19 Sikap kerja yang statis harus dihindarkan untuk mengurangi tingkat kelelahan
dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal yang dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau
dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh Tarwaka, 2014:367.
2.1.2.6 Kondisi Sarana dan Prasarana Tidak Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
beraktivitas maupun istirahat dengan segala kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental sehingga dicapai suatu
kualitas hidup secara keseluruhan yang lebih baik. Ergonomi dapat diterapkan pada aspek apa saja, dimana saja, dan kapan saja. Sebagai ilustrasi, bahwa sehari
semalam seseorang mempunyai 24 jam dengan distribusi secara umum adalah 8 jam di tempat kerja, 2 jam di perjalanan, 2 jam di tempat rekreasi, olahraga dan
lingkungan sosial serta selebihnya 12 jam di rumah. Penerapan ergonomi tidak boleh hanya berfokus pada delapan jam di tempat kerja dan melupakan 16 jam
lainnya. Siklus ke-24 jam tersebut harus menjadi perhatian dalam kajian ergonomi, untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik Tarwaka, 2014:5.
Kelelahan akibat tidak ergonomisnya kondisi sarana, prasarana dan lingkungan kerja merupakan faktor dominan bagi menurun atau rendahnya
produktivitas kerja tenaga kerja. Suasana kerja yang tidak ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang sehat, nyaman, aman, dan selamat akan memicu timbulnya
kelelahan pada tenaga kerja A.M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:86. Faktor
20 ergonomi tersebut dapat berupa hubungan kerja, suasana kerja, tanggungjawab,
konstruksi mesin, sikap dan cara kerja yang salah di tempat kerja dan kelelahan Lentje Setyawati K.M., 2011:11.
2.1.2.7 Masa Kerja
Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi baik kinerja positif maupun
negatif, akan memberi pengaruh positif pada kinerja personal karena dengan bertambahnya masa kerja maka pengalaman dalam melaksanakan tugasnya
semakin bertambah. Sebaliknya akan memberi pengaruh negatif apabila semakin bertambahnya masa kerja maka akan muncul kebiasaan pada tenaga kerja
Suma‟mur P.K., 2014:45.
2.1.2.8 Faktor Psikologis