Kerangka Konseptual Kerangka Pemikiran

anak setelah aktivasi otak tengah namun tetap tidak melebihi dari seusianya. Realitas yang terjadi dari fenomena kemampuan otak tengah dikalangan anak-anak yang menimbulkan berbagai macam manfaat setelah aktivasi otak tengah ini khususnya dalam berinteraksi. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Aktivasi kemampuan Otak Tengah Komunikasi Antar pribadi Komunikasi yang dilakukan oleh anak otak tengah komunikasi yang bisa dilakukan oleh anak otak tengah dengan orang lain. Dan dilihat bagaimana dia menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Interaksi sosial Interaksi sosial anak dengan otak tengah terhadap lingkunganya. Dari individu terhadap individu atau bisa dengan individu dengan kelompok. Teori Realitas Konstruksi Sosial teori realitas konstruksi sosial inilah anak-anak dengan kemampuan otak tengah bahwa mereka dapat mengelola dan menyampaikan pesan interpretasi realitas melalui interaksi sosial tersebut. Fenomenologi Bagaimana kita memahami tindakan anak dengan memiliki kemampuan otak tengah melalui penafsiran. Penafsiran tidak hanya melihat tapi dengan cara memahami dan memaknai dilakukan dengan terjun langsung dan juga larut dilingkungan anak dengan otak tengah. Realitas Realitas yang terjadi dari fenomena kemampuan otak tengah dikalangan anak-anak yang menimbulkan berbagai macam manfaat setelah aktivasi otak tengah ini khususnya dalam berinteraksi. Proses sosial Proses sosial yang dilakukan oleh anak disekolah dan dirumah tersebut. Terdapatnya interaksi yang dilakukan oleh anak setelah itu anak mudah bergaul sehingga memiliki pribadi yang baik. Tindakan Tindakan yang dilakukan anak untuk bisa menunjukan perilaku seusianya. Dengan tindakan anak bisa dilihat adanya perubahan sebelum dan sesudah aktivasi, serta apakah perilaku tersebut dapat berubah secara langsung 46

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Tinjauan mengenai Anak Otak Tengah Brain Power Activation Dengan mengaktivasi Otak Tengah atau Brain Power Activation untuk anak-anak merupakan hal yang diperlukan untuk membantu dalam perkembangan anak. Fenomena otak tengah hanyalah sebagian kecil dari fenomena mekanisme pikiran saja yang diprogram secara alamiah oleh orang tua dan lingkungan sekitar. Tumbuh kembang anak pada masa usia- usia 5-15 Tahun dimana anak-anak masih membutuhkan arahan dari orang terdekat atau orang tuanya. Pada saat dilakukannya proses pengaktivasi anak-anak akan ditutupi matanya oleh sehelai kain kemudian anak-anak akan dianjukan untuk rileks dan pada saat itu anak-anak diberikan sugesti, karena menggunakan metode hypnosis anak-anak akan ada dibawah pikiran sadar mereka. seperti otak pun dapat dkendalikan oleh pikiran bawah sadar. Sehingga seluruh potensi otak dapat dibangkitkan mulai dari potensi indra penglihatan, penciuman, peraba, dan immune tubuh. Karena secara spontan pada saat kondisi ini seluruh organ tubuh melakukan regenerasi sel-sel. Disinilah kekuatan imajinasi, kekebalan tubuh, dan potensi otak lainnya bangkit dengan begitu leluasa tanpa ada hambatan. Gambar 3.1 Pelatihan Aktivasi Otak tengah oleh Gmoesty Bandung Sumber : http:www.kaskus.usshowthread.php?t=4804278page=51 Setelah anak-anak diaktivasi dengan secepat mungkin anak akan berubah yang tadinya memiliki kepribadian yang murung, pendiam dan tidak mempunyai teman seketika dia dapat melakukan interaksi yang sangat baik seperti mudah bergaul, tidak pemalu lagi. Karena kembali lagi saat pengaktivasian otak tengah itu anak-anak disuruh untuk mengungkapkan isi hati mereka suka atau duka dan emosi anak akan dibuat meninggi, menurun hingga sangat meninggi dan pada tahap inilah anak bebas mengekpresikan dirinya tanpa harus dibatasi. Somantri, 2005:13 Hal dirasakan Anak-anak yang sudah memiliki kemampuan otak tengah atau Brain Power Activation, mereka akan memiliki konsep diri yang baik, mudahnya melakukan interaksi dengan temannya, atau orang lain. Dapat berkomunikasi secara baik karena kepribadian anak sedini mungkin bisa dibetuk. Interaksi yang dilakukan oleh sesama anak dengan kemampuan otak tengah mereka sangat mudah bersosialisasi dan berinteraksi secara aktif menjadi pribadi yang terbuka dan mempunyai rasa cinta kasih terhadap temannya. Namun untuk anak otak tengah dapat berinteraksi dengan anak seusia yang tidak melakukan aktivasi otak tengah, yang tentunya masih 5-15 tahun tentu akan ada kesulitan tertentu dimana kebanyakan anak-anak yang tidak aktif otak tengah sulit berkomunikasi dan ragu untuk mengeluarkan potensi yang ada didalam diri mereka. Saat dilakukannya komunikasi antar pribadi diantara mereka anak aktivasi otak tengah ini dapat membaca pikiran atau berpikir melalui imajinasi mereka, karena dasarnya anak memiliki imajinasi yang tinggi dan memancing serta membuat anak yang tidak aktif otak tengah dapat berinteraksi juga dengan baik.

3.1.2 Sejarah Gmoesty

GMOESTY sebagai sebuah lembaga independen yang bergerak dalam pelatihan jasa psikologi, riset dan pengembangan SDM sampai saat ini telah melahirkan beberapa angkatan pelatihan olah otak. Berdiri sejak Juli 2007 di jalan Ganesha no. 10 Bandung. Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan otak. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa peran otak kiri dan otak kanan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang. Bahkan kini telah bermunculan sejumlah metode canggih untuk mengkativasi kekuata otak. Sehingga olah otak pun menjadi kajian ilmiah. Sesungguhnya segala kecerdasan, baik itu IQ, EQ, dan SQ ataupun Multiple Intelegent, ataupun fenomena otak lainnya hanyalah sebagian kecil saja dari fenomena mekanisme pikiran yang diprogram secara alamiah oleh orang tua dan lingkungan sekitar sejak seseorang berada pada usia 0-5 tahun. Gambar 3.2 Anak diberikan sugesti oleh Trainer Sumber : Proposal Brain Power Activations, 2011 Dengan menggabungkan sejumlah konsep latihan Pernapasan Otak langsung dari Illche Lee seorang pakar otak terkemuka dari cina, Accelerated Learning to Mind Power Tonny Buzan, Matematika ala Glenn Doman dan menjadikan Neuro Linguistic Programming NLP sebagai landasan utamanya, GMOESTY telah banyak berbagi mengenai kedahsyatan BRAIN POWER ACTIVATION di berbagai komunitas: Siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, guru, dosen, ustadz, pendeta, ibu rumah