Nurhijriani, Riri. 2014 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENULIS KARANGAN NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang bersifat kasuistik dan berkonteks pada kondisi, keadaan dan situasi yang ada didalam kelas yang dilaksanakan untuk memecahka permasalahan-permasalahan
yang terjadi guna meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas.
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Apabila dirumuskan, karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut Muslich, 2010:12-13:
a. Masalah PTK berawal dari guru: Masalah yang ditemukan guru di dalam
kelas sebagai pelaku pembelajaran dapat menjadi topik utama dalam melakukan penelitian
b. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran: Implikasi dari tujuan ini
adalah guru tidak boleh mengorbankan proses pembelajaran karena sedang melakukan PTK.
c. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif: Seorang guru dapat
berkolaborasi dengan dosen tenaga ahli ataupun teman sejawat dalam melaksanakan PTK, sehingga dapat saling memberikan masukan tentang
prosedur pelaksanaan PTK dengan benar.
d. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas: Tindakan-tindakan ini dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu, penerapan
strategi pembelajaran, pemakaian mediasumber belajar, jenis pendekatan tertentu, atau hal-hal inovatif lainnya.
e. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan:
Hal ini terjadi karena dengan melakukan PTK berarti seorang guru dapat membuktikan apakah sebuah teori pembelajaran dapat diterapkan secara
efektif atau tidak di kelasnya, sehingga ia dapat memperoleh balikan yang bagus untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Sementara itu, Ary 2010:514 menyebutkan tiga karakteristik utama dari Penelitian tindakan, yaitu:
a. Penelitian tindakan digunakan dalam konteks lokal dan difokuskan pada
sebuah isu lokal. b.
Penelitian tindakan dilaksanakan oleh dan untuk praktisi. c.
Hasil penelitian tindakan adalah sebuah tindakan atau sebuah perubahan yang diimplementasikan oleh praktisi dalam konteks tertentu.
3. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas meliputi Arikunto, S: 2006 : a.
Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Nurhijriani, Riri. 2014 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENULIS KARANGAN NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian yang dilakukan peneliti tidak boleh mengubah suasana rutin, penelitian harus dalam situasi yang wajar, sehingga hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini berkaitan erat dengan profesi guru yaitu melaksanakan pembelajaran, sehingga tindakan yang cocok dilakukan oleh
guru adalah yang menyangkut pembelajaran.
b. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kerja
Kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan bukan karena keterpaksaan, akan tetapi harus berdasarkan keinginan guru, guru menyadari adanya
kekurangan pada dirinya atau pada kinerja yang dilakukannya dan guru ingin melakukan perbaikan. Guru harus berkeinginan untuk melakukan
peningkatan diri untuk hal yanglebih baik dan dilakukan secara terus menerus sampai tujuannya tercapai
c. SWOT sebagai dasar berpijak
Penelitian tindakan dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri
atas unsur-unsur
S-Strengthkekuatan, W-Weaknesses
kelemahan, O-Opportunity kesempatan, T-Threatancaman. Empat hal tersebut dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang
dikenai tindakan. Dengan berpijak pada hal-hal tersebut penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya bila ada kesejalanan antara kondisi
yang ada pada guru dan juga siswa. Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi secara cermat sebelum
mengidentifikasi yang lain.
d. Upaya Empiris dan Sistemik
Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja apabila guru melakukan penelitian tindakan, berarti guru sudah mengikuti prinsip
empiris terkait dengan pengalaman dan sistemik, berpijak pada unsur- unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek
yang sedang digarap. Pembelajaran adalah sebuah sistem, yang keterlaksanaannya didukung oleh unsur-unsur yang kait mengkait. Jika
guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda, mengubah jadwal pelajarandan semua
yang terkait dengan hal-hal yang baru diusulkan tersebut.
e. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
Kata SMART yang artinya cerdas mempunyai makna dalam proses perencanaan kegiatan penelitian tindakan. Adapun makna dari masing-
masing huruf adalah : S –specific, khusus, tidak terlalu umum, M–
Managable, dapat dikelola, dilaksanakan, A-Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau Achievable, dapat dicapai, dijangkau, R-Realistic,
operasional, tidak di luar jangkauan dan. T-Time-bond, diikat oleh waktu, terencana.Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal-
hal yang disebutkan dalam SMART. Tindakan yang dipilih peneliti harus
Nurhijriani, Riri. 2014 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENULIS KARANGAN NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aKhusus specific, masalah yang diteliti tidak terlalu luas, ambil satu aspek saja sehingga langkah dan hasilnya dapat jelas dan spesifik bMudah
dilakukan, tidak sulit atau berbelit, misalnya kesulitan dalam mencari lokasi mengumpulkan hasil, mengoreksi dan lainnya. cDapat diterima
oleh subjek yang dikenai tindakan, artinya siswa tidak mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan dan juga lingkungan tidak terganggu karenanya
dTidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan.
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas