Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

(1)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR

MENURUT JENIS KENDARAAN DI PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

MUHAMMAD MUFRI AZAWANI

112407025

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR

MENURUT JENIS KENDARAAN DI PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

MUHAMMAD MUFRI AZAWANI

102407025

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan maha penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015.

Terimakasih Penulis sampaikan kepada ibu Asima Manurung S.Si, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si.PhD dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Yunarto, Ibu Fatimah dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Penulis,


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 2

1.3Maksud dan Tujuan 2

1.4Metodologi Penilitian 2

1.4.1 Lokasi dan Waktu 5

1.5Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan 7

2.2 Jenis – Jenis Peramalan 7

2.3 Langkah – Langkah Peramalan 9

2.4 Metode Peramalan 10

2.5 Metodologi Penelitian 11

2.5.1 Metode Smoothing 11

2.5.2 Moving Average 11

2.6 Ketepatan Ramalan 15

2.7 Persyaratan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor 16

2.8 Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 17

2.9 Biaya/Tarif 21

2.10 Dasar Hukum 23

2.11 Produk Pelayanan 24

2.11.1 Saran, Prasarana (dalam kondisi rusak) 24 2.12 Kompetensi Pelaksana dan Jumlah Pelaksana 25

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan 27

3.2 Visi dan Misi 28

3.2.1 Visi Dinas Perhubungan 28

3.2.2 Misi Dinas Perhubungan 28

3.3 Logo Dinas Perhubungan 29

3.4 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan 29 3.4.1 Gambar Struktur Organisasi Dinas Perhubungan 30


(5)

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data 31

4.2 Pengolahan Data 32

4.3 Nilai Kesalahan dari Peramalan 42

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 45

5.2 Pengertian Microsoft Excel 45

5.3 Pengoperasian Microsoft Excel 45

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 50

6.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan 21

Tabel 2.2 Tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 21 Tabel 2.3 Nama Spesifikasi Bentuk Out Put Dari Pelyanan 24 Tabel 2.4 Kompetensi Pelaksana dan Jumlah Pelaksana 26 Tabel 4.1 Data Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan

Dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2012 31 Tabel 4.3 Nilai Kesalahan dari Peramalan Mobil Penumpang 42

Tabel 4.4 Nilai Kesalahan dari Peramalan Bus 43


(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Provinsi Sumtera Utara merupakan salah salah satu provinsi teramai yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena padatnya penduduk yang tinggal di Provinsi Sumatera Utara. Perkembangan teknologi telah menyebabkan perkembangan yang pesat di bidang transportasi, terutama perkembangan kendaraan bermotor. Perkembangan kendaraan bermotor di provinsi ini cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara,baik kendaraan beroda dua (2) maupun kendaraan beroda empat (4).

Pengujian kendaraan bermotor disebut juga adalah serangkaian kegiatan menguji dan memeriksa bagian – bagian kendaraan bermotor yang mencakup mobil penumpang, mobil bus dan mobil gerobak (angkutan barang) dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

Hingga saat ini semakin banyak jenis kendaraan yang diproduksi meningkat dari tahun ke tahun sehingga memberikan dampak yang tidak baik bagi lingkungan , salah satunya pencemaran udara.

Oleh karena itu penulis mencoba memproyeksikan banyaknya kendaraan bermotor pada tahun 2015, untuk mengetahui apakah proyeksi yang diproleh dapat menggambarkan jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Sumatera Utara tahun 2015


(8)

mengalami peningkatan dan sudah sesuai dengan keadaan jalan di Provinsi Sumatera Utara.

1.2Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek – aspek yang mempengaruhi jumlah kendaraan bermotor wajib uji di Provinsi Sumatera Utara serta metode – metode perhitungannya.

Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :

a. Bagaimana perkembangan jumlah kendaraan bermotor untuk kebutuhan transportasi industry dan umum di Provinsi Sumatera Utara tahun 2015. b. kendaraan bermotor yang banyak mempengaruhi pencemaran udara di

Provinsi Sumatera Utara tahun 2015.

1.3Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dari metode Proyeksi adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor yaitu mobil Penumpang, mobil bus, dan mobil gerobak di SUMUT pada tahun 2015 dan juga ingin mengetahui apakah banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang telah diramalkan sebanding dengan ruas jalan yang terdapat di Sumatera Utara.


(9)

Untuk mendukung penyusunan Tugas akhir ini, maka penulis membutuhkan data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset, ataupun pengambilan data. Data didalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan – keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku – buku ataupun literatur pelajaran yang didapat dibangku perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data skunder yang diperoleh dari DISHUB Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentan sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Untuk mennghitung jumlah kendaraan bermotor penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1. Metode Peramalan

Adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu.


(10)

Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai dengan prosedur rata – rata bergerak linier. secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :

a. Menentukan smoothing pertama ( ) , persamaan ini mempunyai asumsi bahwa saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N, sebagai berikut :

=

= smoothing pertama periode t = nilai real periode pertama = jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua ( ), persamaan ini menganggap bahwa semuar rata – rata bergerak tunggal ( ) telah dihitung. Persamaan ini kita menghitung rata – rata bergerak N periode dari nilai – nilai tersebut.

=

= smoothing kedua periode t

c. Menentukan besaranya konstanta ( ), persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal, dengan persamaan sebagai berikut :

= + ( - ) = 2 -


(11)

d. Menentukan besarnya slope ( ), persamaan ini menentukan taksiran kecendrungan dari periode waktu yang satu ke periode lain waktu berikutnya, persamaannya sebagai berikut :

=

= slope/nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya ramalan forecast, persamaan ini menunjukkan bagaiamana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah dimana merupakan nilai rata – rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecendrungan , persamaannya sebagai berikut :

= + (m) = besarnya forecast = jangka waktu forecast

1.4.1 Lokasi dan Waktu

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada DISHUB Provinsi Sumatera Utara. Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan adalah untuk peninjauan adalah satu bulan.


(12)

1.5Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematikan penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan di uraikan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, metode analisis yang digunakan dan sisematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang sumber-sumber data transportasi yang berhubungan dengan kendaraan bermotor wajib uji. Dalam bab ini juga di jelaskan tentang model yang akan digunakan untuk proyeksi serta atribut yang mendukung perhitungan dalam transportasi.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini menguraikan sejarah ringkas DISHUB yang meliputi sejarah DISHUB, tata kerja kegiatan dan program pengembangan.


(13)

BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang akan di lakukan untuk memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor di tahun 2015.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh yaitu dengan menggunakan Microsoft excel, langkah – langkah pengolahan data, implementasi system dan hasil outputnya.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah

pengolahan dan analisis perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan.

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Peramalan

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dunia usaha pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dikenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap kebijakan ekonomi


(14)

BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang akan di lakukan untuk memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor di tahun 2015.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh yaitu dengan menggunakan Microsoft excel, langkah – langkah pengolahan data, implementasi system dan hasil outputnya.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah

pengolahan dan analisis perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan.

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Peramalan

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dunia usaha pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dikenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap kebijakan ekonomi


(15)

maupun kebijakan kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan.

2.2 Jenis – Jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan yang subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau “judgment” dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik – teknik dan metode dalam penganlisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang akan disusun. Maka dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun


(16)

atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu Negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgment atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode –


(17)

metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan terdapat tiga kondisi seperti berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa akan datang.

Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis – jenis peramalan sangat tergantung dari segi mana kita memandangnya.

2.3 Langkah – Langkah Peramalan

Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun , sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah – langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat diketahui pola data tersebut.

2. Menentukan metode yang digunakan. Masing – masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang sekecil mungkin.


(18)

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa factor perubahan. Factor – factor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan – kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan pemerintah.

Proyeksi adalah adanya suatu kecendrungan sesuatu hal pada masa yang akan datang yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.

2.4 Metode Peramalan

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini dipergunakan peramalan yang objektif. Perlu diketahui bahwa , keberhasilan peramalan didasarkan atas :

1. Pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu dibutuhkan. 2. Teknik metode peramalan.

2.5 Metodologi Penelitian


(19)

Metode smoothing merupakan teknik untuk meramal dengan cara mengambil rata – rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalam metode smoothing ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan.

Metode smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Moving Averages (MOVA)/ rata – rata bergerak 2. Eksponensial smoothing

2.5.2 Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata – ratanya kemudian menggunakan rata – rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang, metode ini disebut rata – rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata – rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (forecast).

Metode Moving Average ini dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Rata – rata Bergerak tunggal (Single Moving Average) Metode ini mempunyai karakteristik khusus, yaitu :

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 4 bulan moving average, maka ramalan bulan ke 5 baru bisa dibuat setelah bulan ke 4 selesai. Jika 6 bulan moving average, ramalan bulan ke 7 baru bias dibuat setelah bulan ke 6 selesai.


(20)

b. Semakim panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin luas.

2. Rata – rata Bergerak Ganda (double moving average)

Dasar dari ini adalah menghitung rata – rata bergerak yang kedua. Rata – rata bergerak ganda ini merupakan rata – rata bergerak dari rata – rata bergerak, dan menurut symbol ditulis sebagai MA( M x N) dimana artinya adalah MA M periode MA N.

Adapun prosedur peramalan rata – rata bergerak linier meliputi tiga aspek : 1. Penggunaan rata – rata bergerak tunggal pada waktu t ( )

2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata – rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis - ).

3. Penyesuaian untuk kecendrungan dari periode t ke periode t +1 (atau ke periode t + m jika kita meramalkan M periode ke muka).

Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : prosedur rata – rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :

f. Menentukan smoothing pertama ( ) , persamaan ini mempunyai asumsi bahwa saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N, sebagai berikut :

=


(21)

= nilai real periode pertama = jumlah periode

g. Menentukan smoothing kedua ( ), persamaan ini menganggap bahwa semuar rata – rata bergerak tunggal ( ) telah dihitung. Persamaan ini kita menghitung rata – rata bergerak N periode dari nilai – nilai tersebut.

=

= smoothing kedua periode t

h. Menentukan besaranya konstanta ( ), persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal, dengan persamaan sebagai berikut :

= + ( - ) = 2 -

= besarnya konstanta periode t

i. Menentukan besarnya slope ( ), persamaan ini menentukan taksiran kecendrungan dari periode waktu yang satu ke periode lain waktu berikutnya, persamaannya sebagai berikut :

=

= slope/nilai trend dari data yang sesuai

j. Menentukan besarnya ramalan forecast, persamaan ini menunjukkan bagaiamana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m period eke muka adalah dimana merupakan nilai rata – rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecendrungan , persamaannya sebagai berikut :


(22)

= + (m) = besarnya forecast = jangka waktu forecast

2.6 ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah salah satu hal yang mendasar didalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih satu metode peramalan. Dalam pemodelan pemulusan (smoothing), dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ini digunakan ketepatan ramalan. Untuk hasil peramalan yang akurat adalah ramalan yang bisa meminimalkan kesalahan meramal (forecast eror). Besarnya forecast error dihitung sebagai berikut :

Error = Jumlah kendaraan – Ramalan

= -

Dimana :

= data kendaraan bermotor berdasarkan jenisnya periode ke-i


(23)

Suatu ukuran ketepatan peramalan, maka digunakan ukuran – ukuran alternatif yang diantaranya menyangakut kesalahan persentase. Empat ukuran tersebut yaitu :

1. Percentage Error

Adalah suatu kesalahan persentase =

2. Absolute Percentage Error

Adalah kesalahan persentase absolute APE =

3. Mean Persentage Error

Adalah nilai tengah kesalahan MPE =

4. Mean Absolute Percentage Error

Adalah nilai tengah kesalahan persentase absolute MAPE =

2.7 Persyaratan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor a). Pengujian Berkala Pertama Kali.

b). BPKB asli beserta fotocopy. c). STNK asli beserta fotocopy.

d). KTP Pemilik Kendaraan asli beserta fotocopy (apabila dikuasakan disertai Surat Kuasa dari Pemilik Kendaraan).


(24)

e). Sertifikat Uji Type.

f). Sertifikat Registrasi Uji Type (dari Penanggungjawab Produksi) asli beserta fotocopy.

g). Sertifikat Ran cang Bangun (dari Dirjenhub Darat dan Surat Keterangan hasil pemeriksaan mutu uji.

h). Surat Ijin Usaha (utk Kend. Tertentu).

i). Surat Ijin Operasi Angkutan Sewa dan Pariwisata.

j). Surat Tera (utk Kend Taksi Meter, Tangki dan Kend yang menggunakan Bahan Bakar Gas).

2.8 Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Sistem Mekanisme dan Prosedur pelaksanaan kegiatan pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut :

1. Pendaftaran

Pemilik Kendaraan / Pemohon mendaftarkan diri ke Bagian Administrasi dengan membawa persyaratan - persyaratan yang telah ditentukan:

Uji Berkala Pertama Kali:

1. Mengisi Formulir Permohonan. 2. Melunasi biaya uji.

3. Kendaraan dibawa ke Unit Pengujian Kendaraan Bermotor.


(25)

a. Kendaraan yang telah selesai dilaksanakan pengujian, diwajibkan membayar biaya retribusi sesuai peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut :

1. Penentuan besaran Retribusi berdasarkan Jenis Kendaraan.

2. Membeli Buku Uji (Kendaraan Baru/Buku Uji Habis) dan Tanda Lulus Uji / Plat Uji.

3. Perhitungan Jumlah dan Penetapan Retribusi

4. Membayar Biaya Retribusi dan mendapatkan Tanda Bukti Pembayaran

3. Pemeriksaan Kendaraan Pemeriksaan meliputi :

- Pra Uji - Uji Mekanik

4. Verifikasi

Verifikasi data dan kelengkapan Administrasi Kendaraan Bermotor

5. Pengesahan

Petugas Admnistrasi di Bagian Plat Uji dan Buku Uji melakukan Entry Nomor Seri Plat Uji dan Buku Uji (untuk ganti buku uji), kemudian dilakukan pengesahan dan penandatanganan buku uji dan kartu induk oleh petugas yang berwenang tentang hal tersebut. Apabila semua proses telah dilaksanakan sampai akhir pembayaran, selanjutnya buku uji diserahkan kepada pemohon dan petugas di bagian dokumentasi, ijin usaha dan kartu induk menjadi satu tempat dan disimpan pada arsip.


(26)

6. Pelaksanaan Pra Uji Kendaraan Bermotor Meliputi kegiatan :

a. Pra Uji, yaitu Pemeriksaan Awal Kendaraan Uji yang meliputi; 1. Melakukan Pencocokan Data Kendaraan

2. Kontruksi Kendaraan Bermotor berupa pengamatan secara visual 3. Rangka Landasan berupa pemeriksaan kondisi

4. Motor Penggerak berupa pemeriksaan kondisi dan unjuk kerja 5. Sistem Pembuangan berupa pemeriksaan kondisi dan unjuk kerja 6. Penerus Daya

7. Sistem Roda 8. Sistem Suspensi 9. Alat Kemudi 10. Sistem Rem

11. Lampu-Lampu dan Alat Pemantul Cahaya

12. Komponen Pendukung berupa pemeriksaan unjuk kerja: a. Speedometer

b. Kaca Spion

c. Penghapus Kaca (Wiper)


(27)

e. Sabuk Pengaman f. Spakbor

g. Bumper

13. Badan Kendaraan, terdiri dari pemeriksaan, pengukuran dan pengamatan secara visual

14. Peralatan dan perlengkapan kendaraan, terdiri dari pemeriksaan dan pengamatan secara visual

15. Perisai Kolong

a. Apabila Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan yang tinggi ujung landasanaya bagian belakang dan atau samping kiri badannya berjarak 700 milimeter diatas jalan.

b. Apabila sumbu paling belakang berjarang lebih dari 1.000 milimeter yang diukur dari sisi terluar bagian belakang kereta gandengan atau kereta tempelan.

16. Ukuran Kendaraan berupa pengukuran dimensi kendaraan (dilakukan pada uji yang pertama kali) sesuai ketentuan.

17. Berat Kendaraan berupa Penimbangan untuk menentukan berat yang diijinkan (dilakukan pada uji kendaraan bermotor yang pertama kali).

b. Pelaksanaan Uji Mekanik Kendaraan Bermotor

Uji Mekanik meliputi : 1. Uji Emisi Gas Buang. 2. Uji Speedometer.


(28)

3. Uji Lampu Utama.

4. Uji Klakson dan Kebisingan.

5. Uji Kuncup Roda Depan, Berat Kendaraan dan Rem. 6. Pemeriksaan Visual 2.

d. Jangka Waktu Penyelesaian

Pelaksanaan kegiatan pengujian kendaraan bermotor mulai proses pendaftaran sampai dengan proses penyelesaian administrasi untuk satu unit kendaraan bermotor memerlukan waktu sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Waktu

1 Administrasi

- Pengisian Formulir Pendaftaran

- Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi - Pengesahan dan Penyerahan Buku Uji

10 Menit

2 Pra Uji 5 Menit

3 Uji Mekanis 30 Menit

Waktu Keseluruhan 45 Menit

2.9 Biaya/Tarif

1) Tabel 2.2 tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor:

N0 JENIS

SATUAN PEMAKAIA

N

TARIF (Rp)


(29)

a.Mobil Penumpang Umum b.Mobil Bus dan Mobil Barang - JBB s/d 4.000 kg

- JBB 4.001 s/d 8.000 kg - JBB 8.001 s/d 14.000 kg - JBB diatas 14.001 kg - Kereta Gandengan - Kereta Tempelan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan 30.000,- 35.000,- 40.000,- 45.000,- 50.000,- 30.000,- 35.000,-

2 Penilaian Teknis dan Penghapusan Kendaraan Bermotor

a. Sepeda Motor b. Mobil Penumpang c. Mobil Bus, Mobil Barang

dan Kendaraan Khusus Kendaraan Kendaraan Kendaraan 50.000,- 100.000,- 100.000,-

3 Barang-barang Kelengkapan Uji a. Buku Uji b.Plat Uji

c. Stiker Tanda Samping Kendaraan Kendaraan Kendaraan 10.000,- 7.500,- 12.500,-

4 Penggantian Barang Kelengkapan Uji Karena Hilang / Rusak

- Buku Uji

Kendaraan 30.000,-


(30)

- Plat Uji

- Stiker Tanda Samping

Kendaraan Kendaraan

15.000,- 15.000,-

2.10 Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan. 2) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi. 3) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 71 Tahun 1993 tentang Pengujian

Kendaraan Bermotor.

4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pengujian Type Kendaraan Bermotor.

5) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993 tentang Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan beserta Komponen-Komponennya.

6) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Type Baru.

7) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Type Baru.

8) Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

9) Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bag, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas-Dinas Provinsi Sumatera Utara.


(31)

2.11 Produk Pelayanan

Tabel 2.3 Nama Spesifikasi Bentuk Out Put Dari Pelayanan:

NO JENIS PELAYANAN OUT PUT

1 Pengujian Berkala Pertama Kali Buku Uji

2.11.1 Sarana, Prasarana, Dan / Atau Fasilitas (dalam kondisi rusak)

Peralatan Teknis yang ada pada Pengujian Kendaraan Bermotor Provinsi SUMUT yang digunakan pada Penyelanggaraan PKB antara lain:

1. Alat Uji Rem (Break Tester ).

2. Alat Uji Lampu ( Head Light Tester). 3. Alat Uji Suspensi Roda.

4. Alat Uji Speedometer. 5. Alat Uji Gas Buang.

6. Alat Uji Ketebatalan Asap Gas Buang.

7. Alat Uji Pengukur Berat.

8. Alat Uji Kincup Roda Depan (Side Slip Tester). 9. Alat Uji Pengukur Suara (Sound Level Meter).


(32)

10. Alat Uji Pengukur Dimensi. 11. Alat Uji Pengukur Tekanan Udara.

12. Alat Uji Kaca. 13. Generator Set 14. Peralatan Bantu

Sarana dan Prasana Administrasi yana ada pada Pengujian Kendaraan Bermotor Provinsi SUMUT yang digunakan pada Penyelanggaraan PKB antara lain :

1. Loket 1 (Pendaftaran), 2 (Bendahara Kas), 3 (Bendahara Koasi) 2. Komputer dan Printer (Loket I)

3. Mesin Tik ( Loket I)

4. Formulir Permohonan (Loket I)

5. Formulir Berita Acara Pemeriksaan (Loket I) 6. Buku Uji (Loket II )

7. Kartu Induk (Loket II) 8. Tanda Uji (Loket II)

2.12 Kompetensi Pelaksana dan Jumlah Pelaksana


(33)

Tabel 2.4 kompetensi Pelaksana dan Jumlah Pelaksana

NO SUMBER DAYA

MANUSIA JABATAN

JUMLAH PERSONIL 1 PENGUJI (Fungsional) Pelaksana Lanjutan 4

2 STAF Pengatur Muda TK I

Pengatur Muda Juru

PTT Magang

3 2 1 2 2

Kompetensi SDM PKB yang harus dimiliki oleh penyelenggara / petugas pelayanan: 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS/CPNS).

2. Mempunyai Ijasah Sekolah Teknik Tingkat Menengah (STM) Jurusan Mesin / Pendidikan lain yang sederajat.

3. Lulus D2 / D3 PKB.

4. Lulus Pendidikan dan Pelatihan (Diklat Dasar PKB). 5. Mampu melaksanakan kegiatan administrasi pengujian KB. 6. Mempunyai Pengetahuan Umum Tentang :

a. Pengetahuan Kendaraan Bermotor menurut Jens, Ukuran, Berat dan Peruntukanya.

b. Teknologi dan Konstruksi Kendaraan Bermotor.

c. Ukuran Bagian-bagian Kendaraan bermotor dan cara mengukurnya.

d. Pengetahuan mengenai rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor, kereta gandengan, karoseri, bak muatan dan modifikasi.


(34)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1Sejarah Singkat

Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Imam Bonjol No.61 Kecamatan Medan Polonia Sumatera Utara. Dinas Perhubungan didirikan agara dapat mengatasi masalah perhubungan maupun keamanan perhubungan di Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang cepat berkembang dalam perdagangan, maka arus perhubungan di Sumatera Utara tentu sangat padat. Mengenai hal tersebut, pemerintah mendirikan Dinas Perhubungan ditiap Provinsi, termasuk Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mencakup pada perhubungan darat, laut, udara, dan sarana dan prasarana. Dinas Perhubungan di Sumatera Utara memiliki informasi bersistem giografis atau peta diberbagai daerah di Sumatera Utara. Adapun daerah-daerah tersebut yaitu :

1. Tanjung Pura 2. Belawan 3. Medan 4. Lubuk Pakam 5. Tebing Tinggi 6. Sibolangit

7. Indrapura

8. Pematang Siantar 9. Tanjung Balai 10.Sidikalang 11.Parapat 12.Aek Kanopan

13.Balige

14.Rantau Prapat 15.Kota Pinang 16.Sibolga


(35)

3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi Dinas Perhubungan

Sistem transpormasi yang terintegrasi, berkualitas ramah lingkungan dan berkelanjutan serta mampu melayani kebutuhan masyarakat serta mampu berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinnekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

3.2.2 Misi Dinas Perhubungan

a. Mewujudkan sistem transfortasi yang handal guna mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah dengan berwawasan nusantara.

b. Mengembangkan sistem jaringan transportasi yang presentatif. c. Meningkatkan jasa pelayanan perhubungan.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan. e. Meningkatkan kualitas SDM insan perhubungan.

f. Mengintegrasikan dan memadukan sistem teknologi.

g. Manajemen dan operasi untuk menghasilkan efisiensi dan efektifitas trasportasi.

h. Meningkatkan manajeman transportasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


(36)

3.3 Logo Dinas Perhubungan

Logo Departemen Perhubungan adalah suatau bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar perhubungan. Adapun arti dari logo dinas perhubungan adalah :

a. Roda Bergigi berarti matra Perhubungan Darat b. Jangkar Berarti matra Perhubungan Laut

c. Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara

d. Bulatan Bumi berarti Lingkungan Pelayanan Jasa Perhubungan e. Warna Logo berarti Kedamaian, dan Kuning berarti Keagungan.

3.4 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan Dinas Perhubungan dapat dicapai. Adapun struktur organisasi dari Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar berikut ini :


(37)

3.4.1 GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

Gambar :

SUB BAGIAN PROGRAM

BIDANG DARAT BIDANG LAUT BIDANG SARANA

DAN PRASARANA

BIDANG UDARA

UPT

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SEKSI KEPELABUHAN DAN PENGERUKAN SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEKSI PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEKSI KESELAMATAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT SEKSI ANGKUTAN DARAT DAN PERKERETA APIAN SEKSI KESELAMATAN PENERBANGAN SEKSI ANGKUTAN UDARA SEKSI KEBANDAR UDARAAN SEKSI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA SEKSI JARINGAN MULTI MODA SEKSI KEMITRAAN DAN PENYULUHAN


(38)

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penganalisaan adalah data jumlah kendadaraan bermotor menurut jenis kendaraan di Provinsi Sumatera Utara tahun 2006 sampai tahun 2012.

Tabel 4.1 Data Banyaknya Kendaraan Bermotor Wajib Uji Menurut Jenis Kendaraan Dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2012

TAHUN

JENIS KENDARAAN MOBIL

PENUMPANG BUS

MOBIL GEROBAK

2006 175198 12619 116184

2007 189157 12751 120328

2008 209527 22130 140986

2009 222891 22123 144865

2010 325137 29978 205124

2011 345684 30033 217023

2012 431887 34697 261891

Sumber : DISHUB Provinsi Sumatera Utara


(39)

1. Mobil Penumpang

a. Ramalan Untuk Tahun 2011

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2010 =

=

= 335410.5

=

304712.25

= 2 -

2(335410.5) – 304712.25 366108.75

=

61396.5


(40)

302916.5 + 57805 (1) = 360721.5

b. Ramalan untuk tahun 2012

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2011 =

=

= 388785.5

=

362098

= 2 -

2(388785.5) – 362098 415473

=

53375


(41)

366108.75 + 61396.5 (1) = 372248.25

Untuk mengetahui peramalan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 maka didapat bentuk persamaan peramalan yaitu sebagai berikut:

= +

= 415473 + 53375 (m)

Nilai dan didapat dari tahun 2012

c. Ramalan untuk tahun 2013

= 415473 + 53375 (m)

= 415473 + 53375 (1)

= 468848

d. Ramalan untuk tahun 2014

= 415473 + 53375 (m)

= 415473 + 53375 (2)


(42)

e. Ramalan untuk tahun 2015

= 415473 + 53375 (m)

= 415473 + 53375 (3)

= 575598

2. Bus

a. Ramalan Untuk Tahun 2011

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2010 =

=

= 30005.5

=

28027.75

= 2 -

2(30005.5) – 28027.75 31983.25


(43)

=

3955.5

= + (m)

28012.5 + 3924 (1) = 31936.5

b. Ramalan untuk tahun 2012

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2011 =

= = 32365

=

31185.25

= 2 -

2(32365) – 31185.25 33544.75


(44)

=

2359.5

= + (m)

31983.25 + 3955.5 (1) = 35938.75

Untuk mengetahui peramalan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 maka didapat bentuk persamaan yaitu sebagai berikut:

= +

= 33544.75 + 2359.5 (m)

Nilai dan didapat dari tahun 2012

c. Ramalan untuk tahun 2013

= 33544.75 + 2359.5 (m)

= 33544.75 + 2359.5 (1)


(45)

d. Ramalan untuk tahun 2014

= 33544.75 + 2359.5 (m) = 33544.75 + 2359.5 (2) = 38263.75

e. Ramalan untuk tahun 2015

= 33544.75 + 2359.5 (m) = 33544.75 + 2359.5 (3) = 40623.25

3. Mobil Gerobak

a. Ramalan Untuk Tahun 2011

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2010 =

=

= 211073.5

=

193034 = 2 -

2(211073.5) – 174994.5 247152.5


(46)

=

36079

= + (m)

191029.5 + 32069 (1) = 223098.5

b. Ramalan untuk tahun 2012

Dimana , , , dan diperoleh dari tahun 2011 =

=

= 239457

=

225265.25

= 2 -

2(239457.5) – 225265.25 253649.75


(47)

=

28384.5

= + (m)

247152.5 + 36079 (1) = 283231.5

Untuk mengetahui peramalan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 maka didapat bentuk persamaan peramalan yaitu sebagai berikut:

= +

= 253644.25 + 28384.5 (m)

Nilai dan didapat dari tahun 2012

c. Ramalan untuk tahun 2013

= 253644.25 + 28384.5 (m)

= 253644.25 + 28384.5 (1)

= 282028.75

d. Ramalan untuk tahun 2014

= 253644.25 + 28384.5 (m)


(48)

= 310413.25

e. Ramalan untuk tahun 2015

= 253644.25 + 28384.5 (m)

= 253644.25 + 28384.5 (3)

= 338797.75

Setelah angka – angka peramalan m tahun kedepan diperoleh yaitu sebanyak 3 tahun, maka selanjutnya nilai yang diperoleh akan ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu:

Tabel 4.2 Hasil Peramalan Kendaraan Bermotor Wajib Uji Menurut Jenis Kendaraan dari Tahun 2012 sampai dengan tahun 2015

TAHUN

JENIS KENDARAAN (UNIT) MOBIL

PENUMPANG

BUS

MOBIL GEROBAK

2013 468848 35904.25 282028.75

2014 522223 38263.75 310413.25

2015 575598 40623.25 338797.75

Dari nilai peramalan pada tabel diatas dapat dilakatakan bahwa pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 terjadi peningkatan terhadap jumlah kendaraan bermotor di


(49)

Sumatera Utara. Dan diantara keempat jenis kendaraan diatas dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan sepeda motor yang paling banyak terdapat di Sumatera Utara.

4.3Nilai Kesalahan dari Peramalan

1. Nilai Kesalahan dari Peramalan Mobil Penumpang

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan mobil penumpang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Nilai Kesalahan dari Peramalan Mobil Penumpang

Periode

Nilai Observasi

Xi

Ramalan Fi

Kesalahan Xi - Fi

Kesalahan persentase

PE

Kesalahan Persentase Absolut

APE 1 222891 225088.75 -2197.75 -0.98602 0.98602

2 325137 241509.5 83627.5 25.7207 25.7207

3 345684 360721.5 -15037.5 -4.35007 4.350071

4 432887 35938.75 396948.3 91.69789 91.69789

Jumlah 463340.5 112.0825 122.7547


(50)

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan bus dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Nilai Kesalahan dari Peramalan Bus

Periode

Nilai Observasi

Xi

Ramalan Fi

Kesalahan Xi - Fi

Kesalahan persentase

PE

Kesalahan Persentase Absolut

APE 1

22123 24563 -2440 -11.0292 11.02925 2

29978 26812.5 3165.5 10.55941 10.55941 3

30033 31936.5 -1903.5 -6.33803 6.338028 4

34697 35938.75 -1241.75 -3.57884 3.57884 Jumlah -2419.75 -10.3867 31.50552


(51)

3. Nilai Kesalahan dari Peramalan Mobil Gerobak

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan mobil gerobak dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Nilai Kesalahan dari Peramalan Mobil Gerobak

Periode

Nilai Observasi

Xi

Ramalan Fi

Kesalahan Xi - Fi

Kesalahan persentase

PE

Kesalahan Persentase Absolut

APE 1

144865 149260 -4395 -3.03386 3.033859 2

205124 161328.25 43795.75 21.35087 21.35087 3

217023 223098.5 -6075.5 -2.79947 2.799473 4

261891 283231.5 -21340.5 -8.14862 8.148619 Jumlah 11984.75 7.368915 35.33282


(52)

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi system adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain system yang ada dalam dokumen yang telah disetujui, menginstal dan memulai menggunakan system yang diperbaiki.

Didalam system data tersebut terdapat suatu perangkat lunak yang dinamakan dengan software, dan melalui software ini penulis menggunakan MS. Word XP dan MS. Excel XP dalam penerapan pengolahan data.

5.2 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft Excel adalah generasi purpose electronic spreadsheet yang dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasekannya ke bentuk grafik/diagram. Microsoft Excel dapat membantu penyelesaian tugas – tugas mulai dari penyiapan invoice sederhana atau perencanaan budget, pembuatan grafik 3-dimensi sampai memanage buku besar akuntansi untuk sebuah perusahaan.

5.3 Pengoperasian Microsoft Excel

Cara mengaktifkan Microsoft Excel sama dengan program – program aplikasi umumnya yang ada didalam Microsoft Office, yaitu:

1. Klik tombol “start” yang ada pada taskbar

2. Bawa pointer mouse ke “program” folder, kemudian

3. Klik icon Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja ( work book ) yang kosong


(53)

Setelah aktif didalam Microsoft Excel, akan tampil lembar kerja baru yang tersusun atas sel – sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Satu lembar kerja (worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom yaitu dari kolom A-IV, sedangkan 1 sel dapat memuat sebanyak 32000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingya, dan alamat sel aktif ditampilkan pada kotak diatas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

Rumus selalu dimulai dengan tanda “sama dengan” (=), misalnya: =Sum(range) digunakan untuk menjumlahkan range tertentu. Nilai yang dihasilkan dapat berubah apabila rangkain nilai dalam rumus berubah.

4. Penulis dapat memasukkan data ke lembar kerja denga langkah sebagai berikut: a. Tempatkan petunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan

ditempatkan.

b. Ketik data yang dimasukkan.

c. Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggertakkan mouse ke tempat sel lain.

5. Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file kendaraan. Adapun langkah – langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut:


(54)

b. Save as data c. Klik ok atau enter

Eksistensi penyimpanan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel – kendaraan.

6. Pemrosesan Data

Perhitungan pemrosesan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: a. Rata – rata bergerak tunggal ( ) 2 tahunan dihitung dari peride 1 sampai 2

misalnya: =SUM(C4:C5)

Sedangkan untuk periode selanjutnya, kita tinggal menyalin atau mengkopi.

b. Rata – rata bergerak ganda ( ) 2 tahunan dihitung dari periode 2 sampai 3 yaitu didapat dari rata – rata bergerak tunggal ( ), misalnya:

=SUM(D5:D6)/2

Sama seperti diatas periode selanjutnya dapat dilakukan dengan cara mengcopy rumus

c. Nilai a didapat dari 2 kali rata – rata bergerak tunggal ( ) pada periode 3 dikurang dengan rata – rata bergerak ganda ( ) pada periode 3, misalnya: =(2*D6)-E6

Selanjutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

d. Nilai b didapat dari 2 dibagi N-1 dikali dengan pengurangan dari rata – rata bergerak ganda ( ), misalnya:

=2/1*(D6-E6)


(55)

e. Ramalan untuk periode 4 didapat dari nilai a ditanbah dengan nilai b yang sebelumnya dikali m=1, misalnya:

=F6+G6*1

Tetapi pada periode 9, m=2 dan periode 10, m=3

7. Menghitung Nilai Kesalahan

Perhitungan nilai kesalahan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

a. Mencari nilai kesalahan dapat menggunakan rumus sebagai berikut: =B7-C7

Untuk periode berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

b. Mencari nilai kesalahan persentase dapat menggunakan rumus: =(D7/B7)*100

Untuk periode berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

c. Mencari nilai kesalahan persentase absolute dapat menggunakan rumus: =(ABS(D7/B7)*100)


(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan data yang telah penulis lakukan dalam memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor wajib uji berdasarkan jenisnya di Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor untuk transportasi kepentingan industry dan kepentingan umum setiap tahunnya semakin meningkat 1.1% pertahunnya.

2. Secara umum pencemaran udara dipengaruhi oleh banyaknya jumlah kendaraan yang beroperasi.

3. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara harus disesuaikan dengan pembangunan ruas jalan.


(57)

6.2 Saran

Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan jumlah kendaraan di tahun yang akan datang jangan sampai jumlah kendaraan melewati batas ketersediaan jalan karena bisa mengakibatkan kemacetan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri,sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Edisi Pertama. UI. 2. DISHUB. 2014. Profil Dinas Perhubungan Provinsi. Medan

3. Deanto. 2002. Proyeksi Bisnis Dengan Microsoft Excel. Jakarta: Alex Media Komputindo

4. Makridakis, Spyros dan Wheelright, Steven, c. 1993. Metode Dan Aplikasi Peramalan. Erlangga.


(1)

Setelah aktif didalam Microsoft Excel, akan tampil lembar kerja baru yang tersusun atas sel – sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Satu lembar kerja (worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom yaitu dari kolom A-IV, sedangkan 1 sel dapat memuat sebanyak 32000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingya, dan alamat sel aktif ditampilkan pada kotak diatas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

Rumus selalu dimulai dengan tanda “sama dengan” (=), misalnya: =Sum(range) digunakan untuk menjumlahkan range tertentu. Nilai yang dihasilkan dapat berubah apabila rangkain nilai dalam rumus berubah.

4. Penulis dapat memasukkan data ke lembar kerja denga langkah sebagai berikut: a. Tempatkan petunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan

ditempatkan.

b. Ketik data yang dimasukkan.

c. Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggertakkan mouse ke tempat sel lain.

5. Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file kendaraan. Adapun langkah – langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut:


(2)

b. Save as data c. Klik ok atau enter

Eksistensi penyimpanan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel – kendaraan.

6. Pemrosesan Data

Perhitungan pemrosesan data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: a. Rata – rata bergerak tunggal ( ) 2 tahunan dihitung dari peride 1 sampai 2

misalnya: =SUM(C4:C5)

Sedangkan untuk periode selanjutnya, kita tinggal menyalin atau mengkopi.

b. Rata – rata bergerak ganda ( ) 2 tahunan dihitung dari periode 2 sampai 3 yaitu didapat dari rata – rata bergerak tunggal ( ), misalnya:

=SUM(D5:D6)/2

Sama seperti diatas periode selanjutnya dapat dilakukan dengan cara mengcopy rumus

c. Nilai a didapat dari 2 kali rata – rata bergerak tunggal ( ) pada periode 3 dikurang dengan rata – rata bergerak ganda ( ) pada periode 3, misalnya: =(2*D6)-E6

Selanjutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

d. Nilai b didapat dari 2 dibagi N-1 dikali dengan pengurangan dari rata – rata bergerak ganda ( ), misalnya:

=2/1*(D6-E6)

Selanjutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.


(3)

e. Ramalan untuk periode 4 didapat dari nilai a ditanbah dengan nilai b yang sebelumnya dikali m=1, misalnya:

=F6+G6*1

Tetapi pada periode 9, m=2 dan periode 10, m=3

7. Menghitung Nilai Kesalahan

Perhitungan nilai kesalahan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

a. Mencari nilai kesalahan dapat menggunakan rumus sebagai berikut: =B7-C7

Untuk periode berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

b. Mencari nilai kesalahan persentase dapat menggunakan rumus: =(D7/B7)*100

Untuk periode berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut.

c. Mencari nilai kesalahan persentase absolute dapat menggunakan rumus: =(ABS(D7/B7)*100)


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan data yang telah penulis lakukan dalam memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor wajib uji berdasarkan jenisnya di Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor untuk transportasi kepentingan industry dan kepentingan umum setiap tahunnya semakin meningkat 1.1% pertahunnya.

2. Secara umum pencemaran udara dipengaruhi oleh banyaknya jumlah kendaraan yang beroperasi.

3. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara harus disesuaikan dengan pembangunan ruas jalan.


(5)

6.2 Saran

Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan jumlah kendaraan di tahun yang akan datang jangan sampai jumlah kendaraan melewati batas ketersediaan jalan karena bisa mengakibatkan kemacetan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri,sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Edisi Pertama. UI. 2. DISHUB. 2014. Profil Dinas Perhubungan Provinsi. Medan

3. Deanto. 2002. Proyeksi Bisnis Dengan Microsoft Excel. Jakarta: Alex Media Komputindo

4. Makridakis, Spyros dan Wheelright, Steven, c. 1993. Metode Dan Aplikasi Peramalan. Erlangga.

5. BPS. 2013. Sumatera Utara Dalam Angka. Medan.