PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) PERORAL TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH Rattus novergicus strain Wistar JANTAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hiperglikemia adalah peningkatan kadar glukosa darah diatas normal.

Salah satu penyakit yang berkaitan dengan hiperglikemia adalah diabetes melitus.
(Maulana, 2008). Di Indonesia, pada tahun 2008 penderita diabetes meningkat
sampai 8,4 juta dan diperkirakan 2025 akan menjadi 12,4 juta orang atau urutan
kelima terbanyak dunia (Soegondo, 2006).
Hiperglikemia merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan
obesitas. MSG salah satu penyebab dari obesitas (Hermanussen, 2003). Obesitas
dapat meningkatkan produksi asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang
terakumulasi di jaringan akan menginduksi resistensi insulin terutama pada hati
dan otot. Resistensi insulin menyebabkan pengambilan glukosa yang dimediasi
oleh insulin di jaringan perifer menjadi berkurang. Kekurangan insulin atau
resistensi insulin akan menyebabkan kegagalan fosforilasi kompleks IRS,
penurunan translokasi GLUT4 dan penurunan oksidasi glukosa sehingga
glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan akan terjadi kondisi hiperglikemia
(Sulistyoningrum, 2010).

Di negara kita, penggunaan MSG sebagai bahan pelengkap masakan di
kalangan masyarakat bukan hal biasa lagi, tapi sudah menjadi suatu kebutuhan.
Hal ini terlihat dari besar total MSG yang dikonsumsi di suatu negara tersebut.
Total konsumsi MSG di beberapa negara cukup tinggi. Antara lain di Indonesia
mencapai 254.900 ton/tahun dengan konsumsi mengalami kenaikan rata-rata

1

2

sekitar 24,1%/tahun (Ardyanto, 2004). Jepang mencapai 60.000 ton/ tahun,
Amerika mencapai 26.000 ton/tahun (Sukawan, 2008).
WHO menyatakan bahwa batas aman asupan MSG per hari sekitar 0-120
mg/kg berat badan, berlaku pada orang dewasa, dilarang untuk bayi dibawah 12
minggu (Setiawati, 2008). Dalam penggunaan sehari-hari masyarakat hanya
menggunakan perkiraan saja dan telah diteliti bahwa satu sendok makan setara
dengan ±15 g MSG (Arisman, 2009).
Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ahluwalia,
membuktikan efek glutamat terhadap peningkatan kadar glukosa darah. Namun
penelitian tersebut, kurang meneliti batas minimal pemakaian MSG yang memberi

efek peningkatan kadar glukosa darah. Sehingga pada penelitian ini, akan memuat
dosis minimal pemberian MSG yang menurut WHO aman dikonsumsi dapat
memberi efek peningkatan kadar glukosa darah.
Metode yang digunakan dalam penelitian Ahluwalia dalam mengukur
kadar glukosa darah adalah metode kimia (orthotolidin method) (Ahluwalia et al,
2011). Menurut Departemen Kesehatan RI 2005, metode kimia seperti
orthotolidin, gula selain glukosa dapat terukur sehingga menghasilkan hasil tinggi
palsu (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Pada penelitian ini, metode yang

digunakan adalah metode enzimatik (GOD PAP). Karena di laboratorium
Indonesia, sebagian besar pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode
GOD PAP, dan pada metode ini sifat reaksi pertama spesifik untuk glukosa
(Departemen Kesehatan RI, 2005 ).
Melihat Indonesia adalah negara yang rakyatnya banyak mengkonsumsi
MSG, dan melihat efek peningkatan glukosa darah bisa membawa dampak yang

3


serius. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah peningkatan glukosa darah
akibat pemberian MSG yang dicobakan pada tikus putih Rattus novergicus strain
Wistar.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan uraian tersebut

diatas adalah :
Apakah pemberian dosis minimal Monosodium Glutamate (MSG) yang
menurut WHO aman dikonsumsi dapat mempengaruhi peningkatan kadar glukosa
darah pada tikus putih Rattus novergicus strain Wistar yang diukur dengan
metode GOD PAP?
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1


Tujuan Umum
Mengetahui apakah pemberian Monosodium Glutamate (MSG) dapat

meningkatkan kadar glukosa darah pada tikus putih Rattus novergicus strain
Wistar.
1.3.2

Tujuan Khusus
a. Membuktikan Monosodium Glutamat dapat menyebabkan peningkatan
kadar glukosa darah pada tikus putih Rattus novergicus strain Wistar.
b. Mengetahui dosis aman MSG untuk manusia menurut WHO tidak
meningkatkan kadar glukosa darah pada tikus putih Rattus novergicus
strain Wistar.

4

1.4

Manfaat Penelitian


1.4.1

Manfaat Akademik
a.

1.4.2

Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

Manfaat Klinis
a. Sebagai bukti ilmiah yang membuktikan tentang pengaruh pemberian
MSG terhadap peningkatan glukosa darah.

1.4.3 Manfaat Masyarakat
a.

Memberikan pengetahuan tambahan tentang bahaya penggunaan
bahan penyedap makanan terhadap peningkatan glukosa darah.

KARYA TULIS AKHIR


PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)
PERORAL TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS PUTIH Rattus novergicus strain Wistar JANTAN

Oleh :
ADE AYU PERMATA SARI
09020131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)
PERORAL TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS PUTIH Rattus novergicus strain Wistar JANTAN

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
ADE AYU PERMATA SARI
09020131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 29 Juni 2013

Pembimbing I

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes

Pembimbing II

dr. Nur Kaputrin D

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Ade Ayu Permata Sari ini telah diuji dan dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal 29 Juni 2013

Tim Penguji

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes

, Ketua

dr. Nur Kaputrin D

, Anggota

dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK

, Anggota


iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh pemberian
monosodium glutamate terhadap peningkatan kadar glukosa darah tikus putih
(Rattus novergicus strain wistar)”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan
pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat
manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama
Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan
masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan.

v

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Nur Kaputrin D, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan
demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
6. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK, selaku dosen penguji proposal
dan tugas akhir yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi
kesempurnaan penelitian ini.
7. Sukmawan, Moch.Fahmi, Laela, Erwin, Cut, Sismi, serta teman-teman
yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam proses
penyelesaian penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis
akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, Juni 2013

Penulis

vi

ABSTRAK
Permata Sari, Ade Ayu. 2013. Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate
(MSG) Terhadap Peningkatan Kadar Glukosa Darah pada tikus
putih (Rattus novergicus strain Wistar). Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Fathiyah
Safithri, M.Kes , (2) dr. Nur Kaputrin D.
Latar Belakang: Hiperglikemia adalah peningkatan kadar glukosa darah diatas
normal. Salah satu penyebab hiperglikemia adalah MSG. Saat ini, penggunaan
MSG di negara kita meningkat 24,1% per tahun. Penelitian sebelumnya oleh
Ahluwalia yang meneliti MSG terhadap glukosa, mengukur kadar glukosa dengan
metode orthotolidin dan tidak menyertakan dosis minimal yang menimbulkan
peningkatan kadar glukosa. Pada penelitian ini, pengukuran kadar glukosa darah
menggunakan metode GOD PAP.
Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian MSG terhadap
peningkatan kadar glukosa darah pada tikus putih.
Metode: Menggunakan rancangan Post Test Controlled Group Design dengan
sampel penelitian dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I tidak diberi MSG,
kelompok II,III,dan IV diberi MSG peroral (54 mg/kgBB/hari, 108 mg/kgBB/hari,
270 mg/kgBB/hari) selama 30 hari. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar
glukosa darah pada tikus dengan menggunakan metode GOD PAP.
Hasil Penelitian: Hasil uji oneway ANOVA sig=0,000 (p