Eter Alkohol dan Eter

161 Senyawa Karbon

b. Eter

Sebagaimana telah disebutkan di depan, eter merupakan isomer fungsi dari alkohol. Eter memiliki rumus umum R – O – R, dengan R adalah alkil. Alkil-alkil pada eter dapat disamakan dan dapat pula dibedakan. 1 Tata Nama Eter atau Alkoksi Alkana a Sebagai Eter Dengan menyebutkan nama alkil-alkilnya sesuai urutan abjad dan diakhiri dengan kata eter. Contoh : CH 3 O CH 3 dimetil eter CH 3 O C 2 H 5 etil metil eter CH 3 O CH CH 3 metil isopropil eter CH 3 b Sebagai Alkoksi Alkana Dengan menyebutkan nama alkoksinya dari Ralkil yang lebih kecil yang diawali nomor letak gugus alkoksi kemudian nama alkananya dari Ralkil yang lebih besar. Contoh: 2 Isomer Eter Eter selain berisomer dengan sesamanya, juga berisomer dengan alkohol isomer fungsi yang rumusnya sama yaitu C n H 2n+2 O. Contoh: isomer C 4 H 10 O CH 3 O CH 3 metoksi metana CH 3 O C 2 H 5 metoksi etana CH 3 O C 2 H 5 CH 3 CH 2 metoksi propana Sebagai Alkohol OH Sebagai Eter CH 3 CH CH 2 CH 3 OH 2 butanol C 2 H 5 O C 2 H 5 dietil eter CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 1 butanol CH 3 O C 3 H 7 metil propil eter CH 3 CH CH 2 OH CH 3 2 metil 1 propanol CH 3 O C CH 3 CH 3 metil iso- propil eter CH 3 C CH 3 OH CH 3 2 metil 2 propanol 162 Kimia SMAMA Kelas XII 3 Sifat-Sifat Eter a Sifat Fisis 1 Berupa zat cair kecuali metil eter berbau harum dan mudah menguap. 2 Dengan jumlah atom C yang sama, titik didih eter lebih rendah dari titik didih alkohol. 3 Sukar larut dalam air. b Sifat Kimia 1 Tidak bereaksi dengan logam Na dan PCl 3 , dengan demikian dapat untuk membedakan alkohol dengan eter. 2 Bereaksi dengan PCl 5 , tetapi tidak membebaskan HCl reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter. R – O – R + PCl 5  o R – Cl + RCl + POCl 3 3 Bereaksi dengan HX X = F, Cl, Br, I. R – O – R + HX  o R – OH + RX 4 Dengan HI berlebih dan pemanasan menghasilkan R – I dan H 2 O. R – O – R + Hl T berlebih  o R – l + R– l +H 2 O 5 Eter mudah terbakar membentuk gas CO 2 dan uap air. CH 3 – O – CH 3 + O 2  o 2CO 2 + 3H 2 O 4 Pembuatan Eter a Dengan eliminasi alkohol pada suhu 140°C. Contoh : b Dengan sintesis Williamson. R – X + R – ONa  o R – O – R + NaX Contoh: 5 Kegunaan eter - Eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik, untuk obat bius pada operasi dan desinfektan tetapi sekarang tidak digunakan lagi sebagai obat bius. R OH 2 4 H 140°C SO  o R OR +H 2 O CH 3 CH 2 OH 2 4 H 140°C SO  o CH 3 CH 2 O CH 2 CH 3 + H 2 O CH 3 CH 2 Cl CH 3 ONa +  o CH 3 CH 2 O CH 3 NaCl + etil klorida natrium metanolat etil metil eter 163 Senyawa Karbon Soal Kompetensi 5.3 - MTBE metil tersier butil eter ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan. metil tersier butil eter. 1. Apakah perbedaan alkohol dengan eter ditinjau dari sifat fisika dan sifat kimia masing-masing? 2. Buatlah semua isomer C 5 H 12 O dan berilah nama masing-masing sesuai aturan tata nama 3. Bagaimanakah cara membedakan C 3 H 7 O dengan CH 3 O C 2 H 5 di laboratorium? Tuliskan persamaan reaksinya 4. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi bila: a. CH 3 O CH 2 CH 3 + HI  o b. CH 3 O CH 2 CH 3 + PCl 5  o c. Pembakaran dietil eter 5. Suatu senyawa memiliki rumus C 4 H 10 O yang tidak bereaksi dengan logam natrium maupun PCl 3 . Bila senyawa tersebut direaksikan dengan asam iodida, maka salah satu hasilnya adalah 2 propanol. Tentukan rumus struktur dan nama senyawa tersebut?

2. Aldehid dan Keton