Analisis Data Hasil Postes

adalah uji Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas data pretes adalah sebagai berikut: H : Data postes kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : Data postes kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas tradisional berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 maka kriteria pengujiannya Uyanto, 2009: 40 adalah: 1 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H diterima. 2 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak. Jika data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Namun Jika data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji non parametrik Mann-Whitney. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 20.0 for Windows. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Levene dengan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data pretes adalah sebagai berikut: H : Tidak terdapat perbedaan varians antara kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional dengan kelas tradisional. H 1 : Terdapat perbedaan varians antara kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 maka kriteria pengujiannya adalah: 1 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H diterima. 2 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak. Pada uji homogenitas ini, data homogen atau tidak homogen akan sama-sama dilanjutkan pada uji perbedaan dua rata-rata. c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata ini digunakan untuk mengetahui perbandingan pencapaian kemampuan koneksi matematis kelas yang menggunakan bahan ajar matematika berkarakter dan kelas konvensional. Untuk data yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t. Sedangkan untuk data yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal tetapi tidak homogen dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t’. Untuk data yang berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka dilakukan pengujian menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji perbedaan dua rata-rata data pretes adalah sebagai berikut: H : Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis pada kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional. H 1 : Rata-rata kemampuan koneksi matematis pada kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter lebih baik dari kelas konvensional. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 maka kriteria pengujiannya Uyanto, 2009: 145 adalah: 1 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H diterima. 2 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak.

3. Analisis Data Indeks Gain

Jika data pretes kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional sama maka data yang diambil adalah data postes. Sedangkan jika data pretes kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional tidak sama, maka data yang diambil adalah data pretes dan data postes dengan menggunakan Indeks Gain. Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Indeks gain = Skor postes - Skor pretes Skor maksimum - Skor pretes Dimana indeks gain digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa setelah mendapat pembelajaran matematika menggunakan bahan ajar matematika berkarakter. Kriteria Indeks gains menurut Hake Martiani, 2012:47 adalah sebagai berikut Tabel 3.10 Kriteria Indeks Gains Indeks gains Kriteria G ≥ 0,70 Tinggi 0,30 ≤ G 0,7 Sedang G 0,30 Rendah Sama halnya dengan data pretes dan data postes, data indek gain ini juga harus diuji, dimana pengujiannya meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas data hasil indeks gains kelas kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 20.0 for Windows. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas data indeks Gain adalah sebagai berikut: H : Data Indeks Gain kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : Data Indeks Gain kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 maka kriteria pengujiannya Uyanto, 2009: 40 adalah: 1 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H diterima. 2 Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak. Jika data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Jika data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji non parametrik. b. Uji Homogenitas Uji kesamaan dua varians dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelas yang menggunakan bahan ajar berkarakter dan kelas konvensional memiliki varians yang sama atau tidak. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 20.0 for Windows. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Levene dengan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data pretes adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

10 54 79

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Matematika Materi Menghitung Luas Persegi Dan Persegi Panjang Dengan Menggunakan Permainan Kartu Pada Siswa Kela

0 2 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Matematika Materi Keliling Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Problem Based Learning (PBL) Pada Sisw

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN STUDENT FA

0 1 17

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MATERI LINGKARAN MELALUI PENELITIAN DESAIN.

1 7 29

PENGARUH BAHAN AJAR MATEMATIKA BERKARAKTER PADA MATERI LIMAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN DISPOSISI SISWA SMP.

0 0 39

PENGARUH BAHAN AJAR MATEMATIKA BERKARAKTER PADA MATERI DIMENSI TIGA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA.

1 5 81

PENGARUH BAHAN AJAR MATEMATIKA BERKARAKTER PADA MATERI PRISMA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 35

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG.

0 1 11

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA MATERI PERSEGI PANJANG DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

1 7 10