Evaluasi Desain Penelitian PEMBELAJARAN TARI KREASI MELALUI METODE IMITASI PADA SISWA KELAS VIII C SMP LB PKK SUKARAME

2.4 Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah akhir yaitu sebagai barometer pengukur pada hasil ketercapaian proses pembelajaran. Secara umum evaluasi pengajaran adalah penilaian penafsiran terhadap pertumbuhan kemajuan peserta didik kearah tujuan- tujuan yang telah ditetapkan Arikunto 2010:115-120. Dalam pelaksanaan penelitian, evaluasi yang digunakan untuk melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran seni tari sebagai bahan ajar dalam seni tari dinilai berdasarkan aspek-aspek yang harus dicapai siswa, yaitu: a. Aspek Kognitif Pengetahuan Penilaian aspek kognitif dalam pembelajaran seni tari berkenaan dengan pemahaman daya pikir dan aplikasi daya pikir kedalam perbuatan menghafal ragam gerak tari kreasi. Gerakan 5,6,7,8 seterusnya sama secara bergantian dua kali kekanan dn dua kali kekiri Tangan kanan mengukel level tinggi diikuti gerakan kaki kearah samping kanan dua kali setelah itu bergantian tangan kiri mengukel level tinggi diikuti gerakan kaki kesamping kiri dua kali 5 6 7 8 b. Aspek Afektif Sikap Aspek afektif yang dijadikan sebagai penilaian yaitu respon sambutan siswa dalam menunjukan sikap kesungguhan dalam belajar dan keberanian untuk mengungkapkan ekspresi melalui gerak. c. Aspek Psikomotor Keterampilan Aspek psikomotor yang dilakukan untuk mengetahui gerak siswa mencangkup kemampuan dalam memahami gerak yang sesuai. Pada evaluasi pembelajaran seni tari di SMP LBPKK hasil belajarnya cenderung dilihat dari perkembangan terhadap minat belajar siswa pada aspek psikomotorik siswa dalam melakukan gerak tari yang sesuai diajarkan oleh guru melalui metode imitasi, instrumen penilaian dalam bentuk tabel tes kemampuan dan aktivitas belajar siswa. Pada guru juga dilakukan penilaian dalam bentuk instrumen penilaian terhadap aktivitas guru. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Desain deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual, dan cermat. Data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata. Analisis data pada penelitian ini bersifat human instrumen, yaitu peneliti itu sendiri untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksikan situasi yang diteliti menjadi lebih jelas karena dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data Sugiono 2011: 15.

3.2. Sumber Data