Analisis Hasil Perhitungan PENGUMPULAN, PENGOLAHAN

4.3 Analisis Hasil Perhitungan

4.3.1 Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital RIP1 Tabel 4.44 Hasil Perhitungan RIP1 No Input Nama Mesin RIP1b Tahun 2006 Rp RIP1m Tahun 2007 Rp Input 1 Input 2 Input 3 Input 4 Input 5 Input 6 Input 7 Input 8 Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw 16.797.844 12.599.440 15.121.442 8.398.922 5.460.462 20.159.104 167.999.580 8.398.922 16.797.844 12.599.440 15.121.442 8.398.922 5.460.462 20.159.104 167.999.580 8.398.922 TOTAL 254.935.716 254.935.716 Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Kapital RIP1 dapat diketahui Total RIP1b atau periode dasar Tahun 2006 dengan Total RIP1m atau periode tahun yang diukur Tahun 2007 besarnya sama yaitu Rp 254.935.716. Hal tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan RIP1 dari Tahun 2006 sampai tahun 2007 tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut meliputi DepresiasiJam, Jumlah Fasilitas Serupa, Biaya TetapTahun dan Jam TersediaTahun. 4.3.2 Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung RIP2 Tabel 4.45 Hasil Perhitungan RIP2 Jenis Biaya yang Dikeluarkan Tahun2006 Periode Dasar Rp Tahun 2007 Periode yang Diukur Rp Biaya Energi Listrik Biaya Peralatan dan Perawatan Biaya Tenaga Kerja Langsung 15.575.952 3.003.994 579.743.360 15.575.952 3.003.994 579.743.360 RIP2 Rp 598.323.306 598.323.306 Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung RIP2 dapat diketahui ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu Biaya Listrik, Biaya Peralatan dan Perawatan, dan Biaya Tenaga Kerja Langsung. Untuk Biaya Energi Listrik dan Biaya PeralatanPerawatan dari periode dasar Tahun 2006 sampai periode yang diukur Tahun 2007 besarnya sama. Begitu juga untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Produksi dari periode dasar sampai periode tahun yang diukur sama besar, hal ini disebabkan jumlah tenaga kerjanya tidak meningkat dari tahun 2006 berjumlah 64 orang dimana gajiperiode waktu juga tidak berbeda, untuk tahun 2006 dan tahun 2007 sebesar Rp 4285 Jam. Total RIP2b Periode dasar dan RIP2m Periode tahun yang diukur sebesar Rp 598.323.306. 4.3.3 Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung RIP3 Tabel 4.46Hasil Perhitungan RIP3 No Kategori Tenaga Kerja Tidak Langsung RIP3b Tahun 2006 Rp RIP3m Tahun 2007 Rp 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Marketing Personalia Kabag. Produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan Kebersihan 28.800.000 28.800.000 18.000.000 36.000.000 44.400.000 20.400.000 15.000.000 28.800.000 28.800.000 18.000.000 36.000.000 44.400.000 20.400.000 15.000.000 TOTAL 191.400.000 91.400.000 Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung RIP3, dapat diketahui dari periode dasar Tahun 2006 sampai periode tahun yang diukur Tahun 2007 tidak mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena tidak ada pengurangan atau penambahan tenaga kerja tak langsung, dan secara otomatis tingkat penghasilan yang didapat oleh tenaga kerja tak langsung bagian non produksi juga tidak mengalami perubahan. 4.3.4 Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 Tabel 4.47 Hasil Perhitungan AOP1 Tahun 2006 Periode Dasar Tahun 2007 Periode yang Diukur Tingkat Lb per unit Rp 4.285 4.285 Kuantitas UnitProduksi Unit 473,5 585,5 AOP1 Rp 558.113.973 643.196.829 Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 dapat diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu Kuantitas Unit Produksi, Waktu StandarUnit jam, Biaya TotalJam Rp. Faktor yang mengalami perubahan dari periode dasar Tahun 2006 sampai periode yang diukur Tahun 2007 hanya Kuantitas Unit Produksi atau Jumlah produk yang diproduksi. Sedangkan untuk faktor Waktu Standarunit dan Biaya TotalJam itu tidak mengalami perubahan. Total AOP1b periode dasar sebesar Rp. 558.113.973 dan AOP1m periode yang diukur sebesar Rp. 643.196.829 4.3.5 Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 Tabel 4.48 Hasil Perhitungan AOP2 Tahun 2006 Periode Dasar Tahun 2007 Periode yang Diukur Tingkat Lb per unit Rp 4.285 4.285 Kuantitas UnitProduksi Unit 473,5 585,5 AOP2 Rp 232.282.025 287.225.179 Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 dapat diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu Kuantitas Unit Produksi, Waktu StandarUnit Jam, Tingkat Lb per unit produk Rp. Faktor yang mengalami perubahan dari periode dasar Tahun 2006 sampai periode tahun yang diukur Tahun 2007 adalah Kuantitas Unit Produksi dan Tingkat Lb per unit produk. Sedangkan faktor Waktu StandarUnit Jam tidak mengalami perubahan. Total AOP2b periode dasar sebesar Rp.232.282.025 dan AOP2m periode yang diukur sebesar Rp 287.225.179 . 4.3.6 Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 dapat diketahui Total AOP3b periode dasar sebesar Rp. 191.400.000 dan Total AOP3m periode Tahun yang diukur sebesar Rp. 238.545.871. Untuk AOP3b periode dasar besarnya sama dengan RIP3b periode dasar. 4.3.7 Analisis Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Tabel 4.49 Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Periode ∑ AOP Rp ∑ RIP Rp Indeks Produktivitas 2006 2007 Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 981.795.998 117.053.470 106.196.908 54.480.197 59.020.215 95.537.739 67.113.287 116.658.686 151.597.075 83.694.211 100.077.756 120.606.526 83.694.218 1.044.659.022 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 87.054.918 1 1,4306 1,2979 0,6658 0,7213 1,1677 0,8202 1,4258 1,8528 1,0229 1,2232 1,4741 1,0229 Catatan : angka indeks produktivitas pada periode dasar selalu dibuat sama dengan 1, agar mudah untuk membandingkan dengan periode yang diukur. Grafik 4.1 AOP1 Periode Tahun 2006-2007 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 2006 Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode AO P 1 Gambar 4.1 Grafik AOP1 Periode Tahun 2006-2007 Grafik 4.2 AOP2 Periode Tahun 2006-2007 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000 2006 Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode AO P 2 Gambar 4.2 Grafik AOP2 Periode Tahun 2006-2007 Grafik 4.3 AOP3 Periode Tahun 2006-2007 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 2006 Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode AO P 3 Gambar 4.3 Grafik AOP3 Periode Tahun 2006-2007 Grafik 4.4 Indeks Produktivitas Total Priode Tahun 2006-2007 0.5 1 1.5 2 2006 Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode In d e k s P ro d u k tiv it a s Gambar 4.4 Grafik Indeks Produktivitas Total Periode Tahun 2006-2007 Tahun 2006 a. Angka Indeks Produktivitas Tahun 2006 sebesar 1, agar mudah dibandingkan dengan periode yang diukur 2007 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Input Sumber Parsial Kapital RIP1 sebesar Rp.254.935.716, Input Sumber Parsial Energi, Peralatan Dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung RIP2 sebesar Rp. 598.323.306 dan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung RIP3 sebesar Rp.191.400.000. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 sebesar Rp.558.113.973 dengan rata-rata AOP1 perbulan sebesar Rp.46.509.497 d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 sebesar Rp. 232.282.025 dengan rata-rata AOP2 perbulan sebesar Rp. 19.356.835 e. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tak Langsung AOP3 sebesar Rp. 191.400.000 dengan rata-rata AOP3 perbulan sebesar Rp. 15.950.000. 2. Bulan Januari tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4306 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,.4306 b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp. 65.143.590 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp. 46.509.497 dengan selisih Rp.18.634.093 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. c. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp. 26.392.339 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp. 19.356.835 dengan selisih Rp.7.035.504 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengebalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 sebesar Rp.22.819.439 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.6.869.439 Hal ini disebabkan penggunaan input tenaga kerja tak langsung yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 3. Bulan Februari tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,2979 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2979 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.59.101.604 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp. 46.509.497 dengan selisih Rp.16.189.715 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.26.392.339 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.7.035.504 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.20.702.965 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.4.752.965 Hal ini disebabkan penggunaan input tenaga kerja tak langsung yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 4. Bulan Maret tahun 2007 a. Angka indeks turun mencapai 0,6658 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,3342 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 turun mencapai Rp.30.319.782 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.16.189.715 Untuk mengatasi penurunan AOP1 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 turun mencapai Rp.13.539.564 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp. 19.356.835 dengan selisih Rp.5.817.271 Untuk mengatasi penurunan AOP2 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding.. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 turun mencapai Rp.10.620.851 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.5.329.149 Untuk mengatasi penurunan AOP3 perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding tidak terjadi Pemborosan biaya. 5. Bulan April tahun 2007 a. Angka indeks turun mencapai 0,7213 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2787 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 turun mencapai Rp.32.846.431 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.13.663.066 Untuk mengatasi penurunan AOP1 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 turun mencapai Rp.14.667.861 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.4.688.974 Untuk mengatasi penurunan AOP2 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding.. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 turun mencapai Rp.11.505.923 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.4.444.077 Untuk mengatasi penurunan AOP3 perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding tidak terjadi Pemborosan biaya. 6. Bulan Mei tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,1677 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0, 1677 b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik sebesar Rp.53.169.473 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.6.659.976 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.23.743.294 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.4.688.974 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.18.624.972 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.2.674.972 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 7. Bulan Juni tahun 2007 Angka indeks turun mencapai 0,8202 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,1798. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 turun mencapai Rp.37.350.456 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.9.555.041 Untuk mengatasi penurunan AOP1 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 turun mencapai Rp.16.679.173 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.2.677.662 Untuk mengatasi penurunan AOP2 perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding.. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 turun mencapai Rp.13.083.658 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.2.866.342 Untuk mengatasi penurunan AOP3 perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding tidak terjadi pemborosan biaya. 8. Bulan Juli tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4258 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,4258 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.64.923.882 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.18.414.385 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.28.992.328 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.9.635.493 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.22.742.476 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.6.792.476 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 9. Bulan Agustus tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,8528 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,8528. b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik sebesar Rp.84.368.090 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.37.858.593 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.37.675.310 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.18.318.475 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.29.553.675 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.13.603.675 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 10. Bulan September tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,0229 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,0229. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.46.578.216 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.68.719 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.20.799.911 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.1.443.076 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.16.316.084 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.366.084 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 11. Bulan Oktober tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,2232 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2232. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.55.696.122 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.9.186.625 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.24.871.591 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.5.514.756 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.19.510.043 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.3.560.043 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 12. Bulan November tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4741 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,4741. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.67.120.967 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.20.611.470 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.29.973.456 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.10.616.621 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.23.512.103 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.7.562.103 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 13. Bulan Desember tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,0229 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2005 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,.0229 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal AOP1 tahun 2007 naik mencapai Rp.46.578.216 dibandingkan rata-rata AOP1 tahun 2006 sebesar Rp.46.509.497 dengan selisih Rp.68.719 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung AOP2 tahun 2007 naik mencapai Rp.20.799.911 dibandingkan rata-rata AOP2 tahun 2006 sebesar Rp.19.356.835 dengan selisih Rp.1.443.076 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung AOP3 tahun 2007 naik mencapai Rp.16.316.091 dibandingkan rata-rata AOP3 tahun 2006 sebesar Rp.15.950.000 dengan selisih Rp.366.091 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 14. Analisa indeks produktivitas Tahun 2007 Setelah dianalisa hasil indeks produktivitas Tahun 2007 diketahui: a. Indeks produktivitas terendah pada bulan Juni sebesar 0,8202. Hal ini disebabkan tidak sebandingnya antara penggunaan input terhadap output, yang artinya jumlah input yang digunakan tinggi tetapi jumlah output yang dihasilkan rendah. b. Indeks produkivitas tertinggi pada bulan Agustus sebesar 1,8528. Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan.

4.4 Identifikasi Penyebab Masalah Produktivitas