10
G. Landasan Teori
1. Pengertian Novel
Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella dalam bahasa Jerman yaitu novelle berarti sebuah barang baru yang kecil dan
kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa Abrams dalam Nurgiyantoro, 2009:9. Istilah novella dan novelle mengandung
pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet Inggris: novelette
, yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.
Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang
dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang
kesemuanya tentu juga bersifat imajinatif Abrams dalam Nurgiyantoro, 2009:4.
Nurgiyantoro 1995:9menjelaskan bahwa novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih
mendalam dan disajikan dengan halus.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 1995:694 menjelaskan bahwa novel merupakan
karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat setiap pelaku.
11 Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa novel
merupakan karya atau karangan fiksi yang berbentuk buku lebih dari 40.000 kata dan berisi tentang cerita kehidupan, memiliki unsur instrinsik
dan unsur ekstrinsik.
2. Unsur-Unsur Novel
Stanton dalam Nurgiyantoro, 2009:25 membedakan unsur pembangun sebuah novel ke dalam tiga bagian: fakta, tema, dan sarana
pengucapan sastra. a
Fakta Cerita Fakta cerita yaitu cerita yang mempunyai peran sentral dalam karya
sastra. Fakta facts dalam sebuah cerita meliputi karakter tokoh cerita, plot, dan setting. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai
catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Ketiganya merupakan unsur fiksi yang secara faktual dapat dibayangkan peristiwanya,
eksistensinya, dalam sebuah novel. b
Tema Stanton 2007:36 mengemukakan bahwa tema merupakan makna
cerita yang khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Tema bersinonim dengan ide utama atau tujuan
utama. Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam kehidupan manusia, sesuatu yang dijadikan pengalaman
begitu diingat.
12 c
Sarana pengucapan sastra Stanton 2007:47 mengemukakan bahwa sarana sastra merupakan
metode pengarang untuk memilih dan menyusun detail atau bagian- bagian cerita, agar tercapai pola yang bermakna. Tujuan sarana
sastra adalah agar pembaca dapat melihat fakta-fakta cerita melalui sudut pandang pengarang. Sarana sastra terdiri atas sudut pandang,
gaya bahasa, simbol-simbol imajinasi dan juga cara pemilihan judul di dalam karya sastra.
3. Konflik Sosial