TUGAS BADAN AMIL ZAKAT

4 Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris, seorang wakil sekretaris, seorang bendahara, urusan pengumpulan, urusan pendistribusian, urusan pendayagunaan dan urusan penyuluhan yang bersifat independenprofesional. 5 Setiap orang tidak boleh memegang jabatan rangkap dalam kepengurusan BAZ Daerah Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Pasal 10 1 Pengurus BAZ Daerah Kota dan Kecamatan terdiri dari unsur masyarakat dan Pemerintah. 2 Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari unsur Majelis Ulama, akademisi dan tenaga profesional. 3 Unsur Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah ex-officio pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Kementerian Agama yang mempunyai tugas pokok di bidang pengelolaan zakat. 4 Pengurus BAZ Daerah Kota dan Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak boleh rangkap sebagai pengurus partai politik. Pasal 11 1 Masa tugas kepengurusan BAZ Daerah adalah selama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali periode berikutnya. 2 Apabila diantara pengurus yang telah diangkat tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dapat dilakukan penggantian sampai berakhir masa kepengurusannya.

BAB V TUGAS BADAN AMIL ZAKAT

Pasal 12 1 BAZ Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan, mendayagunakan dan mempertanggungjawabkan zakat sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundangan lainnya. 2 Uraian Tugas, wewenang dan tanggungjawab serta persyaratan pengurus BAZ Daerah Kota dan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 diatur lebih lanjut dengan Peraturan BAZ Daerah Kota yang disetujui oleh Walikota. Bagian Pertama Badan Amil Zakat Daerah Kota Pasal 13 1 Dewan Pertimbangan BAZ Daerah Kota bertugas memberikan pertimbangan, usul, saran dan arahan kepada Badan Pelaksana baik diminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugas organisasi. 2 Komisi Pengawas BAZ Daerah Kota bertugas : a. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan verifikasi terhadap pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaan zakat; b. dapat menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaan keuangan zakat; c. menindaklanjuti hasil pengawasan, pengendalian dan verifikasi kepada pihak yang berwenang. 3 Badan Pelaksana BAZ Daerah Kota bertugas : a. menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat; b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan zakat; c. menyelenggarakan tugas penelitian dan pengembangan pengelolaan zakat; d. melaksanakan sosialiasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan zakat yang dilakukan; f. mengkoordinasikan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh LAZ yang ada di Kota Padang bersama Kementerian Agama; g. membentuk dan mengukuhkan UPZ sesuai wilayah operasionalnya. h. mengiventarisir potensi zakat. Bagian Kedua Badan Amil Zakat Kecamatan Pasal 14 1 Dewan Pertimbangan BAZ Kecamatan bertugas memberikan pertimbangan, usul, saran dan arahan kepada Badan Pelaksana baik diminta maupun tidak dalam pelaksanaan tugas organisasi. 2 Komisi Pengawas BAZ Kecamatan bertugas : a. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan verifikasi terhadap pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaan zakat; b. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaan keuangan zakat; c. menindaklanjuti hasil pengawasan, pengendalian dan verifikasi kepada pihak yang berwenang. 3 Badan Pelaksana BAZ Kecamatan bertugas : a. menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat; b. mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan zakat; c. menyelenggarakan tugas penelitian dan pengembangan pengelolaan zakat; d. melaksanakan sosialiasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan zakat yang dilakukan; f. mengkoordinasikan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh LAZ yang ada di kecamatan bersama Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan; g. membentuk dan mengukuhkan UPZ sesuai wilayah operasionalnya. Pasal 15 1 Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BAZ Daerah membentuk UPZ. 2 Ketentuan tentang pembentukan UPZ lebih lanjut ditetapkan dengan Peraturan BAZ Daerah Kota yang disetujui oleh Walikota. Pasal 16 1 Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengelolaan zakat dengan membentuk Lembaga Amil Zakat LAZ. 2 LAZ sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menyampaikan laporan pengelolaan zakat yang dilakukannya secara berkala kepada Kantor Kementerian Agama dan ditembuskan ke BAZ Daerah Kota. 3 Tata cara pendirian persyaratan dan pengukuhan LAZ sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI PENGUMPULAN DAN PENYALURAN ZAKAT