1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPenelitian
Manusiamerupakanmakhluk yang unikdanberbedadarimakhluk-makhluk lain
di mukabumi.
Salah satu
yang membedakanmanusiadarimahluklainadalahbahwamanusiamenggunakanbahasa.
Bahasamanusiabersifatkomunikatif, arbitrer,
terstruktur, berlapis-lapis,
produktifdanberubah. Sebagaimakhluksosial
yang hidupbersamamasyarakatnya,manusiamembutuhkanbahasasebagaialatberkomunik
asidanberinteraksi.Denganbahasa, manusiamengungkapkanperasaan, pikiran, ide, gagasn,
kemauan, danpendapatnya.Tidakhanyasampai
di situ,
manusiamenggunakanbahasapada level
yang lebihtinggilagiyaitusebagaialatpewarisanbudaya,
sistem-sistemsosial, hukumdankepercayaan,
ilmupengetahuandansebagainya. Dengandemikian,bahasamerupakanhal yang sangatpentingbagikehidupanmanusia.
Berbahasa pada manusia sesungguhnya merupakan keterampilan yang kompleks,
namun secara
garis besar
dapat dibatasi
pada empatketerampilanberbahasayang
dikuasai seseorang.
Keempatkomponentersebutadalahketerampilanmenyimak, ketermpilanberbicara, keterampilanmembaca,danketerampilanmenulis.Setiapketerampilanituberhubunga
ndengansangaterat.Dalamperolehanketerampilanberbahasaseseorangakanmelaluis uatuhubunganurutan
yang teratur.
Mula-
mulapadamasakecilseseorangmelakukanaktivitasmenyimak, kemudianberbicara, sesudahituseseorangbelajarmembacadankemudianmenulis.
Dari empataspekketerampilanberbahasatersebutdapatdisimpulkanbahwaketerampilanm
enulismerupakanketerampilan paling akhir yang dipelajariseseorang. Hal inidisebabkankegiatanmenulismerupakan proses kreatif yang melibatkansistem
yang kompleks.
Dalamkegiatanmenulisinimaka sang
penulisharuslahterampilmemanfaatkangrafologi, strukturbahasa,
kata, diksi,
penggunaanungkapan yang
tepat, pribahasadanistilahdenganbaikdanbenar.
Keterampilanmenulisinitidakakandatangsecaraotomatis, tetapiharusmelaluilatihandanpraktik yang banyakdanterusmenerus.
Penelitian di
bidangpelatihandanpembelajaranmenulis pun
banyakdiminatiolehparapeneliti. Hal
initerlihatdaribanyaknyaskripsi, tesis,sertadesertasi
yang mengangkatmasalahpembelajaranmenulis
di sekolahdariberbagai
model, pendekatandanteknikpembelajaran.DiantaranyaNikenMutiaraDewidariUniversitas
Muhammadiah Surakarta
denganjudulpenelitian
PeningkatanKeterampilanMenulisNarasiMelaluiPendekatanP embelajaranLuarKelas Outdoor Study di NdayuPark padaSiswaKelas VII a
SMPNegeri 2
KarangmalangSragenTahunAjaran 2008
2009. DalampenelitianiniDewimenyimpulkanbahwaterjadipeningkatanketerampilanmenulis
narasisiswaapabilapembelajarandilakukandenganpendekatanoutdoor study. SelainNikenMutiaraDewi,
DewiPurwatidariUniversitasNegeri Surakarta
mengangkatmasalahpembelajaranmenulisnarasidengan media
musikklasik.
DalampenelitiannyaPurwatimenyimpulkanbahwaketerampilansiswamengalamipening katandalammenulisnarasibilapembelajarannyadilakukandengan media musikklasik.
SelainDewidanPurwati, penelitian
dibidanginijugadilakukanoleh Sri
SuryanidariUniversitasSebelasMaret Surakarta
denganjudul
Peningkatan Keterampilan Menulis NarasiMelalui Penerapan Pendekatan Cooperative
Learning Teknik Think-Pair-Share: Penelitian Tindakan Kelas pada SiswaKelas X6
SMA Negeri
2 Wonogiri,dan
IzzulHasanah, S.
Pd. denganjudulpenelitian
Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi dengan Teknik
Objek Langsung
Melalui Pendekatan
Kontekstual.Dari keduahasilpenelitianinidijelaskanbahwaterjadipeningkatankemampuansiswadalam
menuliskarangannarasi, baikdenganpendekatancooperative
learningmaupundenganpendekatankontekstual.
Meskipunpenelitianpada bidangpelatihan
pembelajaranmenulisiniseringdilakukan, namun pembiasaan menulis belum menjadi budaya dalam masyarakat kita. Demikian pula budaya menulis
dikalangan siswa, khususnyasiswa Madrasah TsanawiyahNahdlatulWathanTanak Beak Barat Kabupeten Lombok Tengah masih sangat rendah. Hal ini mungkin
disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalahkegiatanmenulisnarasi yang masihbelumefektif, proses penulisan yang masihkurangbaik, dan motivasi untuk
menulis yang sangat rendah. Dampak dari semua itu adalah siswa akan merasa aneh dengan dunia tulis
menulis.Hal ini terlihat dari masih sangat sedikit tulisan-tulisan yang berkarakteristik baik di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan
Tanak Beak Barat. Kurang baiknya karakteristik karangan narasi siswa ini terlihat dari tidak sempurnanya struktur tulisan perserta didik, khususnya pada karangan
narasi. Ketika siswa diminta untuk menulis karangan narasi, sering kali karangan itu tidak lengkap dari sisi struktur. Misalnya, ketika menulis narasi siswa sering
mengabaikan alur dan latar cerita, padahal, tanpa alur dan latar cerita yang baik maka peristiwa yang diceritakan pun menjadi tidak dapat dinikmati, cerita
menjadi kabur dan kehilangan pijakan tempat dan waktu kejadian peristiwa. Demikian pula halnya dengan struktur narasi yang lain seperti gaya bercerita atau
sudut pandang. Sering terjadi ketidak jelasan pelaku atau tokoh peristiwa yang diceritakan.
Fenomenaseperti ini, menantang peneliti untuk lebih mendalami penyebab kerancuan tersebut dan berupaya mencari solusi dari ketimpangan yang dirasakan
atau ditemui peneliti. Maka, peneliti melakukan pelatihan penulisan karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan di sekitar siswa, dengan
harapan bahwa, ketika mengamati lingkungan sekitarnya, siswa akan mampu menarasikan apa yang dilihat, didengar dan dialaminya dengan baik dan dengan
struktur yang sempurna. Setelah menyempunakan struktur narasi mereka dengan menggunakan pengamatan lingkungan, peneliti mengharapkan karakteristik
karangan narasi mereka akan lebih baik.
B. Identifikasi Masalah Penelitian