 12 Bandung WNF 50 P 15

163 SMAN 12 Bandung GS 46.67 P 15

164 SMAN 12 Bandung RRO 33.33 P 15

165 SMAN 12 Bandung RAF 60 P 15

166 SMAN 12 Bandung ANS 53.33 L 16

167 SMAN 12 Bandung RIR 56.67 L 16

168 SMAN 12 Bandung YPR 46.67 L 15

169 SMAN 12 Bandung FLN 36.67 P 15

170 SMAN 12 Bandung AID 53.33 P 15

171 SMAN 12 Bandung RT 73.33 L 16

172 SMAN 12 Bandung MZ 46.67 L 15

173 SMAN 12 Bandung NH 53.33 P 16

174 SMAN 12 Bandung A 53.33 P 15

175 SMAN 12 Bandung RHR 35.71 L 15

176 SMAN 12 Bandung AP 21.43 P 16

177 SMAN 12 Bandung AAM 28.57 L 15

178 SMAN 12 Bandung RNN 35.71 P 16

179 SMAN 12 Bandung DG 42.86 P 15

180 SMAN 12 Bandung MPR 50 L 15

181 SMAN 12 Bandung DRS 42.86 L 15

182 SMAN 12 Bandung AAP 35.71 L 15

183 SMAN 12 Bandung A 42.86 P 15

184 SMAN 12 Bandung DSF 71.43 P 15

185 SMAN 12 Bandung MAK 35.71 P 16

186 SMAN 11 Bandung VVR 57.14 P 15

187 SMAN 11 Bandung MRN 35.71 L 15

188 SMAN 11 Bandung FJP 42.86 L 15

189 SMAN 11 Bandung DA 28.57 L 16


(6)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

191 SMAN 11 Bandung MWD 78.57 L 15

192 SMAN 11 Bandung SSBP 35.71 P 15

193 SMAN 11 Bandung MRH 42.86 L 15

194 SMAN 11 Bandung KKS 28.57 L 16

195 SMAN 11 Bandung AB 42.86 L 14

196 SMAN 11 Bandung IF 50 L 15

197 SMAN 11 Bandung IA 71.43 P 16

198 SMAN 11 Bandung HA 57.14 L 16

199 SMAN 11 Bandung OGB 50 L 15

200 SMAN 11 Bandung J 57.14 L 15

201 SMAN 11 Bandung ZOL 42.86 L 15

202 SMAN 11 Bandung MNS 42.86 P 15

203 SMAN 11 Bandung MZA 57.14 L 16

204 SMAN 11 Bandung MFH 35.71 P 15

205 SMAN 11 Bandung GA 42.86 L 15

206 SMAN 11 Bandung F 50 P 15

207 SMAN 11 Bandung ZN 57.14 L 15

208 SMAN 11 Bandung SNA 71.43 P 15

209 SMAN 11 Bandung PV 35.71 P 16

210 SMAN 11 Bandung AML 50 L 15

211 SMAN 11 Bandung KIB 28.57 P 15

212 SMAN 11 Bandung FMP 57.14 L 15

213 SMAN 11 Bandung THP 50 L 16

214 SMAN 11 Bandung EV 42.86 P 15

215 SMAN 11 Bandung FFI 35.71 P 15

216 SMAN 11 Bandung AAS 50 L 15

217 SMAN 11 Bandung ML 57.14 L 15

218 SMAN 11 Bandung SE 71.43 L 15

219 SMAN 11 Bandung RAF 64.29 L 16

220 SMAN 11 Bandung NM 42.86 L 16

221 SMAN 11 Bandung MS 78.57 L 15

222 SMAN 11 Bandung YDL 64.29 L 15

223 SMAN 11 Bandung NM 57.14 L 16

224 SMAN 11 Bandung MR 35.71 L 15