Pengujian validitas empiris Uji Validitas

Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tidak Valid - Berdasarkan Tabel 3.3, diperoleh informasi bahwa dari 32 soal pilihan ganda dan constructed response yang dijudgement didapatkan 68,75 memiliki kategori sangat tinggi, 25 dengan kategori tinggi, 3,125 dengan kategori sedang dan 3,125 dengan kategori rendah. Dikarenakan soal nomor 23 menunjukkan kategori rendah maka peneliti mengganti soal tersebut.

b. Pengujian validitas empiris

Setelah dilakukan pengujian validitas isi oleh tim ahli, maka instrumen tersebut di uji cobakan kepada siswa kelas IX di SMP Negeri 12 Bandung dengan jumlah sampel uji coba 40 orang. Setelah di dapatkan hasil uji coba, langkah berikutnya yaitu pengujian validitas butir soal yang dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel yaitu dengan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan Pearson sebagai berikut : dengan N = jumlah siswa; = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = skor tiap butir soal; = skor total tiap butir soal Dasar mengambil keputusan yaitu jika r hitung r tabel maka item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total sehingga dinyatakan valid, namun jika r hitung r tabel maka item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total sehingga dinyatakan tidak valid. Nilai koefisien korelasi Pearson r tabel diambil dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05 dan n merupakan banyaknya data yang sesuai. Tabel Pearson dapat dilihat di lampiran 3. Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan diatas, digunakan kriteria validitas butir soal yang yang Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikemukakan oleh Guilford seperti yang ditunjukkan pada Tabel di bawah ini Arikunto S, 2009, hlm.75: Tabel 3.4. Kriteria Validitas Koefisien Korelasi Kriteria validitas 0,80 r ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 r ≤ 0,80 Tinggi 0,4 0 r ≤ 0,60 Cukup 0,20 r ≤ 0,40 Rendah 0,00 r ≤ 0,20 Sangat rendah Berikut ini akan disajikan hasil rekapitulasi validitas butir soal pilihan ganda berdasarkan hasil uji coba instrument. Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Soal Pilihan Ganda Kriteria Validitas Nomor Soal Jumlah Soal Sangat tinggi - Tinggi - Cukup 5,8,9,10,13,16,19,20,22,28 10 Rendah 1,2,15,25,26,27 6 Sangat rendah 18,30 2 Tidak Valid 17,21 2 Berdasarkan Tabel 3.4, didapatkan informasi bahwa dari 20 soal pilihan ganda yang diujicobakan diperoleh 30 dari soal total memiliki kategori rendah, 50 memiliki kategori sedang, 10 memiliki kategori sangat rendah dan 10 memiliki kategori tidak valid. Sedangkan untuk hasil rekapitulasi validitas butir soal constructed respone disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Soal Constructed Response Kriteria Validitas Nomor Soal Jumlah Soal Sangat tinggi - Tinggi 1 1 Sedang 4,14,29,31,32 5 Rendah 3,6,7,11,12,24 6 Sangat rendah - Tidak Valid - Berdasarkan Tabel 3.6, diperoleh informasi bahwa dari 12 soal constructed response yang diujicobakan didapatkan 50 memiliki kategori rendah, 42 dengan kategori sedang dan 8,3 dengan kategori tinggi. Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk menentukan butir soal mana yang digunakan maka peneliti menggunakan pertimbangan validitas uji coba dan validitas ahli. Hal ini dikarenakan ketika uji instrumen berlangsung, sampel uji coba tidak mengerjakan soal dengan serius dan banyak yang saling mencontek, sehingga penentuan butir soal tidak mungkin sepenuhnya didasarkan pada hasil uji coba. Oleh karena itu peneliti mempercayakan kredibilitas tim ahli sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan penentuan butir soal. Soal yang memiliki kriteria rendah menurut validitas uji coba, terlebih dahulu dicocokkan dengan hasil validitas ahli dengan tujuan apakah memang benar soal tersebut memiliki kriteria rendah berdasarkan kedua hasil validitas. Jika hasil validitas ahli dan validitas uji coba sama-sama menunjukkan kriteria rendah maka soal tersebut direvisi atau bahkan diganti. Namun sebaliknya jika validitas ahli menunjukkan hasil yang berkebalikan dengan validitas uji coba maka soal tersebut tetap digunakan.

2. Reliabilitas