Pengembangan Sistem Kepegawaian di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung

(1)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

PENGEMBANGAN SISTEM KEPEGAWAIAN

DI DINAS PENDAPATAN DAERAH

KOTA BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata 1 Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia Dipersiapkan Oleh :

Fahrizal Furqon

10109137

Suhesa Romadhona

10109149

Chandra Darmawan

10109155

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

E1 I. BIODATA

Nama : FAHRIZAL FURQON

Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta/ 11 April 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Dipatiukur VI No. 17

Telp :

II. PENDIDIKAN FORMAL

a. 1997 - 2003 : SDN 1 BBC

b. 2002 - 2006 : MTSN 1 Purwakarta c. 2006 - 2009 : SMA PGRI 1 Purwakarta

d. 2009 - Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Bandung

I. BIODATA

Nama : SUHESA ROMADHONA

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis/ 28 Maret 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kubang Selatan 121


(3)

E2 II. PENDIDIKAN FORMAL

e. 1996 - 2002 : SDN 1 Cimanggung f. 2001 - 2005 : SLTPN Cimanggung 1 g. 2005 - 2008 : SMAN Cimanggung

h. 2009 - Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Bandung

I. BIODATA

Nama : CHANDRA DARMAWAN

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung / 15 Februari 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kebon Kopi No. 278 Rt.06 Rw.05

Telp : 085624649746

II. PENDIDIKAN FORMAL

i. 1997 - 2003 : SDN 8 Cibeureum

j. 2002 - 2006 : SMPN 7 CIMAHI

k. 2006 - 2009 : SMA Passundan 3 Cimahi


(4)

(5)

G1

LAMPIRAN F


(6)

(7)

(8)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 1

1.3. Maksud dan Tujuan... 1

1.3.1. Maksud ... 2

1.3.2. Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 2

1.5. Metode Penelitian ... 2

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Profil Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 6


(9)

2.1.2. Logo Dinas Pendapatan DaerahKota Bandung ... 8

2.1.3. Badan Hukum Dinas Pendapatan DaerahKota Bandung ... 9

2.1.4. Struktur Organisasi ... 8

2.2. Landasan Teori... 11

2.2.1. Pengertian Sistem ... 11

2.2.2. Karakteristik Sistem ... 11

2.2.3. Klasifikasi Sistem ... 12

2.2.4. Analisis Sistem ... 14

2.2.5. Desain Sistem dan Tujuannya ... 14

2.2.6. Definisi Basis Data ... 15

2.2.7. Tujuan Basis Data ... 15

2.2.8. Tahap Perancangan Basis Data... 16

2.2.9. Database Management System (DBMS) ... 18

2.2.10. Metode Analisis Sistem Terstruktur ... 18

2.2.10.1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap) ... 18

2.2.10.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 18

2.2.10.3. Diagram Konteks (Contexts Diagram) ... 19

2.2.10.4. DFD (Data Flow Diagram) ... 19

2.2.10.5. Kamus Data (Data Directory) ... 20

2.2.10.6. Software Pendukung ... 20


(10)

BAB IIIPEMBAHASAN ... 22

3.1. Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 22

3.2. Analisis Sistem... 22

3.2.1. Analisis Fungsional ... 22

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 29

3.2.2.1. Analisis User ... 29

3.2.2.2. Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 33

3.2.2.3. Analisis Perangkat Lunak(Software) ... 34

3.2.2.4. Analisis Data ... 34

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 36

3.2.3.1. Diagram Konteks... 36

3.2.3.2. DFD Level 1 ... 37

3.2.3.3. DFD Level 2.2 ... 38

3.2.3.4. DFD Level 2.3 ... 39

3.2.3.5. DFD Level 2.4 ... 39

3.2.3.6. DFD Level 2.5 ... 40

3.2.3.7. Spesifikasi Proses ... 40

3.2.3.8. Kamus Data ... 48

3.2.4. Perancangan Sistem ... 50


(11)

3.2.4.2 Diagram Relasi ... 50

3.2.5. Perancangan Antar Muka ... 51

3.2.5.1. Spesifikasi Antar Muka ... 51

3.2.5.2. Rancangan Pesan ... 52

3.2.6. Jaringan Semantik ... 56

3.2.7. Implementasi dan Pengujian ... 56

3.2.7.1. Implementasi ... 56

3.2.7.2. Implementasi Basis Data ... 57

3.2.7.3. Proses ... 59

9.2.7.4. Implementasi Antar Muka ... 59

3.2.7.5. Pengujian Sistem ... 60

3.2.7.5.1. Rencana Pengujian Sistem...60

3.2.7.5.2. Kasus Dan Hasil Pengujian Alpha...60

3.2.7.5.3. Kesimpulan Pengujian Apha...66

3.2.7.5.4. Pengujian Beta (Hasil Wawancara)...66

3.2.6.2.5.Kesimpulan Pengujian Beta ... 67

BAB 4 KESIMPULAN ... 68

4.1. Kesimpulan ... 68


(12)

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan yang berjudul “Membangun Sistem Kepegawaian di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada laporan ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan laporan ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam laporan ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki, Di mana kami juga memiliki keterbatasan dan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki laporan kami di masa datang. Sehingga semoga laporan berikutnya dan laporan lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.


(13)

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih banyak bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada laporan ini.. Diantaranya kepada :

1. Allah SWT, karena dengan rahmat-NYA laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan.

2. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, dukungan dan bantuannya, baik moril maupun materil kepada kami sampai dengan saat ini.

3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Irawan Aprianto selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T, selaku Dosen Wali IF-4/09 dan pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan, arahan serta bimbingannya kepada kami dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

7. Ibu Ade Nurhayati, selaku pembimbing dan kordinator di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung atas bimbingan dan pengarahannya.

8. Ibu Yayah, selaku kordinator di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung atas bimbingan dan pengarahannya.


(14)

bimbingan dan pengarahannya.

10.Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada mereka. Amin.

Dengan menyelesaikan laporan kerja praktek ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari laporan ini. Semoga dengan adanya laporan kerja paraktek ini dapat menambah pengetahuan kita.

Bandung, 14 Januari2013


(15)

DAFTAR PUSTAKA [1] Metode Waterfall (Roger S. Pressman)

[2] http://dispenda.jabarprov.go.id/ Diakses pada tanggal 2 Oktober 2012

[3] http://infoting.blogspot.com/2012/04/pengertian-sistem.html Diakses pada tanggal 6 November 2012

[4] http://khazanna032.wordpress.com/2011/09/11/karakteristik-sistem/ Diakses pada tanggal 6 November 2012

[5] Klasifikasi Sistem (Jogiyanto) Diakses pada tanggal 6 November 2012 [6] Analis Sistem (Jogiyanto)

[7] Desain Sistem dan Tujuannya (John Burch dan Gary Grudnitski) [8] http://expresiaku.wordpress.com/2009/02/23/306/

Diakses pada tanggal 12 November 2012

[9] http://artidari.blogspot.com/2012/04/tujuan-basis-data.html Diakses pada tanggal 12 November 2012

[10] http://fasilkomueu21.blogspot.com/2012/11/pengertian-erd.html Diakses pada tanggal 18 November 2012

[11] Normalisasi (Marlinda)

http://gwgoblogs.blogspot.com/2011/06/pengertian-normalisasi.html Diakses pada tanggal 18 November 2012


(16)

[12] http://jalindofernando.blogspot.com/2011/11/pengertian-dbms-database-management.html

Diakses pada tanggal 19 November 2012

[13] http://bangvandawablog.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-contoh-erd.html

[14] http://bahar-edukasi.blogspot.com/2009/06/diagram-konteks-contec-diagram.html

Diakses pada tanggal 19 November 2012

[15] http://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-data-flow- diagramdfd/

Diakses pada tanggal 1 Desember 2012 [16] Kamus Data (Jogiyanto H.M)

http://olasolahudin.blogspot.com/2010/01/pengertian-kamus-data.html Diakses pada tanggal 3 Desember 2012

[17] http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2236444-pengertian-borland-delphi/

Diakses pada tanggal 3 Desember 2012

[18] Kendall, Kenneth E, Julie E, Kendall. 2010. System analysis dan design Pearson Education, Inc


(17)

(18)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung yang beralamat di Jl. Wastukencana No. 17 Bandung, Dispenda Kota Bandung sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Dalam Negeri no. 23 tahun tanggal 29 Mei 1989 sebagai pengganti keputusan Mendagri No. KPUD 7/12/41-101 tahun 1978 dan peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 tahun 2007 sebagai pengganti Perda Kota Bandung Nomor 05 tahun 2001, berkedudukan sebagai unsur perumus dan pelaksana kebijakan Operasional Kota Bandung di Bidang Pendapatan.

Di dalam Dinas Pendapatan Daerah memiliki Sistem Kepegawaian, menurut hasil Wawancara dengan Ibu Yayah sebagai pelaksana ketua Dinas Pendapatan Kota Bandung, bahwa sistem tersebut masih memiliki keterbatasan yang dimana sistem tersebut tidak dapat melakukan pencarian data pegawai, menentukan status pegawai lama dan baru dimana status pegawai lama dan pegawai baru menentukan besar kecilnya sallary.

Beradasarkan masalah diatas diperlukannya pengembangan Sistem Kepegawaian di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Tidak dapat melakukan pencarian data pegawai.

2. Tidak dapa tmenentukan Status pegawai lama danbaru. 1.3. Maksud dan Tujuan

Pengembangansistem kepegawaian berbasis desktop pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

1.3.1. Maksud

Maksud dari ditulisnya laporan ini adalah untuk mengembangkan sistemkepegawaian berbasis desktop di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.


(19)

2 1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pengembangan sistem kepegawaian berbasis desktop adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan pencarian data pegawai.

2. Dapat mengkategorikan data pegawai berdasarkan status pegawai lama dan baru. 1.4. Batasan Masalah

Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi padahal-hal sebagai berikut:

1. Menambahkanpencarian data pegawai.

2. Menambahkandanmengkategorikan data pegawaiberdasarkan status pegawai lama danbaru. 3. Input data pegawai dipegang penuh oleh satu pegawai sebagai admin.

4. Hanya mengelola dokumen pegawai yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. 5. Hanya mengelola dokumen pegawai yang sudah jadi dan tidak untuk mengubah isi

dokumen tersebut.

6. Membangun Sistem dengan Delphi 7. 7. Untuk pembuatan Database MySQL. 1.5. Metode Penelitian

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Pengumpulan Data

a. Studi Literatur

Dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari referensi yang berhubungan dengan semua dokumen yang dibutuhkan pada sub bagian Perencanaan dan Program di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan dosen pembimbing dan pembimbing di tempat kerja praktek yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan kerja praktek ini.


(20)

c. Observasi

Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin terjadi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan membangun suatu sistem.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a) System Engineering

Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak dengan meminta penjelasan dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan sistem yang dibuat.

b) Analisis

Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat dengan menentukan karakteristik dan hubungan antar objek-objek.

c) Design

Merupakan tahap penerjemah atau transformasi dari tahap analisis ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah dimengerti oleh pengguna.

d) Coding

Tahap ini merupakan tahap penerjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer, yang dipakai disini adalah bahasa pemrograman dengan Borland Delphi 7.

e) Testing

Pengujian (testing) perangkat lunak yang mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f) Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.


(21)

4

1.5.1GambarMetode Waterfall [1] 1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan profil dari Dinas Pendapatan Kota Bandung dan landasan teori yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem, serta memaparkan tentang kebutuhan penyusunan kembali dokumen pegawai yang sudah ada di sub bagian Dinas Pendapatan Kota Bandung dimana kebutuhan utamanya adalah pencarian data pegawai dan mengkategorikan status pegwai lama dan baru.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pengembangan Sistem sistem penggajian pegawai berbasis desktop, serta kegiatan selama mengikuti kerja praktek di Dinas Pendapatan Kota Bandung .


(22)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan Laporan Kerja Praktek.


(23)

6 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Dinas Pendapatan Kota Bandung

Berikut ini akan dibahas mengenai profil dari Dinas Perikanan Dan Kelautan , 2.1.1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bandung Dinas Pendapatan Kota Bandung membawahi 5 (lima) satuan kerja yaitu :

1. Bagian Perpajakan dan Retribusi (BAPAR) 2. Bagian Iuran Rehabilitasi Daerah (IREDA) 3. Bagian Eksploitasi Parkir (BEP)

4. Bagian Perusahaan Pasar (BPP) 5. Bagian Tata Usaha Dalam (TUD)

Pada Tahun 1980, dikeluarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor : 09/PD 1980 tanggal 10 Juli 1980, dimana Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung mengalami perubahan, semula membawahi 5 (lima) satuan unit kerja dirubah menjadi 7 (tujuh) satuan unit kerja, yaitu :

1. Sub Bagian Tata Usaha 2. Seksi Pajak

3. Seksi Retribusi 4. Seksi IPEDA

5. Seksi Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan 6. UPTD Pasar

7. UPTD Parkir dan Terminal

Dalam kegiatan satuan operasional satuan unit kerja tersebut diatas, khususnya dalam bidang pemungutan pajak/retribusi, dipakai sistem MAPENDA


(24)

(Manual Adiminstrasi Pendapatan Daerah) sebagai landasan bagi Penyelenggaraan Pengelolaan Pendapatan Daerah serta Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I maupun Tingkat II yang merupakan pedoman dalam Pengelolaan Pendapatan Daerah yang diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 970-830 Tahun 1981 serta Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD 7/12/41-101 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas pendapatan Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II. Dengan sistem MAPENDA, petugas melakukan kegiatan pemungutan pajak/retribusi secara langsung kepada Wajib Pajak/Wajib Retribusi “door to door”.

Guna terdapat keseragaman Struktur Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, dikeluarkan Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor : 23 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II, yang ditindak lanjuti oleh Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, yaitu Peraturan Daerah Kotamadya Bandung No. 11 Tahun 1989 tanggal 30 Oktober 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Dengan dikeluarkannya Keputusan Mendagri No. 23 Tahun 1989 perlu disusun sistem dan prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang lebih mutakhir sebagai penyempurnaan dari sistem dan prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan Keputusan Mendagri No. 102 Tahun 1990 Tentang Sistem Prosedur Perpajakan Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya, serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II seluruh Wilayah Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama MAPATDA (Manual Pendapatan Daerah). Dengan diberlakukannya MAPATDA, maka Sistem Pemungutan Retribusi Daerah yang sebelumnya dilakukan secara “Door to Door” Menjadi “Self Assesment” yaitu Wajib Pajak dan Wajib Retribusi menyetor langsung kewajiban Pembayaran Pajak/Retribusi ke Dinas Pendapatan Daerah. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor


(25)

978-8

893 Tahun 1981 tentang Manual Administrasi Pendapatan Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 102 Tahun 1990 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan lainnya serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II seluruh Wilayah Indonesia, sudah tidak sesuai lagi, berdasarkan pertimbangan tersebut, Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain perlu diatur kembali dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah Dan Penerimaan Lain-lain Menteri Dalam Negeri. Dalam pasal 2 Keputusan ini menyatakan bahwa Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak daerah terdiri dari:

a. Pendaftaran dan Pendataan; b. Penetapan;

c. Penyetoran;

d. Angsuran dan Permohonan Penundaan Pembayaran; e. Pembukuan dan Pelaporan;

f. Keberatan Banding; g. Penagihan;

h. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi, dan

i. Pengembalian kelebihan pembayaran [2]. 2.1.2. Logo Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung


(26)

2.1.1 Logo Dispenda

2.1.3. Badan Hukum Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) yang beralamat di Jl. Wastukencana No. 17 Bandung, Dispenda Kota Bandung sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Dalam Negeri no. 23 tahun tanggal 29 Mei 1989 sebagai pengganti keputusan Mendagri No. KPUD 7/12/41-101 tahun 1978 dan peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 tahun 2007 sebagai pengganti Perda Kota Bandung Nomor 05 tahun 2001, berkedudukan sebagai unsur perumus dan pelaksana kebijakan Operasional Kota Bandung di Bidang Pendapatan.

2.1.4. Struktur Organisasi

Didalam dinas pendapatan terdapat struktur organisasi yang dapat dilihat pada table dibawah ini.


(27)

10


(28)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Sistem

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. Mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu [3]”.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: 1. Komponen sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama dan membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bisa mengetahui ruang lingkup suatu sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment )

Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.


(29)

12

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru atau informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Object) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya [4].

2.2.3. Klasifikasi Sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu: a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)


(30)

Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik". (Contoh : Sistem Teologia). Sistem fisik adalah "sistem yang ada secara fisik". (Contoh : Sistem Komputer).

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia". (Contoh : Sistem Perputaran Bumi).

Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin". (Contoh : Sistem Informasi). c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program). Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada hanyalah relatively closed system.

Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik [5].


(31)

14

2.2.4. Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat penting dalam membangun sebuah aplikasi, karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya. Analisa sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya [6]”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dalam pengerjaannya, sebagai berikut:

a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze yaitu menganalisis sistem.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis. 2.2.5. Desain Sistem dan Tujuannya

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi [7]”.

Selain itu Desain sistem memunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem.

2. Memberikan gambaran dalam perancangan sistem.

Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem dapat mencapai tujuan:

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. 2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan atau instansi. 3. Desain harus efektif dan efisien serta mendukung keputusan yang akan


(32)

2.2.6. Definisi Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama dengan tanpa adanya pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan [8]. Terdapat konsep dasar pada basis data, konsep dasar tersebut yaitu :

a. Field, merupakan unit terkecil dari data yang berarti, yang disimpan dalam suatu file atau basis data.

b. Record, merupakan kumpulan dari field-field yang disusun dalam format yang telah ditentukan.

c. File dan Tabel, merupakan ekivalen basis data relasional dari sebuah file. Selain itu terdapat operasi dasar yang dimiliki oleh basis data, yaitu :

a. Menambah data. b. Membaca data. c. Mengubah data. d. Menghapus data. 2.2.7. Tujuan Basis Data

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini adalah tujuan dari basis data , yaitu [9] :

1. Lebih cepat dan mudah dalam melakukan penyimpanan, perubahan dan manipulasi.

2. Efisiensi ruang penyimpanan.

3. Memungkinkan untuk menjaga keakuratan data dalam basis data. 4. Memungkinkan integrasi semua basis data yang ada.

5. Memungkinkan penambahan jenis data baru dalam basis data yang telah ada. 6. Memiliki sistem keamanan.


(33)

16

2.2.8. Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Berikut tahapan-tahap yang biasa digunakan dalam perancangan basis data :

a. Entity Relationalship Diagram (ERD)

Entity Relationalship Diagram merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi [10]. Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat pada ERD, yaitu :

1. Entity (Entitas), yaitu sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, baik nyata maupun abstrak dimana data disimpan.

2. Relationship, yaitu hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

3. Atribut, yaitu deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama, merupakan field yang akan disimpan.

4. Kardinalitas, yaitu menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat didalam relasi yang terjadi. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. Satu Ke Satu (one to one / 1-1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

b. Satu Ke Banyak (one to many / 1-N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

c. Banyak Ke Banyak (many to many / N-N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

b. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki


(34)

masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

c. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

d. Bentuk normal ketiga (3NF)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.


(35)

18

2.2.9. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua mekanisme pengaksesan database. Mempunya fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara basis data [12]. Tujuan dari DBMS itu sendiri adalah menyediakan lingkungan yang mudah dan aman untuk penggunaan dan perawatan database. Selain itu terdapat beberapa fungsi dari DBMS, berikut adalah fungsi dari DBMS,

1. Dapat mengelolah pendefinisian data.

2. Dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Dapat memeriksa security dan integritas data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat

disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb. 5. Mampu menyediakan data dictionary (kamus data).

6. Dapat menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin. 2.2.10.Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.2.10.1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen berasal, didistribusikannya, tujuan digunakan dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.2.10.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan [13]. ERD digunangan untuk


(36)

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan :

1. Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat di identifikasi dalam lingkaran pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. 2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity.

3. Relasi

Relasi merupakan gugusan entitas yang berhubungan antar entitas atau beberapa entitas.

2.2.10.3. Diagram Konteks (Contexts Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan kesatuan luar [14]. 2.2.10.4. DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang digunakan. DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.


(37)

20

DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat [15].

2.2.10.5. Kamus Data (Data Directory)

Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi [16].

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.2.10.6. Software Pendukung

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya. Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Borland Delphi 7 dan Paradox 7 sebagai database nya. 2.2.10.7. Borland Delphi 7

Borland Delphi merupakan program aplikasi database yang berbasis Object Pascal dari Borland. Selain itu, Delphi juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual. Delphi merupakan pilihan dalam pembuatan aplikasi visual karena memberikan produktivitas yang tinggi. Delphi 7 memberikan fasilitas untuk dua platform, yaitu untuk platform Windows dan Linux. Delphi untuk linux sebelumnya dikemas dalam sebuah aplikasi terpisah yang bernama Kylix, tetapi Delphi 7 menyatakannya dalam sebuah aplikasi. Library untuk Windows disebut VCL dan Library untuk Linux disebut CLX [17].

2.2.10.8. Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap


(38)

SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards). Melalui publikasi database languageSQL (ANSI X3.136-1986). ANSI dan ISO (international standards organization) pada saat ini merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL.

SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek laboratorium riset san siro, IBM). Namun kali ini SQL juga dapat dijumpai pada banyak platform dari microkomputer hingga main frame. SQL dapat digunakan baik secara sendiri maupun diletakan pada bahasa – bahasa lain.[18].

2.1.1 Kelompok Pernyataan SQL

Pernyataan SQL dapat dikelompokan menjadi 5 kelompok yaitu DDL, DML, DCL, pengendali transaksi dan pengendali programatik.

1. Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) merupakan kelompok perintah yang digunakan untuk mendefinisikan atribut-atribut basisdata, tabel, atribut(kolom), batasan – batasan antar tabel dan hubungan antar tabel. Yang termasuk dalam kelompok DDL ini adalah CREATE, ALTER, dan DROP.

2. Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML) adalah kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam basis data, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data. Perintah yang termasuk kategori DML adalah SELECT, INSERT, DELETE dan UPDATE.

3. Data Control Language (DCL)

Data Control Language (DCL) berisi perintah – perintah untuk mengendalikan pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan berdasarkan pengguna, tabel, kolom maupun operasi yang dapat dilakukan. Perintah – perintah yang termasuk dalam DCL yaitu GRANT, REVOKE, LOCK TABLE.


(39)

22 BAB 3 PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas mengenai pengelolaan data pada Dinas Pendapatan, sehingga dapat mengetahui masalah yang terdapat didalam sistem yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk mengembangkan sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .

3.1. Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Dinas Pendapatan Kota Bandung

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di Dinas Pendapatan selama kerja praktek, dilaksanakan dari tanggal 9 September – 9 Oktober 2012 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai pukul 08.00 s/d 11.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat.

Selama kerja praktek kami ditempatkan di bagian Dinas Pendapatan, Dibagian ini khusus melakukan pengembangan sistem kepegawaian bagian Dinas Pendapatan Kota Bandung .

Sistem yang berjalan dalam pembangunan sistem kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung sudah dilakukan secara komputerisasi, Namun kendala yang terjadi adalah kecepatan dalam melakukan pencarian data dan update status pegawai secara otomatis. Oleh karena itu diharapkan sistem baru yang akan dibangun ini dapat berfungsi sebagai penunjang kinerja dari masalah yang ada.

3.2. Analisis Sistem

Dinas Pendapatan Daerah merupakan implementasi atau penjabaran dari misi yang merupakan suatu (apa) yang akan dicapaiatau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Berdasarkan uraian diatas, maka Dinas Pendapatan Daerah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa, menuju kota yang Bermartabat, adapun bagian yang akan dianalisis yaitu bagian Pegawaian Dinas Pendapatan Kota Bandung. 3.2.1. Analisis Fungsional

A. Prosedur Manual Recruhitment Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung


(40)

2. Kepala dinas memeriksa surat dari pemkot yang dibawa pegawai, jika data tidak sesuai maka tidak akan diterima. Jika data sesuai maka pegawai akan diberikan formulir pegawaian. 3. Pegawai mengisi formulir kepegawaian yang diberikan oleh kepala dinas pendapatan daerah, jika data sudah diisi formulir pegawai akan dikembalikan ke kepala dinas untuk diperiksa kembali.

4. Kepala Dinas memeriksa formulir kepegawaian yang sudah diisi oleh pegawai, jika formulir kepegawain tidak lengkap maka akan dikembalikan lagi ke pegawai untuk dilengkapi dan jika formulir kepegawaian lengkap maka dokumen akan diarsipkan kemudian kepala dinas memberikan surat perintah dan surat melaksanakan tugas kepada pegawai.


(41)

24

A. Flowmap Recruitment pegawai Dinas Pendapatan Daerah

3.2.1 Gambar Flowmap Recruitment pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Keterangan :

A.1 : Arsip

SP : Surat Perintah

SMT : Surat Menjalankan Tugas


(42)

1. Pegawai memberikan data pegawai ke Petugas untuk dimasukan ke dalam Komputer. 2. Petugas memeriksa kelengkapan data pegawai yang diterima dari

Pegawai, Apabila data pegawai kurang lengkap maka Petugas akan mengembalikan data pegawai tersebut kepada pegawai untuk melengkapi data pegawai tersebut.

3. Pegawai Melengkapi data pegawai yang belum lengkap jika sudah di lengkapi di kembalikan lagi ke Petugas untuk diperiksa kembali.

4. Petugas memeriksa kembali data pegawai yang diberikan Pegawai Bila data telah lengkap atau sesuai, maka Petugas akan menginputkan dan meyimpan data pegawai tersebut ke dalam komputer sedangkan dokumen dari pegawai akan diarsipkan.


(43)

26

B. Flowmap Input Data Kepegawaian Dinas Pendapatan

3.2.2 Gambar Flowmap Input Data Kepegawaian Dinas Pendapatan

Keterangan : A.1 : Arsip


(44)

C. Prosedur Manual Kenaikan Pangkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung 1. BKD Memberikan surat edaran naik pangkat ke Pegawai Dinas Pendapatan Daerah. 2. Pegawai memberikan surat edaran naik pangkat dari BKD ke Sekretariat Kepegawain Dinas Pendapatan Daerah.

3. Sekretariat Kepegawaian memeriksa surat edaran dari naik pangkat yang dibawa pegawai, jika pegawai belum kerja selama empat tahun maka tidak akan bias naik pangkat, jika pegawai sudah bekerja selama empat tahun maka surat edaran naik pangkat akan diberikan kembali ke BKD.

4. BKD Memeriksa surat edaran naik pangkat yang diberikan Sekretariat Kepegawaian, jika data tidak sesuai maka tidak bisa naik pangkat dan menunggu selam enam bulan lagi, jika data sesuai maka BKD akan mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota dan akan diberikan ke pegawai.


(45)

28

C. Flowmap Kenaikan Pangkat Pegawai Dinas Pendapatan

3.2.3 Gambar Flowmap Kenaikan Pangkat Pegawai Dinas Pendapatan

Keterangan :


(46)

3.2.2 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1. Analisis User

Pengguna Kegiatan dan Hak Akses Tingkat Pendidika n Tingkat Keterampilan Pengalama n Umur Tata Usaha Mengatur seluruh kegiatan tata usaha Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

Pajak Mengatur seluruh kegiatan pajak Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

Retribusi Mengatur seluruh kegiatan Retribusi Dinas Pendapatan. D3/S1 Mampu Megoperasikan computer.

- 25-36

IPEDA Mengatur seluruh kegiatan IPEDA Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.


(47)

30 Perencanaan, penelitian dan pembanguna n Mengatur seluruh kegiatan Perencanaan, penelitaian dan pembangunan Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

UPTD Pasar Mengatur seluruh kegiatan UPTD Pasar Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

UPTD Parkir dan Terminal Mengatur seluruh kegiatan UPTD Parkir dan Terminal Dinas Pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

Tabel 3.2.1 Karakteristik Pengguna Lama Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Berdasarkan tabel di atas terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pengguna, yaitu masih kurangnya pengalaman dalam menjalankan sistem komputer, baik sistem berbasis desktop maupun sistem berbasis Web dan kurangnya dalam mengikuti kegiatan pelatihan komputer diluar.


(48)

Sistem yang akan dibangun ini digunakan oleh pengguna yaitu dinas pendatan daerah. Karakteristik pengguna Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dapat dilihat pada tabel berikut :

Pengguna Kegiatan dan Hak Akses Tingkat Pendidika n Tingkat Keterampilan Pengalama n Umur Tata Usaha Pengolahan data yang ada pada data pegawai tata usaha dinas pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

Pajak

Pengolahan data yang ada pada data pegawai pajak dinas

pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

Retribusi

Pengolahan data yang ada pada data pegawai Retribusi dinas pendapatan. D3/S1 Mampu Megoperasikan computer.

- 25-36

IPEDA

Pengolahan data yang ada pada data

D3/S1 Mampu

Megoperasikan


(49)

32 pegawai IPEDA dinas pendapatan. computer. Perencanaan, penelitian dan pembanguna n Pengolahan data yang ada pada data pegawai Perencanaan, penelitian dan pembangunan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

UPTD Pasar

Pengolahan data yang ada pada data pegawai UPTD Pasar dinas

pendapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36

UPTD Parkir dan Terminal

Pengolahan data yang ada pada data pegawai UPTD Parkir dan Terminal dinas pependapatan.

D3/S1 Mampu

Megoperasikan computer.

- 25-36


(50)

3.2.2.2. Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di kantor dinas pendapatan daerah kota bandung dalah sebagai berikut :

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 3.06 GHz

Monitor Monitor 15 inch

3 VGA VGA Card 256 MB

4 RAM 1 Giga

5 ODD DVD-ROM

6 Keyboard Standar

7 Mouse Standar

8 Hardisk 80 Giga

9 Printer Printer hitam-putih, dan warna

Tabel 3.2.3 Spesifikasi Perangkat Keras

Kebutuhan minimal perangkat keras yang akan dibangun memiliki spesifikasi sebagai berikut :

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 3.06 GHz

2 Monitor Resolusi 1024 x 768


(51)

34

4 RAM 1 Giga

5 ODD DVD-ROM

6 Keyboard Standar

7 Mouse Standar

8 Hardisk 80 Giga

9 Printer Printer hitam-putih, dan warna

Tabel 3.2.4 Spesifikasi Perangkat Keras

3.2.2.3. Analisis Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Operasi sistem : Microsoft windows XP

Sistem : Microsoft Excel 2007

Tabel 3.2.5 Spesifikasi Perangkat lunak

Untuk menjalankan Sistem Kepegawaian ini dibutuhkan perangkat lunak pendukung sehingga dapat berjalan dengan baik. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem kepegawaian adalah sebagai berikut :

Operasi sistem : Microsoft windows XP

Sistem : Microsoft Excel 2007

Tabel 3.2.6 Spesifikasi Perangkat lunak

3.2.2.4. Analisis Data

Analsis Data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Entitas yang terdapat pada sistem kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.


(52)

1. Pegawai

Entitas dimaksudkan untuk menyimpan data pegawai. 2. Pangkat

Entitas pangkat dimaksudkan untuk menyimpan informasi pangkat. 3. Jabatan

Entitas Jabatan dimaksudkan untuk menyimpan informasi Jabatan. 4 . Gaji

Entitas Gaji dimaksudkan untuk menyimpan informasi Gaji

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) yang merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut yang menggambarkan sistem. Adapun Diagram E-R dari Sistem Kepegawaian Dinas Pendpaatan Daerah Kota Bandung dapat digambarkan seperti berikut :


(53)

36

3.2.4 Gambar E Kenaikan Pangkat Pegawai Dinas Pendapatan

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional 3.2.3.1. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan sampai mencapai hasil. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks input data pada Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Kota Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(54)

3.2.5 Diagram Konteks Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

3.2.3.2. DFD Level 1

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan untuk mengembangkan model daerah informasi dan fungsi tersebut pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem. DFD Level 1 Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dapat dilihat pada gambar berikut ini :


(55)

38

3.2.3.3. DFD Level 2.2

3.2.7 DFD Level 2.2 Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung 3.2.6 DFD Level 1 Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung


(56)

3.2.3.4. DFD Level 2.3

3.2.3.5. DFD Level 2.4

3.2.9DFD Level 2.5 Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung 3.2.8 DFD Level 2.4 Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung


(57)

40

3.2.3.6. DFD Level 2.5

3.2.10 DFD Level 2.5

3.2.3.7. Spesifikasi Proses

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1 No Proses 1

Nama Proses Login Source (sumber) Petugas

Input - username

- password

Output - username_invalid - password_invalid Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke Menu Login.

2. Petugas mengisi Username dan Password.


(58)

benar, maka selanjutnya akan masuk ke menu selanjutnya. Jika Username dan Password yang di inputkan salah atau tidak sesuai, maka akan tampil pesan Gagal Login.

2 Nomor Proses 2.1

Nama Proses Tambah Data Pegawai Source (sumber) Petugas

Input - Nama

- Nip

- Tempat_Lahir - Tanggal_Lahir - Pangkat_Golongan - Jabatan

- TMT_Jabatan - Esselon - TH - BLN

- Pend_Terakhir - TH_Lulus - TMT_KGB - TMT_KP - Gaji_Pokok - TMT_Pensiun - KET

Output - Laporan Data Pegawai Destination

(tujuan)


(59)

42

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Tambah Kepegawaian. 2. Petugas mengisi data baru Pegawai.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik Simpan, maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam tabel. Jika terdapat data yang belum diisi atau kosong, maka data tidak dapat disimpan.

4. Petugas dapa memilih tombol batal bila ingin membatalkan pengisian data baru pegawai.

No Proses 2.2

Nama Proses Edit Data Pegawai Source (sumber) Petugas

Input - Nama

- Nip

- Tempat_Lahir - Tanggal_Lahir - Pangkat_Golongan - Jabatan

- TMT_Jabatan - Esselon - TH - BLN

- Pend_Terakhir - TH_Lulus - TMT_KGB - TMT_KP - Gaji_Pokok - TMT_Pensiun - KET


(60)

Output Laporan Data Pegawai Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Edit Kepegawaian. 2. Petugas mengisi data baru pegawai.

3. Jika semua data sudah diisi semuanya, setelah mengklik Simpan, maka data akan disimpan dan akan dimunculkan dalam tabel. Jika terdapat data yang belum terisi atau kosong, maka data tidak dapat disimpan.

4. Petugas dapat memilih tombol Batal bila ingin membatalkan pengeditan data pegawai.

No Proses 2.3

Nama Proses Hapus Data Pegawai Source (Sumber) Petugas

Output Laporan Data Pegawai Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas klik data pada table kepegawaian 2. Kemudian klik tombol hapus

3 No Proses 3.1

Nama Proses Tambah Pangkat Source (sumber) Petugas

Input - Pangkat_Golongan

Output Laporan Tambah Pangkat Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Tambah Kepegawaian. 2. Petugas mengisi tambah pangkat_golongan pegawai


(61)

44

yang baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel pegawai. Jika terdapat data yang belum terisi atau

atau kosong dengan field yang wajib diisi maka data tidak

tidak dapat di simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin membatalkan tambah pangkat pegawai.

No Proses 3.2

Nama Proses Edit Pangkat Source (sumber) Petugas

Input - Pangkat_Golongan

Output Laporan Edit Pangkat Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Edit Kepegawaian. 2. Petugas mengubah data pegawai dengan field pangkat_golongan lama dengan yang baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel pegawai. Jika terdapat data yang belum terisi atau


(62)

tidak

tidak dapat di simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin membatalkan pengeditan pangkat pegawai.

No Proses 3.3

Nama Proses Hapus Data Pangkat Source (sumber) Petugas

Output Laporan Data Pangkat Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas klik data pada table kepegawaian 2. Kemudian klik tombol hapus.

4 No Proses 4.1

Nama Proses Tambah Jabatan Source (sumber) Petugas

Input - Jabatan

Output Laporan Tambah Jabatan Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Tambah Jabatan. 2. Petugas mengisi tambah Jabatan pegawai yang baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel pegawai. Jika terdapat data yang belum terisi atau

atau kosong dengan field yang wajib diisi maka data tidak


(63)

46

tidak dapat di simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin Membatalkan tambah jabatan pegawai.

No Proses 4.2

Nama Proses Edit Jabatan Source (sumber) Petugas

Input - Jabatan

Output Laporan Data Jabatan Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Edit Kepegawaian.

2. Petugas mengubah data pegawai dengan field jabatan

lama dengan yang baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel. Jika terdapat data yang belum terisi atau kosong,

dengan field yang wajib diisi maka data tidak dapat di

simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin membatalkan pengeditan jabatan Pegawai.

No Proses 4.3

Nama Proses Hapus Jabatan Source (sumber) Petugas

Output Laporan Hapus Jabatan Destination Petugas


(64)

(tujuan)

Logika Proses 1. Petugas klik data pada table kepegawaian 2. Kemudian klik tombol hapus

5 No Proses 5.1

Nama Proses Tambah Gaji Source (sumber) Petugas

Input - Gaji_Pokok

Output Laporan Hapus Gaji_Pokok Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Tambah Gaji Kepegawaian. 2. Petugas mengisi tambah Gaji pegawai yang

baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel pegawai. Jika terdapat data yang belum terisi atau

atau kosong dengan field yang wajib diisi maka data tidak

tidak dapat di simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin Membatalkan tambah gaji pegawai.

No Proses 5.2

Nama Proses Edit Gaji Source (sumber) Petugas

Input - Gaji_Pokok

Output Laporan Data Gaji Destination Petugas


(65)

48

(tujuan)

Logika Proses 1. Petugas masuk ke menu Edit Kepegawaian.

2. Petugas mengubah data pegawai dengan field gaji lama

dengan yang baru.

3. Jika semua data sudah diisi, setelah mengklik simpan maka data akan tersimpan dan akan dimunculkan dalam

tabel. Jika terdapat data yang belum terisi atau kosong

dengan field yang wajib diisi maka data tidak dapat di simpan.

4. Petugas dapat memilih tombol batal bila ingin membatalkan pengeditan gaji Pegawai.

No Proses 5.2

Nama Proses Hapus Gaji Source (sumber) Petugas

Output Laporan Hapus Gaji Destination

(tujuan)

Petugas

Logika Proses 1. Petugas klik data pada table kepegawaian 2. Kemudian klik tombol hapus

3.2.3.8. Kamus Data

Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Kamus data tersebut sebagai berikut :

Field Tipe Panjang Desimal Default Spek Null Ket

username Text 25 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F


(66)

Nama_admin Text 40 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F Tabel 3.2.7 Kamus Data Login

Field Tipe Panjang Desimal Default Spek Null Ket

No Number Long

Intger Auto - [0..9] F Auto

Nama Text 40 - - [0..9] F PK

Nip Text 25 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

Tempat_Lahir Text 20 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

Tanggal_Lahir Date/Time - - - - F

Pangkat_Golon gan

Text 35 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

Jabatan Text 30 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

TMT_Jabatan Date/Time - - - - F

Esselon Text 5 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

TH Text 4 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

BLN Text 4 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

Pend_Terakhir Text 4 - - [0..9] [a..z] [A..Z] F

TH_Lulus Text 4 - - [0..9] [a..z] [A..Z] T

TMT_KGB Date/Time - - - T

TMT_KP Date/Time - - - [0..9] T

Gaji_Pokok Currency - - - [0..9] [a..z] [A..Z] T

TMT_Pensiun Date/Time - - - - T

KET Text 10 - - [0..9] [a..z] [A..Z] T


(67)

50

3.2.4. Perancangan Sistem

Perancangan Sistem merupakan suatu perencanaan, gambaran dan pembuatan dari

beberapa elemen sistem yang terpisah ke dalam suatu kesatuan model yang utuh dari sistem yang dibuat.

3.2.4.1 Skema Relasi

Skema relasi merupakan kumulan nama tabel yang terlibat didalam suatu sistem yang diikuti dengan nama atribut Yang dimiliki tabel tersebut. Dibawah ini adalah skema relasi dari setiap yang ada.

1. Pegawai (#Nip, Nama, pendidikan_terakhir, tahun_lulus, ttl), 2. Pangkat (#idpangkat, namapangkat, esselon),

3. Jabatan (#idjabatan, namajabatan), 4. Gaji (#kodegaji, gajipokok). 3.2.4.2 Diagram Relasi

Merupakan gambaran dari hubungan antar tabel, dengan foreign key sebagai penghubung atau kunci yang ditunjuk antar tabel yang diambil dari masing-masing primary key tabel.


(68)

3.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka yang telah dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan spesifikasi antarmuka dan rancangan pesan.

3.2.5.1. Spesifikasi Antar Muka

Spesifikasi antarmuka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user. Berikut ini merupakan antarmuka Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung :

3.2.13 Rancangan Sistem Kepegawaian 3.2.12 Rancangan Tampilan Login


(69)

52

3.2.5.2. Rancangan Pesan

Rancangan pesan dari Sistem Kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

M01 Navigator

Lakukan input username dan password pada L01, username tidak valid.

3.2.14 Rancangan Pesan Login Invalid

M02 Navigator

Lakukan input username dan password pada L01, password tidak valid.

3.2.15 Rancangan Pesan Login Invalid

M03 Navigator

Lakukan input username dan password pada L01, username dan password tidak valid.

3.2.16 Rancangan Pesan Login Invalid

M04 Navigator

Setelah klik menu tambah pada K02.

3.2.17 Rancangan Pesan Penginputan Data Telah Di Tambahkan

M05 Navigator

Anda Salah Memasukkan username !!

Anda Salah Memasukkan password !!

Data telah ditambahkan !! Anda Salah Memasukkan username dan password !!


(70)

Setelah klik menu edit kemudian pada K02.

3.2.18 Rancangan Pesan Edit Data Telah Di Perbaharui

M06 Navigator

Setelah klik menu tambah kemudian melakukan klik tombol batal pada K03, K05, K07, K09, K11, K13, K15.

3.2.19 Rancangan Pesan Pembatalan Penginputan Data Telah Ditambahkan

M07 Navigator

Setelah klik menu batal pada K02.

3.2.20 Rancangan Pesan Pembatalan Penginputan Data Telah Di Perbaharui

M08 Navigator

klik pada tabel kepegawaian kemudian klik tombol hapus data pegawai dinas pendapatan daerah Pada K02.

3.2.21 Rancangan Pesan Hapus Data Kepegawaian Data telah diperbaharui !!

Anda takin dat berikut ? kode : …

Nama :… Akan dihapus? Anda Yakin ?


(71)

54

M09 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.22 Rancangan Pesan Penginputan Data Nip Kosong

M10 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.23 Rancangan Pesan Penginputan Data Nama Kosong

M11 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.24 Rancangan Pesan Penginputan Data Tempat Lahir Kosong

M12 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.25 Rancangan Pesan Penginputan Data Tanggal Lahir Kosong

M13 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.26 Rancangan Pesan Penginputan Data Pangkat/Golongan Kosong Nip Tidak Boleh Kosong !!

Nama Tidak Boleh Kosong !!

Tempat Lahir Tidak Boleh Kosong !!

Tanggal Lahir Tidak Boleh Kosong !!

Pangkat/Golongan Tidak Boleh Kosong !!


(72)

M14 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.27 Rancangan Pesan Penginputan Data Jabatan Kosong

M15 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.28 Rancangan Pesan Penginputan Data TMT Jabatan Kosong

M16 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.29 Rancangan Pesan Penginputan Data Esselon Kosong

M17 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.30 Rancangan Pesan Penginputan Data TH Kosong

M18 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.31 Rancangan Pesan Penginputan Data BLN Kosong Jabatan Tidak Boleh Kosong

!!

TMT Jabatan Tidak Boleh Kosong !!

Esselon Tidak Boleh Kosong !!

TH Tidak Boleh Kosong !!


(73)

56

M19 Navigator

Lakukan input data pada K02.

3.2.32 Rancangan Pesan Penginputan Data Pendidikan Terakhir Kosong

3.2.6. Jaringan Semantik

3.2.6.1 Jaringan Semantik

3.2.7. Implementasi dan Pengujian 3.2.7.1. Implementasi

Tahap Impelementasi merupakan tahap sistem siap untuk dipergunakan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisis dan perancangan. Implementasi bertujuan untuk

Pendidikan Terakhir Tidak Boleh Kosong !!


(74)

menguji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan.

3.2.7.2. Implementasi Basis Data

Langkah pertama dalam pengembangan sistem kepegawaian ini yaitu membuat databasenya:

Nama Tabel Script

Login

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `login` (

`username` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(100) NOT NULL, `nama_admin` varchar(50) NOT NULL,

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

Pegawai

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pegawai` (

`No` varchar(20) NOT NULL AUTO INCREMENT,

`Nama` varchar(100) NOT NULL, `Nip` varchar(50) NOT NULL, `Tempat_Lahir` varchar(50) NOT NULL,

`Tanggal_Lahir` date NOT NULL, `Pangkat_Golongan` varchar(50)


(75)

58

NOT NULL,

`Jabatan` varchar(50) NOT NULL, `TMT_Jabatan` varchar(50) NOT NULL,

`Esselon` varchar(50) NOT NULL, `TH` date NOT NULL,

`BLN` date NOT NULL,

`Pend_Terakhir` varchar(100) NOT NULL,

`TH_Lulus` date NOT NULL, `TMT_KGB` date NOT NULL, `TMT_KP` date NOT NULL, `Gaji_Pokok` int(11) NOT NULL, `TMT_Pensiun` date NOT NULL, `Ket` varchar(100) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Nip`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;


(76)

3.2.7.3. Proses

No Nama Proses Nama File

1. Login Login.pas

2. Kepegawaian utama.pas

Tabel 3.2.7.1 Kamus Data Kepegawaian Dinas Pendapatan

3.2.7.4. Implementasi Antar Muka

Implementasi Antarmuka pada aplikasi E-Market pada D’Preneur Cafe dibagi menjadi dua yaitu implementasi antarmuka pengunjung dan implementasi antarmuka administrator adalah sebagai berikut :


(77)

60

3.2.7.2 Form Utama 3.2.7.5. Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak adalah elem jaminan kualitas perangkat lunak dan

mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan koding. Pengujian dilakukan dengan cara alpha dan menggunakan metode black-box dan pengujian beta menggunakan metode kuesioner.

3.2.7.5.1. Rencana Pengujian Sistem

Rencana pengujian sistem yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha menggunakan metode black-box dan beta menggunakan wawancara.

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian


(78)

dan password

Pengolahan Data Pegawai

- Tambah Data Pegawai - Edit Data Pegawai - Cari Data Pegawai

Black-Box

Tabel 2 Rencana pengujian Sistem Secara Alpa

3.2.7.5.2. Kasus Dan Hasil Pengujian Alpha

Pengujian alpha dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dimasukan (input) sudah sesuai dengan yang diharapkan (output). Berikut penjelasan dari pengujian alpha: 1. Pengujian Login

Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal) Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

username(dispenda) dan password(dispenda) Tercantum pada textbox username dan textbox password. Dapat mengisi login username dan password sesuai yang diharapkan Diterima

Klik tombol login Nama username (dispenda) dan password (dispenda) Masuk ke munu kepegawaian menampilkan pesan. Diterima


(79)

62

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

username dan password (dispora) Tidak dapat login dan menampilkan pesan username dan password salah. Tidak dapat login dan menampilakan pesan username dan password salah. Diterima username dan password kosong Tidak dapat login dan menmpilakan pesan username dan password kosong. Tidak dapat login dan menmpilakan pesan username dan password kosong. Diterima

2. Pengujian Pengolahan Data Pegawai

Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpul an

Pengisian tambah pegawai =( No(1),

Nama(Ir. Heni Kusmini), Nip(195901061986032003), Tempat lahir(Garut), Tanggal Lahir(06/01/1959), Data tersimpan dan muncul pesan telah tersimpan. Data tersimpan dan muncul pesan telah tersimpan. Diterima


(80)

Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B), jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA), Tahun(1999), Bulan(05), Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian edit pegawai =( No(1),

Nama(Ir. Heni Kusmini), Nip(195901061986032003), Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B), jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA), Tahun(1999), Bulan(05), Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000), Data tersimpan dan muncul pesan telah diperbaharu i. Data tersimpan dan muncul pesan telah diperbaharui . Diterima


(81)

64

TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian pencarian data pegawai=Nip(1959010619860 32003) Dapat melihat data pegawai yang di cari. Dapat melihat data pegawai yang di cari.

Diterima

Kasus Dan Hasil Uji (Data salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpul an Pengisian =(

No(), Nama(),

Nip(195901061986032003), Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B), jabatan(Kadispenda), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA), Tahun(1999), Bulan(05), Pendidikan Terakhir(S1), Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal. Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal. Diterima


(82)

Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian edit =( No(2),

Nama(), Nip(),

Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B), jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA), Tahun(1999), Bulan(05), Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

pegawai tidak sesuai.

Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal. Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal. Diterima Pengisian Cari Nip(082122172171) tidak tidak dapa menemukan tidak dapa menemukan Diterima


(83)

66

ditemukan. data yang

di cari.

data yang di cari

3.2.7.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil pengujian-pengujian alpha menggunakan metode black-box yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah dapat

menghasilkan output yang diharapkan.

3.2.7.2.4. Pengujian Beta (Hasil Wawancara)

Pengujian beta merupakan pengujan yang dilakukan secara objektif dimana sistem diuji secara langsung ke lapanagn yaitu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung mengenai kepuasan user dengan kandungan point syrat friendly.

Wawancara dilaksanakan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung yang terdiri atas 1 pengguna. Bagian pertama terdiri dari 5 pertanyaan dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Pada bagian kedua, berupa isian saran terhadap sistem yang telah dibuat.

I. Daftar pertanyaan dalam wawancara untuk admin yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Dengan dikembangkannya Sistem Kepegawaian, apakah dapat mempercepat proses pencarian data pegawai ?

Jawab : Setuju, dengan adanya Sistem Kepegawaian ini dapat mempercepat proses pencarian data pegawai.

2. Sistem Kepegawaian yang dikembangkan apakah dapat menetukan status pegawai lama dan baru?

Jawab : Setuju, sekarang sudah dapat terkategori. II. Daftar Isian saran


(84)

Pengguna Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Jabatan ADMIN

Saran Aplikasi yang dibuat sudah

cukup membantu

mempermudah didalam proses pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru, tetapi tampilan harus perlu diperhatika lagi.

3.2.6.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta

Dari hasil pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian wawancara yang telah dilakukan di lapangan di dapat kesimpulan bahwa siste kepegawaian ini dapat membantu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dalam pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru.

Nama Ade Nurhayati, S.pd., Hj.

Jabatan Koordinator TU

Saran Aplikasi yang dibuat sudah

cukup membantu

mempermudah didalam proses pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru.


(85)

68 BAB 4 KESIMPULAN 4.1.Kesimpulan

Pada penelitian kerja praktek yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung , maka dapat disimpulkan perubahan-perubahan yang terjadi didalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dapat diambil diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem Kepegawaian baru ini dapat memberikan informasi data pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung secara lengkap dan terkategori.

2. Sistem Kepegawaian baru ini dapat mempemudah dalam pencarian data dan informasi tentang pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .

3. Sistem Kepegawaian baru ini dapat Update, jika lama kerja pegawai kurang lebih dari 4 tahun.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka kami memberikan saran adalah sebagai berikut:

1. Sistem pengembangan ini diharapkan dapat di gunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .

2. Sebaiknya sebelum sistem kepegawaian baru ini di implementasikan maka perlu diadakannya suatu pelatihan terhadap user agar sistem tersebut dapat dijalankan dengan baik.

3. Diperlukan pengembangan sistem lebih lanjut untuk penambahan fungsi-fungsi tertentu yang diinginkan karena sistem yang kami buat masih terdapat kekurangan.


(1)

Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B),

jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA),

Tahun(1999), Bulan(05),

Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian edit pegawai =( No(1),

Nama(Ir. Heni Kusmini), Nip(195901061986032003), Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B),

jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA),

Tahun(1999), Bulan(05),

Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000),

Data tersimpan dan muncul pesan telah diperbaharu i.

Data tersimpan dan muncul pesan telah diperbaharui .


(2)

TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian pencarian data pegawai=Nip(1959010619860 32003)

Dapat melihat data pegawai yang di cari.

Dapat

melihat data pegawai yang di cari.

Diterima

Kasus Dan Hasil Uji (Data salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpul an

Pengisian =( No(), Nama(),

Nip(195901061986032003), Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B),

jabatan(Kadispenda), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA),

Tahun(1999), Bulan(05),

Pendidikan Terakhir(S1),

Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal.

Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal.


(3)

Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

Pengisian edit =( No(2),

Nama(), Nip(),

Tempat lahir(Garut),

Tanggal Lahir(06/01/1959), Pangkat / Golongan(Pembina Tk. I/VI/B),

jabatan(Kabid Perencanaan), TMT Jabatan(11/08/1998), Esselon(IIIA),

Tahun(1999), Bulan(05),

Pendidikan Terakhir(S1), Tahun Lulus(2000), TMT KGB(2002), TMP KP(2007) , Gaji Pokok(2500000), TMT Pensiun(2014), Ket( ))

pegawai tidak sesuai.

Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal.

Data tidak tersimpan dan muncul pesan-pesan gagal.

Diterima

Pengisian Cari

Nip(082122172171) tidak

tidak dapa menemukan

tidak dapa menemukan


(4)

ditemukan. data yang di cari.

data yang di cari

3.2.7.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil pengujian-pengujian alpha menggunakan metode black-box yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah dapat

menghasilkan output yang diharapkan.

3.2.7.2.4. Pengujian Beta (Hasil Wawancara)

Pengujian beta merupakan pengujan yang dilakukan secara objektif dimana sistem diuji secara langsung ke lapanagn yaitu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung mengenai kepuasan user dengan kandungan point syrat friendly.

Wawancara dilaksanakan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung yang terdiri atas 1 pengguna. Bagian pertama terdiri dari 5 pertanyaan dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Pada bagian kedua, berupa isian saran terhadap sistem yang telah dibuat.

I. Daftar pertanyaan dalam wawancara untuk admin yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Dengan dikembangkannya Sistem Kepegawaian, apakah dapat mempercepat proses pencarian data pegawai ?

Jawab : Setuju, dengan adanya Sistem Kepegawaian ini dapat mempercepat proses pencarian data pegawai.

2. Sistem Kepegawaian yang dikembangkan apakah dapat menetukan status pegawai lama dan baru?

Jawab : Setuju, sekarang sudah dapat terkategori. II. Daftar Isian saran


(5)

Pengguna Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Jabatan ADMIN

Saran Aplikasi yang dibuat sudah

cukup membantu

mempermudah didalam proses pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru, tetapi tampilan harus perlu diperhatika lagi.

3.2.6.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta

Dari hasil pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian wawancara yang telah dilakukan di lapangan di dapat kesimpulan bahwa siste kepegawaian ini dapat membantu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dalam pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru.

Nama Ade Nurhayati, S.pd., Hj.

Jabatan Koordinator TU

Saran Aplikasi yang dibuat sudah

cukup membantu

mempermudah didalam proses pencarian data dan mengkategorikan status pegawai lama dan baru.


(6)

68 4.1.Kesimpulan

Pada penelitian kerja praktek yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung , maka dapat disimpulkan perubahan-perubahan yang terjadi didalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dapat diambil diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem Kepegawaian baru ini dapat memberikan informasi data pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung secara lengkap dan terkategori.

2. Sistem Kepegawaian baru ini dapat mempemudah dalam pencarian data dan informasi tentang pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .

3. Sistem Kepegawaian baru ini dapat Update, jika lama kerja pegawai kurang lebih dari 4 tahun.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka kami memberikan saran adalah sebagai berikut:

1. Sistem pengembangan ini diharapkan dapat di gunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .

2. Sebaiknya sebelum sistem kepegawaian baru ini di implementasikan maka perlu diadakannya suatu pelatihan terhadap user agar sistem tersebut dapat dijalankan dengan baik.

3. Diperlukan pengembangan sistem lebih lanjut untuk penambahan fungsi-fungsi tertentu yang diinginkan karena sistem yang kami buat masih terdapat kekurangan.