Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pentingnya Penelitian

menjelaskan gagasan dan pernyataan yang secara tersirat mengharapkan siswa SD memiliki kemampuan berpikir kritis. Sebagai pengembang kurikulum, guru atau calon guru harus berusaha agar tujuan yang tercantum dalam kurikulum khususnya kemampuan berpikir kritis dapat tercapai secara optimal. Namun pada kenyataannya kemampuan berpikir kritis siswa masih kurang, khususnya pada pembelajaran pecahan. Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir secara mandiri dan menganggap siswa sebagai bejana kosong yang harus diisi, sehingga siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Selain itu soal-soal yang diberikan guru kurang merangsang siswa untuk berpikir kritis, misalnya 12 + 12 = 1, 1 – 12 = 12, dan 1 lebih besar nilainya dari 12. Padahal tidak selamanya 1 lebih besar nilainya dari 12. Benar 1 lebih besar nilainya dari 12 jika pada objek yang sama, dan 12 bisa lebih besar nilainya dari 1 jika 12 merupakan bagian dari suatu objek yang lebih besar. Mengingat hal itu, peneliti tertarik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan cara menerapkan pendekatan problem based learning PBL pada pembelajaran matematika di kelas V sekolah dasar. Pendekatan problem based learning PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang berangkat dari sebuah masalah yang memiliki alternatif jawabannya banyak open ended problem dan menuntut siswa untuk berpikir secara mandiri sehingga sangat bagus untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan demikian sangat serasi jika pendekatan problem based learning diterapkan pada pelajaran matematika khususnya pada meteri pecahan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh pendekatan problem based learning PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa?” Dari rumusan masalah di atas, secara lebih rinci dapat dinyatakan sebagai berikut ini. 1. Apakah pendekatan problem based learning PBL berpengaruh baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan? 2. Apakah pembelajaran konvensional berpengaruh baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan? 3. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan pendekatan problem based learning PBL lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan problem based learning PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Dari tujuan tersebut, secara lebih rinci dapat dinyatakan sebagai berikut ini: 1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan problem based learning PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. 2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. 3. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan pendekatan problem based learning akanlebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

D. Pentingnya Penelitian

Pentingnya penelitian ini dilakukan agar guru atau pembaca dapat memperoleh informasi tentang pembelajaran metematika dengan menggunakan pendekatan problem based learning PBL sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

E. Penjelasan Istilah