Bambang Setiawan,2013 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Metode Investigasi Kelompok Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MAN Talaga yang berlokasi di Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. Menurut Arikunto 2010:173,
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas X MAN Talaga Tahun Ajaran 20122013
yang secara administratif terdaftar dan aktif dalam pembelajaran yang berjumlah 225 orang siswa.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tahun Ajaran
Kelas Jumlah
20122013
X-1 33
X-2 31
X-3 31
X-4 33
X-5 34
X-6 31
X-7 32
Jumlah Keseluruhan 225
Alasan rasional yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi, populasi, dan sampel penelitian di Madrasah Aliyah Negeri Talaga sebagai
berikut: 1.
Madrasah Aliyah Negeri Talaga merupakan sekolah yang berbasis agama, yang membedakan dengan sekolah lanjutan tingkat atas SLTA lainnya
adalah jumlah mata pelajarannya yang lebih banyak dibandingkan dengan SLTA. Sehingga jam sekolah lebih lama, dengan waktu sekolah yang lebih
lama siswa dituntut lebih banyak dan lebih lama dalam berinteraksi dengan siswa lainnya.
2. Siswa kelas X berada pada masa remaja. Hurlock 1980:213 menyebutkan
bahwa pada masa remaja tugas perkembangan yang tersulit dan terpenting
Bambang Setiawan,2013 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Metode Investigasi Kelompok Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial. Dalam mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian
yang baru. Greenberger et al. Hurlock, 1980:213 menyatakan bahwa yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya
pengaruh kelompok
sebaya, perubahan
dalam perilaku
sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi
persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin.
3. Siswa kelas X merupakan warga baru di MAN Talaga, yang masih dalam
proses penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah dan juga dengan warga sekolah lainnya.
Menurut Arikunto 2010:174, sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling sampel bertujuan. Pusposive sampling sampel bertujuan yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu
Sugiyono, 2012:124. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dilakukan
dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu Arikunto, 2010:183. Dengan
menggunakan teknik purposive sampling, peneliti dapat mengambil sampel dengan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi Arikunto,
2010:183. 1.
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi key subjectis
. 3.
Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.
Bambang Setiawan,2013 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Metode Investigasi Kelompok Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Talaga Tahun Ajaran 20122013 yang secara umum skor tingkat kecerdasan interpersonal
kelas tersebut paling rendah berdasarkan pada hasil analisis pretest instrumen kecerdasan interpersonal.
Tabel 3.2 Tingkat Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas X MAN Talaga Tahun Ajaran
20122013
Kelas Tingkat Kecerdasan Interpersonal Siswa
Kelas X MAN Talaga Tahun Ajaran 20122013
X-1 73
X-2 77
X-3 66
X-4 71
X-5 75
X-6 78
X-7 76
Berdasarkan tabel 3.2 kelas X-3 dan kelas X-4 mendapatkan nilai terendah dalam tingkat ketercapaian kecerdasan interpersonal siswa kelas X
MAN Talaga tahun ajaran 20122013 yaitu kelas X-3 sebesar 66 dan kelas X-4 sebesar 71. Sehingga peneliti mengambil kelas X-3 dan X-4 menjadi sampel
penelitian, kelas X-3 merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok menggunakan metode
investigasi kelompok, dan kelas X-4 merupakan kelas kontrol yang berperan sebagai kelompok pembanding yang tidak diberikan perlakuan.
Adapun banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 siswa, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Kelas Tingkatan Kecerdasan
Interpersonal Jumlah
X-3 66
31 X-4
71 33
Jumlah
64
Bambang Setiawan,2013 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Metode Investigasi Kelompok Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Pendekatan dan Desain Penelitian