Pengertian Putusan Hakim Putusan Pengadilan

a. Putusan diambil dengan suara terbanyak. b.Jika yang tersebut pada a tidak dapat diperoleh, maka yang dipakai ialah pendapat hakim yang paling menguntungkan bagi terdakwa. 23 Putusan hakim ini hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan di sidang terbuka untuk umum Pasal 195 KUHAP dan harus ditandatangani hakim dan panitera seketika setelah putusan diucapkan Pasal 200 KUHAP. Sesudah putusan pemidanaan diucapkan, hakim ketua sidang wajib memberitahu kepada terdakwa tentang apa yang menjadi haknya yaitu : 1. Hak segera menerima atau menolak putusan. 2. Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan dalam tenggang waktu yang telah ditentukan yaitu tujuh hari sesudah putusan dijatuhkan atau sesudah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir Pasal 196 Ayat 3 jo Pasal 233 Ayat 2 KUHAP. 3. Hak minta penangguhan pelaksanaan putusan dalam waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang untuk dapat mengajukan grasi dalam hal ia menerima putusan Pasal 169 Ayat 3 KUHAP. 4. Hak minta banding dalam tenggang waktu tujuh hari setelah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tak hadir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 Ayat 2 KUHAP.

5. Hak segera mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud dalam butir 1

menolak putusan dalam waktu seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 235 Ayat 1 KUHAP yang menyatakan bahwa “selama perkara banding belum diputus oleh pengadilan tinggi, permintaan banding dapat dicabut sewaktu- 23 Ibid,hlm.283 waktu dan dalam hal sudah dicabut, permintaan banding dalam perkara itu tidak boleh diajukan lagi Pasal 196 Ayat 3 KUHAP. 24

2. Bentuk Putusan Pengadilan

Putusan yang dijatuhkan pengadilan mengenai suatu perkara, bisa berbentuk sebagai berikut: 1. Putusan Bebas Putusan Bebas diatur dalam Pasal 191 ayat 1, Berarti terdakwa dijatuhi putusan bebas atau dinyatakan bebas dari tuntutan hukum vrij spraak atau aquilital. Inilah pengertian Terdakwa diputus bebas, terdakwa dibebaskan dari tuntunan hukum, dalam arti dibebaskan dari pemidanaan. Tegasnya terdakwa “tidak dipidana” 2. Putusan Pelepasan dari segala Tuntunan Hukum Putusan pelepasan dari segala tuntunan Hukum diatur dalam Pasal 191 ayat 2, yang berbunyi: “ Jika Pengadilan berpendapat bawa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum. 3. Putusan Pemidanaan Putusan Pemidanaan diatur dalam pasal 193. Pemidanaan berarti terdakwa dijatuhi hukuman pidana sesuai dengan ancaman yang ditentukan dalam pasal tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa. Sesuai pasal 193 ayat 1, 24 Ibid, hlm.284 penjatuhan putusan pemidanaan terhadap terhadap terdakwa didasarkan pada penilaian pengadilan. 25

3. Hal Yang Harus Dimuat Dalam Putusan

Dalam pasal 197 ayat 1 KUHAP diatur formalitas yang harus dipenuhi suatu putusan hakim. a. Berkepala: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA b. Identitas Terdakwa c. Dakwaan, sebagaimana Terdapat Dalam surat Dakwaan Penuntut Umum d. Pertimbangan Yang Lengkap e. Tuntunan Pidana Penuntut Umum f. Peraturan Undang-Undang Yang Menjadi Dasar Pemidanaan g. Hari dan Tanggal Diadakanya Musyawarah Majelis h. Pernyataan Kesalahan Terdakwa i. Pembebanan Biaya Perkara dan Penentuan Barang Bukti. 26

B. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana

Putusan hakim merupakan mahkota dari suatu pekara yang sedang diperiksa dan diadili oleh hakim tersebut. 27 Oleh karena itu, tentu saja hakim dalam membuat putusan harus memperhatikan segala aspek di dalamnya, mulai dari perlunya kehati-hatian, dihindari sedikit mungkin ketidak cermatan, baik yang bersifat formal maupun meteril sampai dengan adanya kecakapan teknik membuatnya. 25 M, Yahya Harahap, Pembahasan Dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding,Kasasi dan Peninjauan Kembali, Jakarta, Sinar Grafika, 2013, hlm. 347 26 Ibid, hlm. 360 27 Ahmad Rifai, 2011. Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Persfektif Hukum Progresif, Hlm. 94

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN PENGANIAYAAN (Studi Putusan No. 1794/PID.B(A)/2009/PN.TK)

0 14 66

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA INCEST (Studi Putusan No.24/Pid.B/2012/PN.KLD)

3 21 44

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan PN Nomor : 195/PID.B/2012/PN.GS)

0 7 61

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERBANKAN DALAM PERKARA NOMOR: 483/Pid.Sus./2013/PN.TK

0 4 60

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor: 66/Pid/2013/PT.TK)

0 0 12

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DIBAWAH ANCAMAN MINIMAL TERHADAP PELAKU ANAK YANG MELAKUKAN PENCABULAN (Studi Putusan Nomor.17/Pid.Sus-Anak/2016/PT.TJK)

0 0 13

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA MATI TERHADAP PELAKU PEMBUNUHAN BERENCANA DISERTAI PEMERKOSAAN TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor: 141Pid2016PT.TJK) JURNAL

0 2 13

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (Studi Putusan Nomor: 144/Pid.Sus/2013/PN.M)

0 0 13

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PERCOBAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERZINAHAN (Studi Kasus Putusan No: 300/Pid.B/2017/PN.Tjk)

0 0 13

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Putusan Nomor: 18/Pid.Sus-TPK/2016/PN.Tjk)

0 1 15