Etiologi dan Cara penularan Tuberkulosis

7

2.2 Etiologi dan Cara penularan Tuberkulosis

Agen tuberkulosis, Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum, merupakan anggota ordo Actinomisetales dan famili Mikobakteriaseae. Biasanya yang sering menyerang manusia adalah Mycobacterium tuberculosis. Ciri-ciri kuman berbentuk batang lengkung, gram positif lemah, pleiomorfik, tidak bergerak, dengan ukuran panjang 1-4 μm dan tebal 0,3-0,6 μm, tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet. Mikobakterium ini tumbuh paling baik pada suhu 37 – 41 ºC, menghasilkan niasin dan tidak ada pigmentasi. Dinding sel kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap daya bakterisid antibodi dan komplemen. 7 Tanda khas mikobakterium adalah ketahanan asamnya, kapasitas membentuk kompleks mikolat stabil dengan pewarnaan arilmetan seperti kristal violet, karbolfukhsin, auramin, dan rodamin. Sifatnya aerob obligat, hal ini menunjukan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigen. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak, sehingga membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan merupakan faktor penyebab terjadinya fibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel. 5, 8 Cara penularan TB : - Sumber penularan adalah pasien TB dengan BTA positif. - Pada waktu bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. 8 - Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan dan sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. - Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, pasien tersebut makin mudah menularkan ke orang lain. - Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut 9 . Risiko penularan : - Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. - Risiko penularan ditunjukkan dengan ARTI yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1 menunjukkan 10 orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun. - ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3. - Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif. 9 2.3 Patogenesis Tuberkulosis 2.3.1 Tuberkulosis primer