PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING.

(1)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING (Penelitian Tindakan Kelas pada

Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh Siti Aisyah NIM 1002694

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA

SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 3 BANDUNG)

Oleh Siti Aisyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia

© Siti Aisyah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING


(4)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA

SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 3 BANDUNG) Siti Aisyah

NIM 1002694

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan metode hypnoteaching. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran menulis cerita pendek di kelas X 2 SMA Pasundan 3 yaitu sulitnya siswa untuk berfokus dalam pembelajaran karena jam pelajaran yang ada pada jam terakhir, membuat siswa mudah lelah, bosan, dan sulit fokus pada pembelajaran yang berlangsung. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, tes menulis cerpen, observasi tindakan, catatan lapangan, dan jurnal siswa. Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen non-tes dan instrumen tes. Instrumen non-tes dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pedoman wawancara, angket, observasi aktivitas guru dan siswa, jurnal siswa, serta catatan lapangan. Instrumen tes yang digunakan adalah kriteria penulisan cerita pendek yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap hasil menulis cerita pendek siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan peneliti dengan menyusun RPP menulis cerpen dengan menggunakan metode hypnoteaching, (2) pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, berdasarkan lembar observasi guru pada siklus 1 masih ada kekurangan dalam melakukan evaluasi sesuai waktu yang direncanakan, namun dapat diperbaiki di siklus 2, (3) hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus 1 nilai menulis cerpen siswa 38,8% berada pada kategori baik dan pada siklus 2 nilai menulis cerpen siswa meningkat menjadi 72% berada pada kategori sangat baik.


(5)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

SHORT STORY WRITING SKILLS ENHANCEMENT WITH HYPNOTEACHING METHOD (CLASS ACTION RESEARCH

IN CLASS X SMA PASUNDAN 3 BANDUNG) Siti Aisyah

NIM 1002694

This research was conducted with the aim of improving students' ability to write a short story with hypnoteaching method. Problems found in learning to write short stories in class X 2 at grade school Pasuundan 3 is the difficulty in teaching students to focus due to the existing class hours in the last hour, make students easily tired, bored, and it's hard to focus on the learning that takes place. Formulation of the problem in this research is to determine how the planning, implementation, and outcomes of learning to write short stories with hypnoteaching method in class X 2 Pasundan SMA 3 Bandung. The research method used in this study was Classroom Action Research (CAR) with the research subjects in this study were students of class X 2 SMA Pasundan 3 Bandung Academic Year 2013/2014 study was conducted over two cycles. Data collection techniques used were interviews, questionnaires, test writing short stories, action observation, field notes, and student journals. The instrument used consists of the non-test instruments and test instruments. Non-test instrument in this study is the Lesson Plan (RPP), interview guides, questionnaires, observations of teachers and student activities, student journals, and field notes. Test instrument used was a short story writing criteria used to assess the results of the students write a short story. The results showed (1) the planning of learning to write short stories compiled by researchers with lesson plans to write short stories using hypnoteaching, (2) the implementation of this research was conducted in two cycles, based on teacher observation sheet at cycle 1 there are still shortcomings in evaluating the appropriate time planned, but can be improved in cycle 2, (3) the results of learning to write short story using hypnoteaching method has increased in each cycle, in cycle 1 value of 38.8% of students wrote short stories are in the good category and the value of writing a short story cycle 2 increased to 72% of students are in the very good category.


(6)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.7 Definisi Operasional ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

2.1 Hakikat Menulis ... 7

2.2 Cerita Pendek ... 8

2.2.1 Unsur Cerita Pendek ... 8

2.3 Metode Hypnoteaching ... 11

2.3.1 Pengertian Metode Hypnoteaching ... 11

2.3.2 Unsur-Unsur Metode Hypnoteaching ... 12

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Hypnoteaching ... 14

2.3.4 Langkah-Langkah Metode Hypnoteaching ... 15

2.3.5 Manfaat Metode Hypnoteaching... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1 Metode Penelitian ... 19


(7)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.2.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ... 19

3.2.1 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 20

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 22

3.3.2 Subjek Penelitian ... 22

3.4 Teknik Penelitian ... 22

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4.2 Teknik Pengolahan Data ... 23

3.5 Instrumen Penelitian ... 25

3.5.1 Instrumen Non-Tes ... 25

3.5.1 Instrumen Tes... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Deskripsi Penelitian ... 34

4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 34

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 34

4.1.3 Hasil dan Analisis Penelitian Siklus 1 ... 38

4.1.4 Data Jurnal Siswa Siklus 1 ... 83

4.1.5 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1 ... 85

4.2 Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus 2 ... 86

4.2.1 Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 86

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 86

4.2.3 Hasil dan Analisis Penelitian Siklus 2 ... 90

4.2.4 Data Jurnal Siswa Siklus 2 ... 123

4.2.5 Refleksi Tindakan Siklus I ... 126

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 126

4.3.1 Perbandingan Hasil Penelitian ... 126

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 127

4.4.1 Deskripsi Perencanaan Pembelajaran ... 127

4.4.2 Hasil Penelitian Tindakan 1 ... 128


(8)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 131 DAFTAR PUSTAKA ... 133 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 134 RIWAYAT HIDUP ...


(9)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ada empat aspek keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 2008, hlm.1). Idealnya siswa dapat menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut agar kemampuan lisan maupun tulisannya baik. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang sekolah menengah terdapat standar kompetensi mengenai menulis cerita pendek. Menulis cerita pendek tentu membutuhkan daya imajinasi dan kreativitas yang beragam pada setiap siswa. Untuk itulah dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa tertarik dan memahami bagaimana menulis cerita pendek sehingga mampu meningkatkan kemampuannya dalam menulis cerita pendek.

Hal itulah yang menyebabkan pentingnya merangsang imajinasi siswa dengan metode yang tepat. Rutinitas pembelajaran yang menjemukan tentunya dapat membuat siswa menjadi lupa bahwa mereka memiliki pikiran kreatif yang harus selalu diasah agar meningkatkan imajinasi. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Essex (2008, hlm. 23) bahwa otak manusia jauh lebih canggih dan rumit dibandingkan segala jenis komputer yang telah dikembangkan. Ada energi yang belum tergali dalam pikiran yang tidak kita sadari yang dapat membantu kita melakukan apapun yang diinginkan dan memiliki apapun yang pantas kita peroleh. Kuncinya dengan mempelajari cara bekerja menggunakan pikiran kita yang penuh cinta dan santai. Bagian dari pikiran kita berpikir dalam bentuk cerita, impian, dan metafora. Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan bahasa-bahasa seperti itu sehingga pikiran bawah sadar bisa mendengarkan.

Permasalahan ditemukan dalam pembelajaran menulis cerita pendek di kelas X 2 SMA Pasundan 3. Sulitnya siswa untuk berfokus dalam pembelajaran dikarenakan jam pelajaran yang ada pada jam terakhir, membuat siswa mudah


(10)

2

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

lelah, bosan, dan sulit fokus pada pembelajaran yang berlangsung. Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti juga menemukan bahwa kebanyakan siswa tidak menyukai pembelajaran menulis cerita pendek. Namun beberapa siswa dalam angket yang peneliti sebar juga mengakui menyukai menulis cerita pendek. Pada pra siklus penelitian, peneliti melakukan pra tes menulis cerita pendek pada siswa kelas X 2. Cerita pendek yang dibuat siswa kemudian dinilai dengan kriteria penulisan cerita pendek menurut Sumiyadi (2010). Berdasarkan KKM Bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah didapatkan persentase 37% siswa yang sudah memenuhi KKM 75 dan 63% siswa yang belum memenuhi KKM 75.

Pada hakikatnya, hypnoteaching merupakan suatu usaha bagaimana seorang guru dapat menghipnosis para peserta didiknya supaya merasa senang dan selalu bersemangat dalam menerima pelajaran darinya. Pelaksanaan metode hypnoteaching itu sendiri harus diarahkan kepada tujuan-tujuan positif yang membangun. Guru bisa melakukannya dengan memasukkan sugesti positif ke dalam alam bawah sadar peserta didik (Yustisia, 2012, hlm. 81). Pendekatan yang digunakan dalam metode hypnoteaching lebih mendekati kondisi hipnosis sederhana dimana siswa dibawa dalam kondisi trance (trans) ringan yang memudahkan segala bentuk informasi, materi, maupun motivasi lebih mudah masuk sub-conscious (Navis, 2013, hlm. 130). Hal ini cocok dengan kondisi yang peneliti temukan di kelas X 2 dengan kondisi siswa yang membutuhkan rangsangan agar minat menulis cerita pendek dapat meningkat.

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai menulis cerpen dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas juga menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Salah satu contohnya ialah skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Iklan Televisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandung” oleh Irsa Meilawati (2009). Penelitian ini berhasil meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa dengan konsep pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan media rekaman iklan televisi. Dalam tiga siklus terlihat peningkatan hasil di setiap siklusnya. Skripsi selanjutnya yang meneliti tentang kemampuan menulis cerpen


(11)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan metode Penelitian Tindakan Kelas ialah “Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2008/ 2009 (Penelitian Tindakan Kelas)” yang ditulis oleh Rani Purwani (2009). Penelitian ini berhasil meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan strategi 3M yang yang mampu merangsang minat siswa dalam menuangka ide pikirannya secara imajinatif dalam menulis cerita pendek. Penelitian yang dilakukan Rani Purwani ini mengalami perkembangan secara bertahap selama tiga siklus. Penelitian selanjutnya yang berjudul “ Penggunaan Media DVD Film Bertema Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009)” yang ditulis oleh Tita Puspitawati (2009) juga berhasil meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dalam dua siklus. Media film yang digunakan yakni film bertema pendidikan berjudul “Denias: Senandung Di Atas Awan”. Dalam prosesnya, guru dan siswa sama-sama menganalisis unsur film dan unsur-unsur cerpen sebelum menulis cerita pendek.

Penelitian sebelumnya yang mengunakan metode hypnoteaching pernah dilakukan oleh Haryadi (2011) dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis”. Sasaran penelitian ini adalah kompetensi menulis drama yang menuntut siswa menghasilkan produk. Penelitian lain yang menggunakan metode hypnoteaching selanjutnya dilakukan oleh Isna Istiana (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Hypnoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola. Penelitian tersebut menekankan pada kemampuan berbicara yakni menceritakan Tokoh Idola. Sementara ini, metode hypnoteaching belum digunakan pada kemampuan menulis cerita pendek.

Dari penjelasan masalah di atas metode hypnoteaching bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis


(12)

4

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Cerita Pendek Dengan Metode Hypnoteaching (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi masalah yang ditemukan di SMA Pasundan 3 Bandung yaitu sebagai berikut.

1) Siswa mengalami kendala dalam menulis cerpen. 2) Siswa tidak terlalu berminat dalam menulis cerpen.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini ialah kurangnya minat siswa kelas XI IPA 2 dalam menulis cerita pendek di SMA Pasundan 3 Bandung berdasarkan hasil observasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung?

2) Bagaimana pelaksanan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung?

3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung?

1.5 Tujuan Penelitian

Hal-hal yang hendak dicapai peneliti terangkum dalam tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut;


(13)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung;

2) pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung;

3) hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching di kelas X 2 SMA Pasundan 3 Bandung.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini sebagai berikut.

1.6.1 Manfaat secara teoretis

Manfaat secara teoretis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya serta mampu memperbarui metode yang telah ada untuk pembelajaran menulis. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran menulis.

1.6.2 Manfaat secara praktis

Manfaat secara praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi (1) peneliti, (2) guru, dan (3) siswa.

(1) Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini mampu menambah pengetahuan peneliti dan memberikan manfaat ketika menjadi pendidik nantinya.

(2) Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi dan pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran menulis cerita pendek yang dihadapi guru.

(3) Bagi siswa, diharapkan penelitian ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mampu mengatasi kesulitan dalam menulis cerita pendek.


(14)

6

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1.7 Definisi Operasional

Berikut ini akan dijelaskan definisi yang berkaitan dengan penelitian ini agar menghindari penafsiran yang berbeda terhadap judul penelitian yang dibuat. 1) Keterampilan menulis cerita pendek adalah keterampilan menulis yang membutuhkan kreativitas dan kemampuan memilih kata-kata serta menuangkan ide, gagasan dalam suatu cerita. Unsur-unsur cerita pendek adalah alur, karakter, latar cerita, sudut pandang penceritaan, dan gaya pengarang.

2) Metode hypnoteaching adalah suatu metode yang memanfaatkan alam bawah sadar dengan memberikan sugesti positif dan bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada anak didik.


(15)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti di kelas, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa dengan menggunakan metode hypnoteaching. Dalam penelitian ini guru sekaligus peneliti yang melakukan tindakan dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam prosesnya juga dilakukan pengamatan dan refleksi pada akhir pembelajarannya.

3.2 Desain Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini melakukan tahapan tindakan sampai adanya peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek. Prosedur penelitian ini dimulai dari 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan tindakan, 4) refleksi tindakan. Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula (Arikunto, 2006, hlm. 20). Tahapan ini terus berulang hingga beberapa siklus dan suatu permasalahan dapat diatasi.

Penelitian Tindakan Kelas digunakan peneliti karena beberapa alasan. Alasan utama ialah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat lebih mengetahui permasalahan di kelasnya serta mengadakan perbaikan-perbaikan agar hasil pembelajaran lebih baik dan meningkat. Selain itu, dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, guru lebih mampu untuk memahami dan kritis terhadap situasi di kelasnya. Untuk itu perlu dibuat perencanaan dalam penelitian, seperti yang terdapat dalam tahapan- tahapan berikut ini:

3.1.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas


(16)

20

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a. Identifikasi masalah

Dalam identifikasi masalah, peneliti menemukan masalah, faktor utama yang nantinya akan diteliti dan ditemukan perbaikan-perbaikan untuk masalah tersebut.

b. Analisis masalah

Dalam analisis masalah, peneliti memecahkan masalah yang ditemukan setelah mengidentifikasi sebelumnya dengan mengumpulkan data-data yang ditemukan di kelas.

c. Rumusan masalah

Dalam rumusan masalah, masalah dirumuskan untuk dibahas dalam penelitian.

3.1.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Berikut ini model visualisasi bagan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart

Tabel 3.1

Skema Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan


(17)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sumber: Arikunto, 2010, hlm. 137 Berikut ini penjelasan tahapan dari bagan diatas.

 Tahap 1 : Perencanaan

Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

 Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan inilah penerapan dari tahap yang pertama. Guru dapat memodifikasi rancangan yang telah dibuat selama tidak mengubah prinsip dari rancangan aslinya.

 Tahap 3 : Pengamatan

Pada tahap ini pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Dalam tahap ini guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat. Dalam tahap ini guru pelaksana dapat mencatat apa yang terjadi selama pelaksanaan.

 Tahap 4 : Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Pada bagian ini penting untuk mengetahui hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan pada bagian mana yang belum.

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian

Pengamatan

Penelitian selesai (terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa)


(18)

22

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Bandung yang berlokasi di Jalan Kebonjati No. 31 Bandung.

3.3.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini berfokus pada penerapan metode hypnoteaching dalam meningkatkan pembelajaran menulis cerita pendek. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 semester 2 SMA Pasundan 3 Bandung. Peneliti memilih kelas ini karena pada saat observasi ditemukan hasil bahwa siswa kelas XI IPA 2 kurang berminat dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Jumlah siswa kelas XI IPA 2 ialah 21 siswa.

3.4 Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan dua teknik yaitu teknik pengumpulan data dan pengolahan data.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan, yaitu observasi berupa wawancara, penyebaran angket, melakukan tes, observasi tindakan, catatan lapangan, dan jurnal siswa. Data didapatkan selama proses penelitian. Berikut penjelasannya.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu Nanan R, M. Pd. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran menulis cerita pendek yang selama ini diterapkan.

b. Penyebaran Angket

Penyebaran angket dilakukan untuk mendapatkan data siswa mengenai pengalaman belajarnya. Angket yang dibuat berkaitan dengan proses pembelajaran menulis cerita pendek, minat dalam menulis cerita pendek, dan pengalaman pribadi dalam selama pembelajaran menulis cerita pendek. Dalam


(19)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

angket ini siswa diminta pendapat pribadinya mengenai pengalaman menulis cerita pendek di kelas.

c. Tes

Tes dilakukan pada setiap siklus untuk mengetahui kemampuan dasar siswa. Bentuk tesnya berupa uraian bebas. Data tes siswa yang didapatkan di setiap siklusnya ini digunakan untuk mendapatkan hasil tindakan.

d. Observasi Tindakan

Observasi tindakan dilakukan dalam proses pembelajaran menulis cerita pendek untuk mengamati aktivitas guru sekaligus peneliti. Teknik ini dilakukan di setiap siklusnya yang hasilnya digunakan untuk refleksi.

e. Catatan Lapangan

Catatan lapangan yang berupa catatan harian yang ditulis observer setelah proses pembelajaran berakhir digunakan untuk bahan refleksi pada tindakan selanjutnya. Catatan lapangan ini untuk mengungkapkan aktivitas guru dan siswa diluar lembar observasi yang ada.

f. Jurnal siswa

Jurnal siswa yang diberikan pada siswa di setiap akhir pembelajaran digunakan untuk mendapatkan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Data jurnal siswa ini digunakan peneliti untuk tindakan mengajar selanjutnya.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini ialah dengan analisis data, kategorisasi data, dan interpretasi data.


(20)

24

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1. Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti mengolah data yang didapatkannya dari tes atau non tes. Kemudian data tersebut dianalisis serta dideskripsikan untuk diinterpretasi. Setelah diinterpretasi, peneliti mendapatkan kesimpulan dengan merefleksikan hasil analisis data tersebut. Pada pelaksanaannya, peneliti dibantu rekannya maupun guru lain yang bertindak sebagai observer.

Data-data yang dianalisis oleh peneliti yaitu: a. Lembar observasi guru dan siswa

b. Jurnal siswa

c. Analisis angket siswa d. Hasil cerpen siswa 2. Kategorisasi Data

Dalam proses ini data penelitian dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi hasil penilaian cerpen siswa. Data sekunder meliputi data yang berasal dari catatan lapangan, seperti hasil wawancara, lembar observasi guru, dan jurnal siswa. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah disusun.

3. Interpretasi Data

Data dari penelitian dapat diinterpretasi setelah peneliti melakukan beberapa tahapan berikut:

a. Mendeskripsikan perencanaan tindakan

b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan di setiap siklus

c. Menganalisis hasil belajar siswa setiap pembelajaran berlangsung d. Menganalisis hasil jurnal siswa


(21)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu e. Menganalisis hasil angket siswa

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa tes dan non-tes digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Peneliti menggunakan instrumen tes dan non-tes dalam penelitiannya. Berikut penjelasannya.

1. Instrumen Non-tes

Instrumen non-tes dalam penelitian ini ialah:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti harus menyiapkan RPP yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian yang akan mengujikan metode hypnoteaching dalam meningkatkan pembelajaran menulis cerita pendek. (terlampir)

b. Wawancara

Berikut pedoman wawancara guru pada pra penelitian yang dilakukan dengan Ibu Nanan. R, M. Pd selaku guru bahasa Indonesia di SMA Pasundan 3 Bandung. 1. Selama anda mengajar dalam pembelajaran menulis, menulis apa yang

paling diminati siswa? Jawaban :

2. Bagaiamana antusiasme siswa saat diberi materi maupun tugas menulis cerpen?

Jawaban :

3. Bagaimana karakteristik belajar siswa dan metode apa yang anda terapkan?

Jawaban :

4. Bagaimana hasil menulis cerpen siswa? Jawaban :

5. Ada di kelas berapa saja pembelajaran menulis cerpen? Jawaban :


(22)

26

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Angket

Berikut ini lembar angket yang diberikan pada siswa

Tabel 3.2 Lembar Angket Siswa

Nama : Kelas :

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Apakah Anda menyukai kegiatan menulis cerpen di sekolah? 2 Pernahkah Anda melakukan

kegiatan menulis cerpen di luar sekolah (misalnya di rumah, di majalah)?

3 Apakah menurut Anda menulis cerpen adalah kegiatan yang sulit?

4 Apakah kegiatan menulis cerpen merupakan hobi bagi Anda? 5 Apakah dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas Anda sering menggunakan teknik tertentu?

6 Apakah di sekolah Anda dilakukan bimbingan menulis cerpen secara intensif?

7 Apakah kegiatan menulis cerpen di sekolah dilakukan hanya untuk memenuhi tugas dari


(23)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu guru?

8 Senangkah Anda jika di sekolah dilakukan bimbingan penulisan cerpen?

9 Apakah anda seringkali

menemukan kesulitan-kesulitan atau kendala dalam menulis cerpen? Jika ya, sebutkan kesulitan-kesulitan yang Anda temukan saat menulis cerpen!

1. 2. 3. 4. 5.

d. Observasi aktivitas guru dan siswa Tabel 3.3

Observasi Aktivitas Guru

No. Penampilan Observer 1 Observer 2

SB B C K KS SB B C K KS 1. Kemampuan membuka

Pembelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Menumbuhkan motivasi/

minat siswa

2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Antusiasme b. Kejelasan suara c. Menyesuaikan dengan

keadaan siswa di kelas d. Gerakan badan yang tidak

mengganggu perhatian siswa

3. Penguasaan bahan ajar a. Langkah-langkah yang

direncanakan tertuang dalam bahan ajar b. Kejelasan menerangkan


(24)

28

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu c. Kejelasan memberikan

contoh dan tugas 4. Implementasi

langkah-langkah pembelajaran a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa b. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching yang menggunakan sugesti-sugesti positif

5. Kemampuan menggunakan media

a. Ketepatan pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran b. Terampil dalam

menggunakannya c. Membantu proses

pembelajaran 6. Evaluasi

a. Melakukan evaluasi sesuai dengan aspek kompetensi b. Melakukan evaluasi sesuai

dengan yang telah direncanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan 7. Kemampuan menutup

pembelajaran

a. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya b. Menginformasikan bahan

ajar berikutnya Jumlah kategori yang diperoleh

BS : B : C : K :

BS : B : C : K :


(25)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

KS: KS :

Lembar observasi terlampir Ket. Bobot nilai

SB (Sangat Baik) = 5

B (Baik) = 4

C (Cukup) = 3

K (Kurang) = 2

KS (Kurang Sekali) = 1

Tabel 3.4

Observasi Aktivitas Siswa

No. Nama Siswa Keaktifan Keseriusan Kerjasama 1

2 3 4 5 Jml

Keterangan:

A= sangat baik B= baik

C= cukup baik D= kurang E= sangat kurang


(26)

30

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

e. Catatan Lapangan

Tabel 3.5

Catatan Lapangan Pembelajaran

Catatan Lapangan Kendala Saran

f. Jurnal Siswa

Tabel 3.6 Jurnal Siswa

Nama : Kelas :


(27)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Apa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari pembelajaran

hari ini?

Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung?

Bagaimana perasaan Anda setelah pembelajaran selesai?

Berikanlah saran/ pendapat Anda untuk pembelajaran selanjutnya.


(28)

32

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Hasil penulisan cerita pendek siswa nantinya akan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian penulisan cerita pendek.

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Cerita Pendek

No. Aspek Kriteria dan skor

25 20 15 10

1. Kelengka- pan aspek formal cerpen

Memuat: judul, nama pengarang, dialog, dan narasi

Hanya memuat 3 subaspek

Hanya memuat 2 subaspek

Hanya memuat 1 subaspek

Bobot: 1 2. Kelengka-

pan unsur intrinsik cerpen

Memuat

1.plot, tokoh, dan latar

2. sarana cerita (sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa) 3. pengembangan tema. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat 2 subaspek Hanya memuat 1 subaspek

Bobot: 1 3. Keterpa-

duan unsur cerpen

Struktur disusun dengan

memperhatikan: 1. kaidah plot

Memuat ketiga subaspek, namun Hanya memuat 2 subaspek Hanya memuat 1 subaspek


(29)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu (kelogisan, rasa

ingin tahu, kejutan dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir)

2. dimensi tokoh dan penggambaran tokoh

3. dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial).

tidak lengkap

Bobot: 2 4. Kese-

suaian penggu- naan bahasa cerpen Menggunakan: 1. kaidah EYD 2. keajegan penulisan 3. ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar.

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat 2 subaspek Hanya memuat 1 subaspek

Bobot: 1


(30)

34

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING


(31)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung, diketahui adanya permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut disebabkan sulitnya siswa mengembangkan imajinasinya dalam menulis cerita pendek. Dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan mudah untuk mengembangkan imajinasinya. Oleh karena itu, peneliti memberikan tindakan pada kelas X 2 untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching agar siswa mudah mengembangkan imajinasinya.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan yang didapatkan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada perencanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus 1.

Refleksi pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menentukan latar, mendeskripsikan latar dan tokoh, serta masih banyak siswa yang menulis cerpen belum sesuai dengan kaidah EYD. Untuk mengatasinyaa, pada siklus 2 peneliti lebih menekankan penjelasan materi mengenai unsur intrinsik cerpen serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD.


(32)

126

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching ini dilaksankaan pada tanggal 13 Mei 2014 dan 20 Mei 2014. Pada setiap siklusnya mengalami peningkatan nilai hasil menulis cerita pendek. Penilaian juga dilakukan dari kegiatan guru dan siswa yang dilakukan di setiap siklusnya. Pada siklus 1, proses pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan metode hypnoteaching dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek.

d. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. e. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

Refleksi yang didapatkan dari pembelejaran menulis cerita pendek pada siklus 1 ini adalah masih banyak siswa yang belum menulis cerita pendek dengan memperhatikan kaidah EYD. Beberapa siswa masih belum bisa menentukan latar, dan mendeskripsikan tokoh serta latarnya.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek pada siklus 2.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek. Pada siklus 2 lebih difokuskan mengenai mendeskripsikan latar dan tokoh, menentukan latar, serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD. d. Guru menginstruksikan siswa untuk menulis latar di secarik kertas.


(33)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

siswa. Latar yang ditulis tersebut nantinya akan dijadikan latar dalam cerpen yang akan dibuat.

e. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. f. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan yang didapatkan dari pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching ini mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang didapatkan ialah 70,2 sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai mengalami peningkatan dengan nilai 85,3. Dari hasil jurnal siswa juga banyak menunjukkan respon positif yang menunjukkan metode hypnotecahing dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang membutuhkan kemampuan mengembangkan imajinasi seperti halnya menulis cerita pendek, karena dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.

2. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoeaching dapat dikembangkan lebih maksimal bila menggunakan PTK dalam penelitiannya karena pertemuan yang tidak cukup sekali dalam pelaksanaannya.


(34)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Essex, Arielle. 2004. Change Your Life. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Haryadi. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Istiana, Isna. 2013. Penerapan Metode Hypnoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Meilawati, Irsa. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Iklan Televisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Navis, Ali Akbar. 2013. Hypnoteaching: Revolusi Gaya Mengajar untuk Melejitkan Prestasi Siswa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Noer, Muhammad. 2010. Hypno Teaching for Succes Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Purwani, Rani. 2009. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2008/ 2009 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(35)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Puspitawati, Tita. 2009. Penggunaan Media DVD Film Bertema Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yustisia, N. 2013. Hypnoteaching: Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Pendidik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


(1)

34

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING


(2)

125

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung, diketahui adanya permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut disebabkan sulitnya siswa mengembangkan imajinasinya dalam menulis cerita pendek. Dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan mudah untuk mengembangkan imajinasinya. Oleh karena itu, peneliti memberikan tindakan pada kelas X 2 untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching agar siswa mudah mengembangkan imajinasinya.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan yang didapatkan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada perencanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus 1.

Refleksi pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menentukan latar, mendeskripsikan latar dan tokoh, serta masih banyak siswa yang menulis cerpen belum sesuai dengan kaidah EYD. Untuk mengatasinyaa, pada siklus 2 peneliti lebih menekankan penjelasan materi mengenai unsur intrinsik cerpen serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD.


(3)

126

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching ini dilaksankaan pada tanggal 13 Mei 2014 dan 20 Mei 2014. Pada setiap siklusnya mengalami peningkatan nilai hasil menulis cerita pendek. Penilaian juga dilakukan dari kegiatan guru dan siswa yang dilakukan di setiap siklusnya. Pada siklus 1, proses pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan metode hypnoteaching dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek.

d. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. e. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

Refleksi yang didapatkan dari pembelejaran menulis cerita pendek pada siklus 1 ini adalah masih banyak siswa yang belum menulis cerita pendek dengan memperhatikan kaidah EYD. Beberapa siswa masih belum bisa menentukan latar, dan mendeskripsikan tokoh serta latarnya.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek pada siklus 2.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek. Pada siklus 2 lebih difokuskan mengenai mendeskripsikan latar dan tokoh, menentukan latar, serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD. d. Guru menginstruksikan siswa untuk menulis latar di secarik kertas.


(4)

127

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

siswa. Latar yang ditulis tersebut nantinya akan dijadikan latar dalam cerpen yang akan dibuat.

e. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. f. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan yang didapatkan dari pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching ini mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang didapatkan ialah 70,2 sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai mengalami peningkatan dengan nilai 85,3. Dari hasil jurnal siswa juga banyak menunjukkan respon positif yang menunjukkan metode hypnotecahing dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang membutuhkan kemampuan mengembangkan imajinasi seperti halnya menulis cerita pendek, karena dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.

2. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoeaching dapat dikembangkan lebih maksimal bila menggunakan PTK dalam penelitiannya karena pertemuan yang tidak cukup sekali dalam pelaksanaannya.


(5)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Essex, Arielle. 2004. Change Your Life. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Haryadi. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Istiana, Isna. 2013. Penerapan Metode Hypnoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Meilawati, Irsa. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Iklan Televisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Navis, Ali Akbar. 2013. Hypnoteaching: Revolusi Gaya Mengajar untuk Melejitkan Prestasi Siswa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Noer, Muhammad. 2010. Hypno Teaching for Succes Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Purwani, Rani. 2009. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2008/ 2009 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Puspitawati, Tita. 2009. Penggunaan Media DVD Film Bertema Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yustisia, N. 2013. Hypnoteaching: Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Pendidik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII MTs. Negeri Jakarta Selatan

1 6 89

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS FIKSI MELALUI METODE MEMBACA APRESIATIF CERITA Peningkatan Kemampuan Menulis Fiksi Melalui Metode Membaca Apresiatif Cerita Pendek Pada Peserta Didik Kelas IX A SMP Negeri 1 Sumberlawang Kabupaten Sragen Ta

0 2 16

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK UNTUK SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN BENDA-BENDA NYATA.

0 4 33

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING - repository UPI S IND 1002694 Title

0 1 3

MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KACRI

0 0 28

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE SPIDER CONCEPT MAP (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 20112012) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagia

0 0 250