Laporan Kerja Praktik II Proyek Gedung Atas Cimahi Pt.Guna Karya Nusantara

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bidang arsitektur adalah salah satu bidang yang bersentuhan langsung dengan penerapan teknologi tinggi ini. Oleh karenanya arsitek sebagai sosok penting dalam dunia arsitektur harus memahami, mengenal,tahu serta ahli dalam menerapkan teknologi tersebut. Pengetahuan dan kemampuan seperti itu tentunya tidak akan diperoleh di bangku kuliah yang sebagian besar berupa pengetahuan teoritis saja, melainkan diperoleh melalui pengalaman langsung di lapangan. Teori-teori yang di dapat di bangku kuliah betapapun hebatnya kalau tidak disertai dengan kerja pratik II tentunya tidak akan berguna.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam kerja praktik kali ini adalah perencanaan rancangan yang akan dilaksanakan di lapangan, mulai dari penuangan ide kedalam konsep sampai menjadi desain yang direalisasikan. Kegiatan dilakukan dengan membentuk tim dan membagi masing-masing pekerjaan. Karena dalam pelaksanaannya perancangan tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat dan konsep desain sekali jadi, namun banyak sekali terjadi perubahan dan revisi yang dilakukan sebelum desain benar-benar layak untuk dilaksanakan.

Pemilihan lokasi proyek Pasar Baru Atas Kota Cimahi karena proyek tersebut memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan Kerja Praktik 1 dan 2, dimana proyek ini terletak di jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi. Proyek pembangunan Pasar Atas Baru Kota Cimahi sendiri merupakan proyek pemerintah daerah Kota Cimahi yang dikerjakan oleh kontraktor PT Guna Karya Nusantara, konsultan perencana PT Aria Graha sedangkan konsultan pengawas PT Nikona.

Oleh karena itu melalui kerja praktek ini mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ) diajak untuk turut serta dalam proses pelaksanaan, pengawasan dan perencanaan suatu bangunan. Perlu untuk diketahui bahwa apa yang ada di bangku kuliah tidak selamanya ada dilapangan dan sebaliknya apa yang ada dilapangan belum tentu diajarkan di bangku kuliah. Dengan memadukan keduanya mahasiswa jurusan arsitektur akan lebih handal dan mahir dalam bidangnya.


(2)

Maksud dari kerja praktek II ini adalah merupakan kelanjutan dari kerja praktik I, selain itu juga untuk lebih memantapkan lagi akan ilmu yang di dapat di bangku kuliah dengan merealisasikannya di lapangan.

Sedangkan tujuan dari kerja praktek II ini adalah :

 untuk mengetahui proses perencanaan sebuah proyek dalam dunia kerja  Menjadi perencana sekaligus drafter dalam sebuah proyek

 Untuk mengetahui struktur organisasi perusahaan dan ruang lingkup pekerjaan perusahaan

 Untuk mengetahui lebih dalam lagi akan perkembangan dunia arsitektur  Agar lebih memahami akan tugas di lapangan proyek

1.3 Lingkup Pembahasan Praktikan

Lingkup pembahasan dalam kerja praktek II adalah merevisi rancangan proyek dan mempelajari data-data proyek yang sedang dilaksanakan.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini terdiri atas lima ( 5 ) bab, yaitu :

BAB I Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan praktikan dan sistematika penulisan.

BAB II Dalam bab ini berisi tentang tinjauan tim,proses terjadinya proyek dan struktur organisasi yang ada di dalamnya

BAB III Bab ini menjelaskan tentang latar belakang proyek,teknis pelaksanaan pekerjaan proses kerja pratek dan maksud dan tujuan pembangunan Gedung Pasar Atas Cimahi tersebut serta data proyek yang ada dengan


(3)

mengacu pada lingkup kerja perencanaan proyek, struktur organisasi proyek, proses perancangan yang didasari dari konsep perancangan dan peranan praktikan dalam proyek tersebut.

BAB IV ANALISA

BAB V Bab ini menyimpulkan penyusunan kerja praktik yang dilakukan serta saran dan dokumen-dokumen yang terkait.

BAB II

TINJAUAN UMUM TIM DESAIN ARSITEKTUR

2.1 Latar Belakang Pembentukan

Penerapan teori-teori yang dituangkan ke dalam desain merupakan kegiatan proyek yang termasuk juga ke dalam ilmu arsitektur. Melalui Kerja Praktik bagi setiap mahasiswa teknik arsitektur diharapkan dapat mampu beradaptasi akan setiap situasi dan kondisi yang ada di studio maupun di lapangan sebagai bekal untuk bekerja di dunia profesional. Oleh sebab itu kerja praktek ini sangat di perlukan bagi mahasiswa arsitektur, hal ini di karenakan dunia kerja akan sedikit berbeda dengan apa ang pernah kita temui di bangku kuliah. Selain itu juga mahasiswa arsitektur dituntut untuk lebih kreatif di dalam


(4)

menggali potensi yang ada di dalam diri. Hal ini disebabkan akan semakin ketatnya persaingan di dalam dunia arsitek, karena dengan adanya pasar global maka kita dituntut untuk bersaing dengan pekerja luar.

Tim desain ini terbentuk dari adanya proyek yang berasal dari Pemerintah Kota Cimahi, yaitu pembangunan Gedung Pasar Atas Baru yang letaknya berada di jalan Kolonel Masturi. Pengamatan pada proyek pasar atas Cimahi ini dimulai pada tanggal 22 Juni 2008, pekerjaan proyek ini sendiri telah berjalan pada tanggal 12 November 2007 sesuai dengan pekerjaan kontrak No 03 / PK / PPAB / DTK / 2007.

PT. Guna Karya Nusantara merupakan kontraktor pelaksana dibawah pengawasan Konsultan Perencana yaitu PT. Aria Graha. Tugas dari PT. Aria Graha sebdiri adalah memberikan arahan dan revisi-revisi serta memberikan gambar standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2 Data Perusahaan

Nama Kontraktor : PT. Guna Karya Nusantara Alamat : Jl. Sriwenda no.26

Bentuk Badan Hukum : Perseroan Terbatas Manajer Proyek : - H. Aruman, SH

- Ir. Jonni D Samba Quality Control : Asep, ST, MT

PT. Guna Dharma memperoleh proyek gedung pasar atas Cimahi melalui pelelangan terbuka yang di adakan oleh Pemerintah Kota Cimahi.

2.3 Proses Terjadinya Proyek

Terjadinya proyek pembuatan gedung pasar atas Cimahi berdasarkan atas keinginan dari Pemkot Cimahi yang ingin melihat kota Cimahi tertata dengan rapi. Hal ini sudah dilakukan sebelumnya pada Pasar Antri Cimahi yang telah selesai pengerjaannya sekitar 4 ( empat ) tahun yang lalu dan sudah beroperasi dengan baik. Melihat dari kesuksesan tersebut maka Pemkot Cimahi ingin mengulang kembali dengan membangun Pasar Atas Cimahi.

Pada dasarnya pasar atas Cimahi kondisinya tidak terlalu memprihatinkan, hanya saja di daerah ini sering sekali terjadi kemacetan terutama pada pagi hari. Hal ini disebabkan bukan hanya oleh pedagang melainkan juga oleh angkutan umum yang selalu


(5)

mengantri untuk mengambil penumpang. Karena Pasar Atas Cimahi tidaklah terlalu luas maka terminal angkutan umum juga tidak luas.

Melihat hal tersebut maka Pemkot Cimahi mengadakan pelelangan terbuka untuk proyek pembangunan Pasar Atas Cimahi dan pelelangan tersebut didapatkan oleh PT Guna Karya Nusantara. PT. Guna Karya Nusantara tidak bekerja sendiri tetapi melakukan kerjasama dengan PT. Aria Graha sebagai konsultan perencana dan PT Nikona sebagai konsultan pengawas.

2.4 Organisasi Yang Terlibat Dalam Proyek 1. Pemilik

2. Konsultan Manajemen Konstruksi 3. Kontraktor utama membawahi :

 Konsultan Perencana Struktur  Konsultan Perencana arsitektur

 Konsultan perencana Mekanikal dan Elektrikal  Konsultan Perencana Interior

 Sub kontraktor spesialis

Lingkup pekerjaan kontraktor utama meliputi :  Perencanaan

 Pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal. Interior landscape

 Pengadaan bahan-bahan perlengkapan 2.5 Struktur Organisasi proyek

Dalam menjalankan tim, maka terdapat suatu struktur organisasi pada tim ini. Struktur


(6)

(7)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG PASAR ATAS CIMAHI

3.1 Latar Belakang Proyek

Terjadinya proyek pembuatan gedung pasar atas Cimahi berdasarkan atas keinginan dari Pemkot Cimahi yang ingin melihat kota Cimahi tertata dengan rapi. Hal ini sudah dilakukan sebelumnya pada Pasar Antri Cimahi yang telah selesai pengerjaannya sekitar 4 ( empat ) tahun yang lalu dan sudah beroperasi dengan baik. Melihat dari kesuksesan tersebut maka Pemkot Cimahi ingin mengulang kembali dengan membangun Pasar Atas Cimahi.

Pada dasarnya pasar atas Cimahi kondisinya tidak terlalu memprihatinkan, hanya saja di daerah ini sering sekali terjadi kemacetan terutama pada pagi hari. Hal ini disebabkan bukan hanya oleh pedagang melainkan juga oleh angkutan umum yang selalu mengantri untuk mengambil penumpang. Karena Pasar Atas Cimahi ttidaklah terlalu luas maka terminal angkutan umum juga tidak luas.


(8)

Melihat hal tersebut maka Pemkot Cimahi mengadakan pelelangan terbuka untuk proyek pembangunan Pasar Atas Cimahi dan pelelangan tersebut didapatka oleh PT Guna Karya Nusantara. PT. Guna Karya Nusantara tidak bekerja sendiri tetapi melakukan kerjasama dengan PT. Aria Graha sebagai konsultan perencana dan PT Nikona sebagai konsultan pengawas.

3.2 Data Proyek

Lokasi Proyek : Jl. Kolonel Masturi Data Umum

 Nama Proyek : Pasar Atas Kota Cimahi  Pemilik : Pemerintah Kota Cimahi

 Pemberi tugas : Pemerintah Kota Cimahi  Kontraktor PT. Guna Karya Nusantara

 Konsultan Perencana : PT. Aria Graha  Konsultan Pengawas : PT. Nikona

 Jenis Pelelangan : Tender Terbuka

3.3 Teknis pelaksanaan praktikan

a. Pengenalan

Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja praktek dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk didalamnya : pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada PT. Guna Karya Nusantara dan pengenalan akan proyek yang sedang dikerjakan.


(9)

b. Pengarahan

Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan proyek Gedung Baru Pasar Atas Kota Cimahi, praktikan diberikan pengarahan terlebih dahulu dari koordinator.

c. Pembagian tugas

Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan sesuai dengan kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak kontraktor tempat kami melaksanakan praktek banyak memberikan kami ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan. Sebagai Praktikan kami dibimbing dalam membuat gambar proyek dengan autoCad, selain itu praktikan juga dibimbing dalam menghitung volume pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya proyek dan pengukuran. Dalam pembagian tugas praktikan diberi kepercayaan untuk mengerjakan gambar kantor pemasaran dan kamar mandi.

3.4 Proses Kerja Praktik II Oleh Praktikan

Selama pelaksanaan kerja praktek pada PT. Guna Karya Nusantara praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta permasalahan-permasalahan desain sehingga menuntut adanya konsentrasi serta fokus pada setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Adapun tugas-tugas yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

3.4.1. Pekerjaan Fisik Proyek

a. Perbaikan gambar-gambar yang mengalami perubahan (revisi), mulai dari denah, tampak dan potongan.

b. Pembuatan gambar 2 dimensi menggunakan autoCAD gambar kantor pemasaran, toilet, mushola, tempat wudhu, gudang dan detail struktur tangga.

c. Plot gambar yang akan diperiksa pihak klien dua kali dalam seminggu, kemudian diserahkan pada pihak klien untuk diperiksa kesesuaianya, yang berlokasi di Cimahi


(10)

d. Pada tahap penggambaran kantor pemasaran, praktikan harus mengacu kepada layout denah revisi dan bentukan fisik yang. Gambar potongan yang dibuat menampakkan perletakan kolom, perbedaan ketinggian lantai, serta ketinggian bangunan secara keseluruhan.

3.4.2. Change order drawing

Yaitu gambar perubahan dari rencana awal yang dikeluarkan melalui direksi atau kontraktor yang disetujui oleh direksi untuk dilaksanakan.

3.4.3. Work drawing

Yaitu gambar detail pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor yang bertujuan untuk memperjelas ganbar-gambar kontrak yang telah disetujui. Gambar kerja ini dibuat dengan bagian-bagian tertentu dengan skala sesuai kebutuhan, untuk keperluan yang lebih spesifik gambar dibuat dengan skala yang cukup besar misalnya: skala 1:100, skala 1:200 dan lain-lain. Selanjutnya gambar kerja diserahkan kepada pelaksana lapangan, baik itu pengawas lapangan untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan.

3.4.4. As built drawing

As built drawing adalah gambar kenyataan di lapangan yang telah disetujui oleh direksi dan merupakan kelengkapan utama.

3.4.5. Pola Pengukuran

Pola (mal) pengukuran gambar revisi Kantor pemasaran,Toilet, Mushola, tempat


(11)

yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh praktikan. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui.ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25° C.

3.4.6. Penggambaran kantor pemasaran menggunakan autoCAD, gambar As buil drawing kemudian direvisi kembali dari ukuran lebar dan panjang kantor pemasaran, serta jarak pintu dan jendela, jarak kolom antar kolom dan ruang kantor pemasaran. Gambar yang mengalami perubahan adalah : a) Perubahan gambar kantor pemasaran yang sudah di revisi.

Gambar 3.1. Kantor pemasaran

600

cm

400 cm KANTOR PEMASARAN


(12)

3.4.7. Penggambaran toilet menggunakan autoCAD, gambar As built drawing kemudian gambar direvisi kembali dari jarak ukuran toilet, lebar, panjang toliet dan jarak-jarak ukuran pintu toilet dari hasil pengukuran secara manual letak yang mau di bangun toilet serta penempatan toiletnya. Gambar yang mengalami perubahan adalah :

b) Perubahan gambar toilet yang sudah di revisi dari ukuran,lebar ruang toilet 110 cm

menjadi 115cm, panjang 175 menjadi 180cm,ukuran panjang toilet 560cm menjadi 600cm,lebar 800cm.

Gambar 3.2. Toilet

3.4.8. Penggambaran tempat Mushola, tempat Wudhu dan Gudang menggunakan autoCAD, gambar As built drawing kemudian gambar direvisi kembali dari jarak ukuran Mushola,tempat Wudhu dan Gudang dari hasil pengukuran secara manual.Gambar yang mengalami perubahan adalah :

180 cm 180 cm


(13)

c) Perubahan gambar Mushola, tempat Wudhu dan Gudang yang sudah direvisi dari ukuran,panjang gudang 60 cm menjadi 64 cm sedangkan untuk lebarnya tidak ada perubahan.

Gambar 3.3. Mushola,tempat wudhu dan guadang.

3.4.9. Penggambaran Detail Strukrur Tangga utama type 1 ( Detail penulangan dari gambar AS BUILT DRAWING kemudian gambar direvisi.

Perubahan gambar Strukrur Tangga utama type 1 yang sudah direvisi

MUSHOLA TEMPAT WUDHU

GUDANG

400 CM 600 CM

400 CM


(14)

Ø 12 ~ 200 D 13 ~ 150 Ø 12 ~ 200 Ø 10 ~ 300 Ø 10 5 8 Ø 12 ~ 300 Balok IWF 400. 200. 8. 13 Di las 15 17 17 38 10 DETAIL SKALA 1 : 10 1b ­

Gambar 3.4.Detail struktur tangga utama type 1

38 38 4 35 5 Floor Finish 15 19 1 1 Balok IWF 400. 200. 8. 13 Di las 10 D 13 ~ 150 55 Plat Beton HCS Finish Plester + aci 17 17 Ø 10 ~ 300 Ø 10 D 13 ~ 150 Ø 12 ~ 200 Di las Ø 10 ~ 200 9 Ø 10 Ø 10 15 5 5 DETAIL SKALA 1 : 10 1c ­


(15)

5 15 15 Floor Finish 10 Balok IWF 400. 200. 8. 13 Di las Ø 10 ~ 200 19 9 1 1 59 Ø 10 Plat Beton HCS 5 Di las

Ø 10 Pas. Bata DETAIL SKALA 1 : 10 1d ­ 4

Gambar 3.6.Detail struktur tangga utama type 1

Gambar 3.7.Detail struktur tangga utama type 1

38 38 4 35 5 Floor Finish 15 19 1 1 Balok IWF 400. 200. 8. 13 Di las 10 D 13 ~ 150 55 Plat Beton HCS Finish Plester + aci 17 17 Ø 10 ~ 300 Ø 10 D 13 ~ 150 Ø 12 ~ 200 Di las Ø 10 ~ 200 9 Ø 10 Ø 10 15 5 5 DETAIL SKALA 1 : 10 1c ­


(16)

3.5 Pengalaman Praktikan Selama Kerja Praktek II

Dalam kegiatan selama kerja paktek, secara umum praktikan memperoleh pengalaman dalam berbagai bidang antara lain :

1. Pengalaman dalam bidang teknis.

a. Teknik dalam penampilan gambar yang spesifik.

b. Pengetahuan akan penggambaran desain bangunan.

c. Teknik dalam sistem penyajian gambar-gambar kerja. 2. Pengalaman dalam kegitan perusahaan

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, praktikan juga memperoleh kesempatan untuk ikut dalam kegiatan perusahaan, seperti proses sosialisasi desain. Pengalaman tersebut sangat berguna dan menambah pengetahuan praktikan.

3.6 Evaluasi Waktu Perancangan

Selama mengikuti kerja praktek tahap perencanaan, pekerjaan yang telah dilakukan telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS, serta kualifikasi alat yang telah ditentukan. Hanya saja, beberapa gambar kerja proyek mengalami keterlambatan penyelesaian dikarenakan seringnya terjadi revisi secara tiba-tiba yang dilakukan oleh pemilik proyek, sehingga sebuah kerja tim harus mempunyai kemampuan cepat dalam mengatasi segala perubahan yang diinginkan seorang klient. dalam hal ini pemilik proyek. Akan tetapi, keterlambatan tidak hanya ada dalam gambar proyek tetapi juga dalam pengadaan alat sehingga proyek tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


(17)

BAB IV ANALISA

Di lihat dari pelaksanaan pembangunan proyek secara riil adanya perubahan gambar

Kerja memberi gambaran bahwa pembangunan pasar atas baru cimahi selama proses pembangunan sering terjadi revisi gambar diakibatkan gambar as build drawing tidak sesuai dengan di lapangan.

1) Penggunaan gambar kerja dan RKS dalam suatu pelaksanaan proyek, ialah : a. Sebagai acuan bagi pemberi tugas maupun konsultan pengawas untuk

memeriksa apakah pekerjaan berlangsung sesuai dengan rencana gambar apa ada perubahan gambar karna tidak sesuai di lapangan yang telah direncanakan.

b. Dapat dilihat juga dari segi pekerjaan sering terjadinya kesalahan revisi gambar dapat menghambat segi kelancaran waktu dan biaya sehingga tidak tercapai efisiensi kerja yang baik.


(18)

c. Sebagai suatu persetujuan atau kesepakatan waktu antara owner dan pihak dari kontraktor.

2) Pola Pengukuran dan perubahan gambar

Dapat dilihat dari pengukuran gambar revisi Kantor pemasaran,Toilet, Mushola,

tempat Wudhu, Gudang, pola keramik dan detail tangga.dalam prosesnya saja

dapat menyita waktu dalam pekerjaan di lapangan di akibatkan adanya perubahan gambar.

4.1. Revisi as built drawing di dalam Proyek

Dalam melaksanakan suatu proyek seringkali terjadi revisi gambar karna untuk menyelesaikan proyek yang disepakati dalam dokumen kontrak. Hal-hal yang dapat membuat keterlambatan suatu proyek maka bisa dimasukan ke dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) dan kontrak.

4.2 Rencana Kerja (Time Schedule)

suatu pekerjaan dalam proyek, terlebih dahulu harus membuat rencana pekerjaan atau yang disebut dengan time schedule, agar semua yang akan dikerjakan menjadi terarah dengan baik dan benar .

Adapun tujuan dari rencana pekerjaan (time schedule), ialah: a. Proyek dapat selesai pada waktu yang ditentukan.

b. Sebagai pedoman untuk menentukan ukuran pekerjaan agar pekerjaan sesuai dengan rencana.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, dapat dikatakan bahwa kerja praktek itu sangat bermanfaat sekali bagi praktikan. Di dalam kerja praktek praktikan dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama ini di bangku kuliah, selain itu juga praktikan dapat mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya sebagai seorang arsitek. Selain itu juga dengan adanya pengalaman menjadi praktikan dapat menambah pengalaman dan wawasan yang lebih luas lagi, baik di lapangan proyek maupun kantor.

Dari keseluruhan laporan yang ditulis sebagai hasil akhir kerja praktik dapat disimpulkan :

 Bahwa di dalam mendapatkan suatu proyek diperlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh kontraktor.

 Bahwa di dalam pengerjaan suatu proyek diperlukan kerjasama yang solid antar organisasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu.


(20)

 Di dalam mengerjakan pekerjaan sebagai drafter, praktikan menjadi lebih teliti dalam pengerjaan gambar dan lebih disiplin dalam menggunakan waktu.

 Dalam pelaksanaan kerja praktek terdapat perbedaan antara kerja lapangan dengan teori yang didapat di bangku kuliah.

 Dalam suatu team work diperlukan suatu komunikasi yang cukup intens sehingga segala sesuatu masalah dapat terselesaikan dengan baik.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah :

 Agar perancangan berjalan lebih lancar, diperlukan lebih banyak berkonsultasi antar anggota tim dan arsitek pembimbing sehingga dihindari terjadinya kesalahan. Oleh sebab itu, setidaknya arsitek pembimbing selalu ada di tempat sehingga konsultasi dapat dilakukan setiap saat sehingga keterlambatan akan gambar kerja dapat terhindari.

 Mahasiswa perlu dilibatkan dalam suatu tim guna mendapatkan input dan pengalaman bekerja sama dan berpikir secara komprehensif terhadap suatu perancangan dan perencanaan proyek, sehingga disarankan agar peran serta mahasiswa secara aktif dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek sangat maksimal.

 Dalam melakukan kerja praktek setidaknya pihak fakultas melakukan pengawasan atau bimbingan kepada mahasiswa praktek sehingga mahasiswa paham akan profesi yang dijalaninya selama praktek.


(21)

(1)

Dalam kegiatan selama kerja paktek, secara umum praktikan memperoleh pengalaman dalam berbagai bidang antara lain :

1. Pengalaman dalam bidang teknis.

a. Teknik dalam penampilan gambar yang spesifik. b. Pengetahuan akan penggambaran desain bangunan. c. Teknik dalam sistem penyajian gambar-gambar kerja. 2. Pengalaman dalam kegitan perusahaan

Dalam melaksanakan kerja praktek ini, praktikan juga memperoleh kesempatan untuk ikut dalam kegiatan perusahaan, seperti proses sosialisasi desain. Pengalaman tersebut sangat berguna dan menambah pengetahuan praktikan.

3.6 Evaluasi Waktu Perancangan

Selama mengikuti kerja praktek tahap perencanaan, pekerjaan yang telah dilakukan telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam RKS, serta kualifikasi alat yang telah ditentukan. Hanya saja, beberapa gambar kerja proyek mengalami keterlambatan penyelesaian dikarenakan seringnya terjadi revisi secara tiba-tiba yang dilakukan oleh pemilik proyek, sehingga sebuah kerja tim harus mempunyai kemampuan cepat dalam mengatasi segala perubahan yang diinginkan seorang klient. dalam hal ini pemilik proyek. Akan tetapi, keterlambatan tidak hanya ada dalam gambar proyek tetapi juga dalam pengadaan alat sehingga proyek tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


(2)

BAB IV ANALISA

Di lihat dari pelaksanaan pembangunan proyek secara riil adanya perubahan gambar Kerja memberi gambaran bahwa pembangunan pasar atas baru cimahi selama proses pembangunan sering terjadi revisi gambar diakibatkan gambar as build drawing tidak sesuai dengan di lapangan.

1) Penggunaan gambar kerja dan RKS dalam suatu pelaksanaan proyek, ialah : a. Sebagai acuan bagi pemberi tugas maupun konsultan pengawas untuk


(3)

pihak dari kontraktor.

2) Pola Pengukuran dan perubahan gambar

Dapat dilihat dari pengukuran gambar revisi Kantor pemasaran,Toilet, Mushola, tempat Wudhu, Gudang, pola keramik dan detail tangga.dalam prosesnya saja dapat menyita waktu dalam pekerjaan di lapangan di akibatkan adanya perubahan gambar.

4.1. Revisi as built drawing di dalam Proyek

Dalam melaksanakan suatu proyek seringkali terjadi revisi gambar karna untuk menyelesaikan proyek yang disepakati dalam dokumen kontrak. Hal-hal yang dapat membuat keterlambatan suatu proyek maka bisa dimasukan ke dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) dan kontrak.

4.2 Rencana Kerja (Time Schedule)

suatu pekerjaan dalam proyek, terlebih dahulu harus membuat rencana pekerjaan atau yang disebut dengan time schedule, agar semua yang akan dikerjakan menjadi terarah dengan baik dan benar .

Adapun tujuan dari rencana pekerjaan (time schedule), ialah: a. Proyek dapat selesai pada waktu yang ditentukan.

b. Sebagai pedoman untuk menentukan ukuran pekerjaan agar pekerjaan sesuai dengan rencana.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, dapat dikatakan bahwa kerja praktek itu sangat bermanfaat sekali bagi praktikan. Di dalam kerja praktek praktikan dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama ini di bangku kuliah, selain itu juga praktikan dapat mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya sebagai seorang arsitek. Selain itu juga dengan adanya pengalaman menjadi praktikan dapat menambah pengalaman dan wawasan yang lebih luas lagi, baik di lapangan proyek maupun kantor.

Dari keseluruhan laporan yang ditulis sebagai hasil akhir kerja praktik dapat disimpulkan :


(5)

dalam pengerjaan gambar dan lebih disiplin dalam menggunakan waktu.

 Dalam pelaksanaan kerja praktek terdapat perbedaan antara kerja lapangan dengan teori yang didapat di bangku kuliah.

 Dalam suatu team work diperlukan suatu komunikasi yang cukup intens sehingga segala sesuatu masalah dapat terselesaikan dengan baik.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah :

 Agar perancangan berjalan lebih lancar, diperlukan lebih banyak berkonsultasi antar anggota tim dan arsitek pembimbing sehingga dihindari terjadinya kesalahan. Oleh sebab itu, setidaknya arsitek pembimbing selalu ada di tempat sehingga konsultasi dapat dilakukan setiap saat sehingga keterlambatan akan gambar kerja dapat terhindari.

 Mahasiswa perlu dilibatkan dalam suatu tim guna mendapatkan input dan pengalaman bekerja sama dan berpikir secara komprehensif terhadap suatu perancangan dan perencanaan proyek, sehingga disarankan agar peran serta mahasiswa secara aktif dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek sangat maksimal.

 Dalam melakukan kerja praktek setidaknya pihak fakultas melakukan pengawasan atau bimbingan kepada mahasiswa praktek sehingga mahasiswa paham akan profesi yang dijalaninya selama praktek.


(6)