34 Disadari bahwa untuk mengatasi berbagai masalah
yang terjadi tersebut bukan persoalan yang mudah dan sederhana. Untuk itu, perubahan harus dilakukan, dan
saat inilah momentum yang tepat untuk memulai perubahan, seiring dengan komitmen pemerintah untuk
melakukan pembangunan sektor maritim dan kelautan. Oleh karena itu, kajian akademis terhadap sektor maritim
dan kelautan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk ditempuh dalam upaya membangun sektor maritim
dan kelautan yang komprehensif dan berkelanjutan.
B. Filosofis
Pelayaran dan perdagangan laut merupakan keunikan masyarakat kuno yang ada di wilayah yang
dikenal sebagai Indonesia pada saat ini, karena hampir sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah
dengan garis pantai memiliki tradisi pelayaran dan perdagangan laut yang menyertainya sebagai salah satu
kegiatan ekonomi.
Pelayaran dan
perdagangan menggerakkan dan menghidupkan laut. Hidup bersama
laut menjadikan nenek moyang memiliki karakter yang egaliter dan terbuka. Laut menjadi tempat hidup dan
sumber orientasi kebudayaan. Di masa lalu laut juga
35 menjadi tempat pertahanan dengan kekuatan armada
yang tangguh. Sisi lain dari laut yang memberikan peluang
kesejahteraan dan kemakmuran, sekaligus dapat menjadi sumber pertikaian pada masa depan. Indonesia yang
memiliki ZEE yang terbentang seluas 2,7 juta km
2
persegi, masih mengalami kesulitan memanfaatkan wilayah
lautnya yang kaya dengan sumberdaya perikanan. Illegal, Unregulated and Unreported fishing masih terjadi secara
luas, karena Indonesia belum mampu memperkuat armada
perikanan nasional
dan belum
mampu mengawasi serta mengendalikan laut secara optimal.
Seharusnya, kalau Indonesia mampu memanfaatkan potensi maritim dan kelautan, hal ini akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi nasional yang terus
berkembang akan makin bergantung pada potensi ekonomi maritim dan kelautan. Negara harus mampu
mendayagunakan potensi ekonomi dan sumberdaya pesisir dan lautan secara optimal dengan memperhatikan
aspek kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Oleh
36 karena itu, perlu perubahan paradigma pembangunan
ekonomi dari darat ke maritim dan kelautan. Konsep kemaritiman dan kelautan merupakan
konsep yang multidimensi, yang meliputi dimensi pertahanan keamanan, dimensi ekonomi dan lingkungan,
dan dimensi sosial budaya. Begitu juga lingkup hukum yang mengaturnya tidak saja meliputi hukum nasional,
tetapi acapkali bersentuhan dengan hukum internasional. Oleh karena itu, landasan hukum dalam pengembangan
hukum dan kebijakan kemaritiman dan kelautan harus didasarkan pada produk-produk hukum yang kompleks
yang meliputi berbagai aspek kemaritiman tersebut.
C. Rekomendasi