harus mampu mengatasi persoalan dalam proses pembelajaran Penjasorkes di sekolah, karena dalam proses pembelajaran Penjasorkes akan menemukan
berbagai faktor yang menghambat proses pembelajaran di sekolah salah satunya keterbatasan sarana dan prasarana, sehingga perlu adanya kreativitas seorang
guru dalam mengelola pembelajaran Penjasorkes. Minimnya sarana dan prasarana Penjasorkes yang tidak merata serta tidak sesuai dengan kondisi
murid, menuntut guru Penjasorkes lebih kreatif. Oleh karena itu, guru harus bisa memodifikasi pembelajaran dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
Penjasorkes yang tersedia di sekolah. Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, mendorong penulis untuk
melakukan penelitian lebih dalam tentang bagaimana tingkat kreativitas guru Penjasorkes dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran
Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen.
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di SD Negeri se-Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen.
2. Minimnya alat, perkakas, dan fasilitas Penjasorkes yang dimiliki sekolah. 3. Tidak sebandingnya antara jumlah sarana dan prasarana yang ada dengan
jumlah siswa sehingga proses pembelajaran Penjasorkes berjalan kurang baik.
4. Belum diketahui seberapa tinggi tingkat kreativitas guru Penjasorkes dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes
di SD Negeri se-Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen.
1. 3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Dengan keterbatasan peneliti
baik waktu maupun dana, maka peneliti hanya membatasi masalah pada “Kreativitas Guru Penjasorkes dalam Mengatasi Keterbatasan Sarana dan
Prasarana Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen
”.
1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
yaitu: “Bagaimana Tingkat Kreativitas Guru Penjasorkes dalam Mengatasi
Keterbatasan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen?
”.
1. 5 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas guru Penjasorkes dalam mengatasi keterbatasan
sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan
Prembun, Kabupaten
Kebumen.
1. 6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis
a. Dapat dijadikan gambaran atau informasi tentang tingkat kreativitas guru Penjasorkes dalam mengatasi keterbatasan sarana dan
prasarana pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan hal
yang sama. 2. Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat m enambah ilmu pengetahuan serta
memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan keterampilan meneliti terutama pada bidang yang dikaji.
b. Bagi Guru Penjasorkes
Dapat dijadikan masukan atau bahan evaluasi agar dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes
sehingga pembelajaran tercapai dengan baik. c. Bagi Lembaga
Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen dan lembaga pendidikan
agar lebih memperhatikan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes supaya lebih lengkap agar proses
pembelajaran Penjasorkes
di sekolah
lebih maksimal.
d. Bagi Instansi Terkait Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Dinas Dikpora, Kabupaten
Kebumen agar lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas maupun keadaan sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di SD
Negeri se-Kecamatan
Prembun, Kabupaten
Kebumen.
BAB II LANDASAN TEORI