Tugas Pokok dan Kewenangan PPAT Pengangkatan Dan Pemberhentian PPAT Daerah Kerja dan Formasi PPAT

8 Pemindahan Hak Atas Tanah, Akta Pembebanan Hak Tanggungan, dan Akta Pemberi Kuasa Membebankan Hak Tanggungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Pokok dan Kewenangan PPAT

Tugas Pokok PPAT diatur dalam Pasal 2 PP Nomor 37 Tahun 1998, yaitu melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat sebagai bukti telah dilakukan perbuatan hukum tertentu mengenai Hak Atas Tanah atau Hak Milik atau Satuan Rumah Susun yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan perbuatan hukum itu. Kewenangan PPAT menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Bahwa : “Untuk melakasanakan tugas pokok tersebut Pejabat Pembuat Akta Tanah mempunyai kewenangan membuat Akta Otentik mengenai semua perbuatan hukum sebagaimana telah disebutkan diatas, mengenai Hak Atas Tanah dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang terletak di Daerah kerjanya. Pejabat Pembuat Akta Tanah Khusus hanya berwenang membuat Akta mengenai perbuatan hukum yang disebut secara khusus penujukanya”.

3. Pengangkatan Dan Pemberhentian PPAT

PPAT diangkat dan diberhentikan oleh Menteri AgrariaKepala BPN. Sebelum menjalankan tugasnya sebagai PPAT, PPAT dilantik oleh Kepala Kantor Pertanahan dimana ia akan bertugas. 9 PPAT berhenti menjabat sebagai PPAT, menurut Pasal 8 PP No 371998 : a. Meninggal dunia; b.Telah mencapai usia 65 tahun; c.Diangkat dan mengangkat sumpah jabatan atau melaksanakan tugas sebagai Notaris dengan kedudukan di KabupatenKotamadya yang lain daripada daerah kerjanya sebagai PPAT; d.Diberhentikan oleh Menteri. Menurut Pasal 10 ayat 1 PP nomor 371998, PPAT diberhentikan dengan hormat dari jabatannya Selain diberhentikan dengan hormat, PPAT juga diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya karena Pasal 10 Ayat 2 PP No 371988.

4. Daerah Kerja dan Formasi PPAT

Luasnya wilayah kewenangan PPAT untuk membuat Akta Otentik dibatasi oleh luasnya Daerah Kerja PPAT. Daerah kerja PPAT diatur dalam Pasal 12 ayat 1 PP Nomor 37 Tahun 1998, yang berbunyi “ Daerah Kerja PPAT adalah suatu wilayah kerja Kantor Pertanahan KabupatenKotamadya”. Jadi kewenangan PPAT untuk membuat Akta didasarkan pada kenyataan dimana tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun tersebut berada, bukan pada hal dimanakah para penghadap misalnya penjual dan pembeli dapat berkumpul, atau pada hal dimanakah domisili pemegang hak atau domisili calon penerima hak berada. 6

5. Pengangkatan Sumpah Jabatan PPAT

Dokumen yang terkait

TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA (PPAT SEMENTARA) DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH BESERTA AKIBAT HUKUMNYA

11 68 87

PELAKSANAAN PEMENUHAN TANGGUNG JAWAB PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH Pelaksanaan Pemenuhan Tanggung Jawab PPAT Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya (Studi di Kantor PPAT Wilayah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 14

PENDAHULUAN Pelaksanaan Pemenuhan Tanggung Jawab PPAT Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya (Studi di Kantor PPAT Wilayah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 13

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PPAT DALAM KAITANNYA DENGAN PERALIHAN DAN PENDAFTARAN JUAL BELI TANAH DI KAnTOR NOTARISI PPAT.

0 0 6

TANGGUNG JAWAN PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH DAN PENDAFTARANNYA DI KOTA SURAKARTA.

0 0 13

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dan Pejabat Pembuat Akta Sementara (PPAT Sementara) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya Dari Segi Hukum Agraria

0 1 3

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dan Pejabat Pembuat Akta Sementara (PPAT Sementara) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya Dari Segi Hukum Agraria

0 0 29

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dan Pejabat Pembuat Akta Sementara (PPAT Sementara) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya Dari Segi Hukum Agraria

0 0 16

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dan Pejabat Pembuat Akta Sementara (PPAT Sementara) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya Dari Segi Hukum Agraria

0 0 1

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dan Pejabat Pembuat Akta Sementara (PPAT Sementara) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya Dari Segi Hukum Agraria

0 0 6