Bioautografi pencelupan Uji Bioautografi

selanjutnya disemprotkan suspensi bakteri uji sebanyak 5-6 ml di atas permukaan lempeng KLT tadi secara merata. Besarnya lempeng KLT yang sering digunakan adalah 20x20 cm dan untuk meratakan suspensi bakteri yang telah disemprotkan dapat menggunakan alat putar atau roller yang dilapisi dengan kertas kromatogram Whatman, Clipton. Lempeng KLT diinkubasi semalam 1x24 jam dalam box plastik dan dilapisi dengan kertas, kemudian disemprot dengan 5 ml larutan TTC 20 mgml atau INT 5 mgml, INTB 5 mgml serta MTT 2,5 mgml dan selanjutnya diinkubasi kembali selama 4 jam pada suhu 37 C Akhyar, 2010.

b. Bioautografi kontak

Bioautografi kontak dilakukan dengan cara senyawa antimikroba dipindahkan dari lempeng KLT ke medium agar yang telah diinokulasikan bakteri uji yang peka secara merata dan melakukan kontak langsung. Metode ini didasarkan atas difusi dari senyawa yang telah dipisahkan dengan Kromatogafi Lapis Tipis KLT atau kromatografi kertas. Lempeng kromatografi tersebut ditempatkan di atas permukaan Nutrien Agar yang telah diinokulasikan dengan mikroorganisme yang sensitif terhadap senyawa antimikroba yang dianalisis. Setelah 15-30 menit, lempeng kromatografi tersebut dipindahkan dari permukaan medium. Senyawa antimikroba yang telah berdifusi dari lempeng kromatogram ke dalam media agar akan menghambat pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi pada waktu dan suhu yang tepat sampai noda yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji tampak pada permukaan membentuk zona yang jernih. Untuk memperjelas digunakan indikator aktivitas dehidrogenase Akhyar, 2010.

c. Bioautografi pencelupan

Bioautografi pencelupan dilakukan dengan cara medium agar yang telah diinokulasikan dengan suspensi bakteri dituang di atas lempeng Kromatografi Lapis Tipis KLT. Pada prakteknya metode ini dilakukan sebagai berikut yaitu bahwa lempeng kromatografi yang telah dielusi diletakkan dalam cawan petri, sehingga permukaan tertutup oleh medium agar yang berfungsi sebagai base layer. Setelah base layer-nya memadat, dituangkan medium yang telah disuspensikan mikroba uji yang berfungsi sebagai seed layer. Kemudian diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai Akhyar, 2010.

E. Landasan Teori

Penelitian mengenai kandungan senyawa dalam pare telah banyak dilakukan. Menurut Juliana et al., 2010 cit Grover 2004 pare banyak mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah senyawa metabolit sekunder turunan triterpenoid, turunan flavonoid, dan turunan steroid. Ekstrak metanol daging buah pare yang difraksinasi dengan n-heksan kemudian dilakukan pemisahan dan pemurnian dengan menggunakan teknik kromatografi kolom dan rekristalisasi, menghasilkan senyawa turunan terpenoid yaitu triterpen aglikon jenis kukurbitan yang tidak memiliki gugus karbonil Juliana et al., 2010. Ekstrak metanol buah pare kering yang sudah difraksinasi dan diisolasi menghasilkan senyawa kukurbitan triterpenoid baru seperti 5β, 19-epoksi-3β, 25- dihidroksikukurbita-6, 23E- din4 dan 3β, 7β, 25-trihidroksikukurbita-5, 23E- din-19-al5 Gambar 1. Selain itu pare juga mengandung momordikosid I , 3β, 7β, 25-trihidroksikukurbita-5, 23E-din, 19-al, 5β, 19-epoksikukurbita 6, 23E- din- 3β, 19, 25-triol, 5β, 19-epoksi-19-metoksikukurbita-6, 23E-din-3β, 25-diol, momordikosid L, asam para-metoksibensoat , sitosterol, dan stigmastadinol Gambar 2 Harinantenaina et al., 2006. Trombetta et al. 2005, melaporkan khasiat antimikroba dari tiga monoterpen linalil asetat, mentol, dan timol terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram negatif Escherichia coli. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap monoterpen menghambat pertumbuhan kedua strain mikroba, meskipun S. aureus lebih sensitif dibandingkan dengan E. coli terhadap semua senyawa. MIC Minimum Inhibitory Concentration menunjukkan bahwa mentol jauh lebih toksik terhadap S. aureus dibandingkan linalil asetat, dan mentol adalah senyawa yang paling beracun terhadap E. coli. Menurut paparan hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak buah dan daun pare mempunyai aktivitas antimikroba pada mikroorganisme Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Candida albicans, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Proteus

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresisten Serta Bioautografinya.

0 4 9

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Multiresisten

1 22 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP BAKTERI Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Antibiotik Beserta U

0 4 13

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Antibiotik Beserta Uji Bioautografinya.

0 4 4

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 2 20

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

2 5 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL AKARPEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 3 22

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

0 4 19