SIMPULAN DAN SARAN 68 PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN BANTUAN MEDIA AUTOGRAPH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA TOPIK FUNGSI KUADRAT DI KELAS X SMA NEGERI 2 TARUTUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Skenario Strategi Accelerated Learning dengan Bantuan Media Autograph 25 Tabel 2.2 Perbedaan Strategi Accelerated Learning dengan Pembelajaran Konvensional 30 Tabel 2.3 Jenis Media 34 Tabel 3.1 Desain Penelitian 49 Tabel 3.2 Validitas Item Soal 54 Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Soal 55 Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal 56 Tabel 4.1 Ringkasan Analis Uji Normalitas 64 Tabel 4.2 Ringkasan Analis Uji Homogenitas 64 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Accelerated Learning 71 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional 80 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 89 Lampiran 4. Penyelesaian Lembar Kerja Siswa 96 Lampiran 5. Instrumen Penelitian Pre-test 102 Lampiran 6. Instrumen Penelitian Post-test 103 Lampiran 7. Penyelesaian Pre-test 104 Lampiran 8. Penyelesaian Post-test 107 Lampiran 9. Kisi-kisi Pre-test dan Post-test 113 Lampiran 10.Lembar Validitas Pre-test dan Post-test 115 Lampiran 11.Perhitungan Validitas Soal 117 Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Soal 121 Lampiran 13 Format Mencari Tingkat kesukaran dan Daya Pembeda Tes 123 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 124 Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda Tes 125 Lampiran 16 Data Pre-test dan Post-test Siswa 131 Lampiran 17 Uji Normalitas Data 133 Lampiran 18 Uji Homogenitas 137 Lampiran 19 Uji Hipotesis 139 Lampiran 20 Indikator Pembelajaran 141 Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 149 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui upaya peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Sains IPTEKS. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Sains IPTEKS saat ini memudahkan kita untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai informasi dengan cepat dari berbagai belahan dunia. Untuk tampil unggul pada keadaan yang selalu berubah dan kompetetif ini, kita perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi, kemampuan untuk dapat berpikir secara kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan untuk dapat bekerjasama secara efektif. Matematika merupakan ilmu yang berhubungan dengan ide-ide atau konsep abstrak yang tersusun secara hirarki dan penalaran yang membutuhkan pemahaman secara bertahap atau berurutan. Pola pikir matematika selalu menjadi andalan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pendidikan matematika mempunyai peran yang besar untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara global. Cornelius dalam Abdurrahman, 2003:253 juga menambahkan bahwa : Alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari- hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Dari kutipan diatas jelaslah bahwa matematika memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan, sehingga sudah seharusnya matematika menjadi pelajaran yang difavoritkan. Namun pada kenyataannya, kualitas pendidikan matematika di Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator hasil belajar temuan sejumlah penelitian, dan kontes internasional matematika. Hasil penelitian PISA Programme for International Student Assessment yang dilakukan tahun 2009 kualitas pembelajaran Indonesia dalam bidang matematika berada pada peringkat 61 dari 65 negara. http:pisaindonesia.wordpress.com20101217rangking-indonesia-pada-pisa- 2009-dan-10-terbaik. Hasil penelitian TIMMS Trends in International Mathematics and Science Study tahun 2007 kualitas pembelajaran Indonesia dalam bidang matematika berada pada peringkat 36 dari 48 negara. http:www.sampoernafoundation.orgidFactsfakta-dan-statistik.html. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia. Rendahnya pendidikan matematika tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi motivasi dan minat belajar siswa itu sendiri, guru, pendekatan, metode, strategi pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran, sarana, dan prasarana serta suasana belajar. Strategi mengajar yang kurang tepat dan media pembelajaran yang jarang digunakan mengakibatkan siswa cepat bosan belajar matematika sehingga konsep matematika tidak dapat dipahami dengan baik sehingga kesan dari matematika hanya menghafal rumus saja. Hal ini diungkapkan oleh Trianto 2007:1 bahwa : ”Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional atau konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.” Fenomena seperti itu telah diungkapkan juga oleh Ruseffendi dalam Ansari, 2009:2 Kemerosotan pemahaman konsep matematika siswa di kelas antara lain karena: a Dalam mengajar guru sering mencontohkan pada siswa bagaimana menyelesaikan soal; b Siswa belajar dengan cara mendengar dan menonton guru melakukan matematika, kemudian guru mencoba memecahkannya sendiri;

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 12 15

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 11 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MIND MAPPING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 METRO TAHUN AJARAN 2012-2013

0 15 65

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 7 77

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

ANALISIS MISKONSEPSI GERAK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20102011

0 2 99

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA TAHUN AJARAN 20102011

0 1 106

View of PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINPLOT DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK TOPIK GRAFIK FUNGSI KUADRAT

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PETA KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS X SMA DI KABUPATEN KUDUS

0 0 11