kemudianpengadukandilakukandenganputaran yang tinggi, sekitar 550 rpm. Selamapengadukanberlangsung,
batangpengadukdiarahkansecaraberputar, agar tidakterjadipenggumpalandisekitardinding
crucible.Tahappengadukaninicukupkritis, karenadiinginkancampuran foaming agent dapatterdispersisecaramerata, dantidakadanyalipatan-
lipatandiantaralapisanaluminiumcairakibatadukan.Selamapengadukan, aluminiumcairakanmengembangsecaraperlahan, menandakan proses
foaming mulaiberlangsung. Pengadukanaluminiumcairinikuranglebihdilakukandenganwaktuberkis
arantara 40-60 detik.
f. Pengujian Impak
Proses penelitian dilakukan alat uji impak metodeCharpy gambar 3.13. Pertama benda uji specimen dibuat dengan ukuran
standartASTM E 23 - 02a. Ukur luas penampang dan ke dalaman takik pada benda uji, perhatikan pula letak dan posisi takik. Mula-mula
bandul Charpy disetel dibagian atas dan bandul dipasang pada posisi 147
˚, kemudian dilepas sehingga menabrak benda uji dan bandul terayun sampai kedudukan bawah. Jadi dengan demikian, energi yang
diserap untuk mematahkan benda uji ditunjukkan oleh selisih perbedaan tinggi bandul pada kedudukan atas dengan tinggi bandul
pada kedudukanbawah tinggi ayun.
Universitas Sumatera Utara
Bandul ini akan memukul benda uji yang diletakkan semula dengan energi yang sama. Energi bandul akan diserap oleh benda uji yang
dapat menyebabkan benda uji patah tanpa deformasi getas atau pun benda uji tidak sampai putus yang berarti benda uji mempunyai sifat
keuletanyang tinggi.Permukaan patah membantu untuk menentukan kekuatan impak dalam hubungannya dengan temperatur transisi
bahan. Bentuk perpatahan dapat dilihat langsung dengan mata telanjang atau dapat pula dengan bantuan mikroskop.
Sifat keuletan suatu logam dapat diketahui dari pengujian tarik dan pengujian impact, tetapi dalam kondisi beban yang berbeda. Beban
pada pengujian impact adalah secara tiba-tiba, sedangkan pada pengujian tarik adalah perlahan-lahan. Dari hasil pengujian tarik dapat
disimpulkan perkiraan dari hasil pengujian impact. Tetapi dari pengujian impact dapat diketahui sifat ketangguhan logam dan harga
impact untuk temperatur yang berbeda-beda, mulai dari temperatur yang sangat rendah sampai temperatur yang tinggi.Sedangkanpada
percobaan ini, temperatur kerjaadalah temperatur suhu kamar.
g. Pengujian Metalografi
Pengujian metalografi agar dapat diamati mikrostrukturnya, maka terlebih dahulu benda uji di potongkemudian di mounting mengunakan
resin dan hardener. Setelah mounting siap dimulai proses pengamplasan dengan kertas pasir ukuran 400, 600, 800, 1000, 1200
dan 1500. Kemudian sampel dipoles dengan kain panel, air dan
Universitas Sumatera Utara
almunium dioksida bubuk alumina untuk didapat permukaan seperti cermin, kemudian sampel dietsa menggunakan nital 3 100ml
alcohol + 3ml HNO
3
dan diamati mengunakan mikroskop optik agar didapat bentuk mikrostrukturnya serta diameter butir sesuai metode
planimetri. Adapun perbesaran yang dipergunakan adalah 100, 200 dan 500X. Alat mikroskop optik seperti terlihat pada gambar 3.14
Universitas Sumatera Utara
3.3. Diagram Alir Penelitian