Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan titik impas jamur tiram putih (Pleurotus ostreoatus). Studi kasus usaha agribisnis supa tiram mandiri di Kebun Percobaan Cikabayan Faperta LPB, Darmaga, Bogor, Jawa Barat

RESTU WATI. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Titik
Impas Jamur Tiram Putih (Pleurotus osheontus). Studi Kasus Usaha Agribisnis Supa
Tiram Mandiri di Kebun Percobaan Cikabayan Faperta LPB, Darmaga, Bogor, Jawa
Barat dibawah bimbingan RATNA WINANDI ASMARANTAKA.
Dalam subsektor tanaman hortikultura masih dibutuhkan adanya perluasan
produksinya, temtama jamur yang memiliki prospek semakin cerah, baik dilihat dari
segi ekonomi maupun dari segi tehnik budidayanya (Tinaprilla, 1992). Indonesia
sebagai salah satu negara yang berada di daerah tropik memiliki potensi untulc
budidaya jamur tiram, karena banyak memiliki limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk medium produksi jamur tiram.
Pasar jamur di Indonesia belum begitu ramai, padahal permintaan jamur setiap
tahun meningkat disebabkan semakin bertambahnya mmah makan masakan Cina dan
Jepang. Selain itu juga semakin meningkatnya permintaan rumah tangga akan jamur
tiram putih. Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh para pengusaha
jamur selama ini, misalnya sulitnya memperoleh bahan baku seperti bibit dan media
tanam secara kontinu, hiaya produksi yang belum dapat ditekan, dan langkanya
tenaga ahli jamur.
Penelitian ini bertujuan untuk . (1) mengetahui tingkat efisiensi penggunaan
faktor-faktor produksi dari kegiatan usaha jamur tiram putih pada Usaha Agribisnis
Supa Tiram Mandiri, (2) menganalisis titik impas produksi jamur tiram putih pada
-


U A STM, (3) mempelajari kegiatan usaha jamur tiram putih pada UA STM, dan (4)
mengetahui kombinasi optimal dari penggunaan faktor-faktor produksi agar di
peroleh keuntungan maksimum.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja (pzrrposive) pada Usaha Agribisnis
Supa Tiram Mandiri. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari Dirjen
Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi terkait. Dalam penelitian ini analisis
data meliputi analisis produksi dan analisis titik impas dengan alat bantu kalkulator
dan komputer program minitab