Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Berat Badan

Tabel 4.3 Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan TB Kelompok Kontrol TB Kelompok Eksperimen f f 122 – 132 cm 10 71,4 126 – 139 cm 5 35,7 133 – 142 cm 3 21,4 140 – 152 cm 4 28,6 143 – 154 cm 1 7,1 153 – 167 cm 5 35,7 Total 14 100 Total 14 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Hasil distribusi responden berdasarkan tinggi badan diketahui bahwa mayoritas responden pada kelompok kontrol sebanyak 10 pemain 71,4 memiliki tinggi badan antara 122 – 132 cm; kemudian mayoritas responden pada kelompok eksperimen sebanyak 5 pemain 35,7 memiliki tinggi badan antara 126 – 139 cm dan 153 – 167 cm. Deskriptif Karakteristik Data Deskriptif karakteristik data responden terhadap hasil pengamatan atau tes yang diberikan peneliti nampak pada hasil pengukuran otot tungkai menggunakan leg dynamometer dan pengukuran otot perut menggunakan sit up dari responden dalam penelitian ini. Data untuk mengungkap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan peneliti.

1. Deskriptif Karakteristik Data Kelompok Kontrol sebelum dan sesudah diberikan

Perlakuan Untuk dapat memberikan gambaran objek pengamatan secara umum dalam penelitian ini digunakan statistik deskriptif. Pada penelitian ini, statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata mean dan simpangan baku standar deviasi. Deskripsi statistik semua variabel yang digunakan dalam model disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Kelompok Kontrol Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Plank Training sebelum 6 22 15,50 4,587 Dept Jump sebelum 24 54 38,96 10,436 Plank Training sesudah 6 22 15,86 4,802 Dept Jump sesudah 28 56 44,25 8,631 Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa nilai minimum plank training sebelum perlakuan pada kelompok kontrol sebesar 6; Nilai maksimum sebesar 22; Nilai Rata-rata sebesar 15,50 dengan standar deviasi sebesar 4,587. Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa nilai minimum dept jump sebelum perlakuan pada kelompok kontrol sebesar 24; Nilai maksimum sebesar 54; Nilai Rata- rata sebesar 38,96 dengan standar deviasi sebesar 10.436.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB TUGUMUDA KOTA SEMARANG

3 22 87

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK JUMP OVER BARRIER DAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 15

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK JUMP OVER BARRIER DAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 5

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PPENGARU Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 4

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

0 1 5

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK FRONT JUMP DAN SIDE JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI PUTRI JUNIOR YUSO YOGYAKARTA.

7 18 115