Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Pabrik Gula Madukismo Dengan Aspek Khusus Penataan Varietas

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)
DI PABRIK GULA MADUKISMO
DENGAN ASPEK KHUSUS PENATAAN VARIETAS

SEMA DEVI OKTAVIA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengelolaan Tanaman
Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Madukismo dengan Aspek
Khusus Penataan Varietas adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2015
Sema Devi Oktavia
NIM A24110112

ABSTRAK
SEMA DEVI OKTAVIA. Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum
L.) di Pabrik Gula Madukismo dengan Aspek Khusus Penataan Varietas.
Dibimbing oleh PURWONO.
Salah satu langkah dalam meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu
adalah dengan mengelola tanaman tebu secara maksimal. Penataan varietas perlu
dilakukan untuk menghasilkan tebu sesuai potensi produksinya dan mendapatkan
rendemen maksimal selama musim giling. Kegiatan magang ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis penataan varietas tebu terutama di pabrik gula
Madukismo. Kegiatan magang dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo pada
tanggal 9 Februari 2015 hingga 8 Juni 2015. Pengamatan dilakukan dengan
menganalisis tipologi lahan wilayah kerja PG Madukismo, data komposisi
varietas tebu di kebun tebu giling dan data komposisi varietas di kebun bibit datar,
serta melakukan wawancara kepada petani tebu mandiri wilayah binaan PG

Madukismo. Tipologi lahan wilayah kerja Madukismo secara umum sesuai
dengan syarat tumbuh tanaman tebu. Komposisi varietas di kebun tebu giling PG
Madukismo belum mencapai komposisi ideal namun PG Madukismo telah mulai
memperbaiki penataan varietas di kebun pembibitannya. Masih banyaknya petani
mandiri wilayah binaan PG Madukismo yang fanatik terhadap varietas PS 862
dan BL menyebabkan penataan varietas sulit dilakukan.
Kata kunci: komposisi varietas, petani tebu, tipologi lahan

ABSTRACT
One of the ways to increase sugarcane productivity and yield is by
managing sugarcane plants up to its ful potential. Variety arrangement is needed
to gain up to its full potential production and to get maximum yield during miling
period. The purpose of this internship is to identify and analyze sugarcane variety
management especially at sugarcane factory of Madukismo. This internship was
held starting from February 15th 2015 until June 8th 2015. Observation was done
by analyzing land typology in PG Madukismo, data of the sugarcane variety
composition in sugarcane miling orchard and also data of the sugarcane in seed
orchard by interviewing independent farmers at PG madukismo construction area.
Land typology at Madukismo working area is commonly matched to sugarcane
growing requirement. Variety composition in PG Madukismp sugarcane miling

orchard has not reached ideal composition however PG Madukismo has been
starting to improve variety management in seedling orchard. A lot of independent
farmers of PG Madukismo construction area is still so fanatic toward PS 862 and
BL variety that cause variety management difficult to be done.
Key words: variety composition, farmers, land typology

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)
DI PABRIK GULA MADUKISMO DENGAN ASPEK KHUSUS
ANALISIS PENATAAN VARIETAS

SEMA DEVI OKTAVIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga
karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Judul yang dipilih dalam kegiatan magang
yang telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2015 adalah
Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula
Madukismo dengan Aspek Khusus Penataan Varietas.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Purwono, MS selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ir
Nugroho selaku staf direktur, Bapak Saiful Anam selaku Kepala Bina Sarana Tani,
dan para karyawan PG Madukismo yang telah membantu dalam pelaksanaan
magang dan pengumpulan data selama di PG Madukismo. Selain itu, ucapan
terima kasih kepada bapak, ibu, kakak-kakak dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan doa sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Desember 2015
Sema Devi Oktavia

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Magang
TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Lingkungan Tumbuh Tebu
Fase Pertumbuhan Tanaman Tebu
Penataan Varietas
Masa Tanam
METODE MAGANG
Tempat dan Waktu
Metode Pelaksanaan
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Analisis Data dan Informasi

KEADAAN UMUM
Sejarah Singkat Perusahaan
Visi dan Misi PT Madubaru
Letak Geografi
Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan
Keadaan Iklim dan Tanah
Keadaan Tanaman dan Produksi
Struktur Organisasi
Ketenagakerjaan
Waktu Kerja
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
Aspek Teknis
Aspek Khusus
Aspek Manajerial
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

1
1
2
2
2
3
4
4
5
5
5
6
8
8
8
8
9

9
10
11
12
15
15
16
16
27
28
29
29
33
36
36
37
37
51

DAFTAR TABEL

1 Luas areal kebun tebu giling PG Madukismo tahun 2015
2 Luas areal kebun tebu giling PG Madukismo berdasarkan areal
kemitraan yang dilakukan dengan petani tahun 2014
3 Jenis tanah di kebun tebu wilayah PG Madukismo
4 Daftar varietas-varietas dominan yang digunakan di wilayah
pengelolaan tanaman tebu PG Madukismo
5 Produksi gula PG Madukismo 10 tahun terakhir
6 Hari dan jam kerja luar masa giling PG Madukismo
7 Pembagian waktu kerja karyawan bagian pabrikasi dalam masa giling
8 Jenis gulma yang terdapat di lahan tebu wilayah kerja PG Madukismo
9 Kondisi tipologi lahan di PG Madukismo tahun 2015
10 Komposisi varietas kebun tebu giling PG Madukismo tahun 2015
11 Varietas dominan yang digunakan petani wilayah Sleman dan Bantul
12 Proporsi varietas bibit di kebun pembibitan PG Madukismo tahun 2015
13 Hasil perkiraan produktivitas tebu berdasarkan varietas yang digunakan
di wilayah Sleman dan Bantul
14 Hasil perkiraan produktivitas tebu berdasarkan pola tanamnya di
wilayah Sleman dan Bantul
15 Hasil uji t rata-rata produktivitas
16 Nilai brix pada wilayah contoh Kabupaten Sleman dan Bantul


9
10
11
11
12
15
16
23
30
31
31
31
32
32
33
33

DAFTAR GAMBAR
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Layout pemilihan juringan yang diamati
Layout pemilihan batang tebu yang akan di brix
Pemotongan benih sebelum ditanam
Persiapan lahan untuk pendederan
Pemotongan benih untuk benih SBP
Benih deder yang ditutup paranet
Benih yang telah dipindah ke polybag
Benih SBP yang telah dikurangi daunnya
Pola tanam over lapping
Kegiatan penglentekan
Gudang penyimpanan gula

7
7
18
18
19
19
19
20
21
22
27

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8

Jurnal harian kegiatan magang sebagai karyawan harian lepas (KHL)
Jurnal harian sebagai pendamping mandor
Jurnal harian sebagai asisten sinder kebun wilayah (SKW)
Jurnal harian sebagai asisten kepala rayon
Peta wilayah kerja PG Madukismo
Data curah hujan dan hari hujan PG Madukismo tahun 2010-2014
Struktur organisasi PT Madubaru
Deskripsi varietas tebu yang ada di KTG PG Madukismo

40
41
43
45
46
47
48
49

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gula merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat
Indonesia. Kebutuhan gula kristal putih (GKP) saat ini diperkirakan sebesar 2.9
juta dan gula kristal rafinasi (GKR) sebesar 2.8 juta ton sehingga total kebutuhan
gula nasional mencapai 5.7 juta ton. Produksi gula nasional tahun 2015
diperkirakan sebesar 2.73 juta ton menunjukkan bahwa kebutuhan gula nasional
masih belum tercukupi (Ditjenbun 2013).
Berdasarkan produksi tebu dan gula nasional tahun 2003 hingga 2012,
potensi rata-rata produktivitas tebu di Indonesia, mencapai 81.9 ton/ha dengan
rendemen 8.1% (Ditjenbun 2013). Kenyataannya, areal tebu seluas 451,191 ha
pada tahun 2012 hanya menghasilkan gula sebesar 2.59 juta ton yang seharusnya
dapat mencapai 2.96 juta ton (Ditjenbun 2013). Hal ini menunjukkan bahwa
potensi produktivitas tebu dan rendemen gula di Indonesia belum tercapai.
Rendahnya produktivitas dan rendemen di Indonesia salah satunya
dipengaruhi oleh penataan varietas yang belum dilaksanakan dengan baik.
Sebagian besar perkebunan tebu di Indonesia merupakan perkebunan rakyat
sehingga penataan varietas sulit dilaksanakan. Penataan varietas adalah kegiatan
mengelola penggunaan varietas tebu berdasarkan tipologi lahan yang ada dan
komposisi menurut kategori kemasakan (Indrawanto dkk 2010). Tebu memiliki
varietas dengan tingkat waktu kemasakan yang berbeda sehingga perlu diatur
proporsi varietasnya untuk mencapai rendemen tertinggi. Menurut Pawirosemadi
(2011), kemasakan varietas tebu terdiri dari varietas masak awal, masak tengah,
dan masak lambat. Varietas masak awal akan mencapai masak optimum pada
musim tebang awal sehingga produksi gulanya tertinggi pada saat ditebang awal.
Hal itu juga terjadi pada varietas masak tengah dan varietas masak lambat.
Varietas masak tengah dan varietas masak lambat akan mencapai produksi gula
tertinggi pada saat tebang tengah dan akhir.
Permasalahan yang terjadi di beberapa wilayah kerja pabrik gula mengenai
penataan varietas adalah penggunaan varietas-varietas unggul tebu belum
didasarkan pada tipologi wilayah yang sesuai, komposisi kemasakan yang belum
seimbang antara varietas masak awal, masak tengah dan masak lambat, serta
optimasi waktu tanam dan waktu tebang yang tidak tepat berdasarkan kemasakan
varietas. Ketidaktepatan dalam pengaturan proporsi varietas tebu yang ditanam
dapat berakibat fatal. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
Naruputro (2010) di PG Krebet Baru Malang, akibat proporsi penanaman varietas
tebu yang tidak seimbang yakni 10,7% varietas masak awal sampai tengah dan
89,3% varietas masak tengah sampai akhir (BR 194 dan PS 864) menyebabkan
terjadinya penumpukan bahan baku di akhir masa giling. Hal ini sangat merugikan
pabrik karena penumpukan bahan baku berakibat perpanjangan waktu giling
sehingga meningkatkan biaya produksi dan kesulitan bahan baku pada masa awal
giling.
Selain mengelola proporsi varietasnya, penataan varietas juga harus
memperhatikan proporsi tanaman keprasan dan tanaman baru. Proporsi tanaman

2

keprasan yang jauh lebih banyak dibanding tanaman pertama merupakan salah
satu penyebab tidak tercapainya potensi produksi nasional. Menurut Purwono
(2002), salah satu langkah strategis dalam meningkatkan produksi gula nasional
yakni dengan rehabilitasi tanaman. Tujuannya memperbaiki proporsi antara
tanaman pertama (PC) dengan tanaman keprasan (RC) yakni dengan
perbandingan PC dan RC sebesar 25% : 75% atau 20% : 80%. Rehabilitasi
tanaman dilakukan dengan pembongkaran tanaman keprasan, perbaikan varietas,
dan penggunaan benih bermutu. Perbaikan varietas perlu dilakukan karena suatu
varietas unggul dapat terjadi degenerasi klonal setelah penggunaan selama 4-5
tahun, namun sering kali petani tebu sulit mengganti varietas lain karena sudah
terlanjur suka dengan varietas unggul yang digunakan.
Menurut Wijiastuti (2013), penataan varietas tebu merupakan salah satu
langkah penting yang harus dilakukan di masing-masing wilayah pengembangan
tebu agar produktivitas tebu dan rendemen gula yang diperoleh optimal. Tujuan
penataan varietas tebu adalah untuk mendapatkan komposisi varietas tebu unggul
pada wilayah tertentu secara proporsional berdasarkan tingkat kemasakan
sehingga masa giling optimal dapat dicapai dan pada gilirannya akan dapat
meningkatkan rendemen minimal 10%.
Tujuan Magang
Tujuan kegiatan magang ini terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan profesional dalam memahami proses kerja nyata,
serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis berbagai masalah
yang ada di lapangan. Secara khusus kegiatan magang ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis penataan varietas tebu terutama di pabrik gula
Madukismo.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Lingkungan Tumbuh Tebu
Tebu merupakan tanaman C4 dari famili Graminae (rumput-rumputan) yang
termasuk tanaman parenial (tahunan). Kultivar tebu Saccharum officinarum L.
mulai digunakan oleh hampir seluruh dunia pada tahun 1800 an karena kultivar
tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan. Tanaman tebu diperbanyak secara
vegetatif menggunakan potongan batang tebu (bagal) atau mata tunas (Fageria
et.al 2011). Batang tebu terdiri atas ruas-ruas dan buku-buku dengan setiap buku
terdapat mata tunas yang menempel. Satu rumpun batang tebu terdiri dari batang
primer, batang sekunder, batang tersier. Tunas yang pertama kali muncul dari
mata tunas yang ditanam disebut dengan batang primer. Tunas yang muncul dari
batang primer disebut batang sekunder. Batang tersier adalah batang yang muncul
dari mata tunas batang sekunder. Tinggi batang tebu mencapai 2-4 m dengan
diameter batang dapat mencapai 5 cm (James 2004).

3
Sebagai tanaman tropika, tebu membutuhkan iklim yang sesuai untuk
mencapai pertumbuhan yang optimum. Curah hujan, cahaya, dan suhu merupakan
faktor iklim yang utama dalam mengendalikan pertumbuhan tanaman tebu. Di
samping itu, tanah juga merupakan faktor penting sebagai media tempat tumbuh
yang dapat menyediakan hara tanaman, air, dan oksigen bagi tanaman
(Pawirosemadi 2011). Tebu dapat tumbuh pada bermacam-macam jenis tanah
dengan pH tanah 4-9 namun dapat tumbuh dengan sangat baik pada pH 5.8-7.2
(Fageria et.al 2011).
Tanaman tebu tumbuh baik pada curah hujan 1000 - 1300 mm/tahun dengan
sekurang kurangnya 3 bulan kering. Distribusi curah hujan ideal untuk
pertanaman tebu yakni ±200 mm pada masa pertumbuhan (5-6 bulan), ±125 mm
pada periode berikutnya (selama 2 bulan), dan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Lahan Kering Di PT. Gula Putih Mataram, Lampung

0 11 86

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur; Studi Kasus Pengaruh Bongkar Ratoon terhadap Peningkatan Produktivitas Tebu

6 20 96

Pengelolaan tebu (Saccharum officinarum L.) di PG Cepiring, PT Industri Gula Nusantara, kendal dengan aspek khusus modifikasi budidaya untuk menurunkan salinitas

2 9 186

Pengelolaan tanaman tebu ( Saccharum officinarum. L ) lahan kering di PT. Gula Putih Mataram, Lampung dengan aspek khusus manajemen irigasi

3 31 157

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum.L) Lahan Kering Di Pt Gula Putih Mataram, Lampung Dengan Aspek Khusus Tebang, Muat, Dan Angkut

7 48 54

Pengelolaan tebu (Saccharum officinarum L.) di PT Gula Putih Mataram, Lampung Tengah dengan aspek khusus aplikasi blotong pada tanaman tebu lahan kering

8 57 123

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Madukismo, PT. Madubaru, Yogyakarta: dengan Aspek Khusus Mempelajari Produktivitas Tiap Kategori Tanaman

9 45 172

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di PG Madukismo PT Madubaru Yogyakarta dengan Aspek Khusus Manajemen Tebang Angkut Tebu.

3 16 191

Budidaya tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering di PG Madukismo PT Madubaru Yogyakarta dengan aspek khusus pemupukan beberapa kategori tanaman tebu lahan kering

3 27 92

Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum. L) di Pabrik Gula Madukismo dengan Aspek Khusus Manajemen Tebang

4 51 76