Latar Belakang Masalah Studi Deskriptif Mengenai Dominansi Komponen Komitmen Organisasi pada Anggota Maranatha Christian University Choir di Kota Bandung.

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Paduan suara atau kor, yang berasal dari bahasa belanda, koor, merupakan sebuah grup campuran antara penyanyi perempuan dan laki-laki, yang memungkinkan memiliki anggota berjumlah mulai dari 30 hingga ratusan orang. Umumnya, satu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri dari beberapa bagian suara, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah part Abraham Kaplan, 1977. Musik paduan suara merupakan seni bermusik yang berasal dari benua Eropa, yang sudah masuk ke Indonesia sejak lama, dan sekarang sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. Salah satu bagian dari masyarakat yang memiliki andil besar dalam mengembangkan musik paduan suara di Indonesia adalah mahasiswa. Paduan Suara Mahasiswa PSM merupakan unit kegiatan yang dimiliki oleh hampir seluruh universitas di Indonesia yang juga dapat sekaligus digunakan sebagai tolak ukur perkembangan musik paduan suara di Indonesia. Di antara banyaknya paduan suara mahasiswa berprestasi di Indonesia, PSM Maranatha atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Maranatha Christian University Choir MCUC merupakan salah satu paduan suara yang telah banyak berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Maranatha Christian University Choir yang berdiri sejak 30 Oktober 1983 ini merupakan salah satu unit kegiatan tertua yang dimiliki oleh Universitas Universitas Kristen Maranatha Kristen Maranatha UKM. Organisasi ini mulai dibentuk dari keseriusan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKM yang menginginkan untuk memiliki komunitas paduan suara, hingga akhirnya membentuk sebuah unit kegiatan yang anggotanya berasal dari semua fakultas yang ada di UKM. Dr. Daniel Purwadisastra, salah satu pendiri unit kegiatan ini, merintis organisasi yang pada awalnya hanya menjadi paduan suara pengisi kegiatan protokoler universitas menjadi paduan suara yang dikenal secara nasional bahkan pada tahun 2005 dikenal secara internasional. Hal tersebut sesuai dengan visi dari organisasi ini, yaitu “Recognize as a world class choir”. Dilatarbelakangi oleh semangat untuk mengembangkan hobi serta cita-cita untuk menjadi paduan suara berkualitas internasional, para anggota MCUC selalu mengadakan pengembangan-pengembangan kegiatan di dalam organisasi, seperti mengikuti pelayanan di gereja-gereja, mengadakan konser Natal serta konser tahunan, menjadi paduan suara pengisi dalam berbagai acara di perusahaan atau lembaga-lembaga pemerintahan, hingga mengikuti kompetisi berskala nasional juga internasional. Berdasarkan data dari Pengurus MCUC Periode 2013-2014, kemenangan pertama yang diraih oleh MCUC adalah pada tahun 2001 dimana menjadi Juara Umum pada Kompetisi Paduan Suara KPS UNPAR I dengan menjadi juara pertama pada kategori musica sacra, mixed choir, dan small choir. Prestasi selanjutnya yang diraih oleh MCUC adalah Juara II KPS UNPAR II pada tahun 2003 untuk kategori musica sacra dan mixed choir, menjadi Juara Umum pada Festival Paduan Suara FPS ITB pada tahun 2004, 2006, dan 2008, dua kali Universitas Kristen Maranatha menjuarai kompetisi paduan suara tingkat Kopertis Wilayah IV yaitu pada tahun 2012 dan 2013, serta berbagai kompetisi nasional lainnya. Prestasi berskala internasional juga diraih MCUC sejak tahun 2005. MCUC berhasil meraih Grand Prix Champion serta Gold Medal 1 st Prize pada kategori mixed choir, female choir, dan best performance Folklore pada kompetisi 7 th Rhodes International Musik Festival di Yunani. Selanjutnya diikuti dengan kemenangan di 6 th Miltenberg Internationaler Chorwettbewerb yang mendapatkan silver medal pada tahun 2006, juara umum serta juara pertama dalam kategori folklore dan mixed choir serta mendapatkan penghargaan Best Intepretation untuk lagu wajib dalam kompetisi 47 th Internationaler Chorwettbewerb tahun 2010 di Spittal an der Drau, Austria serta meraih Gold Medal dalam kompetisi 44 th Tolosako Abesbatza Lehiaketa di Tolosa, Spanyol pada tahun 2012. Prestasi terbaru yang diraih oleh paduan suara ini adalah menjadi juara I serta mendapat penghargaan Best Intepretation untuk lagu wajib dalam kompetisi 10 th Miltenberg Internationaler Chorwettbewerb, di Landkreis Miltenberg, Jerman pada tahun 2014. Maranatha Christian University Choir membutuhkan sumber daya yang memadai dari segi kuantitas serta kualitas. Sebagai sebuah paduan suara yang lebih berfokus pada bentuk mixed choir, dibutuhkan minimal 30 orang anggota penyanyi untuk mengadakan suatu konser atau mengikuti suatu kompetisi. Tuntutan yang lebih berat adalah dimana anggota harus memiliki kesenangan serta ketertarikan pada dunia paduan suara untuk menunjang proses latihan serta pengembangan kemampuan dalam bernyanyi yang efektif. Satu hal lain yang Universitas Kristen Maranatha menjadi bagian penting yang harus dimiliki oleh anggota di dalam MCUC adalah komitmen karena dengan komitmen, individu mampu bekerja sesuai dengan peran serta tanggungjawabnya dengan baik dalam jangka waktu yang panjang mengingat banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota paduan suara. Demi tetap mempertahankan prestasi, anggota MCUC harus mampu mengatur kegiatan antara waktu kuliah, mengerjakan tugas, berorganisasi dalam berbagai kegiatan di universitas dengan latihan yang padat di MCUC. Keterampilan dalam membagi waktu antara menjaga komitmen sebagai anggota paduan suara serta kewajiban utama untuk menyelesaikan studi dengan baik sangat dibutuhkan agar kedua kegiatan tersebut dapat berjalan selaras tanpa mengganggu kegiatan satu dengan yang lain. Latihan dengan intensitas waktu sering merupakan hal penting yang harus dilakukan karena kondisi para anggota bukan merupakan penyanyi professional sehingga harus melalui proses latihan sangat panjang untuk mengejar prestasi yang sudah diraih sebelumnya. Latihan reguler yang rutin dilakukan oleh MCUC adalah setiap hari Minggu Pk 14.00-18.00 serta hari Senin-Rabu Pk 17.00-21.00. Latihan ini merupakan latihan untuk mempersiapkan program rutin tahunan yaitu Konser Natal dan Konser Tahunan. Intensitas jadwal latihan ini akan meningkat seiring dengan mendekatnya hari pelaksanaan konser. Di luar jadwal latihan reguler, anggota juga harus siap dengan jadwal latihan tambahan yang tentatif untuk kebutuhan mempersiapkan job-job atau pelayanan. Universitas Kristen Maranatha Selain latihan reguler, les privat menjadi kegiatan yang wajib dilakukan oleh anggota untuk mengolah skill atau teknik bernyanyi yang tidak mungkin dibahas saat latihan reguler. Anggota harus mempersiapkan sendiri dana setiap bulannya untuk mengikuti kegiatan les privat dengan jadwal pertemuan adalah empat kali pertemuan dalam satu bulan. Pengurus MCUC memfasilitasi dengan mendatangkan pelatih ke kampus sehingga anggota dapat lebih mudah menyesuaikan jadwal les dengan jadwal perkuliahan. Maranatha Christian University Choir merupakan sebuah organisasi mahasiswa, sehingga walaupun bentuknya adalah sebuah paduan suara namun seluruh anggota juga memiliki tugas untuk menjalankan kegiatan keorganisasian. Para anggota dituntut oleh universitas untuk belajar mengembangkan kemampuan berorganisasi disamping mengikuti kegiatan latihan. Menjadi pengurus organisasi serta menjadi panitia dalam berbagai kegiatan MCUC merupakan tugas seluruh anggota. Anggota juga dituntut untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan selain konser, baik sebagai panitia ataupun sebagai peserta, seperti kegiatan Ngariung yang merupakan kegiatan penerimaan anggota baru, Poelang Kampung atau perayaan HUT MCUC, konser siswa atau pementasan menyanyi secara solo sebagai tempat untuk menampilkan perkembangan anggota dari program les privat, kompetisi di dalam dan luar negeri, serta kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti mengikuti job serta pelayanan ke gereja-gereja. Aturan-aturan lain yang juga harus dipatuhi oleh anggota MCUC adalah dengan menghadiri latihan reguler minimal 80 dari total jadwal latihan sebagai salah satu syarat mengikuti sebuah konser. Ketidakhadiran atau kerlambatan tanpa Universitas Kristen Maranatha alasan atau ijin khusus sebelumnya pun akan dikenakan denda sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Denda juga berlaku pada beberapa kegiatan serta situasi yang juga sudah terdapat di dalam peraturan kepengurusan MCUC yang sudah terlebih dahulu disepakati oleh seluruh anggota dalam setiap rapat pleno kepengurusan baru MCUC. Denda yang berlaku adalah dengan membayarkan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan antara pengurus dengan anggota pada setiap pelanggaran. Dengan tuntutan serta kewajiban menjadi anggota yang seperti demikian, membuat kebanyakan anggota menjadi enggan untuk mempertahankan keanggotaannya walaupun sebenarnya dengan berproses di dalam MCUC, anggota memiliki kesempatan yang sangat besar untuk dapat mengembangkan bakat serta hobi mereka dalam hal bernyanyi. Hal ini dikarenakan anggota merasa keberatan dengan segala tuntutan yang ada di MCUC mengingat tuntutan utama mereka yang adalah menyelesaikan studi sebagai mahasiswa juga sudah sangat menyita waktu serta tenaga. Salah satu keuntungan yang sebenarnya didapatkan oleh anggota MCUC adalah mengembangkan kemampuan bernyanyi paduan suara dengan salah satu pelatih berkualitas seperti Agustinus Bambang Jusana. Selain itu MCUC juga memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk mengembangkan soft skill dengan cara bergabung menjadi pengurus ataupun menjadi panitia dalam berbagai kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh MCUC. Keuntungan lainnya seperti mendapatkan pengalaman untuk kompetisi ke luar negeri juga memperluas relasi dengan berbagai perusahaan atau instansi saat berorganisasi. Dengan Universitas Kristen Maranatha banyaknya kesempatan serta keuntungan yang mungkin didapatkan oleh para anggota MCUC, diharapkan anggota mampu memenuhi tuntutan yang diberikan oleh MCUC untuk menggapai keberhasilan-keberhasilan tersebut bersama anggota lainnya di dalam organisasi ini. Menurut hasil wawancara yang dilakukan pada Januari 2014, Agustinus Bambang Jusana, pelatih yang sudah mendampingi MCUC selama hampir 14 tahun, anggota-anggota MCUC memiliki materi suara dasar yang baik, namun memang pengetahuan mengenai teknik bernyanyi yang baik masih belum dimiliki para anggota. Sebagian besar anggota memiliki kemampuan untuk bernyanyi dalam paduan suara, namun kemampuan tersebut tidak ditunjang dengan penguasaan teknik bernyanyi yang baik pula sehingga dengan banyaknya hambatan serta kesulitan yang dijumpai saat berproses di dalam MCUC, menyebabkan semangat anggota mudah hilang. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh salah seorang senior MCUC yang juga merupakan salah satu pendiri organisasi ini. Robert Aloey atau yang biasa dipanggil “Papi”, saat wawancara pada Januari 2014 menjelaskan bahwa MCUC sedang mengalami kemunduran yang sangat signifikan dari segi regenerasi keanggotaannya. Sangat sedikit anggota baru yang bertahan mengikuti kegiatan- kegiatan MCUC, sedangkan MCUC tidak bisa selalu mengandalkan senior-senior yang sudah harus meninggalkan organisasi ini dikarenakan telah menyelesaikan studinya di UKM. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, terlihat bahwa perilaku yang ditampilkan oleh para anggota MCUC kurang menunjukkan perilaku ke arah Universitas Kristen Maranatha positif sesuai dengan harapan para pengurus serta kurang sesuai dengan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dipenuhi oleh setiap anggota. Hal tersebut menyebabkan tidak terciptanya keterikatan serta keterlibatan yang kuat antara anggota dengan organisasi sehingga memicu permasalahan-permasalahan muncul di dalam MCUC. Berdasarkan data yang dimiliki oleh pengurus MCUC tahun akademik 2012-2013, 50 anggota baru menyatakan diri untuk keluar dari organisasi pada akhir semester pertama perkuliahannya, yang artinya mereka bertahan di dalam organisasi MCUC hanya selama enam bulan. Berdasarkan data tersebut, dalam satu tahun MCUC kehilangan anggota sebanyak 70. Data yang hampir sama juga diperoleh dari kepengurusan tahun akademik sebelumnya, yaitu 2011-2012, dimana sebanyak 60 anggota baru mengundurkan diri dari organisasi ini pada akhir dari semester pertama perkuliahan mereka, diikuti oleh pengunduran diri anggota lama secara perlahan. Hasil yang sama, bahkan lebih signifikan didapatkan dari kepengurusan tahun 2010-2011, dimana 80 anggota baru mengundurkan diri setelah konser natal “The Ceremony of Carol”, yang juga merupakan akhir dari semester pertama perkuliahan para anggota baru. Hal tersebut di atas, dirasakan oleh pengurus MCUC tahun akademik 2013- 2014 yang juga mengalami hal yang sama, dan dirasakan sebagai masalah yang sangat berat dan meresahkan karena keberadaan anggota di dalam sebuah organisasi merupakan hal utama bahkan sumber daya manusia merupakan aset utama dari sebuah organisasi, terutama bagi sebuah organisasi nirlaba non-profit organization. Anggota yang potensial sangat penting keberadaannya untuk Universitas Kristen Maranatha pencapaian misi, tujuan, dan pencapaian hasil organisasi. Anggota juga menjadi bagian yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, serta untuk meningkatkan kualitas organisasi agar dapat tetap bertahan di dalam persaingan dengan organisasi lain yang serupa. Fenomena yang ditunjukkan oleh para anggota MCUC ini mengarah pada konsep komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan unsur psikologis yang menunjukkan karakteristik relasi antara karyawan dengan organisasi yang berpengaruh pada keputusan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi Meyer Allen, 1997. Komitmen organisasi akan mendorong para anggota MCUC untuk mempertahankan keanggotaannya serta menjalankan tugas-tugas, seperti mengikuti latihan ataupun menjadi pengurus atau panitia kegiatan dengan semangat dan akan memberikan performa terbaik yang dimiliki oleh individu tersebut. Meyer Allen 1997 mengklasifikasikan komitmen organisasi ke dalam tiga komponen, yaitu affective commitment want to, continuance commitment need to, dan normative commitment ought to. Berdasarkan perilaku seperti yang dijelaskan di atas, yang menjadi asumsi peneliti adalah, bahwa prestasi MCUC sebagai paduan suara yang telah meraih banyak prestasi berskala nasional bahkan hingga internasional akan menurun, sejalan dengan penurunan jumlah anggota yang signifikan setiap tahunnya. Namun yang membuat peneliti tertarik dengan fenomena dalam organisasi MCUC ini adalah, meskipun permasalahan turn over di dalam organisasi ini sangat signifikan, organisasi ini masih dapat berdiri dan menunjukkan prestasi yang baik bahkan mengalami peningkatan prestasi dimana pada tahun 2014 MCUC masih Universitas Kristen Maranatha mampu mengukir prestasi yang gemilang di kancah internasional dengan menjuarai kompetisi 10 th Internationaler Chorwettbewerb, di Landkreis Miltenberg, Jerman. Selain itu, keingintahuan pengurus mengenai dominansi komponen komitmen organisasi yang dimiliki oleh para anggotanya dimana diindikasikan memiliki kaitan dengan mengapa MCUC mengalami keadaan seperti sekarang ini, yaitu banyak absenteeism, turnover serta berbagai permasalahan lainnya mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Pengurus MCUC memiliki keinginan untuk tetap mempertahankan bahkan ingin selalu meningkatkan prestasi MCUC, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki komitmen yang kuat. Hingga saat ini juga masih belum terdapat data statistik mengenai dominansi komponen komitmen organisasi pada anggota paduan suara MCUC. Berdasarkan fenomena serta alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian d engan judul “Studi Deskriptif Mengenai Dominansi Komponen Komitmen Organisasi pada Anggota Maranatha Christian University Choir di Kota Bandung ”.

1.2 Identifikasi Masalah