Kuesioner Pengukuran Data Primer

42

3.5.1 Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung melalui kuesioner yang dipandu pengisiannya mengenai identitas responden, umur, masa kerja serta pengamatan lingkungan kerja, perhitungan hasil produktivitas, pengukuran kelelahan, intensitas kebisingan, penerangan.

3.5.1.1 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui Suharsimi Arikunto, 2002: 128. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk penyaringan responden yang berisi data identitas responden, 3.5.1.2 Pengamatan Dalam penelitian pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti Soekidjo Notoatmojo, 2002: 97. Pengamatan dilakukan terhadap keadaan umum lingkungan kerja perorangan, kebisingan dan cuaca kerja. Pengamatan dilakukan juga terhadap luas ruangan, proses kerja.

3.5.1.3 Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu metode pengambilan data dengan mengukur secara langsung parameter-parameter yang diinginkan. Macam dan prosedur pengukuran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 43 1 Pengukuran Kecepatan Waktu Reaksi Rangsang Cahaya Pengukuran kelelahan kerja menggunakan metode uji psikomotor psikomotor test dengan menggunakan reaction timer tipe L. 77 LAKASSIDAYA. Pengukuran yang dilakukan terhadap waktu reaksi tenaga kerja pemberian rangsangan cahaya sampai kepada suatu kesadaran atau sampai tenaga kerja menekan tombol subjek. Adapun langkah-langkah pengukuran adalah: 1 Alat dihubungkan dengan sumber tenaga listrik batere 2 Alat dihidupkan dengan menekan tombol on atau off pada on hidup 3 Reset angka penampilan sehingga menunjukkan angka “0.000” dengan menekan tombol “nol” 4 Dipilih rangsang cahaya dengan menekan tombol “cahaya” 5 Subjek yang akan diperiksa diminta menekan tombol subjek dan diminta secepatnya menekan tombol setelah melihat cahaya dari sumber rangsang lampu 6 Untuk memberikan rangsang, pemeriksa menekan tombol pemeriksa 7 Setelah diberi rangsang subjek menekan tombol maka pada layar kecil akan menunjukkan angka waktu reaksi dengan satuan “mili detik” 8 Pemeriksaan diulangi 20 kali 9 Data yang dianalisa diambil rata-rata yaitu skor hasil 10 kali pengukuran ditengah 5 pengukuran awal dan akhir dibuang 10 Catat keseluruhan hasil pada formulir 44 11 Setelah selesai pemeriksaan alat dimatikan dengan menekan tombol “on atau off” pada off dan lepaskan alat dari sumber tenaga. 2 Pengukuran Intensitas Kebisingan Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan dengan menggunakan sound level meter. Adapun langkah-langkah pengukurannya adalah: 1 Persiapan Alat 1. Pasang batere pada tempatnya 2. Tekan tombol Power 3. Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui 4. Batere dalam keadaan baik atau tidak 5. Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga angka pada monitor sesuai dengan angka kalibrator 2 Cara Kerja 1. Pilih selector pada posisi Fast untuk jenis kebisingan kontinue, Slow untuk jenis kebisingan Impulsif atau terputus-putus 2. Pilih selector range intensitas kebisingan 3. Tentukan lokasi pengukuran 4. Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit, dengan lebih kurang 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukan pada monitor. 5. Catat hasil pengukuran dan dihitung rata-rata kebisingan sesaat lek. 6. Lek = 10 log n 1 10 L110 + 10 L210 + 10 L310 + …… dBA 45 3 Pengukuran Intensitas Penerangan Pengukuran intensitas penerangan dilakukan dengan menggunakan Digital Light Meter atau Lux meter. Adapun langkah-langkah pengukuranya adalah: 1 Persiapan alat 1. Pasang batere pada tempatnya 2. Tekan tombol power 3. Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui batere dalam keadaan baik atau tidak 4. Kalibrasi alat, sehingga angka pada monitor menunjukkan angka nol 2 Pengukuran Penerangan Umum 1. Bagi ruang kerja menjadi beberapa titik pengukuran dengan jarak antar titik sekitar satu meter 2. Lakukan pengukuran dengan tinggi lux meter lebih kurang 85 cm diatas lantai dan posisi photo cell horisontal dengan lantai 3. Catat hasil pengukuran 3 Pengukuran penerangan lokal 1. Pengukuran dilakukan pada objek kerja 2. Bagi objek kerja menjadi beberapa titik ukur lebih kurang sejangkauan tangan 3. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan lux meter di objek kerja 4. Catat data yang diperoleh pada lembar data 46

3.5.2 Data Sekunder

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

2 20 72

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pt. Samkyung Jaya Garment Di Kabupaten Semarang.

0 2 15

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

PENGUKURAN KELELAHAN DENGAN ALAT REACTION TIMER DAN PENGARUH KELELAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENJAHITAN (Studi Kasus : PT. PANJI DANANJAYA Sragen).

0 1 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. BENGAWAN SOLO GARMENT INDONESIA SKRIPSI.

0 0 7

Hubungan Antara Kelelahan Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Di Bagian Penjahitan PT Bengawan Solo Garment Indonesia.

0 1 2

Hubungan Antara Karakteristik Tenaga Kerja Dengan Kelelahan di Bagian Injection Moulding PT AST Indonesia Semarang - UDiNus Repository

0 0 2