Korelasi secara simultan antara X

Berdasarkan perhitungan manual dan menggunakan program SPSS versi statistics 17 dapat diperoleh koefisien determinasi, yaitu sebesar 0,352. Ini berarti bahwa Pertumbuhan Aset dan Laba Per Lembar Saham EPS mempengaruhi Rasio Pembayaran Dividen DPR secara simultan selama tahun 1997 sampai dengan 2011 adalah sebesar 35,2 sedangkan sisanya sebesar 64,8 di pengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kas, piutang, persediaan, modal, penjualan, biaya usaha biaya umum dan administrasi, biaya penjualan dan biaya lain-lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Aset dan Laba Per Lembar Saham EPS terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR pada PT. Metrodata Electronics, Tbk termasuk dalam kategori rendah. Tabel 4.11 Tabel Statistik SPSS Koefisien Determinasi Parsial Coefficients a Model Standardized Coefficients Correlations Beta Zero-order 1 Constant Pertumbuhan_Asset .612 .429 EPS -.449 -.199 a. Dependent Variable: DPR Berikut hasil pengaruh secara parsial antara Pertumbuhan Asset dan EPS terhadap DPR dengan rumus beta x zero order : 1. Variabel Pertumbuhan Aset = 0,612 x 0,429 = 0,2625 atau 26,25 2. Variabel Laba Per Lembar Saham EPS = -0,449 x -0,199 = 0,0893 atau 8,93 Dari hasil perhitungan secara parsial di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR adalah Pertumbuhan Aset sebesar 26.25 dan diikuti Laba Per Lembar Saham EPS sebesar 8,93, maka total pengaruh secara keseluruhan sebesar 35,2 dan sisanya 64,8 merupakan variabel lain yang tidak diteliti.

3. Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah mengenai ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana nol H merupakan hipotesis tentang adanya pengaruh, yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak sedangkan hipotesis tandingan H 1 merupakan hipotesis penelitian. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu pengaruh Pertumbuhan Aset dan Laba Per Lembar Saham EPS terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut : 1 Uji t Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing – masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t hitung positif + maka : a. jika nilai t hitung t tabel maka H ditolak b. jika nilai t hitung t tabel maka H diterima Apabila t hitung negatif - maka: a. jika nilai t hitung t tabel maka H diterima b. jika nilai t hitung t tabel maka H ditolak

1. Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Rasio Pembayaran Dividen

DPR Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :  H ; β 1 = 0 : Pertumbuhan Aset berpengaruh tidak signifikan terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR.  H 1 ; β 1 ≠ 0 : Pertumbuhan Aset berpengaruh signifikan terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR. Nilai t hitung dicari dengan menggunakan dua cara yaitu:  Cara pertama perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut: = 2,4076 = 2,407  Cara kedua perhitungan menggunakan SPSS versi statistics 17,yaitu: Tabel 4.12 Tabel Statistik SPSS Koefisien Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.847 3.083 3.843 .002 Pertumbuhan_Asset .224 .093 .612 2.407 .033 EPS -.030 .017 -.449 -1.764 .103 a. Dependent Variable: DPR Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . T tabel diperoleh dari : Tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05, dimana df = n-2, dan t α2; n-2 tabel distribusi t dengan uji dua pihak . α2= 0,052 = 0,025 dan df = n – 2 = 15 – 2 = 13. Maka t 0,025;13 = 2,160 Gambar 4.5 Kurva t tabel Pertumbuhan Aset terhadap Rasio Pembayaran Deviden Dari perhitungan dan gambar di atas dapat dilihat bahwa t hitung 0,2407 berada di kedua nilai t tabel -2,160 dan 2,160 sehingga sesuai dengan kriteria uji parsial adalah ditolak H , artinya pertumbuhan aset secara indvidu memberikan Daerah Penerimaan H Daerah penolakan H o t tabel= -2,160 0 t tabel = 2,160 t hitung = 2, 407 Daerah penolakan H o pengaruh tidak secara signifikan. Hal ini sesuai dengan teori penghubung yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset terhadap rasio pembayaran dividen memiliki hubungan disebabkan karena makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan maka akan semakin besar juga keuntungan yang diperoleh apabila telah mencapai tingkat pertumbuhan stabil dimana kebutuhan dana telah terpenuhi maka deviden pun akan dibagikan. Namun apabila kebutuhan dana tidak mencukupi untuk waktu mendatang dan perusahaan belum setabil dalam keuangan maka perusahan lebih menahan labanya dari pada membagikan dana deviden untuk investor. Hasil penlitian ini berbeda dengan penilitan terdahulu Eko Wahyudi dan Baiduri yang berjudul “Pengaruh Insinder Ownership, Collateralizable Asset, Grwoth In Net Assets, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002- 2006”, yang menemukan pengaruh negatif dan signifikan antara pertumbuhunan aset terhadap rasio pembayarana deviden.

2. Pengaruh Laba Per Lembar Saham EPS terhadap Rasio

Pembayaran Dividen DPR  H ; β 2 = 0 Laba Per lembar Saham EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR  H 1 ; β 2 ≠ 0 : Laba Per Lembar Saham EPS berpengaruh signifikan terhadap Rasio Pembayaran Dividen DPR Nilai t hitung dicari dengan menggunakan dua cara yaitu:  Cara pertama perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:  Cara kedua perhitungan menggunakan SPSS versi statistics 17,yaitu: Tabel 4.13 Tabel Statistik SPSS Koefisien Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.847 3.083 3.843 .002 Pertumbuhan_Asset .224 .093 .612 2.407 .033 EPS -.030 .017 -.449 -1.764 .103 a. Dependent Variable: DPR Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . T tabel diperoleh dari : Tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05, dimana df = n-2, dan t α2; n-2 tabel distribusi t dengan uji dua pihak . α2 = 0,052 = 0,025 dan df = n – 2 = 15 – 2 = 13. Maka t 0,025;13 = 2,160 = -1,7643, = -1,764 Gambar 4.6 Kurva t tabel Laba Per Lembar Saham terhadap Rasio Pembayaran Deviden Dari perhitungan dan gambar di atas dapat dilihat bahwa t hitung -1,764 berada di kedua nilai t tabel -2,160 dan 2,160 sehingga sesuai dengan kriteria uji parsial adalah diterima H , artinya Laba Per Lembar Saham secara indvidu memberikan pengaruh secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda teori, karena seharusnya jika perusahaan memiliki tingkat keuntungan bersih yang tinggi maka kemampuan perusahaan untuk membagikan devidenya juga tinggi. Namun, mungkin saja perusahaan tidak membagikan devidennya tinggi karena alasan- alasan tertentu seperti rencana investasi atau perluasan perusahaan dimana terjadi kesempatan investasi yang mengakibatkan semakin kecdilnya deviden yang dibayarkan karena dana lebih banyak digunakan untuk investasi. Dengan demikian, semakin pesat perluasan yang dilakukan semakin kecil rasio pembayaran yang akan dikeluarkan. Hal ini diperkuat seusuai dengan hasil penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Variabel Keuangan yang Daerah Penerimaan H Daerah penolakan H o t tabel= -2,160 0 t tabel = 2,160 t hitung = -0,1764 Daerah penolakan H o Mempengaruhi Kebijakan Deviden” yang menyatakan bahwa adanya pengaruh laba per lembar saham terhadap rasio pembayaran deviden sehingga hipótesis H 5 diterima Signifikan dengan arah pengaruh variabel laba per lembar saham negatif. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai pengaruh Pertumbuhan Aset dan Laba Per Lembar Saham EPS terhadap Rasio Pembayran Dividen DPR pada PT. Metrodata Electronics Tbk, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Aset PT Metrodata Electronics Tbk dari tahun 1997 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Pada tahun 1998 terjadi penurunan pertumbuhan Aset dikarenakan terjadi krisis ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2002 dan 2009 terjadi penurunan hal ini dikarenakan pertumbuhan laba mengalami penurunan. perusahaan mengalami kerugian diakibatkan oleh penurunan penjualan perangkat keras lebih terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang terjadi dan dampak dari krisis global yang terjadi pada semester dua tahun 2008. 2. Laba Per Lembar Saham EPS PT. Metrodata Electronics Tbk dari tahun 1997 dengan tahun 2011 mengalami fluktuasi. Pada tahun 1998 laba per lembar saham mengalami penurunan itu dal ini dikarenakan terjadi krisis moneter yang ada di Indonesia sehingga menyebabkan keuntungan per lembar saham menurun. Pada tahun 2002 terjadi juga penurunan laba per lembar saham yang besar hal ini dikarenakan adanya penurunan pada penjualan, sehingga laba yang diperoleh perusahaan menurun dan hal itu menyebabkan nilai Laba Per Lembar Saham Menurun. Peningkatan pada Laba Per Lembar Saham EPS terjadi karena semakin besarnya laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan. Laba Per Lembar Saham EPS merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan 3. Rasio Pembayaran Dividen DPR pada PT. Metrodata Elcetronics Tbk mengalami fluktuasi. Pada tahun 2002 telah jadi penurunan keuntungan yang mengakibatkan pembayaran dividen turun perusahaan mengalami kerugian yang besar berawal dari tahun 2002 hal ini dikarenakan perusahaan berkedapatan mengalami penurunan penjualan sehingga laba perusahaan menurun dan berdmapak pada pembayaran dividen yang tidak dapat dibagikan kepada para pemegang saham. Pada tahun 2009 perusahan mengalami kerugian yang dikuti dengan penurunan penjualan dan laba yang diperoleh, akan tetapi perusahaan masih tetap melakukan pembayaran dividen hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham agar tetap menginvestasikannya dana di perusahaan, dan terbukti mengalami kenaikan kembali pada tahun 2010. 4. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Pertumbuhan Aset dan Laba Per Lembar Saham EPS terhadap Rasio Pembayaran Dividen. a. Secara parsial korelasi untuk Pertumbuhan Aset dengan Rasio Pembayaran Dividen DPR kuat dan searah, jika Pertumbuhan Aset mengalami kenaikan maka Rasio Permbyaran Dividen DPR akan meningkat. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 26,25. b. Secara parsial korelasi untuk Laba Per Lembar Saham EPS dengan Rasio Pembayaran Dividen sangat rendah dan searah, jika Laba Per Saham EPS turun maka Rasio Pembayaran Dividen DPR akan turun. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 8.93.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran kepada PT. Metrodata Electronics Tbk sebagai bahan pertimbangan perusahaan maupun untuk pihak lainnya mengenai Pertumbuhan Aset, Laba Per Lembar Saham EPS dan Rasio Pembayaran Dividen DPR, yaitu sebagai berikut : 1. PT. Metrodata Electronics perlu memperhatikan dampak dari inflasi keuangan yang dapat mengakibatkan berpengaruhnya nilai sturktur keuangan dalam perusahaan dan perusahaan harus berupaya menstabilkan penjualan perangkat kerasnya agar laba perusahaan meningkat sehingga pertumbuhan aset perusahaan meningkat. 2. Perusahaan harus berusaha meningkatkan laba pada setiap tahunnya dengan cara penjualan yang setabil dan terus meningkat sehingga laba per lembar saham pun akan terus meningkat sesuai dengan laba yang didapat perusahaan. 3. Manajemen perusahaan khususnya untuk bagian keuangan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalam meningkatkan laba atau