PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS
PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN
WISTAR)

Disusun oleh:
SUAIDA
09020073

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS
PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS STRAIN
WISTAR)


KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
SUAIDA
09020073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

i

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN


Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 20 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran,

dr. Irma Suswati, M.Kes


ii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Suaida ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim
Penguji pada tanggal 14 Juni 2013

Tim Penguji

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS

Ketua

dr. Maryam Abdullah

Anggota

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG

Anggota


iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Monosodium Glutamat (MSG) terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus
pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar)”. Shalawat dan salam
senantiasa

tercurahkan

pada

Rasulullah

Muhammad


SAW

yang

telah

membimbing umat manusia dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang
benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

iv

5. dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS, selaku Dosen
Pembimbing I atas bimbingan, kebaikan, dukungan, ketelitian, dan saran yang
telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
6. dr. Maryam Abdullah selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran, dukungan,
dan perhatian yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Dosen Penguji yang telah memberi
tambahan ilmu, saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. dr. Soebarkah, Sp.PA, selaku konsultan patologi anatomi yang telah member
tambahan ilmu demi kesempurnaan penelitian ini.
9. H. Faisol selaku Abah tercinta, meskipun hanya sebentar, abah menjadi
cahayaku seumur hidup. Hj. Hanisah selaku Ummi tercinta, terimakasih yang
tiada batas atas kasih sayang, cinta, ketulusan do’a, dan kesabaran yang Ummi
berikan selama ini.
10. Kakak (Kurniati, Alvi, Yanto, dan Eva), Adik (Sulton), dan keponakan
tersayang (Nailis, Rindu, Cinta, Putri, dan calon keponakan) serta seluruh
anggota keluarga saya yang telah memberi dukungan dan semangat.

11. Sahabat seperjuanganku B2NQ: Anisah Khaira Ummah, Qonita Hanif,
Nurhiqmah A.F, Dwi Hardiyanti H, Sitti Kubangsinawati S, Fatimah
Masyhur, dan I Shanty C.
12. Sahabat tiada duaku : Tri Wulandari, Rose Dian J, dan Siti Badi’ah.
13. Pada semua staf TU dan Laboran FK UMM yang telah membantu selama
proses penelitian.

v

14. Mahasiswa FK UMM angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu khususnya kelompok penelitianku: mba’ Oca, Wina Ayu, Ade Ayu
dan Cut Anuninova.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini,
penulis ucapkan terimakasih.
Penullis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb


Malang, Agustus 2013

Penulis

vi

ABSTRAK
Suaida. 2013. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Peroral
terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus pada Tikus Putih Jantan
(Rattus norvegicus Strain Wistar). Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Mochammad Aleq Sander,
M.Kes., Sp.B., FINACS (2) dr. Maryam Abdullah.

Latar Belakang: Monosodium glutamat merupakan salah satu bahan penyedap
makanan yang sering dikonsumsi. MSG paling banyak mengalami metabolisme di
usus halus yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif pada sel
mengakibatkan injury sel sehingga sel mengalami respon adaptasi yang salah
satunya berupa hypertrophy serta terjadi peningkatan jumlah sel radang pada
epitel usus halus.

Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian MSG peroral dapat mempengaruhi
gambaran histopatologi usus halus berupa hypertrophy dan peningkatan jumlah
sel radang pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).
Metode dan Sampel: Penelitian eksperimental, The Post Test Only Control
Group Design. Jumlah sampel terdiri dari 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4
kelompok. Kelompok 1 (kontrol), kelompok 2, 3, dan 4 diberi MSG dengan dosis
masing-masing 54, 108, dan 270 mg/200 gBB/hari diberikan selama 4 minggu.
Selanjutnya tikus diterminasi kemudian organ usus halus diambil dan dilakukan
pembuatan sediaan histologi. Penghitungan jumlah sel hypertrophy dan radang
dilakukan dibawah mikroskop (perbesaran 400x).
Hasil dan Diskusi: Dari pembacaan preparat didapatkan rerata jumlah sel
hypertrophy dan sel radang masing-masing pada kelompok 1( kontrol) sebesar
1,03; 10,6, kelompok 2 sebesar 6,78; 17,07, kelompok 3 sebesar 8,5;18, kelompok
4 sebesar 13,59; 18,73. Hasil dari analisis data One Way Anova didapatkan (nilai
sig = 0,000 < (p0,05)) yang berarti terdapat pengaruh pemberian MSG yang
bermakna terhadap perubahan histopatologi usus halus (hypertrophy dan
peningkatan jumlah sel radang) pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegicus Strain
Wistar).
Kesimpulan: Pemberian MSG peroral berpengaruh terhadap gambaran
histopatologi (hypertrophy dan peningkatan jumlah sel radang) pada usus halus

tikus putih jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).
Kata Kunci: Monosodium glutamat, Histopatologi usus halus

vii

ABSTRACT

Suaida. 2013. The Effect of Oral Administration of Monosodium Glutamate on
Histopathological Change of the Small Intestine in Male Albino Rats
(Rattus norvegicus Wistar Strain). Medical Faculty of Muhammadiyah
Malang University. Advisor: (1) dr. Mochammad Aleq Sander M.Kes.,
Sp.B., FINACS (2) dr. Maryam Abdullah.
Background: Monosodium Glutamate is one of food’s flavor commonly
consumed. MSG was metabolized in the large proportion by the small intestine.
This increased production of ROS that bring to oxidative stress that caused cell
injury. Thus, cell was involved in adaptation response such as hypertrophy and an
increase in the number of inflammatory cells in epithelial of the small intestine.
Purpose: The purpose of this study to prove that the oral administration of MSG
can affect histopathology change of the small intestine (hypertrophy and increase
the amount of inflammatory cells) in male albino rats (Rattus norvegicus Wistar

Strain).
Method and sample: Experimental study, The Post Test Only Control Group
Design. Total sample consisted of 24 rats were divided into 4 groups. Group 1
(control), group 2, 3, and 4 were given MSG with each dose of 54, 108, and 270
mg/200 BW/day. It was given for 4 weeks. Furthermore, rat terminated and the
small intestine was dissected out then made preparations routine histological
procedures. Counting the number of hypertrophy and inflammation cells
performed under a microscope (400x magnification).
Result and discuss: From the reading of the preparations obtained the mean
number of hypertrophy and inflammatory cells, respectively in group 1 (control)
was 1.03; 10.6, group 2 was 6.78; 17.07, group 3 was 8.5 , 18, group 4 was 13.59;
18.73. Results of One Way ANOVA test of the data obtained (sig = 0.000