Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
e. Catatan Lapangan Tabel 3.5
Catatan Lapangan Pembelajaran Catatan Lapangan
Kendala Saran
f. Jurnal Siswa Tabel 3.6
Jurnal Siswa
Nama  : Kelas  :
Materi apa yang Anda pelajari hari ini?
Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Apa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari pembelajaran hari ini?
Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung?
Bagaimana perasaan Anda setelah pembelajaran selesai?
Berikanlah saran pendapat Anda untuk pembelajaran selanjutnya.
2. Instrumen Tes
Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Hasil penulisan cerita pendek siswa nantinya akan dianalisis berdasarkan
kriteria penilaian penulisan cerita pendek.
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Cerita Pendek
No.  Aspek Kriteria dan skor
25 20
15 10
1. Kelengka-
pan  aspek formal
cerpen Memuat:
judul, nama
pengarang, dialog, dan narasi
Hanya memuat  3
subaspek Hanya
memuat 2 subaspek
Hanya memuat  1
subaspek
Bobot: 1 2.
Kelengka- pan  unsur
intrinsik cerpen
Memuat 1.plot, tokoh, dan
latar 2. sarana cerita
sudut pandang, penceritaan, gaya
bahasa 3. pengembangan
tema. Memuat
ketiga subaspek,
namun tidak
lengkap Hanya
memuat 2 subaspek
Hanya memuat  1
subaspek
Bobot: 1 3.
Keterpa- duan
unsur cerpen
Struktur disusun
dengan memperhatikan:
1. kaidah plot Memuat
ketiga subaspek,
namun Hanya
memuat 2 subaspek
Hanya memuat  1
subaspek
Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan
dan keutuhan dan penahapan plot
awal, tengah, akhir
2. dimensi tokoh dan penggambaran
tokoh 3. dimensi latar
tempat, waktu, dan sosial.
tidak lengkap
Bobot: 2 4.
Kese- suaian
penggu- naan
bahasa cerpen
Menggunakan: 1. kaidah EYD
2. keajegan penulisan
3. ragam bahasa yang disesuaikan
dengan dimensi tokoh dan latar.
Memuat ketiga
subaspek, namun
tidak lengkap
Hanya memuat 2
subaspek Hanya
memuat  1 subaspek
Bobot: 1 Sumber:
Sumiyadi, 2010.
Kriteria Penilaian
Menulis Cerpen
Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
125
Siti Aisyah, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari  studi  pendahuluan  yang  dilakukan  peneliti  di  SMA  Pasundan  3 Bandung,  diketahui  adanya  permasalahan  dalam  menulis  cerita  pendek.  Hal
tersebut  disebabkan  sulitnya  siswa  mengembangkan  imajinasinya  dalam  menulis cerita pendek. Dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan
mudah  untuk  mengembangkan  imajinasinya.  Oleh  karena  itu,  peneliti memberikan  tindakan  pada  kelas  X  2  untuk  meningkatkan  kemampuan  menulis
cerita  pendek  dengan  menggunakan  metode  hypnoteaching  agar  siswa  mudah mengembangkan imajinasinya.
Berdasarkan  hasil  pembahasan  sebelumnya  yang  berkaitan  dengan perencanaan,  pelaksanaan,  dan  hasil  pembelajaran,  berikut  beberapa  simpulan
yang didapatkan.
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan  pembelajaran  menulis  cerita  pendek  dengan  metode hypnoteaching  dilaksanakan  dalam  2  siklus.  Pada  perencanaan  pembelajaran
siklus  1  dilakukan  berdasarkan  studi  awal  yang  dilakukan  oleh  peneliti  di  SMA Pasundan  3  Bandung.  Pada  pelaksanaan  pembelajaran  siklus  2  dilakukan
berdasarkan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus 1. Refleksi pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam
menentukan  latar,  mendeskripsikan  latar  dan  tokoh,  serta  masih  banyak  siswa yang  menulis  cerpen  belum  sesuai  dengan  kaidah  EYD.  Untuk  mengatasinyaa,
pada  siklus  2  peneliti  lebih  menekankan  penjelasan  materi  mengenai  unsur intrinsik cerpen serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD.