Pembuatan Distribusi Frekuensi Pengujian Normalitas Analisis Regresi dan Korelasi

Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: P= proporsi skor rata- rat yang dicari X= skor rata- rata setiap variabel Xid= skor ideal setiap variabel yang dicari dengan cara nilai variabel tertentu. Sedangkan harga rata- rata setiap variabel yang diperoleh dari data tidak bergolong dengan menggunakan rumus: ∑ Keterangan: X= harga rata- rata yang dicari ∑= jumlah harga untuk variabel tertentu n= banyak sampel

b. Pembuatan Distribusi Frekuensi

Langkah- langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut: 1. Urutkan dari data terkecil sampai terbesar; 2. Hitung jarak atau rentangan R; Rumus: R= data tertinggi – data terendah; 3. Hitung jumlah kelas K dengan Stugres; Rumus: Jumlah kelas K= 1+ 3,3 Log n; 4. Hitung panjang kelas interval P= rentang jumlah kelas interval; 5. Tentukan batas kelas interval panjang; 6. Membuat tabel sementara dengan cara menghitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas; 7. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka frekuensi f. Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan menentukan apakah pengolahan data ini menggunakan analisis parametrik atau non parametrik. Satistik parametrik itu bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk itu sebelum peneliti menggunakan statistik parametrik, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila tidak normal maka statistik parametrik tidak dapt digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametrik. Penelitian ini terdapat data dari dua variabel maka pengujian normalitas data akan dilakukan pada kedua variabel tersebut, yaitu variabel X Hasil Pelatihan dan varibel Y Peningkatan Kemandirian. Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistical Package For Service Solutions Versi 20 dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov.

d. Analisis Regresi dan Korelasi

1 Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana ini digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara parsial atau bersama- sama. Persamaan regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + bX Keterangan: Y= niali variabel Y yang diprediksikan a = konstanta atau bila harga X=0 b = koefisien regresi X = nilai variabel independen X Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk memperoleh harga a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus: 2 ANOVA Bagian ini menunjukan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan anova yang akan digunakan untuk uji kelayanan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk menngunakan model regresi ialah harus lebih kecil dari 0,05. Adapun rumus- rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Tabel Ringkasan Uji Anova Sumber Variasi Source Derajat Bebas db df Jumlah Kuadrat JK SS Kuadrat tengah KT = JKdb MS Regresi Error atau Residual 1 n-2    n i i Y Y 1 2 ˆ    n i i i Y Y 1 2 ˆ KT Regresi 2 2   n JK s Total, terkoreksi n-1    n i i i Y Y 1 2          2 2 2 2 2                  X X n XY X X Y a n x x n y x xy b Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara variabel penelitian. Adapun rumus- rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:            ] y y ][n x x [n y x xy n r 2 2 2 2 Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah responden uji coba X = skor setiap item Y = skor seluruh item Sugiyono, 2013: 225 Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi sederhan digunakan rumus: 2 n r 1 r t 2    Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah responden t = harga terhitung Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Proporsi Interval Koefisien Keterangan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2013: 184 4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi; dinyatakan dalam persen, sehingga harus dikalikan 100. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel independen variabel bebas terhadap variabel dependen variabel terikat dengan menggunakan rumus: KD= r 2 X 100 Keterangan: KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi Proporsi Interval Koefisien Keterangan – 19,99 Sangat Rendah 20 - 39,99 Rendah 40 - 59,99 Sedang 60 - 79,99 Kuat 80 - 100 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2013: 184 88 Putri Shalsa Novita, 2013 Pengaruh Hasil Orientasi Mobilitas Terhadap Peningkatan Kemandirian Penyandang Dengan Kecacatan Netra Di Panti Sosial Bima Netra Wiyata Guna Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis dan dengan terbuktinya hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil pelatihan orientasi dan mobilitas terhadap peningkatan kemandirian.. Hal tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini: 1. Gambaran hasil pelatihan orientasi dan mobilitas di PSBN Wyata Guna Bandung Setelah dilakukan perhitungan terhadap variabel hasil pelatihan dapat diketahui bahwa hasil pelatihan terhadap peningkatan kemandirian yang diselenggarakan PSBN Wyata Guna sangat kuat dapat diterima. Setiap individu mempunyai kecenderungan untuk memberikan makna terhadap stimulus yang diterimanya dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Termasuk dalam hal ini hasil pelatihan orientasi dan mobilitas terhadap peningkatan kemandirian dapat dikatakan sangat kuat karena hasil pelatihan orientasi dan mobilitas tercapai tujuan pembelajarannya dan peserta didik menguasai materi dan keterampilan yang telah diberikan. 2. Gambaran peningkatan kemandirian penyandang dengan kecacatan netra di PSBN Wyata Guna Bandung Setelah dilakukan perhitungan terhadap variabel peningkatan kemandirian dapat diketahui bahwa peningkatan kemandirian yang dicapai oleh peserta didik sangat kuat dapat diterima. Peningkatan kemandirian yang dicapai oleh peserta didik dapat dikatakan sangat kuat karena peserta didik sudah memiliki rasa tanggung jawab, memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin dan berani mengambil resiko, tidak tergantung pada orang lain serta mampu memenuhi kebutuhan pokok minimal.