77
Pada Tabel 3.5 terlihat bahwa nilai Asym. Sig = 0,478 yang berarti probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian pada taraf signifikansi
α = 5 H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima penimbang telah memberikan pertimbangan yang seragam terhadap validitas muka tiap butir soal
tes PAM. Dengan demikian, dari aspek validitas muka, instrumen tes PAM yang disusun tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, tes PAM tersebut diujicobakan secara terbatas kepada 10 orang siswa di luar sampel penelitian, yang telah menerima materi yang diteskan.
Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa sekaligus memperoleh gambaran apakah tiap soal yang diteskan dapat dipahami
dengan baik oleh siswa. Dari hasil uji coba terbatas diperoleh gambaran bahwa semua soal dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Kisi-kisi dan perangkat soal
tes PAM selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.1. Untuk memperoleh data PAM siswa, dilakukan penskoran terhadap
jawaban siswa untuk tiap soal dengan aturan: untuk pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jika cara mendapatkannya benar diberi skor 1; untuk jawaban salah
atau tidak menjawab diberi skor 0.
2. Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Tujuan dari penyusunan soal tes pemahaman matematis dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX. Soal
untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis disusun dalam bentuk tes uraian. Soal yang diberikan disusun berdasarkan indikator kemampuan pemahaman
matematis sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6. Penjabaran kemampuan pemahaman matematis didasarkan pada dua aspek, yaitu 1 pemahaman konsep
78
yang terdiri dari: a menginterpretasikan, b mengklasifikasikan, c menjelaskan, d merumuskan, dan e menghitung; 2 pemahaman relasional terdiri dari: a
membandingkan atau menggunakan konteks matematika di dalam matematika, b membandingkan atau menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.
Tabel 3.6 Pedoman Penyekoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Aspek yang diukur
Indikator Respon siswa terhadap soal
Skor
Pemahaman Konsep
Menginterpretasi kan
Tidak menjawab. Salah menginterpretasikan.
1
Benar menginterpretasikan tetapi tidak lengkap.
2
Benar menginterpretasikan dan lengkap.
3
Mengklasifikasi kan
Tidak menjawab. Mengklasifikasikan dengan benar.
1
Menjelaskan Tidak menjawab.
Memberikan jawaban tetapi salah.
1
Memberikan jawaban benar tetapi tidak menjelaskan.
2
Memberikan jawaban benar tetapi penjelasan salah.
3
Memberikan jawaban dan penjelasan dengan benar.
4
Merumuskan Tidak menjawab.
Memberikan rumusan, tetapi salah.
1
Rumusan benar, tetapi belum lengkap.
2
Rumusan benar dan lengkap.
3
Menghitung Tidak menjawab.
Perhitungannya salah.
1
Perhitungannya benar.
2
Pemahaman Relasional
Membandingkan atau
menggunakan konteks
matematika di dalam
matematika. Tidak menjawab.
Menggunakan konteks di dalam matematika, tetapi salah.
1
Membandingkan atau menggunakan konteks di dalam matematika dengan
benar.
2
Membandingkan atau
menggunakan matematika
dalam konteks di luar matematika
Tidak menjawab. Menggunakan matematika dalam konteks
di luar matematika, tetapi salah.
1
Membandingkan atau
menggunakan matematika
dalam konteks
diluar matematika dengan benar.
2
79
Sebelum digunakan soal tes kemampuan pemahaman matematis, terlebih dahulu divalidasi untuk mengetahui validasi isi dan validasi muka. Tes yang sudah
divalidasi kemudian diujicobakan secara empiris. Uji validitas isi dan validitas muka soal tes pemahaman matematis dilakukan oleh lima orang penimbang yang
berlatar belakang S3 pendidikan matematika. Pertimbangan untuk mengukur validitas isi didasarkan pada 1 kesesuaian antara indikator dengan butir soal, 2
kelayakan butir soal untuk siswa kelas IX SMP, dan 3 kebenaran materi yang diujikan. Pertimbangan untuk mengukur validitas muka, didasarkan pada kejelasan
soal dari segi bahasa dan redaksi, sajian, serta akurasi gambar atau ilustrasi. Hasil pertimbangan validitas isi dan validitas muka tes kemampuan
pemahaman matematis dari kelima ahli disajikan pada Lampiran C.2. Hipotesis yang diuji adalah:
H :
Para penimbang memberikan pertimbangan yang seragam H
1
: Para penimbang memberikan pertimbangan yang tidak seragam
Untuk menguji keseragaman hasil pertimbangan validitas isi dan validitas muka oleh lima orang penimbang tersebut dianalisis dengan menggunakan
statistik Q-Cochran. Kriteria pengujian: H diterima jika nilai probabilitas lebih
besar dari α
= 0,05, dalam keadaan lainnya tolak H . Rekapitulasi hasil uji
keseragaman pertimbangan para validator disajikan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7
Uji Keseragaman Pertimbangan Validitas Isi Soal Tes Pemahaman Matematis
N 12
Cochrans Q 2,000
a
Df 4
Asymp. Sig. 0,736
a. 1 is treated as a success.
80
Pada Tabel 3.7 terlihat bahwa nilai Asym. Sig = 0,736 yang berarti probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pada taraf signifikansi
α =
5 H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima penimbang telah
memberikan pertimbangan yang seragam terhadap validitas isi tiap butir soal tes pemahaman matematis. Dengan demikian, dari aspek validitas isi, instrumen tes
pemahaman matematis yang disusun tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan validitas muka soal tes pemahaman matematis dengan
menggunakan statistik Q-Cochran disajikan pada Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Uji Keseragaman Pertimbangan Validitas Muka
Soal Tes Pemahaman Matematis
N 12
Cochrans Q 1,000
a
Df 4
Asymp. Sig. 0,910
a. 1 is treated as a success.
Pada Tabel 3.8 terlihat bahwa nilai Asym. Sig = 0,910 yang berarti probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pada taraf signifikansi
α =
5 H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima penimbang telah
memberikan pertimbangan yang seragam terhadap validitas muka tiap butir soal tes pemahaman matematis. Dengan demikian, dari aspek validitas muka, instrumen tes
pemahaman matematis yang disusun tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini. Setelah instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas muka,
soal tes pemahaman matematis ini kemudian diujicobakan terhadap 38 siswa kelas IX SMPN 40 Palembang yang bukan kelas sampel. Perhitungan validitas butir soal
dan reliabilitas data uji coba tes pemahaman matematis selengkapnya terdapat pada lampiran C.4 dan Lampiran C.5. Hipotesis yang diuji adalah:
81
H :
Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal dengan skor total.
H
1
: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal
dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas menggunakan perangkat
lunak SPSS-17 for windows.Uji validitas butir soal menggunakan korelasi product moment tiap skor butir soal dengan skor total. Uji reliabilitas tes digunakan rumus
Cronbach-Alpha. Kriteria pengujian jika r
hit
r
xy
r
tab
maka H diterima. Pada
taraf α
= 5 dan n = 38 diperoleh r
tab
= 0,320. Hasil perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas tes tersebut disajikan
pada Tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemahaman Matematis
Reliabilitas Nomor Soal
Validitas r
11
Tingkat r
xy
Kriteria
0,820 Tinggi
1 0,468
valid 2a
0,562 valid
2b 0,562
valid 2c
0,471 valid
2d 0,455
valid 3
0,816 valid
4 0,791
valid 5
0,464 valid
6 0,496
valid 7
0,717 valid
8 0,765
valid 9
0,707 valid
Pada Tabel 3.9 terlihat bahwa besar koefisien reliabilitas r
11
= 0,820. Menurut Guilford Ruseffendi, 2005: 160, instrumen dengan koefisien reliabilitas
0,80 ≤ r
xy
1,00 termasuk instrumen dengan reliabilitas tinggi. Pada Tabel 3.8 nilai r
xy
untuk setiap butir soal lebih besar dari r
tab
, berarti H ditolak. Dengan
demikian untuk setiap butir soal tes pemahaman matematis dinyatakan valid.
82
Selanjutnya dihitung daya pembeda dan tingkat kesukaran. Untuk menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran menggunakan ANATES, hasil
perhitungan disajikan pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
Tes Pemahaman Matematis
No. Nomor Butir Soal
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
1
1 33,33 baik
Sedang
2
2.a 20,00 cukup
Sangat Mudah
3
2.b 20,00 cukup
Sangat Mudah
4
2.c 30,00 baik
Mudah
5
2.d 20,00 cukup
Sangat Mudah
6
3 62,50 sangat baik
Sedang
7
4 55,00 sangat baik
Mudah
8
5 23,33 cukup
Sedang
9
6 20,00 cukup
Mudah
10
7 55,00 sangat baik
Mudah
11
8 60,00 sangat baik
Sedang
12
9 60,00 sangat baik
Sedang
Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa soal tes kemampuan pemahaman matematis telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk
digunakan pada penelitian. Kisi-kisi dan perangkat soal tersebut selengkapnya disajikan pada Lampiran D.2.
3. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis