Lingkup Pemasaran Batik Bola

57

4.1.7. Harga Batik Bola

Pada indikator harga batik bola produksi Kampung Batik Laweyan tergolong murah di bandingkan dengan batik bola pesaing. Harga masing-masing batik bola dengan jenis batik tulis berkisar antara Rp. 175.000,00 sampai dengan jutaan rupiah hal ini disesuaikan dengan proses produksi batik tulis yang membutuhkan waktu yang lama, sedangkan batik printing berkisar antara Rp. 45.000,00 – Rp. 80.000,00 karena proses produksinya yang telah menggunakan mesin sehingga prosesnya lebih cepat dan mudah. Hal ini disebabkan karena batik diproduksi pada home industri itu sendiri jadi harga relatif lebih miring daripada batik bola yang sudah melalui berbagai distributor.

4.1.8. Pengaruh Inovasi Terhadap Pemasaran Batik Bola

Inovasi batik bola sangat berpengaruh terhadap pemasaran batik. Batik yang dahulu dianggap kuno dan kaku yang hanya pantas di pakai oleh kalangan orang tua dalam acara-acara formal kini di tangan Bapak Bambang telah disulap menjadi batik yang terkesan santai digunakan dalam acara apapun baik formal atau sekedar bersantai serta tidak kaku. Hal ini menjadi alasan konsumen tertarik pada inovasi batik bola terutama bagi para penggila bola dan pecinta batik sebagai warisan budaya Jawa. Bapak Suratno dan Bapak Badrun sepakat menyatakan bahwa batik bola ini terbukti mempunyai potensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya untuk distributor batik pada Kampung Batik Laweyan. Hadirnya batik dengan motif 58 logo klub sepakbola ini dipastikan menjadi bentuk pelestarian terhadap warisan budaya Jawa. Sedangkan Bapak Bambang mengatakan bahwa konsumen batik mengalami lonjakan permintaan yang cukup tinggi setelah adanya batik bermotif bola yang dipopulerkan saat terlaksananta EURO 2012 lalu. Banyak konsumen yang meminati berbagai produk dengan motif logo klub sepak bola baik pakaian, dres untuk wanita sampai dengan seprai motif bola. Untuk itu diperlukan tambahan tenaga kerja yang semula hanya 100 orang tenaga kerja sekarang menjadi 150 orang tenaga kerja hal ini disebabkan karena banyaknya pesanan batik bermotif logo klub sepak bola untuk batik tulis pada khususnya. Hal ini jelas sangat berdampak bagi pendapatan home industry. Lonjakan permintaan konsumen terhadap batik bermotif bola ini membuat distributor kebanjiran pesanan dengan berbagai macam barang. Karena itu “Gerai Batik Merak Ma nis” yang dikelola langsung oleh Bapak Bambang tetap memproduksi macam-macam barang batik dengan motif bola meskipun keberadaan batik bola termasuk barang musiman dan mulai meredup. Berikut merupakan diagram frekuensi batik bola pertahun 2009 sampai dengan Mei 2013. 59 Gambar 1.2. Frekuensi piece pertahun Hal ini diperkuat oleh berbagai pihak pelaku yang sekaligus tanggap olahraga yaitu Bapak Budi Santoso ketua Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa olahraga sangat berpotensi dalam dunia industri untuk meningkatkan pendapatan keuntungan produsen. Industri olahraga kecil pada corak batik dapat dikembangkan dengan batik klasik maupun modern. Batik bola merupakan batik modern karena dalam proses pembuatannya kreatifitas serta kreasi baru yang dapat menghasilkan sebuah produk yang berinovasi unggul. Hal ini dapat dikembangkan sesuai dengan pengetahuan produsen dalam memahami dan tanggap akan keinginan masyarakat atau konsumen, dengan melihat peluang pasar yang ada olahraga dianggap sangat berpotensi dalam bidang industri wawancara pada hari selasa, 18 November 2012. Bapak Agus Raharjo selaku ketua sub bagian keolahragaan Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa komunitas olahraga yang 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 2009 2010 2011 2012 2013 60 sangat besar merupakan potensi pasar yang menjanjikan, apabila para produsen batik dapat memberikan harapan dari para pelaku olahraga customer expectation, maka dimasa mendatang industri batik dengan corak dan design yang baru, merupakan media positif bagi tumbuh kembangnya industri kreatif batik. Beliau yang sekaligus pecinta batik yang bekerja dibagian keolahragaan ini sudah terbiasa dengan menyediakan bahan batik dengan motif olahraga, seperti Open Turnament Piala Gubernur Jawa Tengah serta berbagai event olahraga lainnya, membuat batik dengan motif pemain golf, juga design khusus seperti sepeda, badminton, dan cabang olahraga lainnya Selain itu pemakaian batik juga merupakan kebijakan pemerintah, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi jawa Tengah wajib berseragam kantor pada hari Kamis dengan memakai baju batik bermotif olahraga wawancara pada hari Kamis, 13 Desember 2012.

4.2. Pembahasan

Batik termasuk dalam klasifikasi barang konsumen yaitu shopping goods kelompok heterogeneus shopping goods. Batik termasuk dalam kelompok heterogeneous shopping goods sebab aspek karakteristik atau ciri-cirinya features dianggap lebih penting oleh konsumen dari pada aspek harganya. Dengan kata lain, konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. Mengacu pada perumusan dan tujuan penelitian diatas maka pembahasan hasil penelitian adalah: