35
yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang terkait dengan masalah kepemimpinan, diantaranya:
a. Nuim Hidayat, dalam bukunya Sayyid Quthb: Biografi dan
Kejernihan Pemikirannya, Jakarta, Gema Insani Press, 2005 b.
Dr. Bukhori Shomad M.A dalam bukunya Etika Pemerintahan dalam Islam Malang, UM Press, 2011
c. Dr. Kiki Muhammad Hakiki dalam bukunya Karakteristik Tafsir
Al- Qur‟an Di Indonesia dari Syaikh „Abd al-Rauf al-Singkili
Hingga Muhammad Quraish Shihab Lampung, Percetakan IAIN Raden Intan, 2013
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka pelaksanaan pengumpulan data, harus menentukan sumber-sumber data serta lokasi di mana sumber data tersebut dapat ditemukan
dan diteliti. Berbeda dengan penelitian lapangan lokasi pengumpulan data untuk penelitian kepustakaan jauh lebih luas bahkan tidak mengenal batasan ruang. Hal
berarti lokasi pengumpulan data dapat ditemukan di manapun manakala tersedia kepustakaan yang sesuai dengan objek material penelitian tersebut. Lokasi
tersebut dapat merupakan tempat tertentu misalnya perpustakaan, toko-toko buku,
pusat studi, pusat penelitian, bahkan dapat pula melalui internet. Untuk
memudahkan penulis dalam penelitian ini maka metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Tematik
Maudhu‟i
36
Metode tafsir maudhui ialah metode mengumpulkan ayat-ayat al-Quran yang membahas satu tema tersendiri, menafsirkannya secara global dengan
kaidah-kaidah tertentu, dan menemukan rahasia yang tersembunyi di dalam al- Qurân.
37
4. Metode Pelaksanaan Penelitian
a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek, baik berupa nilai-nilai budaya manusia, sistem pemikiran filsafat, nilai-nilai etika, nilai
karya seni, sekelompok manusia, peristiwa atau objek budaya lainnya. Tujuan dari penelitain dengan menggunakan metode deskriptif adal untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sisitematis dan objektif, mengenai fakta-fakta, sifat- sifat, ciri-ciri serta hubungan di antara unsur-unsur yang ada atau suatu fenomena
tertentu.
12
Penelitian tipe ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif deskriptif. Objek material penelitian adalah kepustakaan karya seorang mufasir
tertentu. Oleh karena itu sumber data pada penelitian ini adalah berupa buku-buku kepustakaan tafsir dan kepemimpinan. Konsekuensinya dalam langkah-langkah
pelaksanaan penelitian adalah menggunakan metode deskriptif. b.
Metode
Muqâran
atau Komparatif Metode tafsir
muqâran
komparatif yaitu metode yang ditempuh oleh seorang mufassir dengan cara mengambil sejumlah ayat Al-
Qur‟ân, kemudian mengemukakan penafsiran para ulama tafsir terhadap ayat-ayat itu, baik mereka
termasuk ulama salaf atau ulama hadits yang metode dan kecenderungan mereka berbeda-beda, baik penafsiran mereka berdasarkan riwayat yang bersumber dari
Rasulullah saw, para Sahabat atau Tabî ‟în Tafsir bi al-Ma‟tsûr atau berdasarkan
rasio Tafsîr bi al-R a‟yi dan mengungkapkan pendapat mereka serta
12
Kaelan, M.S., Op. Cit., h. 58
38
membandingkan segi-segi dan kecenderungan-kecenderungan masing-masing yang berbeda dalam menafsirkan Al-
Qur‟an.
13
Definisi metode
muqaran
menurut Nashruddin Baidan adalah 1. Membandingkan teks nash ayat-ayat al-
Qur‟an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi dalam dua kasus atau lebih, atau memiliki redaksi yang berbeda
bagi satu kasus yang sama; 2. Membandingkan ayat al- Qur‟an dengan hadits
yang pada lahirnya terlihat bertentangan; 3. Membandingkan berbagai pendapat ulama tafsir dalam menafsirkan al-
Qur‟an.
14
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode
muqaran
adalah usaha menafsirkan al-
Qur‟ân dengan cara membandingkan antara ayat-ayat al- Qur‟ân yang beredaksi mirip, terlihat mirip, atau terlihat bertentangan,
membandingkan ayat al- Qur‟ân dengan hadits Rasulullah saw, membandingkan
pendapat para mufassir tentang suatu permasalahan. Dengan kata lain, mufassir meneliti ayat-ayat Al-
Qur‟ân lalu membandingkannya dengan pendapat mufassir lainnya sehingga ditemukan pemahaman baru.
15
5. Metode Analisis Data