c. Hasil  belajar  psikomotorik,  mencakupketerampilan  fisik
motorik  dn  kemampuan  bertindak  yang  terdiri  dari  gerak reflek, keterampilan gerakan.
2.6 Manfaat Hasil Pelatihan
Menurut  Zurnali  2004:  36,  tujuan  pelatihan  adalah  agar  para  pegawai dapat  menguasai  pengetahuan,  keahlian  dan  perilaku  yang  ditekankan  dalam
program-program  pelatihan  dan  untuk  diterapkan  dalam  aktivitas  sehari-hari  para karyawan.  Pelatihan  juga  mempunyai  pengaruh  yang  besar  bagi  pengembangan
perusahaan. Zurnali  2004:  38  memaparkan  beberapa  manfaat  pelatihan  yang
diselenggarakan  oleh  perusahaan  yang  dikemukakan  oleh  Noe,  Hollenbeck, Gerhart, Wright 2003, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para
pesaing luar, b.
Membantu  para  karyawan  yang  mempunyai  keahlian  untuk bekerja dengan teknologi baru,
c. Membantu  para karyawan untuk  memahami bagaimana bekerja
secara  efektif  dalam  tim  untuk  menghasilkan  jasa  dan  produk yang berkualitas,
d. Memastikan  bahwa  budaya  perusahaan  menekankan  pada
inovasi, kreativitas dan pembelajaran, e.
Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para  karyawan  untuk  memberikan  kontribusi  bagi  perusahaan
pada  saat  pekerjaan  dan  kepentingan  mereka  berubah  atau  pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
f. Mempersiapkan  para  karyawan  untuk  dapat  menerima  dan
bekerja  secara  lebih  efektif  satu  sama  lainnya,  terutama  dengan kaum minoritas dan para wanita.
Menurut  Simamora  2006:  278,  menyebutkan  beberapa  manfaat  pelatihan, yaitu :
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas b.  Membentuk  sikap,  loyalitas  dan  kerjasama  yang  lebih
menguntungkan c.  Mengurangi  waktu  belajar  yang  diperlukan  warga  belajar  untuk
mencapai       standar kerja d. Mengurangi frekuensi kecelakaan kerja
e. Membantu para karyawan dalam pengembangan pribadi mereka.
Menurut  Sutarto  2013:  11,  manfaat  pelatihan  bagi  OrganisasiSatuan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, nonformal, informal adalah:
a. Peningkatan produktivitas kerja.
b. Terwujudnya  hubungan  yang  serasi  antara  atasan  dengan
bawahan. c.
Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
d. Meningkatkan semangat kerja.
e. Mendorong  sikap  keterbukaan  manajemen  melalui  penerapan
gaya manajerial yang partisipatif. f.
Memperlancar  jalannya  komunikasi  yang  efektrif  sehingga proses perumusan kebijaksanaan organisasi lebih akuntabel
g. Penyelesaian konflik secara fungsional  yang dampaknya adalah
tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan
2.6 Kerangka Berpikir