A. PENDAHULUAN
Mengahadapi persaingan global yang ketat dan terbuka, pendidikan menjadi satu-satunya alternatif dalam pengembangan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas hanya mungkin didapat dari proses pendidikan yang berkualitas. Penyelenggara pendidikan pada tatanan praktis
harus dilakukan dengan cara-cara yang profesional. Peran guru sangat penting, dan bertanggung jawab dalam operasional pendidikan di tingkat
sekolah, serta diharapkan memiliki kinerja yang tinggi. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Ketercapaian hasil belajar yang memuaskan bergantung pada tahapan-
tahapan yang dilaluinya. Tahapan kegiatan tersebut merupakan langkah sistematis yang beraturan dan berurutan dan biasa disebut sebagai
manajemen pembelajaran.
Manajemen merupakan
proses untuk
memberdayakan sumber daya manusia maupun sumber daya material. Manajemen pembelajaran menghendaki kegiatan tertata dan tersusun
dengan baik dan mengarah kepada pencapaian tujuan yang akan dicapai. Efektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dipengaruhi oleh
iklim pembelajaran dalam kelas.Untuk menciptakan ilkim belajar yang menyenangkan bagi siswa,guru harus memperhatikan kondisi kelas dan
sekitarnya serta kondisi emosional siswa. Maka seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomitmen dalam memajukan pendidikan.
Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani peserta didik dengan baik.
Untuk meningkatkan kinerja guru, guru harus memiliki sikap yang baik terhadap profesi guru. Sikap selalu berkenaan dengan objek, dan sikap
terhadapobjek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang akan bersikap sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam
pandangannya.Sebaliknya, akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai atau merugikan.
1
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa.Watak
merupakan sifat melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.Sehingga setelah melalui proses
pembelajaran, siswa diharapkan mempunyai pola tingkah laku aktif dalam pembelajaran dan berjiwa manusia pancasila.Jiwa pancasila meliputi
berbudi pekerti luhur, tanggung jawab, jujur, disiplin, berani, cerdas dalam bidang akademik maupun non akademik, serta cerdas dalam bidang
spiritualnya. Namun, pada praktik pengelolaan pembelajaran di lingkungan
pendidikan, guru dihadapkan pada masalah-masalah yang berbeda namun sama jenisnya. Misal,siswa yang terlalu aktif dan sulit diatur, atau siswa
yang terlalu pasif.Faktor penyebab timbulnya tingkah laku tersebut meliputi faktor intern dan faktor ekstern.
Ada dua cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi siswa yang melakukan tingkah laku meyimpang.Yang pertama adalah usaha
preventif yaitu usaha mencegah terjadinya pengaruh buruk yang dapat menimbulkan kesulitan bagi siswa.Sedangkan yang kedua adalah usaha
kuratif yang merupakan usaha guru dalam penyembuhan terhadap siswa yang melakukan tingkah laku menyimpang.
Melihat dari berbagai masalah diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang masalah tersebut. Oleh karena itu
penulis mengajukannya sebagai judul skripsi yaitu: “pengaruh manajemen
pembelajaran dan sikap guru terhadap tingkah laku siswa kelas v di sd negeri 03 suruh tahun ajaran 20142015”.
B. METODE PENELITIAN