commit to user
3. Alternatif Pengatasan Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling yang Tidak Berkualitas
Alternatif pengatasan dilakukan sebagai usaha perbaikan layanan bimbingan dan konseling yang belum berkualitas, sehingga diharapkan
mampu merubah ke arah yang lebih baik dan menjadi berkualitas. Berikut cara peningkatkan kualitas pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling menurut Slameto 3: 2009 Pertama-tama merubah paradigma dirinya sendiri tentang tugas pokok dan fungsinya sebagai guru pembimbing,
kemudian berpegang pada komitmen untuk berkinerja yang terbaik dengan terus-menerus memperbaikinya dengan jalan: 1 membangun citra dan
reputasi sebagai guru pembimbing yang bermutu, 2 menunjukkan kinerja, 3 membuat networking, mendapatkan pengakuan dari pihak lain.
Lebih lanjut Slameto menambahkan, beberapa alternatif yang dapat dicobakan pada sekolah yang belum mampu memberikan layanan dengan
baik, yaitu: 1
Menetapkan tujuan atau target layanan bimbingan dan konseling yang jelas, strategi dirumuskan bersama dengan melibatkan warga sekolah dan
diupayakan dalam program sekolah 2
Membuat tugas pokok dan fungsi sebagai guru pembimbing dengan kriteria unjuk kerja yang jelas, serta membut evaluasi diri dengan
melibatkan warga sekolah dan mempublikasikan hasil-hasilnya 3
Mengupayakan struktur organisasi bimbingan dan konseling menjadi lebih efektif dan fungsional
4 Simpan administrasi dokumen dan instrumen serta data layanan dengan
rapi, dengan tetap menjaga kerahasiaan; 5
Menciptakan Quality control dan quality assurance layanan bimbingan dan konseling
6 Merancang kurikulum pengembangan diri bimbingan dan konseling yang
bisa memenuhi kebutuhan dan disesuaikan dengan potensi dan karakteristik sekolah
commit to user
7 Mengembangkan sistem manajemen informasi bimbingan dan konseling
yang bermanfaat dalam mendiagnosa kelebihan dan kekurangan siswa serta
prospek pengembangannya
sesuai keunggulan
sekolah, memperlakukan siswa sesuai dengan kemampuan dan keuggulannya
8 Memanfaatkan kantin sebagai media bimbingan dan konseling dan
pendidikan 9
Mengembangkan kualitas mental dan akhlak siswa melalui pengenalan budaya unggulan sekolah
10 Membuat kesepahaman dengan orang tua, menjalin silaturahmi untuk melakukan sosialisasi program-program unggulan sekolah secara
intensif, keteladanan dan pendekatan spiritual 11 Melakukan penilaian dan sistem administrasi, metode layanan bimbingan
dan konseling dan layanan informasi digital 12 Mengupayakan layanan bertahap dan sistematis dengan peta pencapaian
kompetensi 13 Kembangkan gugus siswa berdasarkan rayon tempat tinggal untuk basis
layanan bimbingan dan konseling dengan mengembangkan budaya saling peduli dan saling menghormati
14 Memfasilitasi pembuatan majalah dinding sebagai media bimbingan dan konseling, menyediakan kotak saran dan menyelenggarakan kuisioner
kepuasan terhadap layanan bimbingan dan konseling 15 Membuat program dengan mengacu pola 17 plus.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan alternatif pengatasan untuk sekolah yang layanan bimbingan dan konselingnya belum berkualitas
adalah dengan cara guru pembimbing atau pelaksana bimbingan dan konseling melaksanakan seluruh kegiatan dan layanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan yang seharusnya.
commit to user
B. Kerangka Berfikir