Filosofis 2. Laporan Pertanggung Jawaban FRI 2015

34 Disadari bahwa untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi tersebut bukan persoalan yang mudah dan sederhana. Untuk itu, perubahan harus dilakukan, dan saat inilah momentum yang tepat untuk memulai perubahan, seiring dengan komitmen pemerintah untuk melakukan pembangunan sektor maritim dan kelautan. Oleh karena itu, kajian akademis terhadap sektor maritim dan kelautan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk ditempuh dalam upaya membangun sektor maritim dan kelautan yang komprehensif dan berkelanjutan.

B. Filosofis

Pelayaran dan perdagangan laut merupakan keunikan masyarakat kuno yang ada di wilayah yang dikenal sebagai Indonesia pada saat ini, karena hampir sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah dengan garis pantai memiliki tradisi pelayaran dan perdagangan laut yang menyertainya sebagai salah satu kegiatan ekonomi. Pelayaran dan perdagangan menggerakkan dan menghidupkan laut. Hidup bersama laut menjadikan nenek moyang memiliki karakter yang egaliter dan terbuka. Laut menjadi tempat hidup dan sumber orientasi kebudayaan. Di masa lalu laut juga 35 menjadi tempat pertahanan dengan kekuatan armada yang tangguh. Sisi lain dari laut yang memberikan peluang kesejahteraan dan kemakmuran, sekaligus dapat menjadi sumber pertikaian pada masa depan. Indonesia yang memiliki ZEE yang terbentang seluas 2,7 juta km 2 persegi, masih mengalami kesulitan memanfaatkan wilayah lautnya yang kaya dengan sumberdaya perikanan. Illegal, Unregulated and Unreported fishing masih terjadi secara luas, karena Indonesia belum mampu memperkuat armada perikanan nasional dan belum mampu mengawasi serta mengendalikan laut secara optimal. Seharusnya, kalau Indonesia mampu memanfaatkan potensi maritim dan kelautan, hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi nasional yang terus berkembang akan makin bergantung pada potensi ekonomi maritim dan kelautan. Negara harus mampu mendayagunakan potensi ekonomi dan sumberdaya pesisir dan lautan secara optimal dengan memperhatikan aspek kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Oleh 36 karena itu, perlu perubahan paradigma pembangunan ekonomi dari darat ke maritim dan kelautan. Konsep kemaritiman dan kelautan merupakan konsep yang multidimensi, yang meliputi dimensi pertahanan keamanan, dimensi ekonomi dan lingkungan, dan dimensi sosial budaya. Begitu juga lingkup hukum yang mengaturnya tidak saja meliputi hukum nasional, tetapi acapkali bersentuhan dengan hukum internasional. Oleh karena itu, landasan hukum dalam pengembangan hukum dan kebijakan kemaritiman dan kelautan harus didasarkan pada produk-produk hukum yang kompleks yang meliputi berbagai aspek kemaritiman tersebut.

C. Rekomendasi