1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran menjelaskan dari beberapa teori dan pemikiran ilmiah untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual
mengemukakan dasar pemikiran dan asumsi model yang akan dijadikan acuan pada penelitian, dapat digambarkan pada operasional model sebagai berikut :
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber : Simamora 2004, diadaptasi dari penelitian Kusumasari 2007, Nugroho 2008
1.5.2 Kerangka Operasional
Kerangka operasional menjabarkan kerangka konseptual agar dapat dioperasikan pada studipenelitian. Dalam penelitian ini kerangka operasional menjelaskan dari
model penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu terdiri dari beberapa variabel yang dapat dijelaskan lebih lanjut antara lain :
Menurut Simamora 2004, brand switching adalah saat dimana seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetiaan dari satu merek
Product Atributes X
1
Brand Switching Y
Price X
2
Promotion X
3
Product Distribution X
4
sebuah produk tertentu ke merek produk lainnya. Definisi dari brand switching lainnya adalah perpindahan merek yang dilakukan oleh pelanggan untuk setiap
waktu penggunaan, tingkat brand switching ini juga menunjukkan sejauh mana sebuah merek memiliki pelanggan yang loyal Sumarketer, Senior Business
Analyst, MarkPlus Co.
Konsumen yang seringkali melakukan peralihan merek brand switching dalam pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman
Variety Seeking Buying Behavior, hal ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Tipe-tipe Perilaku Konsumen
KETERLIBATAN Tinggi
Rendah Perbedaan
Merek Banyak
Complex Buying Behavior
Variety Seeking Buying Behavior
Sedikit
Dissonance Reducing Buying Behavior
Habitual Buying Behavior
Sumber: Panduan Riset Perilaku Konsumen, Bilson Simamora 2004
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa peralihan merek brand switching ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal
ini tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada. Para pemasar dengan demikian perlu mendiferensiasikan keistimewaan mereknya untuk
menjelaskan merek tersebut.
Peralihan merek brand switching juga ditandai dengan keterlibatan yang rendah low involvement. Konsumen tidak melalui tahap-tahap keyakinan, sikap atau
perilaku yang normal. Konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi