Frasa Endosentrik Apositif Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya
13 Panjenengan sajatosipun tresna kalih kula punapa Yuli, to mas?
‘Kamu sebenarnya cinta kepada saya atau Yuli, mas?’
Kata Ibu ‘Ibu’ dan bapak ‘bapak’ serta kata kula ‘aku’ dan Yuli ‘Yuli’, masing-masing merupakan UP dari konstruksi frasa-frasa tersebut. Unsur-unsur
ini memiliki kedudukan yang setara antara yang satu dengan lainnya, tetapi memiliki referen yang berbeda. Konstruksi frasa yang demikian itu, disebut frasa
endosentrik koordinatif. Berkaitan dengan deskripsi di atas, Kurniati 2008 membedakan frasa
endosentrik koordinatif bahasa Jawa ke dalam tiga jenis, yaitu frasa endosentrik koordinatif aditif kopulatif, alternatif disjungtif, dan adversatif.
Frasa endosentrik koordinatif aditif adalah frasa yang antara unsur- unsurnya berpeluang untuk disisipi kata lan ‘dan’, karo ‘dengan’, sarta ‘serta’ dll.
yang bermakna penambahan, misalnya dalam frasa ibu lan bapak ‘ibu dan bapak’, kowe karo aku ‘kamu dan aku’, dan pak dhe sarta bu dhe ‘paman dan bibi’.
Frasa endosentrik koordinatif alternatif adalah frasa yang unsur-unsurnya dapat disisipi kata utawa ‘atau’, apa ‘atau’, atau pa ‘atau’ yang memilki hubungan
makna pemilihan, misalnya dalam frasa nanas utawa jeruk ‘nanas atau jeruk’, tahu apa tempe ‘tahu atau tempe’, dan sirup pa kopi ‘sirup atau kopi’, sedangkan
yang dimaksud dengan frasa endosentrik koordinatif adversatif adalah frasa yang unsur-unsurnya dapat disisipi kata nanging, yang bermakna penolakan atas dua
opsi yang ada, misalnya frasa meja nanging kursi ‘meja tetapi kursi’ dalam klausa aku ora tuku meja nanging kursi
… ‘aku membeli meja tetapi kursi…’.