Kesejahteraan Tinjauan Tentang Kesejahteraan Keluarga

a. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur. b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru. c. Luas lantai rumah paling kurang 9 m untuk tiap penghuni. 2. Indikator Non-Ekonomi: a. Ibadah teratur b. Sehat tiga bulan terakhir. c. Punya penghasilan tetap. d. Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin. e. Usia 6-15 tahun bersekolah. f. Anak lebih dari 2 orang, ber-KB Keluarga Berencana. c Keluarga Sejahtera II KS-II adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi: 1. Memiliki tabungan keluarga. 2. Makan bersama sambil berkomunikasi. 3. Mengikuti kegiatan masyarakat. 4. Rekreasi bersama 6 bulan sekali. 5. Meningkatkan pengetahuan agama. 6. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah. 7. Menggunakan sarana transportasi. d Keluarga Sejahtera III KS-III adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi beberapa indikator, meliputi: 1. Memiliki tabungan keluarga. 2. Makan bersama sambil berkomunikasi. 3. Mengikuti kegiatan masyarakat. 4. Rekreasi bersama 6 bulan sekali. 5. Meningkatkan pengetahuan agama. 6. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah. 7. Menggunakan sarana transportasi. Belum dapat memenuhi beberepa indikator, meliputi: 1. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur. 2. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan. e Keluarga Sejahtera III Plus KS-III Plus adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi beberapa indikator meliputi: 1. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur. 2. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan. Kesimpulan bahwa kesejahteraan keluarga adalah keluarga yang tiap anggotanya dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangan, sehingga terjadi hubungan yang seimbang. Kesejahteraan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesejahteraan dalam keluarga yang dengan adanya perkembangan usaha mikro makanan sesajen diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap dimensi kesejahteraan.