Menurut Sugiyono 2009: 102, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati, secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Menurut Sugiyono 2009: 133, uji coba instrumen
dilakukan kepada 30 orang. Uji coba instrumen penelitian ini diujikan pada mahasiswa aktif Jurusan PKK angkatan tahun 2009 dan 2010.
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas intrumen yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga
dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. Tujuan dari uji coba instrumen
adalah untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud
peneliti, untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket, serta untuk mengetahui apakah butir-butir yang
tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan Suharsimi, 2010:167.
3.4 Alat Pengujian Instrumen
3.4.1 Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto 2010:211, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Untuk mengetahui tingkat validitas kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas
butir soal. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment:
=
√{ –
}
keterangan : r
xy
= koefisien antar variabel X dan Y N= banyaknya responden ujicoba
X= jumlah skor item = jumlah skor total
Menentukan valid tidaknya intrumen penelitian adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan
tabel nilai koefisien r pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95. Pada pengujian instrumen penelitian untuk jumlah
responden 30 r
tabel
sebesar 0,361. Berdasarkan hasil uji coba angket penelitian diperoleh dari hasil
yang terdapat di lampiran pada 30 responden diperoleh hasil bahwa angket pada indikator minat yang terdiri dari 7 butir soal terdapat 6
butir soal yang valid, sisanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal no 7. Angket pada indikator perhatian yang terdiri dari 10 butir
soal terdapat 9 butir soal yang valid, sisanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal no 14. Angket pada indikator motif yang terdiri
dari 3 butir soal terdapat 2 butir soal yang valid, sisanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal no 19. Angket pada indikator
aktualisasi diri yang terdiri dari 3 butir soal terdapat 3 butir soal yang valid.
Angket pada indikator relasi antar anggota keluarga yang terdiri dari 3 butir soal terdapat 3 butir soal yang valid. Angket pada
indikator relasi dengan teman yang terdiri dari 4 butir soal terdapat 4 butir soal yang valid. Angket pada indikator relasi dengan dosen dan
pendamping PKM yang terdiri dari 5 butir soal terdapat 5 butir soal yang valid. Angket pada indikator kebutuhan rasa aman yang terdiri
dari 4 butir soal terdapat 3 butir soal yang valid, sisanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal no 37. Angket pada indikator
kebutuhan penghargaan yang terdiri dari 5 butir soal terdapat 5 butir soal yang valid. Angket pada indikator kurikulum yang terdiri dari 3
butir soal terdapat 2 butir soal yang valid, sisanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal no 47. Angket pada indikator waktu kuliah
yang terdiri dari 3 butir soal terdapat 3 butir soal yang valid. Butir soal pertanyaan dikatakan valid bila hasil perhitungan r
hitung
r
xy
≥ r
tabel
. Butir soal pertanyaan dikatakan tidak valid bila hasil perhitungan r
hitung
r
xy
≤ r
tabel
. Butir soal pertanyaan yang valid dapat digunakan dalam instrumen penelitian.
3.4.2 Reliabilitas