19
Brown dan Petrello 1976 dalam Isworo Laksmi dan Handayani 2008:44 menyatakan bahwa business is an institution which produce good and service
demanded by people. Kaitannya dengan olahraga, bisnis merupakan sejumlah total usaha yang meliputi bidang olahraga baik itu menciptakan atau memproduksi suatu
produk yang berkaitan dengan olahraga ataupun kegiatan jasa olahraga dan kemudian memasarkannya kepada masyarakat atau konsumen.
2.6.1. Ruang Lingkup Industri Olahraga
Berdasarkan definisi industri olahraga diatas dapat diterangkan bahwa industri olahraga merupakan legiatan bisnis yang memproduksi atau memperjualbelikan jasa
kepada khalayak umum. Sehingga ruang lingkup industri olahraga meliputi produk dan jasa. Produk dapar berupa alat
–alat olahraga, perlengkapan olahraga dan lain– lain. Sementara di bidang jasa meliputi gedung olahraga dan sejenisnya. Didalam
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tenteng Sistem
Keolahragaan Nasional Pasal 79 ayat 1 bab 2 dijelaskan bahwa industri olahraga meliputi :
Sarana dan Prasarana yang diproduksi, diperjualbelikan atau disewakan Jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk utama yang dikemas secara
professional yang meliputi : 1. Kejuaraan nasional dan internasional
2. Pekan olahraga daerah, wilayah, nasional, dan internasional. 3. Promosi, eksibisi, dan festival olahraga.
4. Keagenan, layanan informasi, dan konsultasi olahraga.
20
Telah dijelaskan bahwa industri olahraga merupakan kegiatan bisnis, sehingga ruang lingkup dari kegiatan bisnis itu adalah sebagai berikut :
1. Accounting, yang meliputi budget controls system, practive, and procedure. 2.
Finance, yang meliputi operational of financial institution, optimum financial ratios, mergers and acquisition, leveraged buyonts, and intercorporate financing.
3. Managemant, yang meliputi employee attitudes and behaviors, human resources
management, production operations management, strategy formulation and information system.
4. Marketing, yang meliputi product image, advertaising, sales promotion,
distribution packaging, pricing, after-sale service, consumer preferences, new product development.
2.6.2. Tujuan Industri Olahraga
Bentuk industri olahraga di Indonesia menurut Pasal 79 ayat 4 Undang- Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005 adalah badan usaha,
yang harus tetap diperhatikan dalam industri olahraga adalah bahwa setiap kegiatan industri olahraga wajib memperhatikan tujuan keolahragaan nasional dan prinsip
penyelanggaraan keolahragaan, hal ini sesuai dengan Pasal 78 Undang-Undang Sistem Keolahragan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005. Tujuan
keolahragaan nasional sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 adalah memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina