6 Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, yaitu masih rendahnya
keaktifan siswa dan tingkat pemahaman siswa, diperlukan strategi pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan
belajar siswa secara optimal yaitu dengan mengunakan pendekatan Learning Community. Dengan strategi ini, diharapkan proses pembelajaran berlangsung
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Nurhadi 2002: 1 menyatakan pendekatan
Learning Community juga melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme, inquiri, bertanya, masyarakat belajar,
pemodelan dan penilaian yang sebenarnya. Sehingga melalui pendekatan Learning Community ini, diharapkan siswa termotivasi dalam belajar bidang
study Ilmu Pengetahuan Sosial, agar memperoleh hasil belajar yang optimal. Hal-hal yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti terdorong untuk
mengadakan penelitian dengan judul: ’’Penerapan Strategi Learning Community sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS pada Siswa
Kelas II Sekolah Dasar Negeri 2 Senggrong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali’’
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas timbul suatu permasalahan yaitu: “Apakah penerapan strategi Learning Community dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPS pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 2 Senggrong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum a. Untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
b. Untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.
c. Meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 2 Senggrong
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali 2. Tujuan Khusus
a. Menjadikan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas II menyenangkan dan menarik bagi siswa.
7 b. Menjadikan siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 2 Senggrong
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali aktif dalam pelajaran dan mewujudkan belajar IPS yang tuntas dan bermakna.
D. Landasan Teori 1. Kajian tentang Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mental berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan. Perubahan dalam
pengetahuan pemahaman keaktifan keterampilan dan sikap perubahan itu bersifat konstan dan berbekas. Hamalik 2005: 28 belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut Muh.Uzer Usman 1990: 4 belajar dapat diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan, Slameto
2003: 2 mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalaman dari interaksi dengan lingkungan. Sedang ranah psikomotorik mencakup adanya kemampuan fisik seperti ketrampilan
Anni, 2004: 7-9. Darsono 2000: 30-31 mengemukakan ciri-ciri belajar antara lain:
1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan sebagai arah kegiatan dan sebagai tolak ukur keberhasilan.
2 Belajar merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan, berarti individu harus aktif dengan menggunakan berbagai
potensi yang dimiliki untuk belajar, misalnya perhatian, minat, pikiran, emosi dan motivasi
3 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan yang bersifat internal dalam asfek kognitif, efektif, dan psikomotorik yang terpisah satu
dengan yang lain pada diri orang yang belajar. 2. Kajian Mengenai Keaktifan
Anni 2004: 4 Aktif merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Anni 2004: 6-9 hasil
belajar di kelompokan menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,
termasuk didalamnya kemampuan menghapal, memahami, mengaplikasi,
8 menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi, ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai, sedang ranah psikomotorik yaitu adanya kemampuan fisik seperti
ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. 3. Kajian mengenai Learning Community
Dalam masyarakat-belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar
teman, antar kelompok, dan antar mereka yang belum tahu. Nurhadi 2004: 47 menyatakan masyarakat belajar Learning Community
mengandung arti sebagai berikut : a. Adanya kelompok yang berkomunikasi untuk berbagai pengalaman.
b. Ada kerja sama untuk memecahkan masalah. c. Ada komunikasi dua arah.
d. Ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain. Kelebihan
Strategi Learning Community dalam pembelajaran hidup
rukun bidang study IPS yaitu: 1 Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar
2 Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. 3 Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif
4 Mampu membina siswa untuk bekerja sama dalam mencari setiap
kesulitan dalam kelompok. 5 Materi lebih mudah dipahami oleh siswa, karena siswa dituntut untuk
bersikap aktif. 6 Memperluas wawasan siswa dalam bentuk gagasan, ide dalam
pemecahan masalah b. Kelemahan pembelajaran IPS strategi Learning Community yaitu:
1 Suasana kelas menjadi ramai, karena antar kelompok saling berdiskusi 2 Siswa kurang mandiri, karena ketika ada siswa yang belum paham
biasanya bertanya pada teman sekelompoknya 3 Siswa yang pandai berargumen akan selalu aktif, sedang yang kurang
pandai berargumen hanya diam c. Langkah-langkah pelaksanaan strategi Learning Community adalah
sebagai berikut: 1 Buatlah dalam satu kelas menjadi tiga atau empat kelompok, yang tiap
9 kelompok beranggota minimal empat siswa
2 Berilah masing-masimg kelompok kartu bergambar mengenai contoh hidup rukun.
4 Mintalah peserta didik mendiskusikan mengenai gambar tersebut bersama dengan kelompoknya
5 Biarkan setiap kelompok membahas satu topikbahasan secara sendiri sesuai ide-ide mereka tanpa guru ikut campur.
6 Kemudian setiap kelompok menjelaskan materi yang telah dibahas di kelompoknya masing-masing
7 Kelompok lain boleh bertanya kepada kelompok tersebut jika belum paham.
8 Kemudian munculkan sebuah masalah yang didebatkan oleh semua kelompok.
9 Jika terjadi perdebatan yang panjang, hendaknya dihentikan pada waktu yang tepat
10 Diakhir pelajaran, guru memberi tambahan dan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gambar-gambar disetiap kelompok,jika
siswa belum bisa memahami boleh bertanya. 11 Tutup pelajaran dengan mengembalikan siswa pada posisi seperti
semula.
E. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian