Metode Pencatatan Persediaan Persediaan

persediaan bahan penolong dan supplies pabrik, persediaan setengah jadi dan persediaan barang jadi

2.1.2.3 Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan sangat diperlukan oleh setiap perusahaan karena dengan adanya metode pencatatan persediaan dapat diketahui berapa besar persediaan yang sebenernya, baik dalam jumlah maupun dalam nilai uangnya. Menurut Mas’ud Machfoed 1995:223 menyatakan bahwa “metode penilaian fisik persediaan adalah 1. Metode periodik physical method 2. Metode kartu perpetual method .” Adapun penjelasan mengenai metode pencatatan tersebut diatas adalah sebagai berikut: 1. Metode Periodik physical method Didalam metode periodik, unit fisik persediaan diketahui dari perhitungan akhir periode, sedangkan rupiah per unit diketahui berdasarkan asumsi aliran persediaan. Persediaan yang merupakan komponen cost of good sold maka perhitungan kuantitas persediaan yang dilakukan dengan stock opname tergantung dari kelengkapan data atau catatan dan perhitungan barang. Dengan cara ini perhitungan persediaan yang dibebankan pada CGS ada kemungkinan overstatement , karena hanya membandingkan dan menghitung jumlah barang yang dimiliki dikurangi dengan persediaan akhir. Sehingga jika terjadi adanya barang yang hilang atau rusak, menguap atau menurun kualitasnya maka hal ini bila tidak terungkap akan menyebabkan laporan laba rugi kurang informatif. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung. Disamping itu, karena adanya kerugian-kerugian yang seharusnya diperlukan sebagai kerugian extraordinary item, kemudian dengan perhitungan stock opname secara berkala tidaklah cukup sebagai dasar pembuatan keputusan yang bersifat manajerial secara cepat. 2. Metode Kartu perpetual method Pada metode perpetual ini, setiap jenis persediaan dibuatkan kartu persediaan. Didalam kartu ini aliran persediaan diikuti baik nilai rupiah maupun unit persediaan, sehingga setiap saat bias diketahui nilai persediaan tanpa perlu menghitung fisik terlebnih dahulu. Dalam metode perpetual ini terdapat kelemahan pada saat menentukan nilai dan jumlah barang, karena dengan metode pencatatan yang kontinyu ini berarti saldo persediaan setiap saat dapat diketahui, namun perlu diperhatikan bahwa dengan hanya menghitung jumlah barang berdasarkan catatan akan mengakibatkan nilai persediaan overinvestatemen, karena adanya persediaan yang rusak. Oleh karena itu yang lebih tepat dalam menentukan jumlah persediaan adalah dengan menggunakan metode gabungan antara metode perpetual dan metode periodik.

2.1.2.4 Metode Penilaian Persediaan