Mempelajari Pengeringan Benih Tomat (Lycopersion esculentum Mill.) Secara Adsorpsi dengan Batu Kapur Tohor/Lime (CaO) Sebagai Adsorben

Veronica Irene Suzana. N R P F01495091. MEMPELAJARI PENGERINGAN
B E N M TOMAT (Lycopersicor? esculentztnz Mill.) SECARA ADSORPSI DENGAN
BATU I W U R TOHORILime (CaO) SEBAGAI ADSORBEN. Di bawlah bimbingaii
Dr. h.El. Atjeng MuehlB syal;ief, MSAE dan Dr. Ir. Endnng Murniati, MS.
-~

~

Penge~iugau secara alami ~nemallfaatltau siuar matahali mempullyai resilco
culm11 besar apabila teijadi perubahau cuaca walaupu~itidalc memerlulcau bauyalt
biaya.

Sedangkan pengeliugan de~lganoven tidalc tergautung pada lceadaau cuaca

tetapi biaya yang diperlultan lebili m;ilial. Pengelingau dengau oven dilnana pauas
yaug dihasiucan terlalu tiuggi pada penge~i~lgan
be nil^, dapat menu~unlcan daya
tumnbuh bellill. Salah satu alteinatif yaug dapat d'iala~kau adalah peuge~iugau
adsc.rysi.

Peuelitian


hi

beitujuau

melnpelajari

penge~iugan beuill

tomat

(Lj~copersiconesculelziz~wzMill.) secara adsolpi dellgan batu lcapur tohor / lime
(CaO) sebagai

adsorben

deugau

me~ul)erliatikan laju peugeiingallliya


sells

pengaiuhya terhadap mutu b e d .
Renih d a ~ buah
i
toinat (Lycopers~corlesculeniunz IVLill.) yang digunalcau adalal~
vaiietas iutau dari pemaueuau buah masalc 36 Hari Setelali Buuga Meltar (36 HSB)
deugau cui bbuali sudah 75% belwama merah. Batu lcapur tollor yang diguualcau
adalah ltapur tollor yang baru keluar dali pembakaralluya dau laugsui~gdimasulclca~i
ke dala~nkaleng teltutup rapat agar tid;ilc mudah meuyerap uap air dari lingliluiga~i
selcitaillya.
Percobaai~ p e ~ ~ g e ~ i u gyang
a n dilakulcai~terdiii dari dua lnacaln yaitu uiituk
iuencal~ailtadar air alhir k 5 3 % basis basah dau rt 9% basis basah berdasarlcan
penjinbangau.

Miisiug-masing percobaau dilalculca~idua peilakoa~~
yaitu pelbedaarl

leta!c Icapur to!io;. di rak bagiali atas bellill tolnat serta letak leapor tohor di rak biigia~i

atas dau bawah sedaugkau b e d tomat tepat di autarauya s e h g g a terdapat einpat
perlakuau dan masiug-masing l~erlaluandiulang sebanyalt euipat kali.

Seda~~gltan

juilali lcapur tollor berdasarkal~padn berat benil1 avqal
Sa;it-saat penimbangan yaug telah ditetaplcan adalal~setelah benih diinasuldta~~
pada pula1 15.00 malca ditimbaug lceesolcan hari pada pulil~l08.00; 11.00 atnu 10.50;
14.00 atau 13.40 dau 16.00 atau 15.30. Hal iui berdasarltan percobaan berulangnlang.

Icadar air awal beuih tomat rata-rata yaug didapat setelali dijemur di bawah
siuar matahari selalna dua jam pada perlakuan satu: dua, tiga dau elnpat masingmasiug adalah 52,42; 51,59; 51,66 dau 52,89 % basis basah. Peuyjlnpa~iaubeuih
selama satu hari dalam lemali peudimgiu deugau keadaau terbuugkus plastik rapat
dapat menguraugi berat b e d meskipuu sediit. Pada perlakuan satu sampai empat
rata-rata berat b e d berkurang masiug-masiug adalah 3,38%; 2,79%; 3,05% dau
3,43%. Petiuruuan kauduugau air dalam b e d tomat terbesar pada petiode awal saat
b e t a mash basah selama 17 jam. Kadar air berkurang rata-rata pada perlalcuau satu
sampai deugau empat masiug-masiug yaitu 80,92%; 81,44%; 80,77 %dan 72,89 %
dari kadar au- awal basis basah masiug-masiug.
Laju peugeringau lebih cepat bila kapur tohor terletak diatas beuib tomat saja,

sepeiti pada perlakuan satu dau empat masiug-masiug yaitu 2,93 dau 3,14 %bk/jam.
Sedangkan laju peuge~iugaubila kapur tohor terletak di atas dau bawah beuih seperti
pada perlakuau dua dau tiga masiug-masiug yaitu 2,76 dau 2,86 %bk/jam. Hal iui
disebabkau dua faktor yaitu kapur tohor yaug letakuya di rak bagiau atas saja
jumlahtiya lebih bauyak dalipada kapur tohor yaug letakuya di rak bagian atas dm
bawah.

Selaiu itu uap pauas dari kapur tohor bagiau atas lebih efektif bekeija

menyerap uap air dibaudiigkau uap pauas dari kapur tohor bagian bawah.
Berdasarkau hasil pengujian mutu b e d , rata-rata beuih yang dihasillcau cukup
baik. Hal ini dibuktiian daii data rata-rata viabilitas b e d pada perlakuan satu, dua,
tiga dau empat masiug-masiug memiliki daya berkecambah 94,5%; 70%; 83% dau
83%. Sedangkau kecepatan tumbuhnya (%/etmal) masing-masiug perlakuan adalah
21,76; 16,33; 18,12 dan 17,40. Viabilitas beuih yaug rendah kemungkinan
disebabkan feimeutasi deugan larutan HCl

kurang tepat dan perbedaan lot buah

tomat untuk setiap perlakuau maupun ulangan.

Berdasarkan hasil perhituugan statistik, tidak ada pelubahan nyata untuk setiap
perlakuan pada taraf nyata a = 0,Ol. Pada perlakuan satu dan dua terdapat perbedaau
nyata pada taraf nyata a = 0,05 sedangkan pada taraf nyata a = 0,01 tidak.
Perbedaaunya adalah benih perlakuan satu memiliki daya berkecambah yaug lebih
baik dari pada benih perlakuan dua, diinana nilai daya berkecambah perlakuan satu

-~9~5°~ZEperla~iiEdUT70Y6
namuu perlaku~duatetapt~ukyangaikT~~~~